The Bodyguard

The Bodyguard

A Night in Casa de Luca

Malam sudah semakin larut. Suasana sunyi menaungi Casa de Luca. Di luar hanya terlihat beberapa penjaga pintu gerbang yang sedang bertugas. Sementara di dalam bangunan keadaan sudah gelap, karena sebagian besar lampu utama telah dimatikan.

Tak ubahnya dengan keadaan di dalam kamar Miabella. Cahaya temaram dari lampu tidur saja yang masih menyala. Namun, meski begitu nyatanya wajah cantik sang pemilik kamar masih tetap terlihat dengan jelas, dalam pandangan mata biru seorang Carlo. Pria tampan itu duduk dengan selimut yang menutupi bagian bawah tubuhnya. Sementara dada yang dihiasi ukiran tato hingga ke lengan, dia biarkan terekspos begitu saja.

Carlo tersenyum simpul menatap paras cantik Miabella yang sudah terlelap. Dipandanginya tubuh mulus gadis itu yang hanya tertutup selimut hingga ke dada. Tak pernah terbayangkan, beberapa saat yang lalu dia kembali mereguk kenikmatan bersama gadis muda yang selama ini selalu dirinya panggil dengan sebutan 'nona'.

Entah apa yang akan terjadi jika Adriano mengetahui hubungan rahasianya dengan Miabella. Carlo telah melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh sang ketua Tigre Nero tersebut.

Helaan napas berat meluncur begitu saja dari bibir pria berkumis tipis itu. Nama Nikolai Volkov dan Fabiola kembali hadir dalam benaknya. Setelah itu, muncul nama Viktor Drozdov yang disebut-sebut sebagai dalang dari kematian sang ayah. Carlo masih belum bisa memastikan apakah cerita itu benar adanya, atau hanya bualan semata.

"Kau belum tidur?" Suara parau Miabella memecah renungan Carlo dalam keheningan malam itu. Gadis cantik tersebut mengulurkan tangan, lalu meraih jemari sang pengawal yang juga merupakan kekasihnya.

Carlo tersenyum kalem seraya menggenggam erat jemari lentik Miabella. Diciumnya dengan dalam punggung tangan gadis yang sudah sejak lama dia idamkan. Kini, si pemilik mata abu-abu itu telah dia miliki, meski masih secara sembunyi-sembunyi.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Miabella seraya menatap lembut pria tampan yang juga tengah memandang penuh cinta kepadanya.

"Tidak ada. Aku hanya tidak percaya karena bisa melihatmu tertidur di sampingku, dalam keadaan seperti ini," jawab Carlo. Dia mengalihkan sentuhan pada lengan serta pundak Miabella. Halus dan begitu lembut, Carlo merasakan permukaan kulit putih dan bersih itu dengan telapak tangannya.

Sementara Miabella hanya menggumam pelan. Gadis berambut cokelat tersebut menyunggingkan senyuman manis saat menerima perlakuan seperti tadi dari seorang Carlo.

"Apa kau lelah, Cara mia?" tanya Carlo setengah berbisik. Tanpa menunggu jawaban dari Miabella yang masih menatap lekat dirinya, Carlo kemudian merebahkan diri di sebelah gadis itu. Mereka pun saling berhadapan. "Kau sangat cantik," ucap Carlo sembari membelai lembut pipi sang kekasih.

"Begitukah?" Miabella masih melayangkan tatapannya yang penuh cinta.

"Tentu saja." Carlo tersenyum memesona.

"Astaga," ucap Miabella pelan.

"Kenapa?" tanya Carlo seraya menautkan alisnya yang hitam dan cukup tebal.

"Senyumanmu membuatku gila," sahut Miabella tertawa pelan, dengan wajah sayu dan suara yang terdengar parau.

"Kau membuat duniaku terguncang," balas Carlo. Dia bergerak sedikit ke atas Miabella, kemudian mencium mesra gadis cantik tersebut. Pertautan manis pun berlangsung untuk beberapa saat, sehingga kembali membangkitkan hasrat yang sempat tertidur dalam diri pria tampan tiga puluh empat tahun tadi. Carlo kembali menjamah dan menikmati raga indah sang nona muda, hingga putri dari mendiang Matteo de Luca tersebut lagi-lagi merasa takluk dalam kegagahannya.

Malam itu, kembali mereka ulangi percintaan panas tersembunyi di antara keduanya. Miabella ataupun Carlo belum berani bersikap terbuka kepada Adriano. Padahal sang ketua Tigre Nero sudah mengabarkan bahwa dia akan kembali dari Yunani dan berkunjung ke Italia.

Carlo mengeluh pelan. Pria itu mengempaskan napasnya dalam posisi telentang. Rasa lelah setelah mengulang permainan memeras keringat bersama Miabella mulai melanda. "Tidurlah," ucapnya kepada Miabella juga tampak sangat kelelahan.

"Kau juga harus tidur. Temani aku," balas Miabella manja.

Tanpa diminta, Carlo semakin mendekatkan diri kepada gadis cantik itu. Dia mendekap tubuh Miabella yang tertidur dengan posisi membelakangi. "Aku mencintaimu," bisik Carlo sembari mengecup lembut pundak Miabella. Namun, gadis cantik tersebut tak menyahut. Dia rupanya sudah tertidur dengan cepat. Carlo pun tersenyum seraya menggumam pelan. Tak berselang lama, sepasang mata birunya terpejam. Carlo mulai terhanyut dalam mimpi yang membuat pria tiga puluh empat tahun itu kian lelap dalam tidurnya.

......................

Cahaya mentari telah muncul dan menelusup masuk menembus tirai berwarna putih. Suara derap langkah hak sepatu menggema di dalam koridor. Seorang pria berperawakan tegap, tengah berjalan dengan gagah dan penuh wibawa. Ketampanan dan kharisma luar biasa dari pria tadi memang tak dapat dipungkiri lagi.

Perlahan, Carlo membuka mata. Dia melihat Miabella masih terlelap di dalam pelukannya. Pria itu tersenyum lembut. Dibelainya paras cantik putri sulung Mia, yang tak merasa terganggu meskipun Carlo menyentuh wajahnya dengan tanpa henti. Makin lama, sentuhan lembut Carlo akhirnya berpengaruh juga terhadap Miabella. Gadis cantik berambut panjang itu menggeliat pelan, seraya membuka mata. "Selamat pagi," sapa Carlo mesra.

"Selamat pagi," balas Miabella tersenyum manja. "Bolehkah jika aku berada di tempat tidur sepanjang hari?" Parau suara gadis itu teramat menggoda di telinga Carlo.

"Apa aku harus menemanimu di sini?" Pria dengan banyak tato di tubuhnya tersebut menyunggingkan senyuman nakal.

"Oh astaga, kau sangat menggemaskan," balas Miabella seraya mencubit pangkal hidung si pria. Tawa manja kembali terdengar darinya. Namun, tak berselang lama suara tawa itu terhenti, ketika terdengar suara ketukan di pintu.

"Bella, apa kau sudah bangun?" Suara seorang pria yang begitu Miabella kenal, terdengar begitu jelas dari luar kamarnya.

Seketika Miabella dan Carlo saling pandang dengan raut wajah yang terkejut bukan main. Tanpa banyak bicara, Carlo melompat dari tempat tidur. Dia meraih semua pakaiannya yang tercecer di lantai. Pria berambut gelap tadi segera masuk ke dalam kamar mandi. Sementara Miabella sibuk berpakaian.

Setelah Carlo berlalu untuk bersembunyi, Miabella pun beranjak ke arah sumber suara. Gadis itu mengacak-acak rambutnya, kemudian menguap panjang sambil membuka pintu. Dia berlagak seolah dirinya baru bangun tidur. Miabella juga memasang ekspresi terkejut, saat melihat seseorang dengan kemeja putih yang sudah berdiri tegak di luar kamarnya. "Daddy Zio!" sorak Miabella dengan antusias. Gadis cantik itu melonjak kegirangan saat menyambut sang ayah sambung.

"Tinggal di sini, kau menjadi pemalas rupanya," ucap Adriano. Dia melihat ke dalam kamar Miabella, dengan tempat tidur yang masih terlihat acak-acakan. Adriano bahkan menerobos masuk ke sana dan berdiri di tengah-tengah ruangan, tepatnya di dekat ujung ranjang.

