Acara Aqiqah

Ceri memutus pandangan ke arah Regan dan segera mengajaknya untuk pulang. "Ayo kita pulang sayang...." Ceri menggandeng tangan Regan dan pergi dari sana.

"Mah tunggu," Regan mencoba menghentikan langkah Ceri, "apa lagi nak?"

Regan membalikkan tubuhnya, "Om Tio, Regan pulang dulu ya. Jangan lupa besok datang ke rumah. Dadah Om...." Regan melambaikan tangannya kemudian segera masuk ke dalam mobil.

Ceri tau siapa wanita yang ada di samping Tio, dia merasa bersyukur mengakhiri semuanya lebih awal. Jika tidak akan ada lagi wanita yang tersakiti nantinya. Ceri yang sudah tau bagaimana rasa sakitnya, tak ingin orang lain juga ikut merasakan.

"Itu tadi anaknya si Ceri?"

"Hmm.... " keduanya sudah mengambil tempat duduk. "Regan namanya, dia anak yang pintar, menarik dan gue sayang sama dia."

"Sejak kapan loe bisa dekat sama dia? setau gue dia istrinya Reno," tanyanya penasaran.

"Ada kejadian yang buat gue harus dekat sama dia dan anak-anaknya. Tapi sekarang udah nggak lagi, cuma ya karena hubungan gue sama Regan kemarin-kemarin dekat jadi kita saling sayang. Lagian Reno udah meninggal, dia janda sekarang."

"Terus loe mau deketin janda?" tanyanya dengan nada tinggi.

"Biasa aja, kita nggak ada hubungan apa-apa."

Setelah sampai di rumah Ceri segera memberikan ASI untuk Rayya, tangannya sibuk di layar ponsel mengundang saudara, teman dan kerabat untuk datang ke acara akikah esok hari. Sedangkan Regan setelah berganti pakaian ia segera menikmati sushi favoritnya.

Keesokkan harinya Ceri kembali di sibukkan untuk persiapan acara akikah malam nanti. Sedangkan Rayya berada di kamar dengan di temani oleh Regan. Ceri memesan banyak kue dan daging kambing yang sudah siap di sajikan.

"Paket...." seruan driver dari luar membuat Ceri mendekat, ia heran saat melihat pengirim paket yang membawa banyak sekali aneka makanan dan buah-buahan.

"Benar ini rumah Mbak Ceri?"

"Oh ia saya sendiri Pak."

"Ini ada paket untuk Mbak, silahkan!" driver tersebut memberikan semua paket itu pada Ceri.

"Ini dari siapa ya Pak?"

" Ibu Arsita, kalo gitu saya permisi dulu mbak." Pamit driver tersebut.

"Oh iya Pak, terimakasih."

"Sama-sama Mbak."

Ceri membawanya masuk, meletakkan di atas meja makan bertepatan dengan ponselnya yang berdering.

"Assalamualaikum Tante..."

"Wa'allaikumsalam nak, paket dari Tante sudah sampai?"

"Sudah tante, banyak sekali. Ceri merepotkan terus ya...."

"Nggak donk nak, justru Tante yang harus minta maaf karena Tante sekeluarga berhalangan datang, ada acara pentingnya Tio malam ini. Maaf ya jika berbarengan dengan acara akikah Rayya."

"Iya Tante tidak apa-apa, semoga acaranya lancar ya Tan."

"Iya sayang...."

Setelah panggilan itu di matikan Ceri teringat akan pertemuan Tio dan Tiwi kemarin. "Mungkin hari ini mereka tunangan, hingga tidak bisa datang. Tapi nggak apa-apa aku doakan mudah-mudahan mereka bahagia."

Bada isya tamu undangan serta beberapa anak yatim telah hadir memenuhi rumahnya. Tak ketinggalan Romi dan Tante Tina juga berkumpul. Pengajian dan santunan lancar di laksanakan, kini semua menikmati hidangan yang tertata rapi serta tak lupa bingkisan mereka bawa sebelum pulang.

Ceri tampak lega, dengan menggendong Rayya dia berdiri di teras mengucapkan terimakasih pada tamu yang pamit pulang.

"Ceri, aku sama mas Dimas dan kembar pamit dulu ya." Sella datang bersama suami dan kedua anaknya. Sempat bingung harus menghadiri acara Tio atau Ceri, tapi karena acara Tio sampai malam, ia menyempatkan sebentar untuk hadir ke rumah Ceri.

"Iya Sella, makasih banyak sudah datang."

"Sama-sama, assalamualaikum..."

"Wa'allaikumsalam..." Ceri tersenyum, tak menyangka bisa sedekat ini dengan Sella, orang yang suaminya cintai hingga akhir hayatnya.

"Cer, aku sama mamah pulang dulu ya, udah malem banget. Oh iya salam sama Regan, sejak tadi dia di kamar nggak keluar-keluar."

Ceri baru teringat akan anak laki-lakinya, terakhir ia melihat Regan masih berkumpul dengan anak-anak yatim sepantarannya. Tapi setelah acara di mulai, ia tidak melihat Regan lagi.

"Iya Rom, makasih banyak ya. Tante makasih sudah datang ke acara Rayya." Ceri tersenyum manis, hal yang sangat di sukai oleh Romi. Rasanya tak berubah hingga kini sudah bertahun-tahun lamanya.

"Iya nak, sama-sama. Tante pulang ya," Ceri mencium tangan Tante Tina.

"Tangan aku nggak?"

"Anda bapak saya?" ledek Ceri. "Rayya aja yang cium tangan Om!" dengan gemas Romi justru menciumi Rayya hingga bayi itu terganggu tidurnya.

"Romi!"

"Abis gemes banget Mah." Jawab Romi santai. Kemudian mamah segera menarik tangan Romi dan di ajaknya segera masuk mobil.

Melihat mobil Romi sudah menjauh Ceri segera masuk untuk mencari Regan. Dia menjadi khawatir dengan keadaan putranya yang tiba-tiba tak terlihat. Ceri takut putranya sakit dan hanya diam karena tak ingin merusak suasana.

"Bi, tolong bereskan dulu ya. Saya mau ngecek Regan nggak kelihatan dari tadi." Ceri meminta tolong pada Bibi untuk membersihkan dan membereskan rumah bekas acara tadi sebelum naik ke atas mencari Regan.

"Oke non."

"Makasih ya Bi," Ceri segera menaiki tangga dengan menggendong Rayya, bayi itu masih tampak anteng di dalam dekapan sang mamah.

Ceri melangkah menuju kamarnya untuk merebahkan Rayya di dalam boks bayi kemudian masuk kekamar Regan.

"Regan.... " Ceri menyalakan lampu kamar yang sudah di matikan oleh Regan. Dia cukup heran tetapi tak ingin langsung bertanya.

"Sayang...." Ceri mendekati ranjang tepat Regan tiduran dengan selimut yang membungkus tubuhnya. Ceri mengusap tangan Regan dari luar selimut. Dia merasakan tubuh Regan bergetar.

Ceri di buat panik akan kondisi Regan, dia segera menyingkap selimut itu dan melihat anaknya sedang terisak dalam diam. Melihat itu hati Ceri tak tahan, ia segera memeluk Regan dan mengusap punggungnya agar tenang.

"Regan kenapa nak? kenapa menangis?" tanyanya khawatir.

"Om Tio nggak dateng Mah, Om Tio nggak sayang Regan."

Ceri tak habis pikir pengaruh Tio bisa sampai membuat anaknya seperti ini. Berharap hingga menangis menyendiri di kamar dalam keadaan gelap.

"Nak, tadi Oma Arsita menghubungi mamah, katanya mereka sedang sibuk. Makanya Om Tio juga ngga bisa datang. Ada acara yang nggak bisa di tinggal. Jadi bukan karena Om Tio nggak sayang Regan. Maaf ya, mamah lupa kasih tau Regan, jangan sedih lagi sayang."

"Regan mau ketemu Om Tio Mah, Regan kangen sama Om Tio." Regan benar-benar merindukan Tio, ntah apa yang menjadi daya tarik Tio hingga mampu membuat Regan selalu ingin dekat.

"Iya sayang, nanti Mamah sampaikan pada Om Tio ya. Sekarang Regan jangan sedih lagi. Sekarang bobo ya sayang, mamah mau bantu bibi beres-beres."

"Mau bobo dekat adik Rayya Mah," ucapnya dengan tatapan sendu dan mata yang masih basah.

"Boleh, ayo ke kamar Mamah!"

Setelah membujuk Regan, Ceri turun membantu Bibi membereskan rumah. Lelah tubuhnya saat ini. Sejak pagi ia mengurus semuanya hanya berdua dengan Bibi. Tapi ia sangat bersyukur, kewajibannya sebagai orang tua untuk mengaqikahkan putrinya sudah terlaksana.

"Bi, kue nya masih banyak. Tolong bagikan pada scurity kompleks aja. Biar nggak mubasir, terus di sisakan secukupnya aja buat kita di rumah."

"Iya non, ini masih banyak banget. Alhamdulillah berkah ya non."

"Alhamdulillah Bi, semua juga kebagian makanannya. Banyak yang bawain juga, jadi bisa kita bagi-bagi ke security dan yang lainnya."

"Iya non."

Setelah membersihkan semuanya, Ceri kembali ke kamar. Ia melihat kedua anaknya tertidur nyenyak. Senyum terukir dari bibir Ceri. Ia masuk ke kamar mandi membersihkan diri kemudian kembali dan mengecup kening keduanya. Tapi saat bibirnya singgah di kening Regan, dia begitu terkejut.

"Astaghfirullah nak....."

...****************...

Yang mau tau kisah Sella, Tio, Ceri, Reno, dan Tiwi waktu SMA kalian bisa baca novelku yang berjudul "Jangan Salahkan Suamimu Mencintaiku " 🤗🤗🤗 tapi hati-hati, bocil harap minggir!

Terpopuler

Comments

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

😭😭😭😭😭😭😭

2024-03-05

0

Milah Milah

Milah Milah

makasih udah tamat bacanya thor, sekarang lanjut di lapaknya tio😁

2024-01-05

1

Sweet Girl

Sweet Girl

Sedih si Abang... Karena Omnya Ndak datang.

2023-09-29

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!