Hinaan yang terus terjadi

Setelah memerintah kan para pengawal yang diam diam selalu membuntuti dirinya..

Bara pun langsung pergi dari tempat itu dengan sangat santai,terserah mereka mau apakan para preman itu, karena sebelumnya Bara sudah memberikan peringatan untuk tidak menyakiti dan mengganggu dirinya,

Tapi tetap saja mereka tidak mau mendengar kan, sekarang bukan salah Bara jika para preman harus menggali lubang kuburan nya sendiri,

Karena para pengawal nya, tidak pernah mengampuni setiap musuh yang telah bermain mengganggu dirinya, mereka akan membabat habis hingga tidak tesisa sedikit pun...

"Jangan salahkan aku jika kalian harus mati di tangan para pengawal ku, karena aku sudah memperingati terlebih dahulu"

Gumam Bara sambil menyusuri motor nya di jalan raya menuju ke tempat makan yang berada dekat di daerah tersebut...

Karena sudah terlalu merasa kelaparan, akhirnya Bara memilih untuk makan di sebuah cafe yang lumayan elit, untung saja hari ini Bara membawa uang yang lumayan banyak, jadi dia bisa makan dengan sepuasnya...

Kini Bara sudah berjalan masuk kedalam cafe tersebut, dia langsung memesan makanan yang tidak terlalu mewah,

"Mbak.. saya pesan nasi putih sama ayam panggang nya satu porsi ya, terus minum nya teh manis saja"

Ucap Bara kepada pelayan tersebut, hingga beberapa menit kemudian, pesanan Bara pun sudah tiba di atas meja..

Dengan cepat dia langsung memakan nya sangat lahap, tadi pagi Bara memang tidak sempat untuk sarapan terlebih dahulu, karena dia terlalu lama menyetel penampilan nya..

Dan setelah selesai menghabiskan makanan tersebut, Bara pun langsung meneguk teh manis hingga habis kandas..

"Uh.... akhirnya perut ku terisi juga, makanan ini terasa sangat nikmat, bersyukur sekali karena aku bisa makan kembali di cafe ini"

Gumam Bara sendiri, hingga tak lama kemudian, Tiba-tiba ada dua orang pria yang menggebrak meja Bara dengan sangat kuat,

Brakkk.......

Bara terlonjak kaget saat mendengar gebrakan tersebut, siapa orang yang telah berani mengganggu kembali ketenangan nya, dan dia langsung mendongak kan wajah nya untuk melihat pembuat onar tersebut...

"Kalian.....!!!! "

Teriak Bara merasa sangat kesal, sedangkan kedua orang yang itu mulai menatap Bara dengan tatapan mengejek, mereka bahkan mengambil makanan sisa di meja mereka yang tidak habis mereka makan ,

"Wah.. tidak disangka ya bisa bertemu dengan pria miskin seperti mu disini, oya tadi aku melihat kau sangat rakus memakan makanan mu, bahkan kau memakan nya sampai habis tidak tersisa sedikit pun, sekarang aku akan menambah kan nya lagi, "

Ucap pria tersebut yang tak lain adalah Panji..

Dengan cepat mereka berdua langsung menuang makanan sisa milik mereka berdua kedalam piring milik Bara...

Bahkan makanan sisa itu sampai meluber tumpah di atas meja tersebut...

Bara yang mendapat kan hinaan dari pria tidak tahu diri itu pun langsung menggebrak meja dengan sangat kuat, bahkan hingga menimbulkan suara yang membuat orang lain langsung menatap ke arah mereka bertiga..

"Bangsat kalian berdua, sudah cukup selama ini kalian menghina ku, aku sungguh tidak akan diam saja kali ini"

Ucap Bara berteriak...

Panji dan Andre langsung tertawa dengan cekikikan, mereka sangat suka ketika melihat Bara menjadi marah dan mengamuk...

"Haha..... memang nya kau mau melakukan apa hah pria miskin, sekarang kau bukan lagi putra dari keluarga kaya raya , jadi kau tidak akan mampu untuk membalas perbuatan kami saat ini sampah.. "

"Bajingan, kau benar-benar membuat kesabaran ku habis Panji sialan"

Bukkkkk......

Bara langsung menumbuk wajah Panji dengan keras , setelah menyingkirkan meja yang ada fi depan nya,

Keributan terjadi begitu heboh, membuat semua orang mulai menjerit ketakutan...

Andre yang melihat perlawanan dari Bara pun langsung membalas pukulan pria tersebut,

Dia menumbuk wajah Bara dengan sangat cepat...

Bukkk....

"Rasakan ini pria sampah, kau pantas mati di tangan kami"

Teriak Andre tak kalah kesal,Bara langsung terjatuh ke atas lantai..

Bibir nya sudah mengeluarkan darah karena sobek...,

Setelah itu, mereka berdua Panji dan Andre langsung melangkah kan kaki untuk keluar dari cafe tersebut

"Hei kau, minta pertanggungjawaban dengan pria itu ya, karena dia yang sudah merusak properti cafe ini"

Kata Andre kepada salah para pelayan yang menatap ke arah mereka, setelah itu, mereka berdua langsung meninggal kan Bara begitu saja...

Bara benar-benar sangat merasa dendam dengan para pengkhianat tersebut, seperti nya niat nya untuk membalas kan dendam sudah tidak bisa di tahan lagi, dia harus bergerak cepat untuk merakan kedua manusia sampah tersebut...

"Hallo tuan muda"

Sapa pak Anton yang di telfon oleh Bara..

"Ke cafe tempat ku makan sekarang juga,"

Ucap Bara dengan wajah memerah..

"Baik tuan muda, dalam waktu sepuluh menit saya akan sudah tiba disana"

Jawab Pak Anton dengan cepat...

Setelah mematikan telfon tersebut, Bara langsung mengelap darah yang keluar dari sudut bibir nya...

Dia akan membalas setiap darah yang tumpah dari tubuh nya saat ini...

"Kalian benar-benar tidak bisa di biarkan, selain berkhianat, kalian juga telah menghina harga diriku sampai sehancur hancur nya, jadi jangan salah kan aku jika aku akan membalas perbuatan kalian berdua bangsat"

Ucap Bara dengan wajah memerah, bahkan seluruh urat tangan nya mulai keluar menahan rasa marah yang teramat sangat besar...

Para pelayan cafe yang awal nya ingin memarahi Bara pun langsung mengurung kan niat mereka, karena sangat takut dengan wajah yang di tampakkan oleh Bara...

Begitu juga para pengunjung yang melihat ke arah diri nya, mereka langsung pergi membubarkan diri...

Hingga tak lama kemudian, masuk lah lima orang pengawal berbaju hitam pekat, bersama pak Anton yang berjalan di depan mereka.

para pelayan cafe langsung menjauh dari tempat tersebut, mereka memilih minggir dari pada harus ikut berkumpul bersama dengan Bara...

"Tuan muda, apakah anda tidak apa apa? "

Tanya Pak Anton khawatir...

Bara langsung menaikkan sebelah tangan nya, Untuk menjawab pertanyaan Pak Anton..

"Aku tidak apa apa Pak, hanya luka kecil"

"Benarkah tuan muda? siapa orang yang telah berani melukai tuan muda? "

"Nanti akan aku beritahu, sekarang kau urus dahulu ganti rugi atas kerusakan yang terjadi"

Ucap Bara memerintah..

Dengan cepat Pak Anton langsung mendatangi manajer cafe tersebut, dia mengeluarkan uang yang sangat banyak untuk mengganti kerugian tersebut..

"Aku sudah membayar mahal ganti rugi nya,dan kau segera berikan rekaman CCTV yang terjadi barusan kepada salah satu anak buah ku"

"Baik tuan"

"Ingat , jangan sampai kejadian ini terdengar oleh orang lain, kalian semua yang ada disini wajib untuk menutup mata dan mulut kalian semua"

"Baik tuan"

Jawab mereka secara kompak, setelah itu, Pak Anton langsung mengikuti langkah kaki Bara yang pergi meninggalkan cafe tersebut....

