Chapter : 5 – Charlotte

Setelah berdiskusi di ruang rapat itu, akhirnya Kento selaku ketua menyuruh mereka semua untuk meningkatkan kekuatan masing-masing. Bukan menaikkan level, melainkan meningkatkan pengalaman tempur melawan para monster.

Dalam diskusi itu Asahi dan Amaya juga menjelaskan bagaimana cara untuk mengaktifkan skill. Ketika ditanya, mereka hanya mengatakan jika mereka mengetahui cara itu dengan tidak sengaja. Dan ternyata bukan mereka sendiri yang sudah mengetahui cara pengaktifan skill tersebut.

Saat ini, dengan kecepatannya Asahi sedang melompati atap-atap rumah penduduk. Dia sudah berganti pakaian dari yang sebelumnya mengenakan jubah merah gelap seragam aliansinya, sekarang dia menggunakan jubah hitam andalannya.

"Huff...sepertinya sudah aman." gumamnya di salah satu gang kecil sambil melihat ke sana-sini.

Asahi kemudian keluar dari gang itu dengan santai kemudian berjalan hendak keluar kota untuk menuju salah satu hutan terdekat yang ada di sekitar kota Fortuna. Namun baru beberapa langkah dia berjalan, dua orang yang sedaritadi dia hindari malah muncul di hadapannya sambil senyum-senyum.

"Yo, Asahi..."

"Sedang luang kan? Ayo kita berburu bersama."

"Sialan!" umpat Asahi terang-terangan.

Siapa lagi mereka berdua jika bukan kakak beradik bermarga Seina itu. Memang Asahi berniat berburu sendirian karena jika pergi dengan keduanya, selain sebal dengan Amaya, kakaknya itu kadang juga tak lebih baik dari adiknya.

Namun kenyataan berkata lain, ternyata mereka telah menunggu kedatangan Asahi di tempat ini. Tak ada pilihan lain, pikirnya.

Akhirnya, mereka bertiga pergi ke salah satu hutan dekat kota Fortuna. Hutan itu bernama Dark Forest, berisi banyak sekali serigala berwarna hitam yang gesitnya bukan main.

Sebenarnya Dark Forest merupakan tempat yang berlevel sekitar 80-120, dan tempat seperti itu jelas tidak akan menjadi hal yang menarik bagi ketiganya karena mereka semua sudah menembus level 200. Namun kali ini lain lagi, mereka harus meningkatkan kualitas tempur yang berpusat pada diri sendiri, bukan dengan sekedar menekan tombol.

Beberapa menit kemudian, mereka sampai di Dark Forest yang bernuansa mencekam. Seperti namanya, hutan ini sangat gelap karena adanya kabut hitam tebal yang menyelimuti seluruh wilayah hutan. Namun ketiganya tenang-tenang saja dan berjalan santai memasuki hutan.

"Groar-Groaaar!!" beberapa serigala muncul menghadang mereka.

Asahi sudah menyiapkan kuda-kuda, namun ia urungkan karena teriakan kedua temannya.

"Biar kami saja Asahi!"

"Aku juga ingin bertambah kuat, minggir kau!!"

Dua orang berkelas Knight itu segera menyerbu ke depan. Ken dengan pedangnya segera mengeluarkan skill tingkat rendah yang mampu membelah lawan dan menghancurkan tanah seketika.

"Low Level Technique : Sword Breaker!!"

"Boomm!!"

Tanah yang terkena hantaman pedang besar itu remuk seketika. Membuat tiga ekor serigala yang berada di sana terluka parah. Ken langsung melesat dan mengirim serangan susulan, kemudian tak lebih dari lima tebasan, tiga ekor serigala itu mati semua.

Di sisi lain, adiknya juga segera menerjang empat ekor lainnya. Segera dia melompat ke atas dan menusukkan pedangnya ke bawah.

"Low Level Technique : Sword Soul."

Sepasang pedangnya itu bersinar terang sekali, membuat keempat serigala di bawahnya berhenti bergerak karena silau oleh cahaya itu. Lalu ketika empat serigala itu masih terpaku, dari atas sana Amaya langsung melakukan tusukan cepat sekali yang segera melubangi kepala empat serigala. Seketika mereka tewas semua.

"Wow...hebat juga kalian." puji Asahi yang terdengar seperti ejekan di telinga keduanya.

"Ya...ya...kau terhebat, pemain top tiga dunia." sahut Ken sedikit kesal.

"Hmph, setidaknya aku bisa mengalahkan monster rendahan ini dengan skill tingkat rendah. Tidak seperti seseorang yang hanya mengalahkan Water Snake harus menggunakan skill tingkat tinggi." Amaya menimpali.

"Terserah, ayo lanjut..."

Makin dalam mereka memasuki hutan, semakin banyak monster-monster yang menghadang. Namun dengan kekuatan ketiganya, tidak ada satu pun monster yang mampu mendaratkan luka di tubuh ketiganya.

Hingga pada suatu ketika, mereka sampai di sebuah goa yang berada di dinding cadas. Namun mereka sedikit kaget melihat tujuh ekor Black Wolf yang menunggu di bawah goa.

"Ada apa dengan serigala itu? Sedang menunggu sesuatu?"

"Sepertinya begitu. Hey Asahi, bagaimana menurutmu?"

"Tak usah sok berpikir kritis, dengan adanya kita bertiga perlu apa khawatir. Bunuh saja semuanya lalu lihat apa yang terjadi!" Asahi segera keluar dari tempat persembunyian dan berjalan santai mendekati tujuh serigala itu.

Hewan-hewan liar nan ganas yang merasakan kedatangan manusia menjadi kaget dan membalikkan badan. Melihat Asahi yang berjalan tenang kearah mereka, membuat mereka marah dan menggonggong makin keras.

"Hrrrr...." mereka memandang Asahi dengan tajam.

"Hm...kalian mampu mengalahkan beberapa ekor serigala dengan teknik tingkat rendah? Kalau begitu lihat ini." kata Asahi kepada dua orang itu yang agaknya tidak mau membantunya.

"Groarr-Groaarr!!" ucapan Asahi itu seperti tantangan bagi tujuh serigala itu dan tanpa komando lagi, mereka langsung melesat menerjang Asahi.

"Lihatlah ini para pemula!! Basic Technique : Slash!!"

Asahi mencabut pedang dan menebaskan pedangnya secara horizontal. Seketika, muncul tebasan angin yang lumayan kuat. Sedetik kemudian, tubuh ketujuh serigala itu langsung terpotong.

Dalam Ring of Chaos, skill setiap senjata dibagi menjadi empat. Itu adalah Basic Technique, Low Technique, Middle Technique, dan High Technique. Basic Technique adalah skill dasar ketika pertama kali pemain memilih senjata. Skill ini bisa dipelajari hanya dalam beberapa detik, sama sekali tidak ada kesulitan.

Namun walau pun tingkat paling dasar, skill itu bisa di upgrade. Seperti semua skill basic milik Asahi, dia sudah meningkatkan semua levelnya sampai level max. Walau pun di dunia baru ini tak ada sistem level, tapi kemungkinan besar level yang berada di game dulu ikut terbawa ke dunia ini. Namun setelah berpindah dunia, para pemain tidak bisa meningkatkan level lebih jauh. Hanya bisa menguatkan skill dengan kemampuan dan kreatifitas masing-masing.

"Skill tingkat dasar mengalahkan tujuh serigala, bukankah itu lebih hebat dari seseorang yang mengalahkan tiga dan empat serigala dengan skill tingkat rendah?" Asahi mencibir dengan sedikit menyombongkan diri. Sikapnya ini terlihat jelas dari senyuman miring penuh keangkuhan dan merendahkan.

Sedangkan dua orang itu hanya menatapnya dengan datar tanpa mampu membalas apa-apa.

Beberapa saat kemudian, mereka dikejutkan dengan suara perempuan yang berasal dari dalam goa sana.

"A-anu...t-terima kasih..." ucap seorang gadis cantik berpakaian hitam-hitam.

"Charlotte..!?" seru tiga orang itu dengan terkejut ketika melihat sosok yang baru saja muncul dari goa itu.

Mendengar seruan ini, seseorang yang dipanggil Charlotte ini juga terkejut sekali. Beberapa detik kemudian, dia akhirnya mengenal siapa yang datang dan langsung menangis sambil melompat turun dari goa.

"Huwaaa....Asahi, Amaya....Aku hampir mati!!" teriaknya dan berlari memeluk Asahi yang kebingungan. Sedangkan Charlotte malah menggosok-gosokkan wajahnya ke baju Asahi.

"Hoi...hoi...aku tak bisa nafas..." Asahi bergumam lirih.

"Hey...aku juga ada di sini loh..." Ken yang merasa diabaikan itu hanya bisa tersenyum masam.

Sedangkan Amaya yang melihat Charlotte memeluk Asahi dengan erat itu merasa jengkel juga. Dalam pandangannya, dua orang ini tak ada bedanya seperti dua orang kekasih yang sudah lama tak saling jumpa. Maka dengan langkah kesal, dia menghampiri Charlotte dan menjambak rambutnya.

"Sudah, berhenti menangis!! Mana Charlotte yang sombongnya selangit itu!?"

"Aduh duh adduuhh...sombong darimana? Aku kan hanya gadis lemah biasa..." ucapnya dengan wajah melas, membuat Amaya menarik bibir karena jijik.

"Plak!!"

"Tak usah banyak drama!! Sekarang aku tanya, kenapa kau tak lawan mereka!? Kau ini satu dari dua puluh besar top rank seluruh dunia!!" bentak Amaya setelah menampar kepala Charlotte. Membuat gadis itu mengelus-elus kepalanya sambil.memgerucutkan bibir.

Dengan bibir cemberut karena kesal, dia membentak marah, "Heh kau pikir aku tahu bagaimana cara melawan mereka!! Di dunia nyata aku bukanlah Asahi yang bisa ilmu pedang! Bukan pula dirimu yang bisa taekwondo! Aku hanya seorang gadis biasa yang punya sedikit teman!!"

"A-aku juga bisa taekwondo..." Ken tersenyum semakin pahit karena merasa dirinya sama sekali tak dianggap.

"Charlotte, tenanglah, akan aku jelaskan bagaimana cara bertarung di dunia ini." Asahi menyela pertengkaran keduanya. Melihat ini, mata Charlotte berbinar-binar, membuat Amaya semakin geram dengan tindakan gadis asal Amerika itu.

"Wah benarkah...bagaimana caranya...!" spontan dia berkelebat mendekati Asahi dan memegang kedua tangannya dengan mata lebar penuh harap.

"Wanita sialan!!" dengan tangan mengepal erat dan amarah memuncak sampai membuat seluruh tubuhnya bergetar, Amaya mengucapkan sebuah ungkapan yang cukup kasar di dalam hatinya.

Asahi dengan sabar mulai menjelaskan kepada Charlotte bagaimana cara menggunakan setiap skill di dunia baru ini. Dia juga sedikit terkejut ketika melihat sifat Charlotte. Setahunya, selama bermain di Ring of Chaos dan menjadi anggota Dragon Republic, Charlotte ini merupakan pemain yang cukup angkuh di sana. Namun juga baik hati karena tak segan-segan berbagi berbagai macam equip tingkat tinggi kepada anggota aliansi baru.

Charlotte ini adalah assasin yang termasuk sepuluh player terkuat Dragon Republic.

"Oh...jadi seeperti itu...Dasa serigala bangsat, jika tahu begini sudah kuhabiskan kalian semua!!" Charlotte mulai mengomel sambil menuding-nuding tujuh mayat serigala yang dibunuh Asahi.

"Huaaaaarrrgggg!!"

Bumi bergetar begitu terdengar teriakan tersebut. Keempat player veteran ini juga sangat terkejut begitu mendengar teriakan barusan.

"King Black Wolf ya...hm, Charlotte, ini saat yang tepat untuk mencoba kemampuanmu." kata Asahi.

King Black Wolf merupakan mini boss di tempat ini yang berlevel 105. Dahulu ketika Asahi masih bermain Ring of Chaos dan berada di level 90 an, dia sering mengalahkan monster ini untuk menaikkan level dengan cepat. Namun perlu diingat, di dunia baru ini tak ada sistem level, sehingga kekuatan King Balck Wolf tidak mampu diduga-duga, bisa saja lebih kuat atau sebaliknya.

"Baiklah, akan ku potong-potong tubuhmu!! Kalian semua mundur, biar aku sendiri yang melawan sekaligus untuk latihan!" seru Charlotte begitu melihat monster serigala setinggi empat meter itu mulai mendekat.

"Hehe...ini akan seru..."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

BERSAMBUNG

Episodes
1 Chapter : 1 – Awal Mula
2 Chapter : 2 – Dunia Baru
3 Chapter : 3 – Dragon Republic
4 Chapter : 4 – Diskusi
5 Chapter : 5 – Charlotte
6 Chapter : 6 – Evil Bear
7 Chapter : 7 – Hal Baru
8 Chapter : 8 – Duel
9 Chapter : 9 – Tanpa Cooldown
10 Chapter : 10 – Seleksi
11 Chapter : 11 – Calon Anggota Baru
12 Chapter : 12 – Quest Palsu
13 Chapter : 13 – Anggota Baru
14 Chapter : 14 – Alkemis Dragon Republic
15 Chapter : 15 – Lembaran Kisah Hidup Lavender
16 Chapter : 16 – Star Lake
17 Chapter : 17 – Loch Ness Monster
18 Chapter : 18 – Penyelidikan
19 Chapter : 19 – Musuh Kembar
20 Chapter : 20 – Ruang Misterius
21 Chapter : 21 – Jasmine
22 Chapter : 22 – Demon Fire
23 Chapter : 23 – Aku Ingin Bertemu Mereka!
24 Chapter : 24 – Kebenaran yang Terkuak
25 Chapter : 25 – Albert Foward
26 Chapter : 26 – Oasis
27 Chapter : 27 – Kakak Adik Menjengkelkan
28 Chapter : 28 – Luna
29 Chapter : 29 – Dia Mengintipku
30 Chapter : 30 – Rasa Sakit
31 Chapter : 31 – Quest SS
32 Chapter : 32 – Desa Sibas
33 Chapter : 33 – Traktir Minum
34 Chapter : 34 – Desert Emperor
35 Chapter : 35 – Melawan Desert Emperor
36 Chapter : 36 – Menguburkan Rekan-Rekan
37 Chapter : 37 – Kematian?
38 Chapter : 38 – Sebenarnya Apa Yang Terjadi?
39 Chapter : 39 – Snow Princess
40 Chapter : 40 – Kota Tarbani
41 Chapter : 41 – Asosiasi Emas Permata
42 Chapter : 42 – Pelelangan
Episodes

Updated 42 Episodes

1
Chapter : 1 – Awal Mula
2
Chapter : 2 – Dunia Baru
3
Chapter : 3 – Dragon Republic
4
Chapter : 4 – Diskusi
5
Chapter : 5 – Charlotte
6
Chapter : 6 – Evil Bear
7
Chapter : 7 – Hal Baru
8
Chapter : 8 – Duel
9
Chapter : 9 – Tanpa Cooldown
10
Chapter : 10 – Seleksi
11
Chapter : 11 – Calon Anggota Baru
12
Chapter : 12 – Quest Palsu
13
Chapter : 13 – Anggota Baru
14
Chapter : 14 – Alkemis Dragon Republic
15
Chapter : 15 – Lembaran Kisah Hidup Lavender
16
Chapter : 16 – Star Lake
17
Chapter : 17 – Loch Ness Monster
18
Chapter : 18 – Penyelidikan
19
Chapter : 19 – Musuh Kembar
20
Chapter : 20 – Ruang Misterius
21
Chapter : 21 – Jasmine
22
Chapter : 22 – Demon Fire
23
Chapter : 23 – Aku Ingin Bertemu Mereka!
24
Chapter : 24 – Kebenaran yang Terkuak
25
Chapter : 25 – Albert Foward
26
Chapter : 26 – Oasis
27
Chapter : 27 – Kakak Adik Menjengkelkan
28
Chapter : 28 – Luna
29
Chapter : 29 – Dia Mengintipku
30
Chapter : 30 – Rasa Sakit
31
Chapter : 31 – Quest SS
32
Chapter : 32 – Desa Sibas
33
Chapter : 33 – Traktir Minum
34
Chapter : 34 – Desert Emperor
35
Chapter : 35 – Melawan Desert Emperor
36
Chapter : 36 – Menguburkan Rekan-Rekan
37
Chapter : 37 – Kematian?
38
Chapter : 38 – Sebenarnya Apa Yang Terjadi?
39
Chapter : 39 – Snow Princess
40
Chapter : 40 – Kota Tarbani
41
Chapter : 41 – Asosiasi Emas Permata
42
Chapter : 42 – Pelelangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!