Chapter : 9 – Tanpa Cooldown

"Kau, kurang ajar!!"

Anak buah Alvos yang melihat pimpinannya berhasil dikalahkan dengan mudah di depan umum merasa tidak terima. Mereka segera mencabut pedang masing-masing dan mengurung Asahi yang masih tenang-tenang saja.

"Kalian tenanglah, aku sudah kalah!" seru Alvos sambil bangkit duduk dan mengangkat tangan untuk menenangkan semua anggotanya.

"Bagaimana menurutmu Tuan Alvos? Apakah mungkin para immortal itu lebih lemah dari kita dan diramalkan bisa menyelamatkan dunia? Jika memang begitu, antar aku pada peramal itu yang berani meramal sesuatu tak masuk akal!"

Alvos menghela nafas perlahan dan bangkit berdiri. Dia memasukkan pedangnya ke sarung pedang dan memandang Asahi penuh perhatian.

"Asahi kan namamu tadi? Hei nak, kenapa kau sebegitu marahnya ketika aku menyinggung para immortal?" tanya Alvos kepada Asahi yang segera menyahut cepat.

"Coba kau pikirkan, sudah sejak dahulu semua orang dunia Sky Heaven menantikan kedatangan para immortal itu, dan hari inilah kabar yang paling ditunggu-tunggu oleh semua orang. Apa kau kemari hanya untuk menghancurkan harapan mereka semua!? Memang kau belum percaya dengan para immortal itu, tapi tindakanmu yang menghasut rakyat dan memaksa memercayaimu, itu tak lebih dari sampah!! Kau seorang mantan jendral terhormat dan aku sudah sering mendengar namamu, tapi apakah kau akan mempermalukan diri sendiri dengan cara seperti ini?"

Alvos dan anak buahnya tersentak kaget mendengar seruan Asahi ini. Mereka baru sadar jika tindakan mereka ini adalah sesuatu yang sangat hina dan tidak mencerminkan seorang patriot sejati.

"Kau memang seorang pahlawan yang mencintai dunia ini lebih dari apa pun. Tapi lihatlah sisi baiknya, para immortal itu adalah harapan kalian. Coba kau pikir, berapa kali ahli nujum itu salah dalam menebak?" tanya Asahi kemudian.

"Em...menurut kabar, baru satu kali setelah sekian banyak ramalan."

"Nah, dan kau bicara bahwa immortal itu lebih lemah dari kita? Hei, apa kau sadar bahwa ucapanmu itu secara tidak langsung menginginkan ramalan orang itu salah dan membiarkan dunia ini hancur?"

Alvos kembali terkejut mendengar ucapan yang sangat menusuk ini. Setelah dipikir-pikir, benar juga ucapan pemuda ini. Batinnya.

Alvos terdiam sampai beberapa lama sebelum menundukkan muka dalam, dia merasa malu karena tak sadar telah membuat semuanya menjadi berantakan.

"Maafkan aku...maafkan aku....Asahi, kau benar-benar menyadarkan aku..." ucapnya lirih.

"Sudahlah, urusanku sudah selesai, aku mau pergi!" Asahi membalikkan tubuh dan mengajak ketiga temannya pergi dari sana.

"Tunggu, siapa kau sebenarnya? Aku kenal banyak sekali petualang kuat tetapi belum pernah bertemu denganmu." seru Alvos yang belum berpindah dari tempatnya.

"Kau akan tahu sendiri nanti!" balas Asahi sambil melambaikan tangan tanpa menoleh lagi.

Sedangkan Charlotte yang merasa bangga atas kemenangan temannya tadi menolehkan kepala menghadap Alvos dan menjulurkan lidahnya. Gadis ini seolah sedang mengejek tindakan bodoh Alvos, dan memang begitu tujuannya.

"Sungguh pemuda hebat..."

...****************...

"Apa bagaimana mungkin? Seharusnya Dark Forest hanya dijaga oleh Evil Bear kan?" Kento nampak sangat terkejut mendengar cerita yang disampaikan oleh Asahi.