Terpopuler

Comments

🍁Angelaᴳ᯳ᷢ❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

🍁Angelaᴳ᯳ᷢ❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

oiii Panji sialan kauuuuuu Idak punya otak .. ngaca woiiiii

2024-03-17

0

🍁Angelaᴳ᯳ᷢ❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

🍁Angelaᴳ᯳ᷢ❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

enak ya jadi bara tetep dii perhatikan

2024-01-02

0

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

top deh lanjut thor seruuuu

2023-12-22

0

lihat semua
Episodes
1 Takdir hidup seorang Bara
2 Hukuman untuk Bara
3 Kehidupan baru Bara
4 Pengkhianatan Panji
5 Pengkhianatan dua orang sahabat
6 Bara mulai menerima nasib
7 Informasi dari pak Anton
8 Bertemu pelanggan Cantik
9 Kehidupan Arimbi yang rumit
10 Cinta pada pandangan pertama
11 Diva mulai menuang racun
12 Kemarahan papa Adi Sanjaya
13 Arimbi mulai memberontak
14 Kekonyolan ayah dan anak
15 Keyakinan Arimbi
16 Ketulusan seorang Bara
17 Wajah familiar Bara
18 Jebakan para preman
19 Hinaan yang terus terjadi
20 Pertemuan Klien tuan Abraham
21 Pembalasan dendam Bara
22 Diva tak tahu malu
23 Kebahagiaan yang sederhana
24 Kebahagiaan Arimbi dan Bara
25 Kejadian tidak terduga
26 Ungkapan cinta Bara Abraham
27 Menginap di kamar kos
28 Rahasia identitas Bara
29 Rencana jahat Diva
30 Kebahagiaan di pagi hari
31 Kejujuran Bara
32 Kehidupan Baru Arimbi
33 Ketulusan ibu Sumi
34 Informasi pak Anton
35 kepanikan Bara
36 Kejailan Bara
37 Pertemuan anak dan ayah
38 Kedekatan Arimbi dan ibu Sumi
39 Arimbi dalam bahaya
40 Cinta suci Arimbi dan Bara
41 Ketakutan Arimbi
42 Kekesalan Diva
43 Curahan hati Arimbi
44 Kegilaan Bara
45 Kehidupan yang bahagia
46 masakan spesial untuk Bara
47 Bara sakit perut
48 Melakukan pertemuan
49 Diva di buat malu
50 Diva marah besar
51 Kedatangan para preman
52 Penyerangan untuk Arimbi
53 Kecurigaan Josep
54 Bara di serang
55 Kesedihan Arimbi
56 Keputusan tepat Bara
57 Diva melakukan korupsi
58 Kejahatan Diva dan mama Lina
59 Laporan dari pak Anton
60 Bara yang pintar dan lihai
61 Lamaran Bara untuk Arimbi
62 Misi Bara dan Arimbi
63 Siksaan untuk papa Adi
64 Arimbi menghajar mama Lina
65 Semangat menyerang
66 Diva hampir terkena batunya
67 Bantuan untuk Bara
68 Menyiksa mama Lina
69 Penyerangan mulai dilakukan
70 Keterkejutan Josep
71 Akhir untuk Josep dan Diva
72 kemenangan Bara
73 Kejahilan Bara
74 Pengakuan Bara
75 Kedatangan tamu tak diundang
76 Cuplikan kisah Mario
77 Masih kisah Mario
78 Kegilaan Bara dan Arimbi
79 Otak mesum seorang Bara
80 Karena ulah Mario
81 Kegilaan Mario
82 Bara menggerebek Mario
83 Bara menikahkan Mario
84 Empat orang yang sengklek
85 Rencana pernikahan
86 Pembicaraan Arimbi dan Cinta
87 Acara pernikahan Arimbi dan Bara..
88 Pengantin yang aneh
89 Malam yang panas
90 Malam pertama Bara dan Arimbi
91 Kedatangan Mama Lina
92 Kedatangan Mario
93 pergi berbulan madu
94 Olahraga raga pagi
95 Rencana Arimbi dan Cinta
96 Bara dan Mario menyetujui perjodohan
97 Cinta diiserang
98 Leon sang penjahat
99 Menyerang markas milik Leon
100 Cinta diculik oleh Leon
101 Keterkejutan Mario dan Bara
102 Arimbi sakit demam
103 Berita menegangkan
104 Rencana kepulangan Mario
105 Berita yang mengejutkan
106 Respon Arimbi
107 Kepulangan ke kota A
108 Aksi Arimbi dan Cinta
109 Serangan dari Arimbi
110 akhir kehidupan Mischa
