Eps. 16 Keluar Dari Rumah Sakit

Meskipun sudah bisa melihat, Sean tidak diperbolehkan untuk pulang dulu dan masih berada di rumah sakit untuk menjalani observarium terlebih dulu sampai dinyatakan kondisi benar-benar aman.

Seorang dokter masuk ke ruangan tempat Sean berada dan memeriksa kondisinya.

Sean sedang duduk di kursi menghadap ke luar jendela dan melihat angin segar yang berhembus menerobos masuk ke jendela rumah sakit.

“kriek...”suara pintu ruangan terbuka dan Sean menoleh ke arahnya.

“Dokter...”ucap Sean saat melihat lelaki berbaju sebab putih masuk ke ruangan.

“Tuan Sean, tolong berbaring sebentar sana aku akan memeriksa kondisi mu.”ucap Dokter tadi berhenti di depan tempat tidur yang ada di ruangan.

Sean kemudian berjalan dan naik ke tempat tidur untuk berbaring. Dokter memegang alat mirip dengan senter dan mengarahkannya ke bola mata Sean.

“Sepertinya bagus dan mata anda tidak menolak donor mata ini.”ucap dokter kemudian mematikan alat yang mirip dengan senter itu.

Sean mengerjapkan matanya setelah terkena silau dari sinar alat dokter barusan.

“Dokter lalu apakah aku sudah boleh pulang ?”balas Sean bertanya dengan antusias, karena dia merasa bosan berada di rumah sakit selama beberapa hari.

“Kita lihat dulu bagaimana kondisinya tiga hari ke depan dan jika memang tak ada masalah maka anda boleh pulang saat itu.” jawab dokter menjelaskan.

Sean kembali duduk setelah Dokter tadi selesai memeriksanya dan keluar dari ruangan.

“Aku tak sabar ingin melihat istri ku.”gumam Sean.

Dia melihat pergelangan tangannya dan liontin itu masih berada di sana.

“klik... !”Sean membuka liontin di gelangnya. Terlihat dua buah foto di sana, foto dirinya dan juga foto Alexa yang berada di atas foto lama yang ada di sana sebelumnya.

Sean menyentuh foto Alexa dan menciumnya kemudian menaruh ke dadanya.

“Alexa sudah berapa tahun aku tidak melihat dirimu dan aku penasaran seperti apa kau saat ini.”ucap Sean kembali menatap foto wanita yang dia sayangi. Tak sabar rasanya dia ingin segera terbang menuju ke Jakarta dan menjemput istrinya.

“kriek...”pintu ruangan tempat Sean berada kembali terbuka dan lelaki itu menoleh ke arah pintu yang terbuka.

“Ibu...”ucap Sean memanggil ibunya yang masuk ke ruangan.

Wanita itu kemudian menghampiri Sean yang duduk dan menatap di tangannya. Sean segera menutup liontin yang dia buka karena dia sama sekali belum pernah menceritakan tentang Alexa pada ibunya, apalagi perihal pernikahannya.

“Bagaimana keadaanmu ?”ucap Marion menepuk bahu Sean dengan lembut.

Sean segera memeluk ibunya dengan hangat.

“Ibu... terima kasih, terima kasih Ibu sudah mencarikan donor mata untukku. Dan aku bisa melihat sekarang. Dunia ku kembali penuh warna seperti dulu lagi.”jawab Sean tersenyum lebar dan merasa bersyukur sekali bisa melihat kembali warna-warni dunia.

Marion menitikkan air mata karena merasa terharu setelah usahanya yang keras dan belanjaan yang panjang akhirnya bisa melihat kembali Sean yang mulai pulih dari keterpurukan. Namun dia segera menghapusnya sebelum Sean melihatnya.

Tiga hari kemudian di pagi hari, dokter kembali masuk ke ruangan tempat Sean berada. Dia melakukan pemeriksaan kembali untuk melihat kondisinya dan mengambil keputusan apakah lelaki itu boleh pulang atau tidak.

Sean berbaring di bawah sebuah alat besar yang ada di bagian kepala.

“klik...”dokter mulai melakukan pemeriksaan dan menguji mata Sean dengan alat itu selama kurang lebih hampir satu jam lamanya.

Dokter mematikan alatnya dan menepikan alat itu kemudian meminta Sean untuk duduk.

“Dokter bagaimana kondisi mataku saat ini ?”ucap Sean bertanya pada dokter yang memeriksanya sambil mengusap kedua matanya yang terasa perih setelah pemeriksaan.

“Selamat tuan Sean, kondisi mata anda benar-benar sudah pulih dan bisa berfungsi normal seperti biasanya.”jawab dokter menjelaskan kondisinya saat ini.

“Jadi dokter, aku diperbolehkan untuk pulang hari ini ?”jawab Sean tersenyum lebar dan merasa lega karena bisa kembali tidur di rumah.

“Ya tuan, tapi anda harus kontrol ke rumah sakit selama tiga bulan ke depan, untuk memantau perkembagan mata anda. Karena terkadang retina mata tidak berfungsi meskipun pada awalnya cocok.”ucap dokter memberikan penjelasan.

“Baik dokter, terimakasih.”ucap Sean pada dokter.

Lelaki itu kemudian menunggu kedatangan ibunya karena biasanya wanita itu sebentar-sebentar melihatnya.

“Dimana ibu... ?”gumam Sean menatap ke arah luar pintu dan mencari sosok ibunya.

Di lain ruangan, terlihat Marion, ibunya Sean sedang berada di ruang jenazah bersama Angel. Terlihat gadis itu masih menatap tubuh ayahnya yang beku yang barusan dikeluarkan dari ruangan super dingin.

“Ayah... beristirahatlah dengan tenang. Aku janji akan sering-sering ke makam ayah nanti.”ucap Angel memegang tangan ayahnya yang sedingin es. Dia pun memeluknya untuk yang terakhir kalinya dan mencium keningnya sebelum petugas rumah sakit mengirim jenazahnya untuk dikebumikan.

Beberapa saat setelahnya Marion yang dari tadi berdiri di samping Angel dan tak mengucapkan sepatah kata pun mengajaknya untuk duduk setelah jenazah tuan White di bawa keluar dari ruangan itu.

“Nona... aku berterima kasih sekali pada ayahmu dan juga dirimu karena sudah mendonorkan mata untuk putraku. Sesuai dengan perjanjian kami sebelumnya maka aku akan mempertemukan mu dengan putraku yang juga dirawat di rumah sakit ini.”ucap Marion menjelaskan setelah ikut berbela sungkawa atas meninggalnya ayah dari gadis itu.

Angel yang dari awal memang tak ingin menerima perjodohan itu kemudian angkat bicara.

“Nyonya... dari awal sebenarnya aku tak menginginkan perjodohan ini, aku hanya ingin mengabulkan permintaan terakhir ayahku di ujung usianya.”jawab Angel sambil mengusap air matanya yang masih menitik dengan tisu.

“Bagus jika kau tidak menginginkan perjodohan itu, maka aku tidak perlu khawatir.”batin Marion merasa senang karena gadis itu ternyata menolak perjodohan nya.

Namun Marion tetap menawarkannya ulang dan meminta gadis itu untuk memikirkannya kembali, meskipun itu hanya di bibir saja karena dia tak ingin dicap sebagai pembohong yang akan berpengaruh pada reputasinya.

“Ya nyonya.”jawab Angel singkat. Dia Sampai detik ini juga belum pernah melihat bagaimana rupa lelaki yang dijodohkan dengan dirinya itu. Dan entah kenapa dia masih belum memikirkan hal itu.

Marion melihat jam di tangannya dan dia teringat jika sebelumnya dokter sudah bilang padanya untuk menyelesaikan administrasi dan keperluan lainnya sebelum Sean pulang.

Marion kemudian keluar dari ruangan itu setelah berpamitan pada Angel. Dia pun segera menyelesaikan administrasi dan barulah dia masuk ke ruangan tempat Sean berada.

“Sean...ayo kita pulang sekarang.”ucap wanita itu sambil mengemasi semua barang Sean.

Dari luar ruangan tanpa sepengetahuan Marion dan juga Sean, Angel berjalan melewati ruangan Sean. Dia pun berhenti selama beberapa detik dan melihat dari luar pasien yang mendapatkan donor mata dari ayahnya.

Dia hanya menatap sekilas dan kemudian berlalu dengan membawa tisu yang basah menuju ke pintu keluar rumah sakit.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

sigigi manis

sigigi manis

Lanjut kk

2023-01-28

0

sandîago

sandîago

Akhirnya Sean kamu bisa melihat juga dan mungkin saja nanti kamu bisa mencari kembali wanita yang kamu sayangi

2023-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1 Nostalgia
2 Eps. 2 Pertemuan Dengan Austin
3 Eps. 3 Pernikahan
4 Eps. 4 Tak Pernah Kembali
5 Eps. 5 Pindah Ke Britain
6 Eps. 6 Kehidupan Baru
7 Eps. 7 Kelas Akselerasi
8 Eps. 8 Tidak Sabaran
9 Eps. 9 Menjemput
10 Eps. 10 Menunggu Donor Mata
11 Eps. 11 Menjalani Terapi
12 Eps. 12 Niat Untuk Donor
13 Eps. 13 Sebuah Perjanjian
14 Eps. 14 Acc Persyaratan
15 Eps. 15 Operasi
16 Eps. 16 Keluar Dari Rumah Sakit
17 Eps. 17 Mencari Akta
18 Eps. 18 Terbang Ke Jakarta
19 Eps. 19 Tidak Menemukan Alexa
20 Eps. 20 Menemui Rey
21 Eps. 21 Pencarian Kedua
22 Eps. 22 Nama Serupa
23 Eps. 23 Kembali Ke Paris
24 Eps. 24 Mencari Alexa
25 Eps. 25 Buntu
26 Eps. 26 Terus Membujuk
27 Eps. 27 Begadang
28 Eps. 28 Tak Mendapatkan Apapun
29 Eps. 29 Daftar Pencarian
30 Eps. 30 Pencarian Dimulai
31 Eps. 31 Mencuri Dengar
32 Eps. 32 Lupakan Saja Dia !
33 Eps. 33 Keluar Dari Makam
34 Eps. 34 Identitas Pendonor
35 Eps. 35 Membuat Berantakan
36 Eps. 36 Noda Coklat
37 Eps. 37 Dinner
38 Eps. 38 Kacau
39 Eps. 39 Hukuman
40 Eps. 40 Mengunjungi Makam
41 Eps. 41 Penyesalan Yang Terlambat
42 Eps. 42 Laporan Informasi
43 Eps. 43 Ke Bioskop
44 Eps. 44 Permen Karet
45 Eps 45 Donasi Untuk Panti Asuhan
46 Eps.46 Petunjuk Yang Hilang
47 Eps. 47 Parcel Untuk Sean
48 Eps 48 Agenda Meeting Dadakan
49 Eps. 49 Robot Asisten
50 Eps. 50 Tiba Di Paris
51 Eps. 51 Tak Sesusai Prediksi
52 Eps. 52 Tiba Di Rumah
53 Eps. 53 Wajah Yang Mirip
54 Eps. 54 List Destinasi
55 Eps. 55 Menyusun Rencana
56 Eps 56 Kabur
57 Eps. 57 Bertemu Daddy
58 Eps. 58 Menemukan Gelang
59 Eps. 59 Menemukan Cyrille
60 Eps. 60 Hilang
61 Eps. 61 Berebut Gelang
62 Eps. 62 Mengembalikan Gelang
63 Eps. 63 Bertemu Cyrano
64 Eps. 64 Memasang Chip
65 Eps. 65 Rencana Pertunangan
66 Eps. 66 Mengecek Akta Pernikahan
67 Eps. 67 Tak Sesuai Harapan
68 Eps. 68 Mengirim Foto
69 Eps. 69 Mencari Informasi Alexa
70 Eps. 70 Tiket Pesawat Ke Britain
71 Eps. 71 Memantau
72 Eps. 72 Menunggu Alexa
73 Eps. 73 Mengikuti Alexa
74 Eps. 74 Menculik Alexa
75 Eps. 75 Membuka Penyamaran
76 Eps. 76 Marah
77 Eps. 77 Masih Cinta
78 Eps. 78 Naif Sekali
79 Eps.79 Berangkat Diantar
80 Eps. 80 Menyusul Ke Bandara
81 Eps. 81 Mencari Marion
82 Eps. 82 Meminta Akta
83 Eps. 83 Meeting Dengan Angel
84 Eps. 84 Memantau Dari Jauh
85 Eps. 85 Sebuah Misi
86 Eps. 86 Ajakan Menikah
87 Eps. 87 Mengantar Pulang
88 Eps. 88 Hampir Kelolosan
89 Eps. 89 Menemukan Chip
90 Eps. 90 Menjemput Alexa
91 Eps. 91 Anak Siapa?
92 Eps. 92 Austin Marah
93 Eps. 93 Alexa Tertembak
94 Eps. 94 Sebuah Janji
95 Eps. 95 Mengusir Sean
96 Eps. 96 Salah Paham
97 Eps. 97 Berebut Si Kembar
98 Eps. 98 Pilih Siapa ?
99 Eps. 99 Si Kembar Hilang
100 Eps. 100 Obat Tidur
101 Eps. 101 Gudang Tua
102 Eps. 102 Tamu Tak Diundang
103 Eps. 103 Pencarian Nihil
104 Eps. 104 Melihat Foto Cyrano
105 Eps. 105 Broken Heart
106 Eps. 106 Nomor Plat Mobil
107 Eps. 107 Melepas Ikatan
108 Eps. 108 Bertemu Bryan
109 Eps. 109 Menemukan Sepatu
110 Eps. 110 Mencari Lokasi
111 Eps. 111 Menemukan Cyrano
112 Eps. 112 Pesan Untuk Austin
113 Eps. 113 Menangkap Bryan
114 Eps. 114 Meringkus Bryan
115 Eps. 115 Pernikahan Ulang
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Eps. 1 Nostalgia
2
Eps. 2 Pertemuan Dengan Austin
3
Eps. 3 Pernikahan
4
Eps. 4 Tak Pernah Kembali
5
Eps. 5 Pindah Ke Britain
6
Eps. 6 Kehidupan Baru
7
Eps. 7 Kelas Akselerasi
8
Eps. 8 Tidak Sabaran
9
Eps. 9 Menjemput
10
Eps. 10 Menunggu Donor Mata
11
Eps. 11 Menjalani Terapi
12
Eps. 12 Niat Untuk Donor
13
Eps. 13 Sebuah Perjanjian
14
Eps. 14 Acc Persyaratan
15
Eps. 15 Operasi
16
Eps. 16 Keluar Dari Rumah Sakit
17
Eps. 17 Mencari Akta
18
Eps. 18 Terbang Ke Jakarta
19
Eps. 19 Tidak Menemukan Alexa
20
Eps. 20 Menemui Rey
21
Eps. 21 Pencarian Kedua
22
Eps. 22 Nama Serupa
23
Eps. 23 Kembali Ke Paris
24
Eps. 24 Mencari Alexa
25
Eps. 25 Buntu
26
Eps. 26 Terus Membujuk
27
Eps. 27 Begadang
28
Eps. 28 Tak Mendapatkan Apapun
29
Eps. 29 Daftar Pencarian
30
Eps. 30 Pencarian Dimulai
31
Eps. 31 Mencuri Dengar
32
Eps. 32 Lupakan Saja Dia !
33
Eps. 33 Keluar Dari Makam
34
Eps. 34 Identitas Pendonor
35
Eps. 35 Membuat Berantakan
36
Eps. 36 Noda Coklat
37
Eps. 37 Dinner
38
Eps. 38 Kacau
39
Eps. 39 Hukuman
40
Eps. 40 Mengunjungi Makam
41
Eps. 41 Penyesalan Yang Terlambat
42
Eps. 42 Laporan Informasi
43
Eps. 43 Ke Bioskop
44
Eps. 44 Permen Karet
45
Eps 45 Donasi Untuk Panti Asuhan
46
Eps.46 Petunjuk Yang Hilang
47
Eps. 47 Parcel Untuk Sean
48
Eps 48 Agenda Meeting Dadakan
49
Eps. 49 Robot Asisten
50
Eps. 50 Tiba Di Paris
51
Eps. 51 Tak Sesusai Prediksi
52
Eps. 52 Tiba Di Rumah
53
Eps. 53 Wajah Yang Mirip
54
Eps. 54 List Destinasi
55
Eps. 55 Menyusun Rencana
56
Eps 56 Kabur
57
Eps. 57 Bertemu Daddy
58
Eps. 58 Menemukan Gelang
59
Eps. 59 Menemukan Cyrille
60
Eps. 60 Hilang
61
Eps. 61 Berebut Gelang
62
Eps. 62 Mengembalikan Gelang
63
Eps. 63 Bertemu Cyrano
64
Eps. 64 Memasang Chip
65
Eps. 65 Rencana Pertunangan
66
Eps. 66 Mengecek Akta Pernikahan
67
Eps. 67 Tak Sesuai Harapan
68
Eps. 68 Mengirim Foto
69
Eps. 69 Mencari Informasi Alexa
70
Eps. 70 Tiket Pesawat Ke Britain
71
Eps. 71 Memantau
72
Eps. 72 Menunggu Alexa
73
Eps. 73 Mengikuti Alexa
74
Eps. 74 Menculik Alexa
75
Eps. 75 Membuka Penyamaran
76
Eps. 76 Marah
77
Eps. 77 Masih Cinta
78
Eps. 78 Naif Sekali
79
Eps.79 Berangkat Diantar
80
Eps. 80 Menyusul Ke Bandara
81
Eps. 81 Mencari Marion
82
Eps. 82 Meminta Akta
83
Eps. 83 Meeting Dengan Angel
84
Eps. 84 Memantau Dari Jauh
85
Eps. 85 Sebuah Misi
86
Eps. 86 Ajakan Menikah
87
Eps. 87 Mengantar Pulang
88
Eps. 88 Hampir Kelolosan
89
Eps. 89 Menemukan Chip
90
Eps. 90 Menjemput Alexa
91
Eps. 91 Anak Siapa?
92
Eps. 92 Austin Marah
93
Eps. 93 Alexa Tertembak
94
Eps. 94 Sebuah Janji
95
Eps. 95 Mengusir Sean
96
Eps. 96 Salah Paham
97
Eps. 97 Berebut Si Kembar
98
Eps. 98 Pilih Siapa ?
99
Eps. 99 Si Kembar Hilang
100
Eps. 100 Obat Tidur
101
Eps. 101 Gudang Tua
102
Eps. 102 Tamu Tak Diundang
103
Eps. 103 Pencarian Nihil
104
Eps. 104 Melihat Foto Cyrano
105
Eps. 105 Broken Heart
106
Eps. 106 Nomor Plat Mobil
107
Eps. 107 Melepas Ikatan
108
Eps. 108 Bertemu Bryan
109
Eps. 109 Menemukan Sepatu
110
Eps. 110 Mencari Lokasi
111
Eps. 111 Menemukan Cyrano
112
Eps. 112 Pesan Untuk Austin
113
Eps. 113 Menangkap Bryan
114
Eps. 114 Meringkus Bryan
115
Eps. 115 Pernikahan Ulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!