Bau gosong tikus yang terbakar sungguh tak tertahankan jika tercium oleh hidung, ditambah bau tak sedap yang berasal dari perairan. Vivian menjelaskan bahwa itu adalah parit yang didedikasikan untuk membuang kotoran, Naruto memandangnya dengan jijik saat dia menyadari di mana mereka berada. Cahaya dari kristal meredup sedikit saat mereka melangkah lebih jauh, Naruto menjadi semakin gugup sampai-sampai berharap tidak ada hantu di dunia ini. Vivian hanya tersenyum, menganggap wajar jika lingkungannya menakutkan bagi Naruto yang belum terbiasa menjalankan misi seperti sekarang, misi pertama memang tidak nyaman dengan lembab dan bau.
"Apakah kamu takut?"
"Tempatnya mulai menyeramkan."
"Seperti tempat angker, kan?"
"Angker?"
"Eh, apa mungkin kamu takut hantu?"
Terlalu jelas untuk disembunyikan, Vivian menertawakan ketakutan Naruto terhadap hantu, sesuatu yang hanya menjadi cerita rakyat sepele. Naruto menepuk dadanya sendiri dia mengakui bahwa dia tidak takut hantu, dia hanya gugup karena tempat asing seperti itu juga merupakan misi pertamanya. Mengumpulkan ekor tikus yang tidak disukai Naruto, baunya semakin menyebar. Gelang di tangan kiri Vivian adalah benda yang bisa menyimpan barang. Naruto kagum dengan gelang emas dengan kristal di tengahnya.
"Apakah kamu menginginkannya juga?"
"Bisakah saya memilikinya?"
"Tentu, tapi kamu harus membeli."
"Harga?"
"Seratus keping emas untukmu, diskon."
"Mahal sekali, aku hanya punya dua keping emas."
Menurut penilaian Vivian sendiri, Naruto bisa bergabung dengan tim yang memburu monster yang jauh lebih kuat, Vivian akan memberi tahu Camila tentang perkembangan Naruto yang luar biasa. Mereka telah mengumpulkan 50 potongan ekor tikus, tetapi mereka masih harus memotong tubuh monster jamur yang sangat sulit mereka dapatkan.
"Mereka sangat suka bersembunyi." Vivian berjalan di depan sambil melihat situasi.
Naruto membaca tulisan dari misinya. "Tinggal 50 potongan tubuh monster jamur."
"Itu dia, kita harus mengejarnya!"
"Tunggu! Dia berlari tiba-tiba, Vivian!"
"Cepatlah, nanti dia kabur, kamu lambat sekali!" Vivian melihat kalau Naruto melaju lebih cepat dari sebelumnya. "Eh?"
"Mana? Monster jamur?"
"Dia masuk dalam gang itu."
Monster jamur warna gelap itu melihat ke arah mereka, monster itu terlihat sangat marah. Ada yang paling besar dari mereka yang dijuluki sebagai Bos Monster. Mereka paling takut dengan api, Vivian dengan senyuman yang begitu jahat kini dengan percaya diri akan membunuh semuanya. Naruto yang sudah bersiap-siap langsung mengambil tindakan, ia berlari dan mengahadapi semua jamur dengan ukuran setinggi balita usia satu tahun. Mereka melompat sebagai serangan mendadak yang akan memukul dengan telak. Vivian tidak ikut membantu, ia melihat Naruto bersama kloningannya begitu bersemangat.
"Hebat sekali, dia bisa jadi kembar sepuluh," kata Vivian.
"Aku butuh bantuan!"
"Nanti, kamu sepertinya masih mampu melawan mereka."
"Naruto minggir!"
"Sudah!"
"Fire arrows!"
Api yang seperti anak panah menancap dan membakar tubuh para monster jamur. Bos Monster dengan tinggi badan dua meter itu mengamuk ia cukup kuat untuk menahan serangan elemen api. Kloning Naruto mengeroyoknya, monster itu kerepotan dan menghajar lima kloning Naruto yang berubah menjadi sekumpulan asap. Vivian tidak menduga kalau Naruto bisa menggunakan elemen angin, suatu yang di tangan kiri sudah bisa menjelaskan, kloning yang disebelah kiri Naruto begitu membantu untuk menyetabilkan kekuatannya.
"Menarik, dia bisa melakukannya dengan hebat."
"Kuh, aku lelah sekali."
"Minum ini."
"Kalau tidak salah ini ramuan pemulihan Mana?" Naruto meminum dan memejamkan mata karena merasa pahit.
Mereka kembali ke Guild, dan melaporkan segala yang mereka lakukan, hadiah yang diberikan hanya dua keping emas. Naruto merasa kalau tidak sebanding dengan apa yang harus mereka hadapi. Satu keping emas sudah cukup untuk rakyat jelata selama seminggu, Vivian tidak menyangka Naruto meremehkan jumlah uang yang diberikan. Naruto dengan suara enggan dia hanya melakukan lelucon untuk bertindak seperti seseorang yang cukup tergila-gila dengan uang.
"Terima kasih sudah banyak membantunya, Vivian."
"Anda tidak perlu bicara seperti itu Nyonya Camila, wajar saja kalau aku membantu, dan dia banyak membantuku juga."
Vivian menawarkan untuk membantu jika dia mau membantu Naruto lebih jauh, Naruto telah memungkinkan untuk berburu Goblin. Monster yang paling rumit dan sulit untuk dikalahkan. Vivian bertanya pada petualang level D yang dia kenal dengan baik, mereka adalah Samuel dan Caroline. Dalam perburuan Goblin tidak cukup hanya dua orang yang masih membutuhkan penyerang jarak dekat dan seorang penyembuh. Vivian yang menjadi pemimpin, dia memiliki banyak pengetahuan dari awal karirnya sebagai rookie, dan telah melakukan banyak hal luar biasa dalam menghadapi Goblin.
"Dia Samuel dan Caroline," kata Vivian memperkenalkan kedua rekan satu timnya.
"Senang bertemu denganmu, aku Naruto."
"Aku pernah melihatmu, kamu hebat dalam latihan," kata Caroline.
Goblin adalah mangsa utama bagi para petualang peringkat D, mereka memburu Goblin hingga akhir usia 14 tahun, pada usia 15 tahun mereka telah lolos menjadi peringkat C. Aturan itu diberlakukan karena fisik anak berusia 12 sampai 14 tahun tidak akan sekuat berburu monster yang lebih kuat dari Goblin, ada tingkat kematian yang tinggi selama kecelakaan hal-hal yang tidak diinginkan selalu terjadi, mereka akan pergi ke hutan, yang selalu menjadi sarang Goblin, nilai telinga dan mata Goblin menjadi bahan pokok yang dibeli para peneliti.
"Kedengarannya sangat rumit," gumam Naruto.
"Jangan mengeluh, semua yang dijelaskan sangat penting," kata Caroline pada Naruto.
Naruto melihat menunya hanya sesuatu yang asing, tidak ada ramen yang benar-benar mengecewakan tapi ayam goreng yang menjadi favorit semua orang dan kue madu yang disukai para wanita. Vivian mengatur rencana untuk besok, formasi yang digunakan dua orang berada di depan, Samuel yang selalu menjadi umpan karena dia pengguna pedang dan perisai memiliki daya tahan yang kuat.
“Kita pasti akan kesulitan dengan jumlah mereka,” kata Samuel.
"Kita serahkan soal jumlah pada Naruto," jawab Vivian.
"Kamu bicara seperti Naruto sangat kuat?" Caroline merasa penasaran.
"Dia, dia cukup kuat dibandingkan dengan Samuel."
"Dia lebih kuat dariku?!" Samuel menunjuk dirinya sendiri.
Saat istirahat malam, Naruto menginap di Guild, dimana terdapat kamar kosong yang disediakan oleh Camila. Guild Master bernama Mayer mengajak Naruto untuk saling mengobrol. Mayer meminta Naruto untuk menjaga pasangannya, Vivian adalah orang yang berbakat, sayang jika terjadi insiden yang tidak perlu. Naruto tersenyum dan akan melakukan apa saja untuk mencegah banyak bahaya yang akan mereka hadapi, Mayer menepuk bahu Naruto. Mayer sangat yakin dengan sosok pilihan Eric. Naruto melakukan sesuatu yang telah dia pelajari, dia tidak lagi merasakan Chakra yang kuat dan asing yang selalu mengalir di tubuhnya, dia seperti terlepas dari julukan monster.
"Aku senang karena tidak terlibat dengan sesuatu yang buruk lagi, mulai sekarang bebas dari masa lalu kelamku." Naruto berbaring di tempat tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
wawan jepara
tanpa kyubi lemah dong kalo sejenius ayahnya si hokage 4 gak pa2. punya mode sage tak sempurna. punya hiraishin no jutshu dan odama rasengan !
2023-01-08
1