Suatu siang Alexa berada di rumah. Dia tak berangkat ke kantor seharian karena memang ingin bersantai di rumah setelah banyak urusan yang dia selesaikan.
Alexa duduk memakan spaghetti yang barusan di masakan oleh pelayan di rumah. Wanita itu diam melihat spaghetti di tangannya.
“Kenapa si bibi memasak spaghetti ? Hal ini jadi mengingatkanku pada dia. Ini makanan favoritnya.”gumam Alexa yang baru memakan satu sendok saja kemudian menaruhnya ke meja kembali.
Dia benar-benar tak berselera memakannya dan wajahnya terlihat sedih menatapnya.
“Sean... sudah lima tahun selalu tapi tak ada kabar sama sekali tentang dirimu. Bahkan kau juga tidak mencari ku.”batin Alexa tersenyum kecut.
Dia kemudian jadi teringat pada masa kecilnya dulu dimana dia hidup dengan ibunya saja tanpa kehadiran ayahnya. Dia juga selalu mempertanyakan Di mana keberadaan ayahnya pada ibunya.
“Ibu... sepertinya aku juga mengalami kehidupan yang sama denganmu dulu, menjadi single parent.”gumam Alexa tersenyum kecil dan menitikkan air mata.
“tap... tap... tap...”pelayan rumah berjalan melewati Alexa dan berhenti saat melihat nona nya menatap spaghetti yang dibuat sambil menitikkan air mata.
“Kenapa nona terharu menatap spaghetti buatan ku ? Apa itu benar-benar enak sampai dia menitikkan air mata seperti itu ?”batin pelayan tadi mengira dan kembali masuk ke dalam untuk menyelesaikan tugasnya yang belum selesai.
Alexa terus menatap spaghetti di tangannya sambil menghapus air matanya.
“Baiklah aku anggap ini sebagai obat rinduku padamu, Sean.”ucap Alexa lirih kemudian spaghetti nya dan kembali terbayang semua kenangan indahnya bersama lelaki itu.
“tap... tap...”Austin masuk ke rumah dan dia melihat putrinya makan dengan sedih.
Dia berjalan lebih mendekat dan melihatnya apa yang dia makan.
“Rupanya dia makan spaghetti. Dan pasti itu kesukaan Sean. Ternyata kau masih memikirkan lelaki itu hingga kini.”batin Austin setelah mengetahui apa yang dimakan oleh putrinya dan sangat menyesalkan Ternyata dia belum bisa move on dari Sean.
Austin tidak menyapa Alexa dan terus berjalan menuju ke dapur. Di sana dia bicara dengan pelayannya.
“Bi... mulai besok dan seterusnya jangan pernah masak spaghetti di sini. Ingat itu !”ucap Austin mengingatkan tanpa memberi penjelasan dan alasan dan pergi begitu saja.
“Bukankah nona terlihat senang memakan spaghetti ku tapi kenapa tuan melarang ku ?”batin pelayan tadi tidak mengerti namun juga tidak berani bertanya, takut kena marah.
Beberapa jam berlalu, Alexa kembali duduk di sofa setelah pergi ke wastafel dan mencuci mukanya.
Dia melihat jam dinding dan berjalan keluar rumah saat melihat seorang driver mengambil kunci mobil dan menuju ke salah satu mobil yang terparkir di depan rumah.
“Apa kau mau menjemput Cyrano dan Cerylle ?”tanya Alexa menghampiri driver yang membuka pintu dan akan masuk ke mobil.
“Ya nona, apa nona mau ikut menjemput tuan muda dan nona muda ?”balas driver tadi terbalik dan menghadap Alexa.
“Tidak... kali ini biar aku saja yang menjemput mereka.”balas Alexa menanggapi.
“Tapi nona...”ucap driver itu menolak karena takut pada tuannya yang mungkin saja akan memarahi nya.
“Tidak apa dan kau tak perlu takut pada ayah aku akan menjelaskannya nanti padanya.”balas Alexa saat melihat ketakutan di wajah driver.
“Baik nona.”jawab driver tadi menutup pintu mobil kembali dan menuju ke tempat lain bergabung bersama driver lainnya.
Alexa kemudian kembali masuk ke rumah dan mengambil tas serta kunci mobil lalu masuk ke mobilnya.
“broom...”mobil yang dikendarai Alexa meluncur menuju ke sekolah tempat si kembar berada.
Alexa berhenti di depan pintu gerbang sekolah. Terlihat banyak anak keluar dari sekolah.
“Mana Cyrano dan Cerylle ?”gumam Alexa melihat satu per satu anak yang keluar kelas namun tak menepati anak kembarnya.
Di luar kelas terlihat Cyrano dan Cerylle yang berjalan bersama dan bergabung dengan salah satu temannya, Shania.
“Hey Cyrano... Cyrille... kalian belum pulang, apa belum dijemput ?”tanya Shania berhenti saat melihat mereka berdua masih ada di sana sedangkan kelas sudah kosong.
“Sepetinya kami sudah di jemput, tapi kami belum ingin pulang.”jawab Cyrano.
“Bagaimana jika kau periksa dulu sekarang. Jika belum ada yang menyebabkan kalian lebih baik kalian pulang bersamaku saja.”balas Shania menawarkan tumpangan pada dua temannya itu.
“Oh... terima kasih atas tawaran mu, tapi aku yakin sudah ada yang menjemput ku.”jawab Cyrano sambil melihat jam di tangannya.
Shania pulang tidak sendiri dia berjalan bersama ayahnya yang menjemputnya.
“Iya Cyrano... Cyrille.. tidak apa jika kalian pulang bersama om. Om juga kenal dengan mommy kalian.”ucap ayahnya Shania.
“Tidak om... terimakasih.”jawab Cyrille menanggapi dan tetap menolak tawaran dari ayahnya Shania.
“Baiklah jika kalian tidak mau maka om akan kembali dulu.”balas lelaki itu.
Shania berjalan bergandengan tangan bersama ayahnya dan terlihat tersenyum lebar setelah bercakap-cakap kemudian masuk ke mobil.
“Enak ya punya daddy seperti itu ? Seandainya saja kita juga punya daddy seperti Shania pasti akan lebih menyenangkan. Aku tidak pernah tahu siapa nama daddy dan ada dimana dia sekarang.”ucap Cyrille menatap ayahnya Shania dengan sedih.
“Sudahlah... ada daddy atau pun tak ada bagiku sama saja.”jawab Cyrano menimpali saudari kembarnya itu.
“Itu dia Cyrano dan Cerylle.”ucap Alexa saat melihat si kembar berjalan dengan longlai menuju ke pintu keluar sekolah.
“din-din.... !”Alexa membunyikan klakson mobil dan membuka jendela mobil agar si kembar tahu jika dirinya datang menjemput.
Cyrano dan Cerylle menoleh ke arah mobil yang membunyikan klakson barusan.
“Itu kan mobilnya mommy ?”pekik Cyrille menatap mobil hitam yang berhenti di depan pintu gerbang.
“Kalau begitu ayo cepat jalan sebelum mommy marah pada kita.”ucap Cyrano segera berjalan dan menarik saudara gambarnya yang masih diam mematung.
Mereka berdua kemudian berhenti di depan mobil meskipun sebenarnya mereka lebih suka dijemput oleh driver daripada oleh Alexa.
“Kog lama sekali ?”tanya Alexa kemudian segera membuka pintu mobil.
“Kog mommy yang menjemput ? Kemana driver biasanya yang menjemput kami ?”ucap Cyrille bertanya setelah duduk di belakang bersama Cyrano.
“Mommy lagi kosong hari ini tak ada kegiatan.”jawab Alexa menatap ke spion dalam mobil melihat si kembar terlihat tak bersemangat saat dia yang menjemput.
Alexa segera melajukan mobil ke jalanan dan menuju ke rumah.
“Kenapa kalian berdua cemberut seperti itu ? Apa ada sesuatu di kelas ? Atau kalian ingin apa ?”ucap Alexa bertanya.
Kedua anak itu menggelengkan kepala bersamaan menatap Alexa.
“Mommy aku ingin-ingin daddy ku. Shania saja setiap hari pulang dijemput oleh daddy nya dan teman yang lain juga seperti itu.”jawab Cyrille sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.
Seketika Alexa diam dan terlihat sedih.
“Cyrille sudah berapa kali mommy bilang jangan menanyakan tentang daddy. Dia tak ada dan entah dimana.”jawab Alexa terlihat kesal.
Cyrano menginjak kaki Cyrille dan berbisik di telinganya supaya tidak membahas masalah daddy nya lagi di depan mommy mereka, karena Alexa jadi sangat sensitif setiap kali mendapatkan pertanyaan itu.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
diana🇮🇩🇮🇩
Up lagi
2023-01-28
0
cupcake manis
Alexa kasihan belum bisa move on dari Sean Ternyata
2023-01-15
0