Tidak terasa hari telah berganti hari, dan kini tepat satu bulan sudah Bara menjalani kehidupannya sebagai seorang pria miskin yang tak mempunyai harta berlimpah.
Banyak hal yang terjadi di dalam kehidupan Bara selama satu bulan ini, dan dia yang bertambah semakin dewasa di umurnya yang sudah menginjak 28 tahun, kini mulai mengerti dengan sifat dari orang orang yang pernah dia kenal.
Bara bisa mempelajari banyak hal, dalam menilai seseorang, dan Bara juga dapat mengerti dengan kehidupan yang ternyata tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan.
Banyak kejadian yang Bara alami selama satu bulan menjadi seorang Ojol, salah satunya yaitu, saat Bara di palak oleh rombongan preman yang bergerak di malam hari.
Saat itu Bara mendapatkan orderan pada pukul 11 malam dan Bara yang sedang bersemangat menabung tentu saja menerima orderan tersebut dengan senang hati.
Dan setelah berhasil mengantarkan pelanggannya. Tepat di pertengahan jalan Bara malah di palak oleh rombongan preman yang berjaga di jalan sunyi yang dia lewati.
Mereka memaksa Bara untuk memberikan motor miliknya, dan tentu saja hal itu membuat Bara melawan dan membalas pukulan dari para preman tersebut.
Hingga akhirnya setelah lelah melakukan perlawanan, akhirnya para preman tersebut pun tumbang ke atas aspal,
Dan dengan cepat Bara langsung pergi meninggalkan tempat itu untuk mencari keselamatan dirinya.
Sungguh itu adalah pengalaman mengerikan bagi Bara, semoga saja dia tidak akan pernah bertemu dengan para preman itu lagi.
Dan kini Bara sedang duduk dia atas ranjang kecil miliknya. Dia sedang fokus menghitung uang kertas recehan yang sudah berhasil Bara kumpulkan selama satu bulan ini.
Bara tersenyum bangga dengan apa yang dia dapatkan dari hasil jerih payahnya sendiri.
"Akhirnya aku bisa mengumpulkan uang sebesar 300 ribu selama satu bulan, ternyata begini rasanya mendapatkan uang dari hasil keringat kita sendiri, sungguh aku sangat bangga pada diriku." ucap Bara sambil mencium uang kertas recehan yang ada di tangannya saat ini.
Bara benar-benar bahagia, setelah berhasil mengumpulkan uang yang dia hasilkan dari jerih payahnya sendiri, bahkan jika harus di tukar dengan uang yang ada di dalam ATM miliknya, rasanya Bara tidak akan rela, karena baginya uang tersebut sangatlah berharga untuk dirinya.
"Kenapa aku bisa sangat bahagia? Padahal ini hanyalah uang recehan. Sepertinya aku mulai menyukai penyamaranku sebagai tukang ojek online, baiklah.... jika begitu aku akan lebih semangat lagi untuk mencari uang." Gumam Bara tersenyum semangat.
Hingga tak lama kemudian, terdengar suara handphone kerja miliknya yang berbunyi, dengan perasaan malas Bara pun mengangkat panggilan tersebut.
"Hallo Pak! Ada apa kau menelfonku? " tanya Bara penasaran, pasalnya baru kali ini orang kepercayaan papanya tersebut menelfon dirinya.
"Selamat malam Tuan muda. Saya sengaja menghubungi Tuan muda karena ada masalah penting yang ingin saya sampaikan."
"Masalah penting apa Pak Anton? Katakanlah dengan cepat."
"Baiklah Tuan muda. Tuan! Apakah beberapa hari yang lalu Tuan muda sempat berkelahi dengan para preman di jalanan?" tanya Pak Anton membuat Bara mengernyitkan keningnya.
Bara sudah bisa menebak sejak lama, jika papanya pasti tidak akan mungkin melepaskan Bara begitu saja, sudah pasti papanya memasang mata mata untuk menjaga keselamatannya saat melakukan penyamaran.
"Iya. Kenapa kau bisa mengetahuinya? Apakah papaku memasang mata mata untuk memantau apa yang aku lakukan selama satu bulan ini?" tanya Bara dengan nada marah, dia sungguh tidak suka dengan sikap papanya yang terlihat melepasnya secara setengah setengah.
Bukankah Tuan Abraham sendiri yang melepaskan dirinya untuk hidup di tempat umum! Tapi kenapa juga Tuan Abraham tidak mau mempercayai jika seorang Bara mampu untuk menjaga dirinya sendiri..
"Maaf Tuan muda! Memang benar jika Tuan besar telah memasang mata mata untuk memantau pergerakan Tuan muda, tapi... itu semua Tuan besar lakukan karena dia ingin menjaga keselamatan Tuan muda saja."
"Cih...! Kenapa dia harus menjagaku? Apakah dia tidak percaya dengan kemampuanku selama ini? Aku bisa menjaga diriku sendiri pak Anton, jadi sudah cukup kalian memantau pergerakanku setiap detiknya, aku tidak suka di perlakukan seperti seorang pengecut." teriak Bara memasang wajah memerah membuat Pak Anton langsung terdiam membisu di sebrang sana.
Sebenarnya mereka sudah mengetahui jika Tuan muda mereka, sangat tidak menyukai jika selalu di pantau dan di ikuti secara diam diam.
Tapi satu hal yang tidak boleh di lupakan, jika Bara adalah putra dari seorang Tuan Abraham, pewaris satu satunya kekayaan keluarga Tuan Abraham..
Hal itulah yang mengharuskan agar selalu menjaga keselamatan seorang putra mahkota, sungguh sejujurnya Tuan Abraham sendiri sangat tidak suka melihat putra satu satunya harus menjalankan hukuman tersebut..
Tapi...! Jika Bara tidak di gembleng mulai dari sekarang, maka untuk kedepannya Bara akan menjadi seorang pria kaya yang bodoh dan bisa di manfaatkan oleh orang-orang licik seperti Andra dan juga Panji.
Maka dari itu Abraham harus bisa membiarkan putranya mencari jati dirinya sendiri, dengan melewati banyaknya pengalaman hidup yang sangat menyakitkan...
"Tuan! Sebenarnya saya ingin menyampaikan jika para preman yang Tuan muda lukai tempo hari, mereka mulai mencari identitas Tuan muda, dengan niat ingin menghabisi Tuan muda." jelas Pak Anton membuat Bara langsung terdiam membisu..
Apakah saat ini dia telah memiliki seorang musuh. Benarkah itu? Bara langsung tertawa dengan lucu, bagaimana mungkin seorang ojol miskin seperti dirinya kini memiliki seorang musuh...
"Haha... ! Apakah kau sedang bercanda pak Anton? Aku ini hanyalah seorang ojol miskin, apa untungnya untuk mereka menghabisiku," ucap Bara tertawa dengan lucu, membuat Pak Anton yang berada di sebrang sana langsung merasa heran..
Apakah Tuan mudanya sudah gila! Saat ini nyawanya dalam keadaan bahaya, tapi pria itu masih bisa tertawa dengan lucu...
"Tuan muda! Mereka adalah seorang preman, jadi tidak ada alasan khusus untuk menghabisi Tuan muda, karena yang mereka inginkan hanya untuk membalas dendam atas perlakuan Tuan muda kepada mereka tempo hari."
"Benarkah itu? Dasar berandal jalanan siapanya! Apakah mereka pikir aku akan takut, sekarang kau tenanglah Pak Anton. Aku pasti bisa mengalahkan mereka semua. ingat jangan memantauku lagi, karena aku tidak menyukai hal itu, biarkan semuanya berjalan dengan sendirinya, karena aku ingin melewati pengalaman ini dengan murni, tanpa campur tangan dari Tuan Abraham."
"Tapi Tuan muda? Bagaimana jika Tuan muda kalah dengan mereka? "
"Itu tidak akan mungkin terjadi. Percayalah kepadaku, sekarang aku akan istirahat, oya, tolong sampaikan kepada papa, jika identitasku masih aman dan tidak di ketahui oleh siapapun, karena wajahku tidak pernah di publikasikan dimana pun, kecuali kedua pengkhianat tersebut yang mengetahui siapa aku, "
"Apakah kami harus bertindak untuk mereka berdua Tuan muda? "
"Tidak perlu. Biar aku yang akan menghancurkan mereka berdua." jawab Bara. dengan tatapan penuh kebencian saat mengingat kembali wajah kedua teman pengkhianatnya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
gimna rasanya jadi ojol
2024-03-17
0
Bu ning Bengkel
teman makan teman panji d amdra
2023-10-24
3
heroes
pengen revance sendiri
2023-09-22
1