Sean menatap Austin dan dia tak tahan untuk tidak marah padanya salah apa yang dia lakukan selama ini pada Alexa.
Sean maju dan mengayunkan tangannya bermaksud akan memukul Austin, namun Paul menghalanginya.
“Tuan Sean... tolong tahan amarahmu. Tuan Austin kemari bukan untuk berseteru melainkan untuk menyampaikan sesuatu.”ucap Paul menahan pukulan Sean.
Sean menahan pukulannya setelah mendengarkan penjelasan dari body guard itu.
Austin kemudian maju dengan membawa amplop coklat dan menyerahkannya pada Alexa.
“Alexa berikan itu pada ku. Bisa saja itu adalah bom.”ucap Sean mengambil amplop tadi dari tangan Alexa. Dia kemudian mengaktifkan alat pelacak bom di jam tangannya untuk mendeteksi.
“tiit...”lampu di jam tangannya tak mendeteksi adanya bom di sana dan barulah dia menyerahkan amplop itu pada Alexa.
Alexa membuka amplop coklat itu dan mengeluarkan isinya. Dia terkejut sekali setelah membacanya.
“Apa... ?! Tidak mungkin aku adalah putri mu.”ucap Alexa tidak percaya dengan hasil tes paternitas di tangannya.
“Aku kesini untuk menjemput mu, putri ku.”ucap Austin berjalan maju menghampiri Alexa.
Sean kembali bergerak dan menghalangi Austin mendekati Alexa.
“Tunggu.... ! Bisa saja itu informasi palsu.”ucap Sean menatap tajam pada Austin.
Sean teringat Jika beberapa waktu yang lalu dia juga melakukan tes paternitas Alexa dengan Austin, dia pun segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi orangnya.
“George... kau cari amplop coklat di meja kamar ku dari rumah sakit tentang paternity test beberapa waktu yang lalu. Bacakan hasilnya padaku. Aku tunggu dalam waktu lima menit.”ucap Sean setelah telepon tersambung.
Lima menit kemudian ponsel Sean berdering dan dia menerima pesannya.
“Alexa dari hasil test yang ku lakukan kau memang putrinya lelaki ini.”ucap Sean menjelaskan pada Alexa sambil mematikan ponselnya, menunjuk Austin. Dia pun minggir dan memberikan jalan untuk Austin.
“Kau memang luar biasa tuan Sean Aldric.”ucap Austin menatap Sean dan maju menghampiri Alexa.
“Aku tahu kau masih benci padaku setelah apa yang kau lakukan padamu selama ini. Maaf aku terlambat mengetahuinya. Sekarang ikutlah dengan ayah mu ini pulang.”ucap Austin menjelaskan maksud kedatangannya menemui Alexa. Dia juga menceritakan hubungannya dengan ibunya dulu yang menghilang dan menjauhinya.
Alexa yang selama ini menyalahkan Austin kenapa lelaki itu menelantarkan Ibunya dan dirinya sekarang mengetahui alasannya. Namun meskipun begitu tetap saja dia masih tak bisa memaafkan apa yang dilakukan oleh Austin padanya.
Austin mengulurkan tangannya pada Alexa namun gadis itu menampiknya.
“Aku sudah terbiasa sejak kecil hidup tanpa seorang ayah. Bagiku ada atau tidak ada seorang ayah, semua itu sama bagiku.”jawab Alexa dengan ketus.
Austin kembali menjelaskan jika dirinya memang benar-benar menyesal telah melakukan apa yang sebelumnya ia lakukan pada Alexa namun gadis itu masih menutup hatinya.
“Baiklah jika kau tak bisa menerima aku atau mengakuiku sebagai ayah... aku pergi saja.”ucap Austin terlihat kecewa. Dia pun berbaring dan berjalan meninggalkan rumah Alexa.
Alexa masih melihat Austin yang berjalan dengan pelan. Selama ini dia selalu merindukan sosok ayahnya dan ingin sekali melihat atau bertemu dengannya walaupun hanya sekali. Dia berpikir ulang dan memikirkannya baik-baik.
“Tunggu.... ayah !”teriak Alexa memanggil dan mengejar Austin.
Austin berhenti dan berbalik, Alexa berhenti di depannya dan segera memeluknya.
“Ayah... aku sudah lama mencarimu. Dan aku juga sudah memaafkan kesalahan mu.”ucap Alexa kemudian melepas pelukannya.
“Putri ku.... aku senang kau bisa menerima ku.”balas Austin senyum yang mengembang.
Beberapa saat setelahnya Alexa kemudian mengajak Austin masuk ke rumah dengan Sean ya ikut berjalan masuk mengikuti mereka dari belakang.
Mereka duduk bertiga dan mengobrol. Alexa kemudian berdiri dan meninggalkan dua orang lelaki itu lalu masuk ke dapur.
Tinggal Sean dan Austin saja yang berada di ruangan saat ini. Suasana canggung karena sebelumnya mereka bersi tegang.
“Apa kau benar-benar mencintai putriku ? Ku harap kau tak akan melukainya. Jika sampai kau menyakitinya maka kau akan berurusan denganku.”ucap Austin bertanya sekaligus mengancam.
Sean yang duduk agak jaud dari Austin menggeser duduknya lebih mendekat dengannya.
“Tuan Austin kau bisa lihat sendiri bagaimana hubungan ku dengan putri mu. Satu lagi karena Alexa sudah menemukan ayahnya, maka aku harap kau mau menjadi wali dan saksi pernikahan kami nantinya.”jawab Sean menyampaikan keinginannya dan sekaligus itu surprise untuk Alexa.
“Baiklah... kapan kau akan melangsungkan pernikahannya ?” ucap Austin dengan serius.
Sean menjelaskan pada Austin kapan dia akan melangsungkan pernikahannya dengan Alexa.
Satu minggu kemudian berlangsung acara pernikahan yang di laksanakan di pantai dengan tema outdoor yang di hadiri oleh teman Alexa juga termasuk Rey.
“Selamat... kalian berdua mulai sekarang telah resmi menjadi suami istri.”ucap penghulu.
Sean memakaikan cincin di jari Alexa kemudian mencium keningnya.
Satu per satu teman dan tamu yang ada di sana memberikan ucapan selamat pada Alexa.
“Alexa selamat atas pernikahan mu.”ucap Rey dengan wajah sedih memberikan ucapan selamat, kemudian setelah pergi dari sana karena tak tahan melihat gadis yang dicintainya menikah dengan lelaki lain.
Malam hari di rumah Alexa terlihat Sean menggendong Alexa masuk ke kamar.
Austin yang juga masih berada di rumah itu ingin memberikan privasi bagi mereka berdua.
“Alexa... kurasa ayah sebaiknya kembali dulu. Kau kembali saja dengan Sean nanti.”ucap Austin berpamitan.
“Ya ayah...”jawab Alexa dan Sean bersamaan sambil tersenyum lebar menatapnya.
Alexa dan Sean kemudian masuk kamar setelah Austin dan pergi dari rumah. Mereka berdua menghabiskan malam yang terasa panjang.
Beberapa hari setelahnya Sean dan Alexa berbulan madu, menginap di sebuah hotel. Hari-hari mereka penuh warna dan tawa.
Satu bulan setelah nya terlihat Alexa dan Sean berada di rumah. Sean menemani Alexa yang masak sarapan pagi untuknya. Dia berdiri di belakang Alexa dan memeluknya.
“Sayang... aku ingin kembali sebentar ke rumah untuk mendaftarkan akta pernikahan kita di sana. Selain itu kedua orang tuaku ada di rumah, aku ingin memberitahu mereka sekaligus meminta restu dari mereka.” ucap Sean sambil mencium leher Alexa.
“Sean... aku ingin kau menemaniku.”jawab Alexa menoleh ke samping dan mengecup bibir Sean.
“Aku tak akan lama, mungkin satu minggu aku akan kembali ke sini menjemput mu.”balas Sean mempererat pelukannya.
Keesokan paginya Sean berpamitan pada Alexa saat sudah di bandara.
“Cepatlah kembali.”ucap Alexa entah kenapa dia mempunyai firasat buruk dan memeluknya erat.
Sean kembali mencium bibir Alexa sebelum masuk ke pesawat.
Malam hari di Paris, Sean keluar dari bandara. Sebuah mobil menjemputnya dan membawanya pulang menuju ke rumah.
Di tengah jalan terjadi kecelakaan beruntun yang mengakibatkan beberapa kendaraan yang melaju di jalanan saat itu saling bertumbukan.
“dash.... !” sebuah caravan yang membawa kaca menghantam mobil Sean dari arah belakang mobil Sean melintas sebuah truk.
Mobil milik Sean berhasil menghindari truk namun tetap tersapu oleh karavan yang membawa kaca.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
sigigi manis
Bagus kisahnya 👍👍👍👍👍
2023-01-28
0
jocker
Semoga saja tidak ada duka atau kesedihan setelah pernikahan berlangsung
2023-01-15
0
pelangi indah
Pernikahan yng manis
2023-01-07
0