"Ada apa, Daddy Zio?" tanya Miabella mencoba untuk terlihat biasa saja. Sebisa mungkin gadis itu menyembunyikan perasaan was-was yang sedari tadi menderanya. Dia memperhatikan Adriano yang tengah mengedarkan pandangan pada setiap sudut ruangan. "Apa ibu dan Adriana ikut kemari?" Miabella mencoba mengalihkan perhatian sang ayah dengan mengacaukan konsentrasinya. Namun, Adriano terlalu fokus. Dia bahkan seolah tak mendengar pertanyaan dari Miabella.

"Daddy Zio." Miabella mengandeng lengan kekar sang ayah. Secara tak langsung, gadis itu berusaha membawa Adriano ke dekat pintu. Dia bahkan sedikit menyeret pria paruh baya tersebut hingga ke luar kamar. "Apa kau tidak mendengarku, Daddy Zio?" tanya Miabella lagi. Barulah saat itu Adriano menoleh padanya. "Apakah ibu dan Adriana ikut datang kemari?"

"Ya," jawab Adriano, "mereka ada di kamarnya masing-masing." Pria dengan beberapa helai rambut putih yang bercamur dengan rambut hitamnya tersebut, kembali mengarahkan perhatian ke dalam kamar sang putri.

"Kalau begitu, temani aku bertemu ibu. Aku sangat merindukan dia," ajak Miabella lagi. Dia terus berusaha manjauhkan Adriano dari kamarnya. Setengah memaksa, Miabella menarik lengan sang ayah agar pergi dari sana.

Akan tetapi, baru saja mereka akan beranjak, Mia muncul dari arah koridor. "Hai, Sayang. Bagaimana kabarmu?" Hangat, wanita itu menghambur ke arah Miabella dan memeluknya dengan penuh cinta. "Astaga, aku sangat merindukanmu, Bella." Mia memeluk erat putri sulungnya.

Sementara Miabella terlihat tak karuan. Segala rasa bercampur menjadi satu dalam diri gadis itu, dan yang terbesar adalah kekhawatiran akan keberadaan Carlo di dalam kamar. Raut wajah Miabella pun menjadi tampak aneh. Namun, gadis cantik tersebut tetap berusaha menunjukkan sikap yang biasa saja. "Aku juga sangat merindukanmu, Bu. Bagaimana Yunani?" tanya Miabella basa-basi.

"Selalu indah. Seperti biasanya," jawab Mia. "Ayo kita ke kamarmu. Aku punya sesuatu yang sengaja kubawa dari sana," ajaknya.

"Baiklah. Kalau begitu aku akan menemui Carlo dulu," ucap Adriano seraya berlalu, dari hadapan kedua wanita yang sangat berharga dari hidupnya tersebut.

Terpopuler

Comments

s nehe

s nehe

carlo bella

2023-08-18

2

Sergiy Karasyuk Lucy S.K.L.

Sergiy Karasyuk Lucy S.K.L.

waduh Thor, ud sport jantung bab awal ☺

2023-04-07

0

Wica Carolina

Wica Carolina

hai Carlo,hai Mia 😍😍😍

2023-02-16

2

lihat semua
Episodes
1 A Night in Casa de Luca
2 Outcast
3 Lucky Charm
4 Where Are You?
5 Dark Stories
6 Twisted Destiny
7 Under The Rain
8 Among the Glass Room
9 Perfect Plan
10 Ti Amo, Carlo
11 In Moscow
12 The Town of Sochi
13 Invisible Man
14 Bloodless Pain
15 Secret Chamber
16 Connecting
17 Party Invitation
18 Matteo's Incarnation
19 The Seer
20 Emotional Overflow
21 Longing Hug
22 Crystal Night
23 A Prophecy
24 Bad Dream
25 Old Building
26 Small Hole
27 Bleeding
28 Without You
29 Something Bad
30 Sadness in the Last of Summer
31 Pasukan Kucing
32 Shadow of the Beloved
33 Moonlight
34 Cycle of Life
35 Back to Life
36 The Dawn Attack
37 Promise of The Heir
38 Victory Smile
39 Invitation from St. Petersburg
40 Top of the World
41 Coronation Prince
42 To Meet You
43 Morning Greeting
44 Bring You Back
45 White Lily
46 Persuasion
47 The Bodyguard
48 Period
49 Fear
50 Great Idea
51 Want to Take You Away
52 Sweet Touch
53 Dissappointed
54 The Stranger
55 Ridiculous Plan
56 Braslav Mosaic
57 Lavender Field
58 Dark Side
59 Little Church
60 New Couple
61 Rejection
62 Hot Dinner
63 Suprising Words
64 Bull's Eye
65 Yes, Sir!
66 Taken
67 Unexpected
68 A Father's Anger
69 New Target
70 Fireplace
71 Old Library
72 The Clues
73 Best Father
74 Skull Cabinet
75 Inside the Glass House
76 Volch'ya Kletka
77 Creatures in the Dark
78 Panic Night
79 Waiting for Tomorrow
80 Death Pool
81 Kudeta
82 Explosion
83 Hidden Secrets
84 Parasites
85 Fair Price
86 Hard Work
87 At Lunch
88 False Invitation
89 Something to Remember
90 Beautiful Devil
91 Burgundy Lips
92 Unified Partner
93 Hidden Marbles
94 Embattled
95 Interrogation
96 Fearless
97 Pretty Prisoner
98 Bullet Rain
99 Last Command
100 Payback
101 Blood Sample
102 Like A Black Panther
103 The Result
104 Finding Her
105 Forced Kiss
106 Run Out
107 An Identity
108 Missed Call
109 Great Expectations
110 City of Kiel
111 Knifepoint
112 Kill Miabella!
113 Eventually
114 Tied
115 Exchange
116 In The Dark
117 Deep Regret
118 Last Meeting
119 Arrangement
120 Sweet Potato
Episodes

Updated 120 Episodes

1
A Night in Casa de Luca
2
Outcast
3
Lucky Charm
4
Where Are You?
5
Dark Stories
6
Twisted Destiny
7
Under The Rain
8
Among the Glass Room
9
Perfect Plan
10
Ti Amo, Carlo
11
In Moscow
12
The Town of Sochi
13
Invisible Man
14
Bloodless Pain
15
Secret Chamber
16
Connecting
17
Party Invitation
18
Matteo's Incarnation
19
The Seer
20
Emotional Overflow
21
Longing Hug
22
Crystal Night
23
A Prophecy
24
Bad Dream
25
Old Building
26
Small Hole
27
Bleeding
28
Without You
29
Something Bad
30
Sadness in the Last of Summer
31
Pasukan Kucing
32
Shadow of the Beloved
33
Moonlight
34
Cycle of Life
35
Back to Life
36
The Dawn Attack
37
Promise of The Heir
38
Victory Smile
39
Invitation from St. Petersburg
40
Top of the World
41
Coronation Prince
42
To Meet You
43
Morning Greeting
44
Bring You Back
45
White Lily
46
Persuasion
47
The Bodyguard
48
Period
49
Fear
50
Great Idea
51
Want to Take You Away
52
Sweet Touch
53
Dissappointed
54
The Stranger
55
Ridiculous Plan
56
Braslav Mosaic
57
Lavender Field
58
Dark Side
59
Little Church
60
New Couple
61
Rejection
62
Hot Dinner
63
Suprising Words
64
Bull's Eye
65
Yes, Sir!
66
Taken
67
Unexpected
68
A Father's Anger
69
New Target
70
Fireplace
71
Old Library
72
The Clues
73
Best Father
74
Skull Cabinet
75
Inside the Glass House
76
Volch'ya Kletka
77
Creatures in the Dark
78
Panic Night
79
Waiting for Tomorrow
80
Death Pool
81
Kudeta
82
Explosion
83
Hidden Secrets
84
Parasites
85
Fair Price
86
Hard Work
87
At Lunch
88
False Invitation
89
Something to Remember
90
Beautiful Devil
91
Burgundy Lips
92
Unified Partner
93
Hidden Marbles
94
Embattled
95
Interrogation
96
Fearless
97
Pretty Prisoner
98
Bullet Rain
99
Last Command
100
Payback
101
Blood Sample
102
Like A Black Panther
103
The Result
104
Finding Her
105
Forced Kiss
106
Run Out
107
An Identity
108
Missed Call
109
Great Expectations
110
City of Kiel
111
Knifepoint
112
Kill Miabella!
113
Eventually
114
Tied
115
Exchange
116
In The Dark
117
Deep Regret
118
Last Meeting
119
Arrangement
120
Sweet Potato

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!