"Grrrrr...!!"
Serigala raksasa itu menatap Charlotte yang berdiri tenang di hadapannya dengan tajam, seolah-olah monster itu benar-benar ingin ******* manusia di depannya. Sedangkan Charlotte yang dipandang seperti itu, masih tetap berdiri tenang dengan senyum mengembang.
"Hehe, kau akan menjadi kelinci percobaanku..."
"Grrrr....Huaaarrghhh!!" serigala itu membuka mulutnya lebar-lebar, lalu secepat kilat menerkam Charlotte.
"Wuaahh!!" gadis itu reflesk melompat ke samping dan bergulingan. Setelah berdiri tegak, dia berseru kepada Asahi yang menonton dengan tenang di pinggiran sana.
"Asahi, bagaimana cara menghindar dan melompat tinggi!!?"
"Entahlah, soal itu aku tidak tahu. Bahkan aku baru ingat sekarang kalau di game kita para player bisa menghindar cepat dan melompat tinggi sekali." balas Asahi berteriak.
"Sialan kau!! Waaa....!!" Charlotte berteriak-teriak ketika menghadapi serangan King Black Wolf. Amaya yang melihat ini merasa sangat senang dan puas mengetahui nasib malang temannya yang sering menjadi rekan party itu.
"Hahaha, rasakan!! Kau tak bisa sombong lagi kan!?"
"Diam kau pemula!!" Charlotte mengumpat dan menghindar kembali.
Sampai lima menit kemudian, Charlotte hanya mampu mengelak dan mengelak, sama sekali tidak mampu balas menyerang. Sebenarnya bisa saja dia menyerang, namun karena panik dan tak bisa tenang, sehingga dia tidak sempat mempraktekkan semua ajaran Asahi sebelumnya.
"Tenang dan keluarkan skill mu!!" seru Asahi.
"Bagaimana caranya!!??"
"Gadis bodoh!! Bukankah tadi sudah diajari!!" Bentak Asahi, Amaya, dan Ken secara bersamaan. Mereka tak pernah menyangka bahwa sosok Charlotte yang biasanya pendiam dan angkuh jika melakukan party bersama itu ternyata teramat bodoh dan kikuk.
"Oh...oh....eh....aaahhh!!"
Dia kembali terhempas jauh dan jatuh ke kerumunan semak. King Black Wolf mengejar dan siap menancapkan kuku-kuku tajamnya. Melihat ini, Asahi sudah siap untuk membantu jika memungkinkan, namun dia urungkan ketika mendengar seruan Charlotte.
"Middle Level Technique : Seven Blades of Death!!"
Seketika dari sekeliling tubuh Charlotte yang masih terbaring itu, muncul tujuh pedang berwarna ungu yang segera melesat cepat menuju serigala itu.
King Black Wolf terlihat terkejut, dia segera menggerakkan kedua kaki depan untuk menangkis tujuh pedang itu. Namun tetap saja, pedang-pedang itu setelah tertangkis kembali berbalik menyerang serigala sampai menancap dalam di tubuhnya.
"Grrroooaaaarrr!!" serigala itu berteriak keras karena kesakitan. Merasakan tusukan tujuh pedang yang dalam sekali.
"Gunakan skill tingkat tinggi untuk mengakhiri pertarungan!!" teriak Asahi.
Charlotte mengangguk dan melompat tinggi, dia melakukan tindakan ini tanpa sadar, bahkan dia sendiri terkejut bisa melompat lebih tinggi dari serigala dalam sekali hentakan. Namun gadis ini kembali fokus dan melancarkan serangan selanjutnya.
"High Level Technique : Cursed Sword!!"
Charlotte mencabut pedang pendeknya yang tersimpan di pinggangnya, mengangkatnya tinggi ke atas kepala ketika bilah pedangnya mulai terselimuti aura hitam. Kemudian ketika tubuhnya meluncur ke bawah, secepat kilat dia tusukkan pedang itu ke punggung serigala.
"Cap!!"
"Roaaarrrr!!"
Begitu pedang menancap, nampak urat-urat serigala itu yang berada di sekitar pedang mulai menghitam. diikuti bulu-bulunya yang ikut menghitam hingga tak lama kemudian, seluruh tubuhnya menghitam seperti gosong.
Inilah efek dari jurus Cursed Sword. Pedang penggunanya akan terselimuti aura kutukan yang kuat sekali, lalu setelah berhasil menusuk tubuh lawan, kutukan itu akan menyebar ke seluruh tubuh dan mematikan lawan dari dalam. Sungguh jurus yang kejam.
"Hebat juga kau bisa membunuhnya." cela Amaya.
"Hmph, seperti kalian ini tak kenal siapa aku. Bukankah ini hal biasa? Kalian sudah sering melihat yang semacam ini dulu." jawabnya dengan senyum sombong.
"Kumat lagi!" batin mereka bertiga.
...****************...
Ketiganya itu terus meningkatkan pengalaman dengan berjalan masuk lebih dalam ke Dark Forest. Namun sama seperti sebelumnya, tak ada satu pun monster yang bisa mendaratkan luka barang segores pun ke tubuh mereka.
"Hah...sepertinya kita berburu di sini percuma saja. Tak ada yang bisa mengimbangi kita." ucap Asahi sambil meninju monster burung hantu yang melesat kearahnya. Hanya sekalu pukul saja langsung tewas seketika.
"Bagaimana jika kita pergi ke tempat bos bearada. Seingatku bos dari Dark Forest adalah Evil Boar." Charlotte menyahut.
"Boleh juga, ayo pergi ke sana Asahi."
"Baiklah, semoga beruang itu bisa sedikit menghilangkan kebosanan kita."
Evil Boar, merupakan bos dari hutan ini yang kekuatannya berada di level 116. Dia ini merupakan seekor beruang madu, sehingga di sarangnya banyak sekali terlihat pohon-pohon yang dipenuhi rumah lebah madu.
Beberapa menit kemudian, mereka sampai di sarang Evil Boar yang dikelilingi oleh banyak pohon besar. Dari tempat mereka berdiri saat ini, sudah terlihata sosok monster itu yang sedang tidur dengan nyenyaknya.
"Kita harus waspada, kita tak tahu apakah kekuatannya sama dengan levelnya dahulu atau sudah berubah." kata Asahi mengingatkan.
Baru juga mulutnya tertutup, Amaya yang dari tadi berjalan di belakangnya sudah maju duluan dan melempar batu sebesar kepalan tangan ke kepala beruang itu.
"Hei beruang, bangun!! Ayo main-main!!" serunya.
"Wanita gila!! Kenapa kau membangunkannya!!"
"Kenapa? Bukankah kita akan melawannya!?* jawabnya polos.
Asahi hendak membantah lagi, namun perhatiannya segera teralihkan oleh beruang itu yang mulai bangkit berdiri. Menggunakan salah satu kaki depannya, dia mengelus-elus kepalanya yang terasa sakit akibat lemparan batu Amaya.
Begitu matanya terbuka sepenuhnya dan melihat empat sosok manusia di sarangnya, dia menjadi marah bukan main.
"Aaarrrghhh!!" beruang itu mengaum dan menubruk maju.
Melihat ini, Amaya tertawa dan berteriak. "Haha, waktunya beraksi." kemudian tubuhnya melompat ke samping diikuti Asahi dan Charlotte. Menyisakan Ken seorang yang masih berdiri tegak.
"Maju sini!!" bentak Ken dan mengambil pedang besarnya.
"Swingg-Bukk!!"
Menggunakan sisi samping dari pedangnya, Ken menggebuk kepala beruang itu dari kanan ke kiri. Pedangmya berhasil membentur kepala beruang dengan keras sekali, membuat si beruang terpelanting ke kiri.
"Sambut seranganku!! Low Level Technique : Double Sword Slash!" dari arah kiri, beruang itu sudah dihadang oleh Amaya yang segera mengirim serangan ke wajahnya.
Dengan cekatan Evil Boar menggerakkan kedua kaki dengan untuk menahan laju pedang Amaya.
"Trang-Trang!!"
"Charlotte!!" seru Amaya memberi tanda.
"Low Level Technique : Chain Hell!"
Charlotte menancapkan pedang pendeknya ke tanah dan seketika pedang itu bercahaya keunguan. Lalu dari cahaya itu muncul rantai-rantai yang segera mengikat kedua kaki belakang beruang, membuat hewan itu terkunci gerakannya.
Merasa terancam, Evil Boar meningkatkan kekuatan di kaki depan untuk mendorong Amaya, namun gagal karena Ken sudah lebih dulu melempar ramuan pelumpuh kepadanya. Membuat beruang itu sama sekali tak mampu bergerak.
"Asahi, giliranmu!!" seru mereka bertiga berbarengan.
Dengan gerakan tenang dan ringan, Asahi melangkah ke depan, "Middle Level Technique : Bounce Step."
Secepat kilat, Asahi sudah berpindah tempat dari yang seblumnya berada di atas tanah, dalam sekali langkah saja sudah melayang di atas kepala beruang.
Jurus Bounce Step ini adalah jurus istimewa yang potensi maksimalnya hanya mampu digunakan oleh player pengguna katana.
Seperti namanya, jurus ini bisa membuat player melesat cepat kemana pun lalu memantul sebanyak tiga kali. Walau pun sedang berada di udara, dia tetap bisa mengubah arah geraknya selama belum mencapai tiga pantulan.
Jika yang menggunakan jurus ini bersenjatakan selain katana, maka dia hanya akan bisa melesat cepat dan memantul satu kali saja.
Ketika masih berada di udara, Asahi mencabut pedang dan mengeluarkan jurusnya.
"Low Level Technique : Crescent Moon." Asahi melesat cepat ke bawah dan menyerang beruang itu.
Dengan tebasan vertikal, pedang Asahi terselimuti aura biru terang yang indah sekali. Begitu pedang bergerak, cahaya itu membentuk seperti bulan sabit yang segera membelah tubuh Evil Boar menjadi dua.
Begitu sampai di bawah, pria ini dapat mendarat sempurna dan langsung memasukkan katananya ke sarung pedang. Berdiri diam dengan wajah biasa saja seolah semua itu hanyalah hal kecil.
Dia memang sengaja karena bukankah tidak mengapa jika kita sedikit bergaya di depan teman? Apalagi dua diantaranya adalah perempuan? Itulah yang dipikirkan Asahi saat ini.
Dalam beberapa detik saja, mereka berempat berhasil membunuh bos dari Dark Forest tanpa terluka sedikit pun. Benar-benar pemain veteran.
"Woahh..." tanpa sadar Charlotte dan Amaya berseru perlahan dengan kagum. Kedua pipi mereka juga nampak sedikit memerah melihat aksi Asahi yang terlihat sangat keren di mata mereka.
"Bocah kecil sialan!! Dia berniat menggoda adikku!!" batin Ken dengan raut muka buruk sekali.
"Hah...ternyata beruang ini sama saja seperti yang lain. Sepertinya kita sudah bukan tandingan hutan ini lagi." ucap Asahi sambil menendang-nendang bokong beruang yang sudah terbelah itu.
"Wah Asahi kau hebat!" puji Amaya yang berlari mendekat.
"Pemain top rank memang tak pernah mengecewakan." tambah Charlotte sambil mengacungkan jempolnya.
Asahi hanya diam saja karena bingung hendak menjawab apa.
"Berhentilah bersikap sok keren di depan mereka!! Sekarang lihat, muncul lagi Evil Boar yang lenih banyak!"
Perkataan dari kakak Amaya ini berhasil menyadarkan mereka. Segera saja mereka mebgalihkan pandangan dan betapa terkejutnya ketika melihat belasan Evil Bear sudah mengurung tempat itu.
"Apa ini? Mana ada monster bos yang muncul di satu tempat dalam jumlah besar seperti ini?" kata Asahi kebingungan.
"Memang di dalam game tidak ada yang seperti itu. Seharusnya hanya satu bos yang ada dan setelah dikalahkan, kita mampu melawannya lagi setelah bos kembali spawn. Tapi Asahi, apa kau lupa? Sekarang ini bukan lagi dunia game!" seru Ken mengingatkan sambil mencabut pedangnya.
"Apalagi yang itu, apa-apaan monster itu? Evil Boar tak sebesar itu!" lanjutnya sambil memandang seekor beruang raksasa yang mungkin mencapai tujuh meter lebih tingginya. Beruang ini berdiri di balik belasan beruang lain yang berukuran sama dengan beruang yang baru saja mereka kalahkan.
"Ambil sisi baiknya, mungkin inilah yang tepat menjadi lawan kita." Asahi mencabut pedang dan menyiapkan kuda-kuda.
"Lagipula, kita bisa melatih jurus-jurus kita yang belum sampai ke level maksimal kan?" lanjutnya sambil menyeringai.
"Kau benar, pedang kegelapanku ini sudah haus akan darah." Charlotte menimpali sembari menjilati bilah pedangnya.
"Tunggu apa lagi, ayo maju!!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments