Asahi, Charlotte, Kento, Ken dan adiknya kali ini memutuskan untuk pergi ke perpustakaan. Mereka merasa sangat penasaran dengan satu hal. Itu adalah tentang skill mereka sendiri.
Jika mengingat kembali kejadian Asahi dan tiga kwannya yang dikepung oleh segerombolan Evil Bear, hal itu berarti kualitas minimal untuk memasuki hutan Dark Forest meningkat. Yang membuat mereka penasaran adalah, adakah sebuah peningkatan atau sesuatu hal lain di dalam skill mereka? Inilah yang sedang mereka cari tahu.
Mencoba melupakan Lucy yang tiba-tiba berubah menjadi kuat sekelas player top rank, Kento mengajak mereka pergi ke perpustakaan.
Dalam dunia Ring of Chaos, perpustakaan merupakan sebuah tempat untuk mencari tahu segala informasi di dunia itu. Perpustakaan jugalah yang menyediakan sistem jual beli skill kepada para pemain. Yah, walaupun hanya skill senjata dan beberapa skill pendukung lain, namun hal itu sudah cukup membantu.
Mereka memasuki perpustakaan besar yang berada di kota Fortuna. Pemandangan pertama yang mereka lihat adalah banyaknya manusia yang terlihat dalam bangunan luas itu. Di sisi sebelah kanan yang dekat dengan tembok, nampak seorang wanita tiga puluhan tahun yang berdiri di balik meja besar. Kepada dialah para pemain melakukan transaksi jual beli buku.
"Apa yang akan kita lihat? Sejarah atau buku skill dulu? Atau informasi mengenai tempat-tempat perburuan?" tanya Asahi begitu kelima orang itu masuk ke perpustakaan.
"Tentu saja skill. Bukankah kita kemari untuk tujuan itu?" tukas Charlotte.
"Siapa tahu ada yang berubah pikiran di antara kalian?"
Mereka berjalan menuju salah satu tempat yang penuh dengan rak-rak buku jurus senjata. Segera saja mereka menuju ke rak yang menampung buku jurus senjata masing-masing.
Mereka membaca dengan perlahan dan teliti. Membuka satu per satu halaman buku dengan hati-hati, mencoba sedapat mungkin agar jangan sampai ada satu huruf pun terlewat.
Tiba-tiba Asahi mengeluarkan seruan yang cukup keras, membuat keempat kawannya kompak menengok kearahnya.
"Ada apa Asahi?" tanya Amaya seraya berjalan mendekat.
Asahi tak menyahut melainkan mengeluarkan buku yang sama dari dalam cincin spatialnya. Kemudian dia membuka ke halaman terakhir bukunya sendiri.
"Lihat, bukuku hanya berakhir sampai di sini. Tapi buku yang disimpan di perpustakaan ini memiliki halaman yang jauh lebih banyak lagi."
Mendengar ini sontak keempat temannya mendekat dan melihat.
"Wah benar!"
"Benar-benar ada penambahan ya.."
Mereka semua nampak terkejut ketika skill senjata katana yang ditampilkan di buku perpustakaan memiliki jurus yang lebih banyak dan beragam. Bahkan semua jurus yang dikuasai Asahi saat ini baru lima puluh persen dari keseluruhan jurus buku perpustakaan.
"Wah, jurus-jurusku juga lebih banyak!" seru Charlotte.
"Aku juga!" Kento menimpali.
Mereka semua berdiri diam untuk beberapa saat sembari memandangi buku di tangan masing-masing. Kemudian terlintas satu pemikiran yang sama di antara mereka semua.
"Aku harus membeli buku ini!" kata mereka serempak seperti dikomando saja.
Namun sedetik kemudian, Asahi mengeluarkan suara yang berhasil membuat mereka murung seketika.
"Kita tak punya uang...."
"Benar juga, uang tidak disimpan di cincin spatial. Sehingga semua uang kita hilang tak berbekas..."
Serempak mereka menghela nafas berat sebelum meletakkan buku mereka ke tempat semula.
"Sepertinya kita harus mengambil quest di guild petualang?"
"Tak ada cara lain lagi kan? Semua hasil penjualan obat dan senjata aliansi akan masuk ke kas aliansi, tidak bisa diambil dengan seenaknya." sahut Kento lesu.
"Tunggu apa lagi, ayo kita ke guild petualang untuk mengambil misi!!" ucap Asahi dengan semangat.
Guild petualang, merupakan sebuah tempat yang menyediakan quest-quest untuk dikerjakan oleh para petualang. Guild petualang jugalah yang melakukan seleksi kepada orang-orang yang ingin menjadi petualang. Setelah lulus seleksi, maka orang itu secara resmi telah menjadi petualang.
Namun tak jarang pula orang-orang yang menjadi petualang tanpa melakukan seleksi lebih dulu di guild petualang. Mereka ini seringkali disebut sebagai petualang tak resmi atau petualang bebas.
Untuk para pemain Ring of Chaos, semuanya merupakan anggota guild petualang. Karena pada awal-awal bermain game ini, sistem akan memberikan quest untuk mendaftar ke guild petualang.
Kurang lebih setelah lima menit berjalan, akhirnya mereka tiba di depan gedung guild petualang yang cukup megah. Gedung itu memiliki bangunan dua tingkat, sedangkan di belakang bangunan utama, terdapat lapangan luas yang berfungsi untuk melakukan seleksi terhadap calon petualang baru.
Ketika Asahi ingin berjalan ke salah satu dinding yang terdapat papan tulis besar berisi berbagai macam quest, tiba-tiba Kento menghentikannya.
"Tunggu Asahi, untuk seorang selevel kita, bukankah menjalankan misi dari guild cukup membosankan?"
Asahi mengerutkan kening mendengar perkataan itu, maka dia menjawab, "Apa maksudmu? Kita bisa mengambil misi kelas A atau bahkan lebih tinggi."
"Bagaimana kalau kita melihat ini? Pasti akan sangat ramai dan seru!" tanpa menjawab pertanyaan Asahi, Kento menunjuk ke salah satu tiang ruangan yang ditempeli sebuah kertas bertuliskan.
PENDAFTARAN PETUALANG BARU
"Apa maksudmu?" tanya Amaya yang tidak paham dengan tindakan Kento itu.
"Bagaimana kalau kita menonton seleksi dari petualang baru? Bukankah seru?"
"Apa-apaan kau ini? Kita butuh uang. Kenapa harus menonton seleksi petualang baru itu?" Asahi mencela.
"Asal kau tahu Asahi, selain perubahan pada Dark Forest, skill kita dan Lucy, juga terjadi perubahan besar pada aliansi. Jika awalnya aliansi maksimal beranggotakan enam puluh, sekarang sudah tak ada batasan lagi." jawab Kento.
"Dari mana kau tahu tentang itu?"
"Dalam kertas yang berisi daftar anggota aliansi, sudah tidak ada lagi batasan jumlah keanggotaan. Jika tak percaya lihat saja sendiri nanti."
"Lalu apa hubungannya kita menonton seleksi dan hal itu?" Ken bertanya heran.
Kento menampakkan senyum lebar yang membuat mereka tambah heran. "Kita bisa merekrut anggota baru di sini. Setelah memilih orang, kita bisa mengambil misi untuk menyeleksi orang itu pantas atau tidaknya menjadi anggota kita."
"Kau gila? Kita akan merekrut NPC?" Charlotte membentak.
Tiba-tiba wajah Kento berubah menjadi serius ketika menjawab, "Charlotte dengar, saat ini kita berada di dunia nyata, bukan dunia game lagi. Sehingga sudah tidak ada lagi yang namanya NPC atau player. Kita semua sama, manusia pada umumnya. Yang membedakan kita hanyalah keberadaan kita yang disebut immortal dan mereka yang disebut pribumi."
Mereka semua tak mampu menjawab ungkapan Kento. Memang jika dipikir-pikir, semua itu benar. Mulai sekarang, tidak ada lagi yang namanya player dan NPC. Semuanya sama-sama manusia dan punya kepribadian masing-masing, tidak ada sistem yang mengontrol mereka, tidak ada lagi algoritma yang mengatur emosi serta pergerakan mereka. Singkatnya, semua ini nyata dan natural tanpa ada sangkut paut sistem seperti di dalam game.
"Aku menurut saja dengan ketua." akhirnya Asahi mengalah.
Mendengar pemain terkuat di aliansi berkata demikian, mereka semua akhirnya ikut pula.
Memang Asahi bukanlah leader atau pun vice leader seperti Ken. Namun dia ini adalah pemain terkuat di aliansi. Sebenarnya Kento ingin mengangkat dia menjadi vice leader ketika pria itu berhasil menduduki sepuluh top rank dunia, namun Asahi menolak dengan alasan "tidak ingin repot".
Mereka lalu berjalan menuju belakang bangunan tersebut. Karena memang jika ingin menonton seleksi tidak dipungut biaya apapun bagi sesama petualang resmi, sehingga mereka dengan mudah saja dapat memasuki arena seleksi.
Tempat itu sangat luas, di sekeliling lapangan terdapat podium yang dijadikan tempat bagi para penonton. Sebenarnya arena guild petualang bukan hanya berfungsi untuk seleksi, namun juga bisa untuk fungsi lain.
Contohnya jika guld mengadakan sayembara, maka mereka mengadakan pertarungan di arena tersebut. Atau jika ada seseorang yang memang ingin mengadakan acara duel seperti yang paling lazim, memilihkan jodoh putrinya, maka orang itu bisa menyewa arena ini sebagai tempat bertanding untuk memilih pemuda-pemuda pantas.
Karena itulah tempat ini sangat besar dan terdapat podium luas sekali.
Mereka berlima memilih duduk di tempat paling tinggi agar bisa melihat semuanya dengan jelas. Saat ini, yang sedang bertanding adalah seorang lelaki penyihir melawan pelatih penyihir pula.
Serangan-serangan mereka nampak dahsyat dan hebat, namun baru saja mereka duduk, pria penyihir yang mengikuti seleksi itu terpental ke pinggir arena.
"Kau kalah! Tidak lulus seleksi!" seru seseornag yang berdiri di pinggir sebagai wasit.
"Nah, bagaimana kira-kira. Apa ada yang cocok untuk bergabung dengan kita?" gumam Kento sambil tersenyum ketika ada seorang lagi memasuki arena.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments