Dibully Sinta

PoV Nilam

Hidupku penuh dengan kekacauan. Semua yang aku inginkan hanyalah untuk bisa merasa aman dengan keluargaku.

6 tahun yang lalu, hidup yang aku jalani berjalan sesuai dengan apa yang aku harapkan. Orang tuaku bahagia bersama bersama kami anak-anak mereka. Adik kecilku dan aku adalah putri dan juga pangeran bagi kedua orang tua kami. Semuanya begitu sempurna sebelum kecelakaan yang merenggut nyawa Papa dan membuat Mama menjadi buta dan juga kesehatan Mama yang melemah.

Aku selalu berpikir selama Tante ada bersama kami, semuanya akan menjadi baik-baik saja. Begitu bodohnya aku sampai berpikir seperti itu. Karena yang terjadi begitu berbeda.

Tiba-tiba setelah kematian Papa, Tante dan suaminya meninggalkan kami begitu saja dalam kekacauan. Jadi aku harus bekerja keras dalam rumahku sendiri untuk bisa membayar tagihan rumah sakit Mama.

Selain itu, aku juga harus menjaga prestasiku di sekolah untuk bisa mendapatkan beasiswa agar bisa tetap bisa bersekolah. Hal itu juga terjadi kepada adik kecilku yang saat itu baru saja berusia 8 tahun.

Di rumah kami sendiri, kami menjadi pelayan. Itu semua seperti kisah dari Cinderella. Bagaimanapun aku tidak berharap untuk bertemu dengan seorang pangeran tampan yang akan menyelamatkan aku dari keluargaku yang jahat. Tante memperlakukan kami seperti sampah, sementara kedua putrinya hidup dalam kemewahan.

Semua itu terasa begitu ironis karena saat orang tuaku baik-baik saja, aku mengingat bagaimana mereka membantu Tante dan anak-anak mereka. Tapi sekarang....

Aku menghela nafas dalam....

Merasa putus asa dengan hidupku sendiri yang tidak bisa stabil ini.

"Nilam... Nilam..."

Aku akhirnya tersadar dari lamunanku karena suara Lila yang menggerakkan tubuhku.

"Oh Lila." Ucapku.

"Kau kenapa? Ada apa sebenarnya? Kau bahkan tidak mendengarkan aku yang memanggilmu beberapa kali." Tanya Lila kepadaku.

Aku hampir saja lupa bahwa aku tengah mengerjakan tugas yang diberikan dosen dengan Lila.

"Maaf Lila, aku tadi sedikit melamun." Balas ku.

"Ada apa?" Tanya Lila lagi kepadaku.

"Lupakan saja. Aku akan membasuh wajahku dengan air dulu." Ucapku.

"Kalau begitu biarkan aku menemanimu." Ucap Lila.

"Tidak usah. Aku akan pergi sendiri. Kau tidak perlu merepotkan dirimu sendiri karena hal itu." Balas ku.

Aku lalu pergi untuk membasuh wajahku di toilet sendirian dan percaya padaku, bahwa itu adalah kesalahan terburuk yang pernah terjadi dalam hidupku. Aku tidak tahu bagaimana ceritanya sampai Sinta ada disana bersama dengan teman-temannya.

Dan terjadi selanjutnya adalah, aku benar-benar disiksa oleh Sinta dan juga teman-temannya yang gila di dalam toilet itu.

"Apa yang kalian lakukan? Singkirkan tangan kalian dariku." Ucapku mencoba untuk melepaskan diri.

Tapi ada tiga orang gadis yang sepertinya merupakan teman Sinta tengah memegang ku. Di mana para gadis itu kenyataannya bukanlah gadis yang biasa saja. Tapi semua merupakan gadis yang sangat berotot dan juba memiliki kekuatan yang sangat besar.

Aku semakin tidak punya kekuatan untuk melawan mereka.

"Tentu saja aku akan melepaskan dirimu, setelah aku memberikan hukuman yang pantas kau dapatkan karena sudah mencuri kekasihku." Ucap Sinta dan mendekat ke arahku dengan memegang sebuah botol kaca yang sudah pecah.

"Aku sudah memperingatkan mu waktu itu terakhir kalinya. Tapi sepertinya kau tidak mendengarkan aku dengan serius." Ucap Sinta lagi.

"Aku tidak melakukan apapun dan bahkan tidak bisa melakukan apapun jika Aldi sendiri lah yang terus mendekat kepadaku. Tidak ada hubungan apapun diantara aku dan dia." Ucapku kepada Sinta berusaha meyakinkan dia agar dia bisa melepaskan aku.

"Oh jadi kau mau membuat aku percaya bahwa Aldi ku lah yang mendekat kepadamu. Kalau begitu akan ada banyak alasan bagiku untuk merusak wajah cantik yang kau miliki ini." Ucap Sinta.

Dia semakin mendekat kepadaku dan aku kembali mencoba sekuat tenaga yang aku bisa untuk kabur dari genggaman tangan temannya ini. Tapi itu semua tidak merubah apapun dan beberapa detik lagi, aku akan disayat oleh Sinta dengan pecahan botol itu di wajahku.

Cinderella mempunyai hidup yang sangat sengsara dan dia terselamatkan dari ibu tirinya yang kejam dan juga saudara tirinya. Tapi tentu saja aku bukan dia dan aku tidak akan pernah menjadi Cinderella. Tidak ada pangeran yang akan datang menyelamatkan aku saat ini.

Tapi bagaimanapun, aku mencoba memohon hanya untuk saat ini saja, aku bisa diselamatkan oleh seseorang. Hanya saat ini, sekali saja aku membutuhkan suatu keajaiban. Aku terus berharap jauh dari dalam hatiku. Tapi saat Sinta mengangkat tangannya, aku hanya bisa menutup mataku dengan panik dan berpikir bahwa aku akan mendapatkan sayatan luka di wajahku.

Namun, bagaimanapun hal itu tidak terjadi. Aku hanya merasakan ada setetes cairan hangat yang terjatuh ke wajahku. Tapi tidak ada rasa sakit apapun yang bisa aku rasakan.

Aku perlahan membuka mataku dan melihat sebuah sosok tinggi yang tengah melindungi aku.

"Al.... Aldi?"

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!