Where Are You?

Miabella menatap lekat kepada sang adik. Makin lama, bahasa tubuhnya berubah menjadi penuh selidik. "Pergi? Ke mana?" Gadis itu memicingkan mata. Miabella merasa heran, karena tak biasanya Carlo keluar dari Casa de Luca tanpa memberitahu dia terlebih dahulu.

"Entahlah. Tadi aku melihat Carlo membawa ransel yang besar saat kami bertemu di koridor kamar," sahut Adriana masih dengan sikapnya yang biasa saja.

Lain halnya dengan Miabella. Dia segera mengalihkan perhatian pada kedua orang tuanya secara bergantian. Gadis cantik dengan luaran kemeja kotak-kotak itu, seakan tengah meminta penjelasan kepada mereka berdua. Namun, Adriano ataupun Mia lebih memilih untuk membisu.

Tanpa banyak bicara, Miabella segera beranjak dari duduknya. Dia berlari menuju kamar yang ditempati oleh Carlo. Di sana memang tak ada siapa pun. Miabella segera menuju ke dekat lemari. Dibukanya benda yang terbuat dari kayu tersebut. Seketika air matanya jatuh. Bagaimana tidak, dia tak mendapati apapun di dalam sana. Gadis itu kemudian mengalihkan perhatian ke seluruh sudut kamar. Pandangan dari sepasang mata abu-abunya menyapu hal terkecil yang ada di dalam ruangan. Namun, Miabella tak menemukan satu pun barang milik sang pengawal tercinta. "Carlo ...." Desah pelan tertahan meluncur dari bibirnya yang bergetar.

Tak ingin berlama-lama, gadis itu menyeka air mata yang mulai membasahi pipi. Dia keluar kamar bahkan tanpa menutup pintunya terlebih dahulu. Miabella memutuskan untuk kembali ke ruang makan. Dia yakin bahwa Adriano atau Mia pasti mengetahui sesuatu.

Setibanya di sana, Adriano sudah menyambut sang putri dengan sikap yang sangat tenang, atau mungkin dibuat agar terlihat tenang. Pria paruh baya tersebut, sepertinya sudah dapat menebak apa yang akan Miabella tanyakan padanya. Dia menunggu gadis itu untuk berbicara.

Sementara Miabella masih terpaku menatap lekat sang ayah sambung. "Katakan sesuatu padaku, Daddy Zio," pintanya dengan suara bergetar.

Akan tetapi, Adriano tak segera menjawab. Dia seakan tengah merangkai kata untuk diberikan sebagai penjelasan kepada darah daging Matteo, yang telah dirinya anggap sebagai anak kandung sendiri. "Aku yang menyuruhnya pergi," ucap sang ketua Tigre Nero pada akhirnya.

"Ke mana?" tanya Miabella dengan tatapan tak teralihkan dari sosok yang masih terlihat tampan di usianya kini.

"Pada kehidupan dia yang sebenarnya," jawab Adriano tanpa ekspresi sama sekali.

"Kau ...." Miabella tak dapat menahan gejolak yang terus memberontak dalam dadanya.

"Adriana, pergilah ke kamarmu," titah Adriano pada putri bungsunya yang masih duduk sambil menyimak. Sedangkan gadis belia itu tampak begitu penasaran, dan ingin mengetahui permasalahan antara sang ayah dengan kakaknya. Namun, isyarat dari Mia tak dapat dia bantah. Pada akhirnya, Adriana pun berdiri dan berjalan menuju koridor. "Jangan menguping, karena ini bukan urusanmu!" ucap Adriano lagi dengan sangat tegas. Dia sudah dapat menebak apa yang akan dilakukan oleh gadis tujuh belas tahun tersebut.

Adriana hanya menoleh sejenak. Tanpa berkata apa-apa, dia berjalan dengan lesu menuju kamar yang dirinya tempati. Padahal, saat itu perutnya sudah benar-benar lapar.

Sepeninggal Adriana, Mia segera mendekat kepada suami dan putrinya. Dia menatap mereka berdua secara bergantian. "Katakan ada apa ini?" pintanya.

"Tanyakan pada suamimu, Bu. Kenapa dia menyuruh Carlo pergi dari sini?" Miabella menjawab pertanyaan dari Mia tanpa mengalihkan tatapan tajamnya dari Adriano.

