Bismillahirohmanirohim.
"Nak Azam ayo makan" ajak pak Rohim saat melihat Azam sudah keluar dari kamarnya.
Azam merasa tidak enak pada pak Rohim dengan ragu dia mendekat pada pak Rohmi yang sedang menyiapkan makan di atas meja.
"Maaf pak Rohim Azam sudah begitu merepotkan bapak" sesal Azam.
Pak Rohim tersenyum pada Azam. "Siapa yang direpotkan Nak Azam, tidak ada yang menjadi repot atas kedatangan kamu kesini, saya malah senang ada temannya di rumah ini" jawab pak Rohim sambil menyuruh Azam untuk duduk.
Azam dapat melihat makanan sederhana yang tersedia di atas meja makan milik pak Rohim, hanya ada nasi putih dan lauk tempe juga sayur kol di tambah minumnya hanya air putih
Hanya makanan itu saja yang tersedia di meja makan pak Rohim, Azam jadi mengingat bagaimana makannya di rumah, bahkan saat di rumah itu semua makan mewah tersedia, tapi sekarang dia melihat sendiri sebegitu sulit hidup orang yang tidak terlalu banyak uang.
Azam merasa aneh, kenapa orang kecil hanya makan dengan lauk tempe saja sudah sangat senang, sementara dia setiap hari harus makan lauk daging.
"Nak Azam kenapa bengong? Ayo makan maaf saya tidak mempunyai apa-apa untuk membuat makan enak agar Nak Azam bisa mencicipinya, hanya lauk tempe yang masih saya punya" pak Rohim merasa tidak enak pada Azam.
Pak Rohim yakin Azam merupakan orang kaya karena dari penampilannya saja, saat pertama kali bertemu sudah berbeda dari orang pada umumnya.
"Tidak apa pak Rohim seharusnya saya yang merasa tidak enak karena sudah merepotkan bapak"
"Sudah tidak papa ayo sekarang kita makan" ajak pak Rohim.
Pak Rohim menyendok nasi untuk dirinya begitu juga dengan Azam. "Bismillahirohmanirohim" ucap pak Rohim sebelum memasukan satu suap nasi ke dalam mulutnya.
Azam yang masih bisa mendengar apa yang diucapkan pak Rohim akhirnya bertanya karena merasa penasaran. "Maaf pak tadi bapak sebelum makan bilang apa ya?" tanya Azam.
Pak Rohim lagi-lagi tersenyum. "Kalau apa-apa kita harus membiasakan untuk membaca bismillah Nak Azam"
"Dalam agama kita dianjurkan untuk selalu membaca bismillah jika akan melakukan sesuatu, Nah semua di dalam agama kita itu diatur termasuk saat makan"
"Ketika makan maka kita harus membaca doa makan, jika tidak hafal doa nya maka bismillah saja Insya Allah sudah cukup"
"Gunanya berdoa sebelum makan agar kita tidak makan bersamaan dengan setan" pak Rohim menjelaskan sambil terus melahap makanan yang tersedia begitu juga dengan Azam.
"Kalau boleh tahu arti bismillah apa pak Rohim, saya pernah mendengar arti bismillahirohmanirohim itu artinya dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih dan Maha penyayang, tapi menurut saya arti makan ini terlalu sesederhana jika dibandingkan dengan lafal Bismillahirohmanirohim"
Azam memang pernah mendengar tentang lafal bismillah setidak-tidak tahunya Azam tentang agamanya sendiri tidak mungkin tak ada 1 pun hal yang tidak Azam ketahui.
"Nak Azam memang cerdas" puji pak Rohim.
Bukannya senang Azam malah begitu malu dengan pujian yang pak Rohim berikan, dia sadar diri jika dirinya tidak memiliki ilmu agama.
"Saya bahkan tidak tahu tentang agama saya sendiri pak Rohim, dosa saya sudah begitu banyak karena melalaikan semua perintah Sang Pencipta" Azam menganggap dirinya sudah begitu menggampangkan masalah agama.
"Bismillah saya akan menjawab satu persatu apa yang Nak Azam katakan barusan. Nak Azam benar Bismillahirohmanirohim itu memiliki arti 'Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang' benar ini arti sesederhana dari lafal bismillah"
"Sedangkan makan yang lebih dalamnya seperti ini 'Pertama-tama dengan menyebut nama Allah, siap Allah? Ya gusti Allah. Allah memiliki sifat Ar-rahman yang artinya maha pengasih, Maha Pengasih Allah ini diberikan untuk seluruh manusia dimuka bumi ini mau dia orang islam atau bukan"
"Allah masih memiliki sifat lainnya yaitu, sifatNya Allah Ar-Rohim memiliki arti Maha penyayang dan kasih sayang Allah ini hanya diberikan untuk orang-orang islam saja, sementara yang bukan islam tidak mendapatkan kasih sayang Allah, mereka hanya mendapatkan Pengasih Allah saja"
"Begitu dalam ternyata makan dari lafal bismillah pak" sahut Azam.
"Nah untuk Nak Azam Allah bukan hanya memiliki dua sifat itu tadi, tapi ada 99 sifat Allah dua diantaranya yang disebutkan tadi dan Nak Azam tahu Allah itu maha pemaaf selagi para hamba-hamba Nya mau bertobat dan mengakui kesalahan yang mereka perbuat"
"Juga tidak akan mengulanginya lagi semua itu disebut taubatan nasuha, sebesar apapun dosa seseorang hamba Insya Allah jika dia mau benar-benar bertaubat Allah akan mengampuninya"
"Di dunia ini hukum paling adil hanyalah hukum Allah Nak Azam, Nak Azam bisa memulai dari awal lagi, saya tahu tidak mudah tapi percayalah jika Nak Azam memang benar-benar ingin mendekatkan diri pada Allah Insya Allah akan dipermudah"
"Nah untuk yang paling sederhana tadi doa makan Nak Azam sudah tahu?" tanya pak Rohim memastikan.
Pak Rohim tak mendapatkan jawaban dari mulut Azam, tapi beliau melihat Azam menggelengkan kepala lemah tanda dia tidak tahu doa makan.
"Tak apa nanti juga lama-lama bisa kalau belajar, tapi kalau tidak belajar tak akan pernah bisa" Azam kira pak Rohim akan langsung mengajarkannya doa makan ternyata tidak.
Pak Rohim memang sengaja melakukan itu agar tidak dikira orang pintar yang bisa dengan mudahnya mengurui Azam, pak Rohim ingin Azam sendiri yang memintanya.
'Baiklah Azam ayo belajar dari yang paling sederhana dulu, setelah pak Rohim mengajarkan doa makan maka meminta beliau untuk mengajarkan cara mengucapkan dua kalimat syahadat yang baik dan benar setelah itu minta ajarkan cara shalat pada pak Rohim" ucap Azam pada dirinya sendiri.
"Boleh saya tahu doa makan seperti apa pak Rohim jika diteruskan setelah lafal bismillah?"
Pak Rohim senang karena Azam mau bertanya. "Baiklah bapak akan membacakannya"
"Bismillahirrahmanirrahim Allahumma barik lana fima razaqtana waqina adzabannar" padahal anak kecil saja hafal dengan doa makan tapi tak tahu kenapa Azam tidak hafal sama sekali.
Azam menggulai doa makan yang baru saja pak Rohim ucapkan. "Bismillahirrahmanirrahim Allahumma barik lana fima razaqtana waqina adzabannar"
Awalnya memang begitu sulit untuk Azam, tapi dengan bantuan pak Rohim Azam bisa dengan mudah mengucapkan doa makan.
"Pak Rohim boleh saya belajar mengucapkan dua kalimat syahadat dan shalat pada pak Rohim" pinta Azam penuh harapan.
Azam memang terlahir dari keluarga yang beragama islam, tapi dia tidak tahu kapan dirinya terakhir mengucapkan dua kalimat syahadat.
"Dengan senang hati Nak Azam" ujar pak Rohim, beliau senang malah jika Azam mau belajar agama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments