Asahi memutuskan untuk memutari danau raksasa itu lebih dulu untuk melihat keadaan di sana. Sepintas lalu dilihat, semua pantai di danau itu hanya terisi oleh bebatuan dan tanah biasa. Tidak ada keanehan sekali hingga Sakura berseru dengan sedikit heran.
"Hey, apa-apaan ini!?"
"Ada apa Sakura?" Asahi menghentikan langkahnya dan menoleh menghadap Sakura dengan kening berkerut.
"Asahi, lihat ini, ada pola-pola." Sakura menunjuk salah satu batu yang berada di pinggir sungai. Ketika Asahi datang dan melihat, ternyata ada sebuah pola lingkaran yang di dalamnya terdapat huruf aneh yang dibaca "satu".
Karena kekuatan yang entah darimana, semua Immortal bisa memahami setiap perkataan dan tulisan di dunia itu. Sehingga ketika Sakura dan Asahi melihat, sekali pandang saja tahulah mereka jika simbol itu dibaca "satu".
"Aku juga melihat simbol seperti ini di sana dengan tulisan dua dan empat." ucap Sakura seraya menunjuk ke arah dimana mereka datang.
"Kenapa kau tak bilang daritadi?"
"Aku tak berpikir itu adalah hal penting. Kau ingatkan jika Star Lake sangat sering dikunjungi player Ring of Chaos. Kukira semua simbol ini dibuat oleh player iseng, bukankah di dunia Ring of Chaos kita bisa melakukan segala hal? Termasuk menggambar di tanah atau mengukir batu jika sedang bosan?"
Asahi mengangguk-angguk membenarkan. Kemudian dia kembali memandangi simbol aneh itu. Setelah berpikir sejenak, dia berkata.
"Simbol apa tadi yang tertulis sebelumnya?"
"Dua dan empat."
"Ingat itu! Sekarang kita putari seluruh danau ini."
Tanpa menunggu jawaban, Asahi kembali berjalan untuk memutari danau Star Lake. Sakura yang bingung itu juga tidak tahu harus bagaimana selain mengikuti pemuda itu. Dia hanya merasa heran mengapa harus mengingat-ingat semua simbol itu.
Kurang lebih selama satu jam mereka berjalan, akhirnya mereka kembali ke titik awal. Yaitu ke tempat dimana perahu kecil yang tadi digunakan melawan Loch Ness Monster berlabuh.
Selama itu pula, Sakura masih belum juga memahami apa maksud Asahi. Hingga dia tidak mampu menahan lagi dan bertanya.
"Asahi, sebenarnya apa yang kita lakukan sedaritadi? Hanya berputar-putar sambil menghafal simbol-simbol itu? Apa yang kau inginkan?"
Asahi memandang sejenak kearah gadis itu sebelum menunjuk ke salah satu bukit yang dekat dengan Star Lake. Bukit itu dipenuhi dengan pohon-pohon tinggi, namun di balik tingginya semua pohon itu, ada suatu bangunan yang lebih tinggi lagi. Itu adalah sebuah pilar.
"Lihat itu, apa kau ingat saat bermain Ring of Chaos ada tempat semacam itu di dekat sini?"
"Aku melihatnya, tapi aku belum pernah ke sini saat bermain game itu sehingga mana kutahu dulunya ada tempat itu atau tidak?"
"Mungkin semua pola itu bisa kita gunakan di tempat itu. Mungkin itu adalah reruntuhan atau sesuatu yang lain. Yang tentunya bukan tempat biasa."
Sakura memandang pilar itu dengan teliti. Namun dalam pandangannya, pilar itu tak lebih dari pilar butut yang hampir runtuh.
"Kita akan ke sana?"
"Tentu saja, kau sudah menghafal polanya bukan?" Asahi memastikan.
"Sudah hafal di luar kepala, kau tenang saja."
"Kalau begitu ayo pergi."
Mereka berjalan ke bukit itu yang ternyata cukup jauh juga. Setelah dua puluh menit berselang, mereka baru tiba di kaki bukit. Dan setelah setengah jam berselang, mereka baru tiba di puncak bukit yang ternyata luas sekali.
Asahi menyingkirkan beberapa daun pohon dan semak yang menghalangi jalan. Kemudian setelah sampai di tanah luas yang ada di puncak itu, tanpa dapat dicegah lagi keduanya terperangah memandang pemandangan di depan mereka.
"A-apa ini? Piramid?" gumam Sakura melihat bangunan dari batu yang semakin tinggi makin meruncing itu.
"Lebih baik kita lihat."
Memang tempat itu seperti piramid yang ada di negara Mesir. Berbentuk limas yang beralas persegi dan makin keatas makin meruncing. Terbuat dari batu bata berlumut yang ditumpuk-tumpuk sampai puluhan meter ke atas.
Di sekeliling piramid itu, terdapat empat pilar yang tingginya ada sepuluh meter. Di setiap pilar memiliki ukiran yang berbeda-beda. Pilar pertama memiliki ukiran singa yang tidur di tengah kobaran api, pilar kedua berukir naga yang terbang di sekeliling awan.
Pilar ketiga adalah burung Elang yang bertengger di dahan pohon, dan pilar terakhir berukir burung bangau berdiri di atas air. Dari keempat ukiran pilar ini, baik Asahi atau Sakura sama sekali tidak paham dengan maksudnya.
"Apa maksudnya dari pilar-pilar itu?" tanya Sakura setelah bersama Asahi memutari sekeliling pilar itu.
"Aku pun juga tidak mengetahui mengenai hal ini. Dalam misi terakhir yang merupakan alur cerita Ring of Chaos pun, belum ada yang mengungkit-ungkit tentang keempat hewan ini."
Setelah beberapa saat berjalan, akhirnya mereka menemukan sebuah pintu yang ada di bagian bawah piramid. Sebuah pintu besar yang juga memiliki ukiran-ukiran indah.
"Bagaimana cara membuka ini?" tanya Sakura ketika tidak melihat pegangan pintu atau gembok atau apapun yang menunjukkan bahwa itu adalah pintu.
"Apakah ini benar-benar jalan masuk? Bukankah hanya dinding berukir indah biasa?" lanjut gadis itu menduga-duga.
"Lihat ini." Lin Tian menunjuk ke cekungan-cekungan yang berada dalam "tembok" itu.
"Menurutku, ini pintu. Cekungan-cekungan inilah yang menjadi kunci untuk membukanya."
"Lalu apa yang harus kita lakukan dengan cekungan ini?" Sakura bertanya lagi.
"Entah, coba kita lihat lebih teliti, ada tulisan di setiap cekungan."
Asahi membaca satu persatu tulisan itu dan mencoba memahaminya. Cekungan yang berada paling atas bertuliskan "NAGA SI PENGENDALI SEMUA UNSUR, SANG PENGUASA LANGIT"
Untuk cekungan di bawahnya, bertuliskan, "ELANG SANG PENGENDALI BUMI"
Di bawahnya lagi, "BANGAU SI PENGUASA AIR"
Dan yang paling bawah, "SINGA SI PENGENDALI API"
"Apa maksudnya semua ini? Apakah ada hubungannya dengan semua pilar itu?" Sakura mengutarakan isi pikirannya.
"Kurasa seperti itu. Aku tidak begitu paham sih, tapi mari kita lihat kembali pilar-pilar itu mulai dari ukiran naga."
Sakura mengikuti Asahi ketika pemuda itu berjalan mendekari pilar berukir naga dan mulai berlutar-putar di sekelilingnya. Namun nihil, tidak ada yang bisa ia temukan untuk mengisi cekungan itu.
Dan setelah beberapa saat, akhirnya Asahi memandang ke atas, kearah puncak pilar yang mencapai sepuluh meteran itu.
"Ada apa Asahi?"
"Aku ingin melihat puncak itu."
"Apa, bagaimana kau–" belum sempat ucapan ini selesai, Sakura dikejutkan dengan tindakan Asahi selanjutnya.
Pemuda itu tanpa banyak cakap lagi sudah mengaktifkan skill Bounce Step dan mulai meloncat tinggi ke puncak itu. Hal ini jelas membuat Sakura bengong karena kaget dan kagum.
Beberapa detik kemudian, Asahi kembali meloncat turun. Namun kali ini tangannya menggenggam sesuatu.
"Lihat ini. Bukankah ini sama persis ukurannya dengan cekungan itu?" tanya Asahi sambil memperlihatkan sebongkah kristal bulat sempurna berwarna biru langit kepada Sakura.
"Benar sekali, itu artinya kita harus memasukkan keempat kristal bulat itu ke cekungan yang ada di pintu?"
"Benar, kemungkinan besarnya begitu. Ayo kita lanjutkan untuk mengumpulkan ketiga kristal yang lain." tanpa menunggu jawaban, Asahi sudah melesat cepat ke pilar-pilar lain dan mengambil kristal bulatnya yang berada di puncak.
Sedangkan Sakura masih terlampau takjub dengan aksi Lin Tian yang bisa berpindah-pindah seperti teleportasi itu.
"Sekarang, ayo kita coba masuk." katanya yang sudah mengumpulkan keempat kristal bulat.
Tiba-tiba, tempat mereka berdiri berguncang dan perlahan-lahan empat pilar itu bercahaya terang. Pilar naga berwarna biru langit, pilar elang berwarna hijau, pilar bangau berwarna ungu dan pilar singa berwarna merah keemasan.
Tak berhenti sampai di sana, selang beberapa detik setelah itu, terjadi fenomena yang membuat Asahi juga Sakura terbelalak.
Pasalnya, dari pilar-pilar yang bercahaya itu, muncul siluet hewan-hewan sesuai pilarnya. Pilar naga muncul siluet naga berwarna biru, pilar elang muncur siluet elang warna hijau. Begitu juga dua pilar lain juga muncul siluet hewan yang sesuai dengan warna dan ukiran pilarnya.
"Apa...apa yang terjadi?" Sakura mulai memucat wajahnya karena berpikir keempat hewan itu akan menyerang.
Namun yang dia pikirkan sungguh jauh dari perkiraan. Ternyata keempat hewan itu tidak bergerak kemanapun kecuali hanya diam di puncak pilar masing-masing. Hanya berdiri diam tanpa mempedulikan keberadaan dua sosok manusia itu.
Kecuali siluet naga yang terbang meliuk-liuk di atas pilarnya, selain itu, semua hewan itu hanya berdiri dengan gagah di atas pilar masing-masing.
"Ayo segera pasang empat kristal ini di pintu!" ajak Asahi yang langsung menarik tangan Sakura.
Tanpa menunggu lama, Asahi segera meletakkan keempat kristal itu sesuai tempatnya. Setelah semua terpasang, pintu raksasa itu bersinar terang dan keempat siluet hewan yang tadi keluar dari pilarnya melesat cepat menuju pintu itu dan masuk ke dalam kristal masing-masing.
Tak lama setelah itu, pintu terbuka perlahan dan menampakkan kegelapan tak berujung.
Bersamaan dengan itu, keempat pilar di sekeliling piramid mulai meredup sebelum akhirnya kehilangan cahayanya.
"Ayo masuk. Jangan jauh-jauh dariku!" ucap Asahi sambil mengeluarkan sebuah bola bercahaya berwarna kuning terang. Benda itulah yang dijadikan penerang bagi mereka berdua.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments