Siang hari di rumah setelah duo kembar pulang. Mereka layaknya seperti anak kecil pada umumnya,melihat tv dan bermain.
Cyrano duduk di depan TV sementara Cyrille berjalan keluar dari kamar menuju ke sebuah ruangan.
“Hey Cyrille jangan ke sana dulu, papy masih ada di rumah !”ucap Cyrano memanggil saudarinya itu.
Cyrille pun berhenti dan berbalik menatap saudara kembarnya.
“What's... ? Papy belum ke kantor sudah sesiang ini ?”jawab Cyrille.
Gadis kecil itu pun kemudian berbalik arah dan ikut duduk di sofa menonton TV bersama Cyrano meskipun dia tak suka menonton acara saat ini.
Satu jam berlalu dan terlihat Austin keluar dari ruang kerjanya.
“kriek... !”Austin menutup kembali pintu yang dia buka.
Sedangkan Cyrille segera berdiri dan menghampiri kakeknya.
“Papy mau ke kantor sekarang ? Papy kerja yang tenang saja di kantor tak usah terburu-buru pulang, kami tidak akan main ke mana-mana.”ucap Cyrille sambil memeluk kaki papy nya.
Austin tersenyum lebar dan sudah terbiasa dengan sikap cucunya yang satu ini.
“Cyrille... ingat pesan papy... kau dan Cyrano jangan sampai bermain di luar batas dan melakukan hal yang aneh-aneh.” jawab Austin menyentuh pipi gadis kecil itu lalu mengusap kepalanya.
“Baik papy bekerja saja tidak usah memikirkan kami.”jawab gadis kecil itu semakin berat pelukannya memeluk kaki papy nya untuk merayunya.
“Papy berangkat dulu.”ucap Austin menggendong Cyrille lalu mencubit pipinya dan menurunkannya lagi.
Austin jalan keluar rumah dan masuk ke sebuah mobil yang sudah menunggunya. Sepuluh menit kemudian setelah mobil itu benar-benar pergi dari rumah mereka, Cyrano dan Cerylle kemudian masuk ke ruangan tempat mereka bermain.
“klik... !”Cyrano segera mengunci pintu kamar ruangan itu.
Ruangan bermain mereka terlihat bersih dan berbeda dari ruangan bermain anak-anak pada usianya. Tak ada balon atau mobil-mobilan dan boneka di sana melainkan tabung berisi bahan kimia dan beberapa mesin kecil tergeletak di sana.
“Bagaimana... kali ini kita membuat apa ?”ucap Cyrille bertanya pada Cyrano.
“Aku juga bingung mau membuat apa kali ini, semua robot kecil sudah kita buat. Lalu menurutmu kita buat apa, apa kau ada ide ?”balas Cyrano yang melihat berbagai koleksi robot mini yang mereka buat.
Cyrille diam dan berjalan melihat semua koleksi robot mereka di meja.
“Robot penyerang sudah ada, robot pistol juga ada. Hmm... bagaimana jika kita mau merakit bom kecil saja ?”ucap Cyrille setelah mendapatkan ide.
“Bom... ? Kita belum pernah membuatnya. dan pasti tidak langsung jadi perlu beberapa latihan untuk mendapatkan satu bom sesuai keinginan kita. Lalu Bagaimana jika pom itu nanti meledak dan menghancurkan isi ruangan ini ? Apa yang akan dilakukan papy nanti ?”jawab Cyrano mengantisipasi kecelakaan ataupun kegagalan yang mungkin saja akan terjadi selama pembuatan.
“Asal kita hati-hati bom itu tak akan meledak di sini.”jawab Cyrille yakin sambil tersenyum lebar.
“Baiklah... jika begitu kita persiapkan bahannya sekarang.”balas Cyrano akhirnya menyetujui ide dari saudari kembarnya itu.
Di dalam mobil Austin yang duduk di kursi belakang membuka laptopnya. Dia kemudian memasukkan kode sandi cctv di ruangan tempat duo kembar bermain.
“klik....”seketika di monitor laptop tampil tayangan aktivitas si duo kembar. Terlihat dua anak kecil itu sedang merakit rangkaian listrik.
“Ha-ha-ha... kalian kira kalian sudah mematikan akses cctv di ruangan sana, tapi papy memasang cctv lainnya yang kalian tidak ketahui.”gumam Austin tersenyum kecil melihat tayangan yang menampilkan aktivitas kedua cucunya itu. Namun lelaki itu terlihat bangga pada dua cucu kembar mereka yang cerdas seperti dirinya saat muda dulu.
“klik...”Austin menutup kembali laptopnya dan menaruhnya ke samping tempat duduknya.
Sedangkan Cyrano dan Cyrille akhirnya berhasil merakit sebuah bom.
“Kurasa rangkaian elektronikanya sedikit rumit. Aku tidak tahu ini berhasil atau tidak.”ucap Cyrano setelah menyelesaikan rangkaian elektronik bom rakitan yang mereka buat.
Cyrille mengambil bom rakitan yang ada di tangan saudara kembarnya itu dan membawanya ke sudut ruangan.
“Saatnya uji coba.”ucap gadis kecil itu kemudian segera mengaktifkan bom rakitan mereka.
“dsing...”bom tidak meledak telah mereka mengaktifkannya.
“Bom ini tidak meledak ? Apa mungkin kau salah merakitnya ?”jawab Cyrille mengambil bom itu dan mencoba memeriksanya.
“Jangan, letakkan bom rakitan itu kembali ke tempatnya. Atau itu akan meledak di tanganmu.”ucap Cyrano setengah menakut-nakuti saudari kembarnya.
Cyrille kemudian menaruh kembali perakitan kecil itu ke tempatnya karena takut itu akan meledak dan melukai tangannya.
“Tunngu biar aku periksa ulang.”ucap Cyrano mengambil laptop. Dia kemudian menghubungkan jaringan sambungan elektronik nya dengan laptopnya untuk memeriksanya.
“Ada satu kesalahan rakit rupanya. Aku akan membenarkannya dulu.”ucap anak lelaki itu, lalu menonaktifkan kembali bom rakitan dan mulai merakitnya ulang.
Setelah selesai merakit ulang dia kembali menghubungkan jaringan sambungan elektroniknya dengan laptop untuk memeriksanya.
“Bingo... ! Ini baru benar !”ucap Cyrano tersenyum lebar kemudian menara kembali bom rakitan yang sudah jadi itu ke tempatnya.
Cyrille yang tidak sabar dan ingin bermain dengan bom kecil rakitan itu menekan salah satu tombol hijau dan membuatnya aktif.
“Cyrille... kau tidak mengatur timer nya. Jadi sekarang cepat minggir !”ucap Cyrano sambil berteriak. Dia pun mundur sambil menyeret Cyrille dari sana.
“dhuar... !”bom rakitan meledak dan membuat sebagian ruangan itu berantakan.
“Ah ini kesalahan mu, Cheryl jadi kau saja yang bereskan semua kekacauan yang telah kau buat ini.”ucap Cyrano kesel karena saudari kembarnya itu selalu saja tidak sabaran.
“Ding.... !”jam peringatan berbunyi yang menyatakan jika Ibu mereka akan segera pulang dalam waktu 30 menit lagi.
“Gawat.... jangan sampai mommy melihat ini semua. Dia bisa marah dan mengurung kita selama seminggu nanti. Cyrano kau harus melakukan sesuatu.”ucap Cyrille pada saudara kembarnya.
Cyrano melihat ruangan dan benar juga menurutnya apa yang diucapkan oleh saudari kembarnya itu.
“Baiklah aku akan membantumu mengulur waktu mommy pulang ke rumah tapi kalau sudah bereskan semua kekacauan ini sendiri.”jawab Cyrano menjelaskan panjang lebar.
“Oke... oke... lakukan sekarang.”balas Cyrille menghampiri Cyrano.
Cyrano kemudian duduk di kursi sambil membawa laptop. Dia mengetik dengan cepat dan masuk ke sistem komputer di tempat kerja Alexa.
“Aku kirim sekarang.”ucap anak lelaki itu mengirim virus ke dinding pertahanan perusahan dimana Alexa berada saat ini.
Di kantor, Alexa yang sedang mengerjakan sebuah laporan tiba-tiba datanya hilang.
“Sialan... ada virus masuk, data ku hilang semua padahal sebentar lagi aku mau pulang.”gumam Alexa merasa kesal.
“Carol... tolong ke sini sebentar !”ucap Alexa ditelepon memanggil sekretaris pribadinya itu.
Carol segera masuk ke ruangan Alexa dan menanyakan ada apa.
“Cepat panggil tugas IT ke sini dan suruh mereka membersihkan serangan virus.”ucap Alexa menjelaskan.
Di rumah Austin terlihat saat ini Cyrille sedang menggerakkan beberapa robot kecil yang dibuatnya untuk membantunya membersihkan dan merapikan ruangan itu.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
red riding hood
Anak zaman now sih mereka
2023-01-28
0
dewi api
Nurun siapa sikap ini
2023-01-28
0
Vincent
Kocak, lucu dan sikap nya jahil itu mungkin menurun dari Sean
2023-01-15
0