Kehidupan baru Bara

Keesokan paginya. Bara telah bersiap siap untuk segera pergi mengunjungi perusahaan milik temannya Panji.

Bara berencana akan meminta bantuan kepada temannya itu agar mau membiayai kehidupannya untuk beberapa bulan kedepan, begitu juga dengan Andre yang akan melanjutkan biaya kehidupan Bara sampai masa hukumannya selesai...

Bara benar-benar stress menghadapi nasibnya yang berubah 180 derajat. Dulu untuk menyisir rambutnya saja biasanya Bara menggunakan pomed yang seharga 650 ribu rupiah, bermerk "Patricks S2 shine finish medium hold pomade.

Sedangkan saat ini, semua barang mahal itu sudah tidak ada lagi di depan matanya. Sehingga Bara merasa sangat stress karena harus menggunakan barang barang murahan untuk menyetel penampilnya agar tetap terlihat tampan.

Setelah selesai menyisir rambutnya dengan gaya biasa, menggunakan minyak rambut urang aring yang sudah di sediakan oleh Papanya. Bara langsung merogoh salah satu tas ransel untuk mengambil dompet yang ada di dalam tas tersebut...

Hingga beberapa detik kemudian. Bara membuka dompet berbahan kulit KW itu dan melihat isi di dalamnya yang membuatnya merasa terkejut.

Bara berdecak dengan kesal, karena Papanya sampai segitunya sempurna memikirkan penampilan Bara yang akan menjadi seorang tukang ojek online. Dia bahkan sudah memfasilitasi Bara dengan barang barang yang biasa di jual di pedagang kaki lima...

"Ckk..... ckk..... dasar Papa konyol. Bahkan dia membelikanku sebuah dompet berbahan kw seperti ini, serta minyak rambut urang aring dengan harga yang sangat murah, apakah papa tidak tahu, jika rambutku ini salah satu aset yang membuat wajahku semakin terlihat tampan, sepertinya papa sangat suka jika aku hidup susah sungguhan." gumam Bara merasa kesal, setelah itu dia pun mulai menghitung uang yang ada di dalam dompet dengan hati yang dongkol...

Sangat sempurna, karena di dalam dompet itu benar-benar hanya bernilai 500 ribu rupiah, entah seperti apa Bara harus menghemat uang tersebut..

Sedangkan untuk makan saja, sudah menghabiskan lebih dari seratus ribu setiap harinya..

Krukk..... krukkkk.... krukkk.....

Karena terlalu banyak berfikir.Tiba tiba saja perut Bara berbunyi meminta agar segera di isi. Bara merasa kelaparan dan dia semakin merasa kesal sebab perut sialannya itu tidak bisa mengerti akan kondisi yang dia alami saat ini.

Bara. Sudah terbiasa hidup bergelimang harta, bahkan untuk sarapan pagi saja, Bara harus makan sarapan yang bergizi dan juga mahal. Contohnya seperti Roti panggang yang kaya gizi yang dibeli dari paris, atau oatmeal yang berasal dari swiss dan juga salad buah yang sangat enak buatan chef di mansion milik Papanya.

Dan sekarang, jangankan sarapan mewah serta menyehatkan. Bahkan untuk membeli nasi bungkus saja Bara harus memutar otak hingga beberapa kali agar dia bisa menghemat uang yang ada di dalam dompetnya saat ini.

Memikirkan hal itu Bara pun merasa semakin frustasi. Dia benar-benar tidak bisa menjalani ini semua.

"Tidak..... ! Aku sungguh tidak bisa Papa! Bagaimana mungkin hidupku berubah dalam sekejap saja. Apapun caranya aku harus keluar dari kemiskinan ini, lihatlah Papa! Kedua teman temanku pasti akan membantu biaya kehidupanku tanpa dirimu," ucap Bara dengan penuh kemarahan, setelah itu dia langsung keluar dari kamar kossan yang terasa sangat panas itu karena tidak ada AC di dalamnya.

Hanya ada kipas angin kecil berbentuk doraemon berwarna biru, yang hanya bisa menyejukkan wajah Bara saja, dan setibanya di luar kamar. Bara langsung menatap ke arah sepeda motor yang sudah terparkir di depan kamar kosannya itu.

Lumayan... tidak terlalu jelek, karena motor itu bermerek Scoopy yang masih sangat terlihat mengkilap dan juga baru...

"Cih...! Akhirnya papa mau memberikan aku barang yang baru juga, setidaknya aku tidak akan terlihat memalukan ketika mengendarainya," ucap Bara sambil mengetes untuk duduk di atas motor itu.

Entah sudah berapa lama dia tidak pernah menggunakan motor lagi, semoga saja Bara masih lancar dan tidak akan terjatuh.

Tanpa Bara tahu, jika sedari tadi ternyata sudah ada sepasang mata yang melihat ke arah Bara, pria itu menatap heran saat menyaksikan sikap Bara yang sedang bergaya dia atas motornya..

"Apakah kau sedang belajar menaiki motor?" tanya pria asing itu membuat Bara langsung tersentak kaget...

"Kau...! kau siapa? Apakah sedari tadi kau sudah berdiri di tempatmu sambil melihat ke arahku?" tanya Bara mencoba menutupi rasa malunya karena sudah ketahuan bertingkah konyol di atas motor.

"Menurutmu bagaimana? Jika kau memang ingin mencobanya, kenapa tidak langsung di kendarai saja? Bukankah kau seorang ojek online, aku yakin dengan motor barumu itu, pasti banyak pelanggan yang akan menyukai jasamu,"

"Cih...! Dasar sok tahu..bagaimana bisa kau mengatakan jika aku adalah seorang ojek online, kau seperti dukun yang sok menebak pekerjaan orang lain, " sarkas Bara yang merasa kesal dengan tetangga kamarnya itu.

"Hahaha.... jangan kesal seperti itu, aku mengetahuinya dari pemilik kosan, saat ada beberapa orang yang mengantarkan barang barang milikmu untuk masuk kedalam kamarmu, jangan malu kawan hanya kerena Mempunyai pekerjaan ojek online, yang terpenting sekarang pekerjaan itu adalah pekerjaan yang halal," kata pria itu tersenyum ramah.

"Jangan sok menceramahiku ya! Kau tidak mengenal siapa aku, jadi jangan sok dekat denganku!"

" Maaf jika sudah membuatmu tersinggung, oya perkenalkan namaku Bimo, aku bekerja sebagai OB di salah satu perusahaan ternama, jika kau berminat, aku bisa membantumu untuk melamar pekerjaan sebagai OB juga di tempatku bekerja," Kata pria yang bernama Bimo sambil tersenyum.

Sedangkan Bara. Dia langsung berdecih kesal, baginya, baru kali ini Bara berkenalan dan juga bicara dengan seorang pria miskin seperti Bimo, dan tentu saja Bara tidak akan mau mempunyai teman seperti dirinya..

"Tidak! Aku tidak mau mempunyai teman miskin sepertimu. Sekarang juga kau menjauhlah dariku, karena aku tidak suka berteman dengan orang baru sepertimu," ucap Bara sambil menghidupkan motor miliknya, dan setelah itu Bar berlalu pergi meninggal Bimo yang menatap heran ke arah tetangga kamarnya itu..

"Dia kenapa? gayanya seperti orang tajir, padahal sama sama miskin seperti ku" gumam Bimo tersenyum mengejek...

Sedangkan di perjalanan Bara mulai merasa sangat kesal. Dia ingin segera secepatnya tiba di perusahaan milik temannya Panji, agar dia bisa terbebas dari kemiskinan yang baru beberapa jam dia jalani.

"Panji! Aku yakin kau pasti akan menolongku, karena kau sudah menganggapku seperti seorang saudara. Selama kita berteman aku tidak pernah meminta bantuan apapun kepadamu maupun Andra. Karena akulah yang selalu membantu kalian berdua, jadi sekarang aku yakin jika kalian pasti akan membalas kebaikanku di masa lalu." gumam Bara di dalam hatinya, sambil berusaha mengendari motor dengan cara yang benar.

Bara masih terlihat belum lancar untuk mengendarai motor di tengah jalan raya. Jadi dia memilih menggunakan kecepatan yang sangat rendah.

"Sial! Kalau aku berkendara persis seperti bekicot begini! Kapan juga aku akan sampainya. Dasar Papa payah. Lihat saja! Aku akan menipumu Papa" ucap Bara berteriak di dalam hatinya.....

Terpopuler

Comments

🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

bah khaaaann past bisa kau bara

2024-03-17

0

Pak Sur

Pak Sur

mulai ujian

2023-12-30

1

pretty noona

pretty noona

minyak urang aring 🤣

2023-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 Takdir hidup seorang Bara
2 Hukuman untuk Bara
3 Kehidupan baru Bara
4 Pengkhianatan Panji
5 Pengkhianatan dua orang sahabat
6 Bara mulai menerima nasib
7 Informasi dari pak Anton
8 Bertemu pelanggan Cantik
9 Kehidupan Arimbi yang rumit
10 Cinta pada pandangan pertama
11 Diva mulai menuang racun
12 Kemarahan papa Adi Sanjaya
13 Arimbi mulai memberontak
14 Kekonyolan ayah dan anak
15 Keyakinan Arimbi
16 Ketulusan seorang Bara
17 Wajah familiar Bara
18 Jebakan para preman
19 Hinaan yang terus terjadi
20 Pertemuan Klien tuan Abraham
21 Pembalasan dendam Bara
22 Diva tak tahu malu
23 Kebahagiaan yang sederhana
24 Kebahagiaan Arimbi dan Bara
25 Kejadian tidak terduga
26 Ungkapan cinta Bara Abraham
27 Menginap di kamar kos
28 Rahasia identitas Bara
29 Rencana jahat Diva
30 Kebahagiaan di pagi hari
31 Kejujuran Bara
32 Kehidupan Baru Arimbi
33 Ketulusan ibu Sumi
34 Informasi pak Anton
35 kepanikan Bara
36 Kejailan Bara
37 Pertemuan anak dan ayah
38 Kedekatan Arimbi dan ibu Sumi
39 Arimbi dalam bahaya
40 Cinta suci Arimbi dan Bara
41 Ketakutan Arimbi
42 Kekesalan Diva
43 Curahan hati Arimbi
44 Kegilaan Bara
45 Kehidupan yang bahagia
46 masakan spesial untuk Bara
47 Bara sakit perut
48 Melakukan pertemuan
49 Diva di buat malu
50 Diva marah besar
51 Kedatangan para preman
52 Penyerangan untuk Arimbi
53 Kecurigaan Josep
54 Bara di serang
55 Kesedihan Arimbi
56 Keputusan tepat Bara
57 Diva melakukan korupsi
58 Kejahatan Diva dan mama Lina
59 Laporan dari pak Anton
60 Bara yang pintar dan lihai
61 Lamaran Bara untuk Arimbi
62 Misi Bara dan Arimbi
63 Siksaan untuk papa Adi
64 Arimbi menghajar mama Lina
65 Semangat menyerang
66 Diva hampir terkena batunya
67 Bantuan untuk Bara
68 Menyiksa mama Lina
69 Penyerangan mulai dilakukan
70 Keterkejutan Josep
71 Akhir untuk Josep dan Diva
72 kemenangan Bara
73 Kejahilan Bara
74 Pengakuan Bara
75 Kedatangan tamu tak diundang
76 Cuplikan kisah Mario
77 Masih kisah Mario
78 Kegilaan Bara dan Arimbi
79 Otak mesum seorang Bara
80 Karena ulah Mario
81 Kegilaan Mario
82 Bara menggerebek Mario
83 Bara menikahkan Mario
84 Empat orang yang sengklek
85 Rencana pernikahan
86 Pembicaraan Arimbi dan Cinta
87 Acara pernikahan Arimbi dan Bara..
88 Pengantin yang aneh
89 Malam yang panas
90 Malam pertama Bara dan Arimbi
91 Kedatangan Mama Lina
92 Kedatangan Mario
93 pergi berbulan madu
94 Olahraga raga pagi
95 Rencana Arimbi dan Cinta
96 Bara dan Mario menyetujui perjodohan
97 Cinta diiserang
98 Leon sang penjahat
99 Menyerang markas milik Leon
100 Cinta diculik oleh Leon
101 Keterkejutan Mario dan Bara
102 Arimbi sakit demam
103 Berita menegangkan
104 Rencana kepulangan Mario
105 Berita yang mengejutkan
106 Respon Arimbi
107 Kepulangan ke kota A
108 Aksi Arimbi dan Cinta
109 Serangan dari Arimbi
110 akhir kehidupan Mischa
111 Penyerangan balasan
112 Menghabisi musuh
113 Satu bulan kemudian
114 Malam pembuatan bayi
115 Periksa kandungan