111 Penyerangan balasan
112 Menghabisi musuh
113 Satu bulan kemudian
114 Malam pembuatan bayi
115 Periksa kandungan
116 Tingkah ibu hamil
117 Arimbi akan melahirkan
118 Akhir sebuah kisah Bara dan Arimbi
119 Pengumuman
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Takdir hidup seorang Bara
2
Hukuman untuk Bara
3
Kehidupan baru Bara
4
Pengkhianatan Panji
5
Pengkhianatan dua orang sahabat
6
Bara mulai menerima nasib
7
Informasi dari pak Anton
8
Bertemu pelanggan Cantik
9
Kehidupan Arimbi yang rumit
10
Cinta pada pandangan pertama
11
Diva mulai menuang racun
12
Kemarahan papa Adi Sanjaya
13
Arimbi mulai memberontak
14
Kekonyolan ayah dan anak
15
Keyakinan Arimbi
16
Ketulusan seorang Bara
17
Wajah familiar Bara
18
Jebakan para preman
19
Hinaan yang terus terjadi
20
Pertemuan Klien tuan Abraham
21
Pembalasan dendam Bara
22
Diva tak tahu malu
23
Kebahagiaan yang sederhana
24
Kebahagiaan Arimbi dan Bara
25
Kejadian tidak terduga
26
Ungkapan cinta Bara Abraham
27
Menginap di kamar kos
28
Rahasia identitas Bara
29
Rencana jahat Diva
30
Kebahagiaan di pagi hari
31
Kejujuran Bara
32
Kehidupan Baru Arimbi
33
Ketulusan ibu Sumi
34
Informasi pak Anton
35
kepanikan Bara
36
Kejailan Bara
37
Pertemuan anak dan ayah
38
Kedekatan Arimbi dan ibu Sumi
39
Arimbi dalam bahaya
40
Cinta suci Arimbi dan Bara
41
Ketakutan Arimbi
42
Kekesalan Diva
43
Curahan hati Arimbi
44
Kegilaan Bara
45
Kehidupan yang bahagia
46
masakan spesial untuk Bara
47
Bara sakit perut
48
Melakukan pertemuan
49
Diva di buat malu
50
Diva marah besar
51
Kedatangan para preman
52
Penyerangan untuk Arimbi
53
Kecurigaan Josep
54
Bara di serang
55
Kesedihan Arimbi
56
Keputusan tepat Bara
57
Diva melakukan korupsi
58
Kejahatan Diva dan mama Lina
59
Laporan dari pak Anton
60
Bara yang pintar dan lihai
61
Lamaran Bara untuk Arimbi
62
Misi Bara dan Arimbi
63
Siksaan untuk papa Adi
64
Arimbi menghajar mama Lina
65
Semangat menyerang
66
Diva hampir terkena batunya
67
Bantuan untuk Bara
68
Menyiksa mama Lina
69
Penyerangan mulai dilakukan
70
Keterkejutan Josep
71
Akhir untuk Josep dan Diva
72
kemenangan Bara
73
Kejahilan Bara
74
Pengakuan Bara
75
Kedatangan tamu tak diundang
76
Cuplikan kisah Mario
77
Masih kisah Mario
78
Kegilaan Bara dan Arimbi
79
Otak mesum seorang Bara
80
Karena ulah Mario
81
Kegilaan Mario
82
Bara menggerebek Mario
83
Bara menikahkan Mario
84
Empat orang yang sengklek
85
Rencana pernikahan
86
Pembicaraan Arimbi dan Cinta
87
Acara pernikahan Arimbi dan Bara..
88
Pengantin yang aneh
89
Malam yang panas
90
Malam pertama Bara dan Arimbi
91
Kedatangan Mama Lina
92
Kedatangan Mario
93
pergi berbulan madu
94
Olahraga raga pagi
95
Rencana Arimbi dan Cinta
96
Bara dan Mario menyetujui perjodohan
97
Cinta diiserang
98
Leon sang penjahat
99
Menyerang markas milik Leon
100
Cinta diculik oleh Leon
101
Keterkejutan Mario dan Bara
102
Arimbi sakit demam
103
Berita menegangkan
104
Rencana kepulangan Mario
105
Berita yang mengejutkan
106
Respon Arimbi
107
Kepulangan ke kota A
108
Aksi Arimbi dan Cinta
109
Serangan dari Arimbi
110
akhir kehidupan Mischa
111
Penyerangan balasan
112
Menghabisi musuh
113
Satu bulan kemudian
114
Malam pembuatan bayi
115
Periksa kandungan
116
Tingkah ibu hamil
117
Arimbi akan melahirkan
118
Akhir sebuah kisah Bara dan Arimbi
119
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!