"Adriano?" Mia mengalihkan perhatian kepada sang suami yang tengah melawan tatapan tajam Miabella.

"Tanyakan pada putri kita, apa yang telah dilakukannya dengan Carlo," sahut Adriano membuat Mia merasa kesal.

"Ada apa dengan kalian? Bisakah kita berbicara dengan normal?" Nada bicara Mia terdengar sangat tegas.

Mendengar sang istri yang berbicara dengan nada tak seperti biasanya, Adriano pun mengalihkan tatapan kepada wanita yang teramat dia cintai itu. Teduh dan penuh cinta, seperti itulah sorot mata yang selalu dia persembahkan untuk Mia dan kedua putrinya. Namun, sayang kini Miabella tengah menatapnya dengan diliputi kebencian. "Sayang ...." Adriano menyebut Mia begitu lirih.

"Katakan Adriano," pinta Mia.

Pria dengan beberapa helai uban di rambut hitamnya itu tak segera menjawab. Dia menarik napas sejenak, kemudian mengempaskannya perlahan. "Pagi ini, aku mencari Carlo ke kamar yang dia tempati. Namun, sayang sekali karena dirinya tidak ada di sana. Tak berselang lama, ada seseorang yang mengatakan padaku bahwa dia melihat Carlo keluar dari kamar putri kita," jelas Adriano yang seketika membuat Mia menautkan alisnya. "Entah sudah berapa kali hal seperti itu terjadi. Kita tidak ada di sini, dan mereka tinggal dalam satu atap," ucap Adriano lagi dengan nada penuh kecewa.

"Aku mencintainya!" tegas Miabella membuat Mia langsung terbelalak tak percaya. Dia menatap tajam kepada putri sulungnya tersebut.

"Bella, Sayang ...." Mia tak tahu harus berkata apa.

"Kenapa, Ibu? Apakah Ibu juga akan menentangnya?" tukas Miabella seraya mengalihkan pandangan kepada Mia. "Apa salahnya jika aku dan Carlo saling mencintai? Itu bukan sebuah dosa!" protes gadis bermata abu-abu itu.

"Kenapa harus Carlo, Sayang?" tanya Mia tak percaya.

"Tanyakan pada hatimu, Bu! Kenapa kau mencintai tuan Adriano D'Angelo?" tegas Miabella dengan berani. Watak keras seorang Matteo de Luca, terlihat jelas dalam diri gadis dua puluh dua tahun tersebut. Dia berani menantang siapa pun di hadapannya.

"Bella!" sergah Mia. Wanita itu tak percaya bahwa putri yang dia lahirkan dua puluh dua tahun yang lalu, berani mengeluarkan pertanyaan seperti tadi kepada dirinya. Mia pun memandang nanar, ke arah gadis cantik yang merupakan dupikat asli dari perpaduan antara dia dan Matteo. "Kenapa kau bertanya seperti itu, Nak?" Butiran bening sudah menggenang di pelupuk matanya.

"Aku tidak ingin bicara lagi dengan kalian berdua." Miabella yang terlanjur kecewa, segera berlalu dari hadapan Mia dan juga Adriano. Gadis itu melangkah dengan cepat menuju garasi. Tanpa banyak berpikir, dia bergegas masuk ke dalam mobil jeep hitam peninggalan Matteo. "Bantu aku, ayah," ucap gadis cantik tersebut sambil bersiap untuk melajukan kendaraan yang masih terawat dengan baik, meskipun sudah berusia tua.

Seperti biasa, Miabella senang sekali menginjak gas dengan sekuat tenaga. Dari jarak beberapa meter, dia sudah membunyikan klakson dengan tanpa henti. Para penjaga pintu gerbang pun bergegas membukanya lebar-lebar, dan segera berhamburan ke pinggir setelah melihat laju kencang dari jeep antik tadi.

Pemandangan yang sama, terjadi pula pada gerbang kedua. Para penjaga itu baru bernapas lega, ketika mobil yang dikendarai sang nona muda telah melaju keluar dari area Casa de Luca.

Miabella memacu kendaraannya dengan cepat menuju ke arah kota Milan. Entah kenapa dia merasa bahwa Carlo pergi ke sana. Tempat pertama yang dia tuju adalah rumah singgah. Miabella pun segera memarkirkan mobil jeep yang dikemudikannya setelah tiba di halaman bangunan tersebut. Dia lalu turun, tapi kemudian tertegun.

Pada awalnya, gadis cantik itu tampak ragu. Namun, dia memaksakan diri untuk melangkah, hingga memasuki koridor panjang di mana terdapat banyak anak-anak yang sedang bermain sambil berlarian. Miabella harus berjalan sambil melewati mereka yang sesekali menabrak tubuhnya. Dia yang tak terlalu menyukai suasana riuh rendah seperti itu. Miabella merasa terganggu karenanya.

Gadis cantik berpostur semampai tadi tertegun untuk sejenak. Terlebih ketika mata abu-abunya menangkap sosok wanita muda yang tak dia kenal, tapi telah sangat mengganggu ketenangannya. "Delana!" panggil Miabella dengan nyaring.

Delana pun segera menoleh. Dia mengernyitkan kening sambil mengedarkan pandangan ke sekitar halaman parkir. Wanita muda tersebut kemudian melangkah tenang ke tempat di mana Miabella berada. "Nona? Sedang apa Anda di sini? Di mana Carlo?" Delana langsung saja menanyakan pria itu, berhubung dia tak melihatnya bersama Miabella.

"Apakah dia tidak kemari?" tanya Miabella yang tampak was-was.

Delana menggeleng pelan. "Aku tidak melihatnya datang. Kupikir dia ...."

"Baiklah. Terima kasih," potong Miabella. Gadis itu segera berbalik, kembali menuju mobil jeep yang terparkir di halaman. Miabella masuk, kemudian duduk untuk beberapa saat. Bodohnya adalah dia tidak membawa ponsel sama sekali. "Sial!" umpat gadis itu pada dirinya. Sedangkan dari kejauhan Delana masih menatap ke arahnya.

Sempat terbersit rasa ragu dalam hati Miabella. Namun, dia pikir bahwa Delana bukanlah tipe seorang pembohong. Wanita muda itu terlihat baik. Sesaat kemudian, Miabella kembali menyalakan mesin mobilnya. Kendaraan antik tadi bergerak keluar dari halaman rumah singgah.

Entah berada di mana Carlo saat ini. Namun, tiba-tiba pikiran Miabella tertuju pada satu tempat. Dia pun memacu kencang kendaraannya menuju ke sana. Adalah sebuah gedung yang kemarin dia dan Carlo datangi, yaitu kantor Grigori Kostya.

Terpopuler

Comments

Esther Nelwan

Esther Nelwan

aduuuh bner2 matteo bgt mah...

2023-01-04

0

Lina Erlawati

Lina Erlawati

Adriano tau masalaluu Carlo

2023-01-04

1

Diana Lubis

Diana Lubis

hai.. Thor...aku tunggu up ny..jerat asmara juga y Thor

2023-01-04

1

lihat semua
Episodes
1 A Night in Casa de Luca
2 Outcast
3 Lucky Charm
4 Where Are You?
5 Dark Stories
6 Twisted Destiny
7 Under The Rain
8 Among the Glass Room
9 Perfect Plan
10 Ti Amo, Carlo
11 In Moscow
12 The Town of Sochi
13 Invisible Man
14 Bloodless Pain
15 Secret Chamber
16 Connecting
17 Party Invitation
18 Matteo's Incarnation
19 The Seer
20 Emotional Overflow
21 Longing Hug
22 Crystal Night
23 A Prophecy
24 Bad Dream
25 Old Building
26 Small Hole
27 Bleeding
28 Without You
29 Something Bad
30 Sadness in the Last of Summer
31 Pasukan Kucing
32 Shadow of the Beloved
33 Moonlight
34 Cycle of Life
35 Back to Life
36 The Dawn Attack
37 Promise of The Heir
38 Victory Smile
39 Invitation from St. Petersburg
40 Top of the World
41 Coronation Prince
42 To Meet You
43 Morning Greeting
44 Bring You Back
45 White Lily
46 Persuasion
47 The Bodyguard
48 Period
49 Fear
50 Great Idea
51 Want to Take You Away
52 Sweet Touch
53 Dissappointed
54 The Stranger
55 Ridiculous Plan
56 Braslav Mosaic
57 Lavender Field
58 Dark Side
59 Little Church
60 New Couple
61 Rejection
62 Hot Dinner
63 Suprising Words
64 Bull's Eye
65 Yes, Sir!
66 Taken
67 Unexpected
68 A Father's Anger
69 New Target
70 Fireplace
71 Old Library
72 The Clues
73 Best Father
74 Skull Cabinet
75 Inside the Glass House
76 Volch'ya Kletka
77 Creatures in the Dark
78 Panic Night
79 Waiting for Tomorrow
80 Death Pool
81 Kudeta
82 Explosion
83 Hidden Secrets
84 Parasites
85 Fair Price
86 Hard Work
87 At Lunch
88 False Invitation
89 Something to Remember
90 Beautiful Devil
91 Burgundy Lips
92 Unified Partner
93 Hidden Marbles
94 Embattled
95 Interrogation
96 Fearless
97 Pretty Prisoner
98 Bullet Rain
99 Last Command
100 Payback
101 Blood Sample
102 Like A Black Panther
103 The Result
104 Finding Her
105 Forced Kiss
106 Run Out
107 An Identity
108 Missed Call
109 Great Expectations
110 City of Kiel
111 Knifepoint
112 Kill Miabella!
113 Eventually
114 Tied
115 Exchange
116 In The Dark
117 Deep Regret
118 Last Meeting
119 Arrangement
120 Sweet Potato
Episodes

Updated 120 Episodes

1
A Night in Casa de Luca
2
Outcast
3
Lucky Charm
4
Where Are You?
5
Dark Stories
6
Twisted Destiny
7
Under The Rain
8
Among the Glass Room
9
Perfect Plan
10
Ti Amo, Carlo
11
In Moscow
12
The Town of Sochi
13
Invisible Man
14
Bloodless Pain
15
Secret Chamber
16
Connecting
17
Party Invitation
18
Matteo's Incarnation
19
The Seer
20
Emotional Overflow
21
Longing Hug
22
Crystal Night
23
A Prophecy
24
Bad Dream
25
Old Building
26
Small Hole
27
Bleeding
28
Without You
29
Something Bad
30
Sadness in the Last of Summer
31
Pasukan Kucing
32
Shadow of the Beloved
33
Moonlight
34
Cycle of Life
35
Back to Life
36
The Dawn Attack
37
Promise of The Heir
38
Victory Smile
39
Invitation from St. Petersburg
40
Top of the World
41
Coronation Prince
42
To Meet You
43
Morning Greeting
44
Bring You Back
45
White Lily
46
Persuasion
47
The Bodyguard
48
Period
49
Fear
50
Great Idea
51
Want to Take You Away
52
Sweet Touch
53
Dissappointed
54
The Stranger
55
Ridiculous Plan
56
Braslav Mosaic
57
Lavender Field
58
Dark Side
59
Little Church
60
New Couple
61
Rejection
62
Hot Dinner
63
Suprising Words
64
Bull's Eye
65
Yes, Sir!
66
Taken
67
Unexpected
68
A Father's Anger
69
New Target
70
Fireplace
71
Old Library
72
The Clues
73
Best Father
74
Skull Cabinet
75
Inside the Glass House
76
Volch'ya Kletka
77
Creatures in the Dark
78
Panic Night
79
Waiting for Tomorrow
80
Death Pool
81
Kudeta
82
Explosion
83
Hidden Secrets
84
Parasites
85
Fair Price
86
Hard Work
87
At Lunch
88
False Invitation
89
Something to Remember
90
Beautiful Devil
91
Burgundy Lips
92
Unified Partner
93
Hidden Marbles
94
Embattled
95
Interrogation
96
Fearless
97
Pretty Prisoner
98
Bullet Rain
99
Last Command
100
Payback
101
Blood Sample
102
Like A Black Panther
103
The Result
104
Finding Her
105
Forced Kiss
106
Run Out
107
An Identity
108
Missed Call
109
Great Expectations
110
City of Kiel
111
Knifepoint
112
Kill Miabella!
113
Eventually
114
Tied
115
Exchange
116
In The Dark
117
Deep Regret
118
Last Meeting
119
Arrangement
120
Sweet Potato

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!