116 Tingkah ibu hamil
117 Arimbi akan melahirkan
118 Akhir sebuah kisah Bara dan Arimbi
119 Pengumuman
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Takdir hidup seorang Bara
2
Hukuman untuk Bara
3
Kehidupan baru Bara
4
Pengkhianatan Panji
5
Pengkhianatan dua orang sahabat
6
Bara mulai menerima nasib
7
Informasi dari pak Anton
8
Bertemu pelanggan Cantik
9
Kehidupan Arimbi yang rumit
10
Cinta pada pandangan pertama
11
Diva mulai menuang racun
12
Kemarahan papa Adi Sanjaya
13
Arimbi mulai memberontak
14
Kekonyolan ayah dan anak
15
Keyakinan Arimbi
16
Ketulusan seorang Bara
17
Wajah familiar Bara
18
Jebakan para preman
19
Hinaan yang terus terjadi
20
Pertemuan Klien tuan Abraham
21
Pembalasan dendam Bara
22
Diva tak tahu malu
23
Kebahagiaan yang sederhana
24
Kebahagiaan Arimbi dan Bara
25
Kejadian tidak terduga
26
Ungkapan cinta Bara Abraham
27
Menginap di kamar kos
28
Rahasia identitas Bara
29
Rencana jahat Diva
30
Kebahagiaan di pagi hari
31
Kejujuran Bara
32
Kehidupan Baru Arimbi
33
Ketulusan ibu Sumi
34
Informasi pak Anton
35
kepanikan Bara
36
Kejailan Bara
37
Pertemuan anak dan ayah
38
Kedekatan Arimbi dan ibu Sumi
39
Arimbi dalam bahaya
40
Cinta suci Arimbi dan Bara
41
Ketakutan Arimbi
42
Kekesalan Diva
43
Curahan hati Arimbi
44
Kegilaan Bara
45
Kehidupan yang bahagia
46
masakan spesial untuk Bara
47
Bara sakit perut
48
Melakukan pertemuan
49
Diva di buat malu
50
Diva marah besar
51
Kedatangan para preman
52
Penyerangan untuk Arimbi
53
Kecurigaan Josep
54
Bara di serang
55
Kesedihan Arimbi
56
Keputusan tepat Bara
57
Diva melakukan korupsi
58
Kejahatan Diva dan mama Lina
59
Laporan dari pak Anton
60
Bara yang pintar dan lihai
61
Lamaran Bara untuk Arimbi
62
Misi Bara dan Arimbi
63
Siksaan untuk papa Adi
64
Arimbi menghajar mama Lina
65
Semangat menyerang
66
Diva hampir terkena batunya
67
Bantuan untuk Bara
68
Menyiksa mama Lina
69
Penyerangan mulai dilakukan
70
Keterkejutan Josep
71
Akhir untuk Josep dan Diva
72
kemenangan Bara
73
Kejahilan Bara
74
Pengakuan Bara
75
Kedatangan tamu tak diundang
76
Cuplikan kisah Mario
77
Masih kisah Mario
78
Kegilaan Bara dan Arimbi
79
Otak mesum seorang Bara
80
Karena ulah Mario
81
Kegilaan Mario
82
Bara menggerebek Mario
83
Bara menikahkan Mario
84
Empat orang yang sengklek
85
Rencana pernikahan
86
Pembicaraan Arimbi dan Cinta
87
Acara pernikahan Arimbi dan Bara..
88
Pengantin yang aneh
89
Malam yang panas
90
Malam pertama Bara dan Arimbi
91
Kedatangan Mama Lina
92
Kedatangan Mario
93
pergi berbulan madu
94
Olahraga raga pagi
95
Rencana Arimbi dan Cinta
96
Bara dan Mario menyetujui perjodohan
97
Cinta diiserang
98
Leon sang penjahat
99
Menyerang markas milik Leon
100
Cinta diculik oleh Leon
101
Keterkejutan Mario dan Bara
102
Arimbi sakit demam
103
Berita menegangkan
104
Rencana kepulangan Mario
105
Berita yang mengejutkan
106
Respon Arimbi
107
Kepulangan ke kota A
108
Aksi Arimbi dan Cinta
109
Serangan dari Arimbi
110
akhir kehidupan Mischa
111
Penyerangan balasan
112
Menghabisi musuh
113
Satu bulan kemudian
114
Malam pembuatan bayi
115
Periksa kandungan
116
Tingkah ibu hamil
117
Arimbi akan melahirkan
118
Akhir sebuah kisah Bara dan Arimbi
119
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!