"Memang hal itu sudah kuketahui dalam petualanganku kemarin. Tapi apa kalian tahu hal yang lebih mengejutkan lagi?" Cu Qing tiba-tiba berkata. Sontak mereka semua memandang kepadanya.

"Tidak ada cooldown di setiap skill yang kita keluarkan. Kita tetap bisa mengeluarkan skill terus-menerus selama masih punya energi."

"Apa? bagaimana mungkin?" teriak mereka bersamaan saking terkejutnya.

"Aku serius! Hei Asahi, apa kau tak menyadari hal ini saat melawan gerombolan beruang?" Cu Qing melontarkan pertanyaan kepada pemuda itu yang dijawab dengan gelengan kepala.

"Kupikir masih ada sistem cooldown, karena itulah setiap kali aku mengeluarkan skill yang sama, aku menunggu selama beberapa waktu untuk menghilangkan cooldownnya. Tapi tak kusangka ternyata sudah tidak berlaku lagi sistem cooldown."

"Bagaimana jika kita coba saja langsung? Ayo kita pergi ke lapangan latihan aliansi kita." Kento memberi usul yang disetujui kelima orang lain.

Mereka segera pergi ke lapangan latihan aliansi yang dibicarakan oleh Kento. Tempat itu sangat luas, mungkin sekitar 50x50 meter. Dengan rumput hijau yang selalu dirawat oleh Lucy, membuat lapangan yang luas itu tak hanya sekedar luas, tetapi juga indah.

Dulu, sepuluh orang terkuat Dragon Republic memang menginginkan adanya lapangan ini karena dengan hal itu, para anggota aliansi bisa mencoba skill baru tanpa harus membahayakan diri dengan melawan monster.

Tetapi karena suatu hal, dana yang dikumpulkan untuk membangun lapangan ini menjadi kurang. Tapi karena sepuluh anggota terkuat itu sangat ingin untuk membuat lapangan ini, maka mereka menggunakan uang seadanya untuk membangun lapangan terbuka. Padahal niat awal mereka, tempat latihan ini berada di ruangan tertutup.

Lucy yang sedang merapihkan rumput lapangan dengan sihirnya itu menghentikan kegiatannya dan tersenyum manis begitu melihat kedatangan tuan-tuannya.

"Selamat datang tuan. Ada apakah sampai tuan-tuan sekalian datang kemari?"

"Hehe...hehe...Lucy sangat cantik...." gumam Ken dengan pipi memerah. Memang dia menjadi seperti gila jika melihat gadis cantik bertelinga kucing seperti Lucy itu.

"Kami ingin melatih jurus baru." kata Asahi singkat.

"Oh baiklah, kalau begitu saya akan pergi lebih dulu agar tidak mengganggu tuan." Lucy menjawab dan hendak pergi dari sana, namun langkahnya terhenti oleh seruan Kento yang membuat mereka semua terkejut.

"Lucy, siapa yang menyuruhmu pergi? Kau yang menjadi lawan Asahi!"

"Apaa!!"

"Hei Kento, bercandamu berlebihan!! Lucy hanya seorang pelayan di sini, apa kau mau menyiksanya!!" bentak Ken dengan emosi meluap-luap membayangkan "idolanya" akan menjadi bual-bualan teman-temannya.

"Kau akan tahu nanti. Asahi cepat mulai!"

Asahi pun juga bingung sekali mendengar ini. Dia pun merasa heran mengapa Kento menyuruhnya seperti itu. Namun melihat wajah tegas leadernya dan wajah Lucy yang masih senyum-senyum itu, Asahi semakin heran.

"Jangan Asahi!! Lebih baik kau melawanku!!" Ken semakin marah dan harus ditahan oleh Charllote serta Amaya untuk menenangkannya.

"Otaku sialan!! Diam!! Kau akan lihat hal mengejutkan. Asahi serang!!" seru Kento penuh keyakinan.

"Jangan Asahi!!"

"Serang!!"

"Jangaaann!! Jangan serang Lucy kuu!!"

Teriakan Ken semakin menjadi-jadi begitu melihat Asahi mencabut pedangnya. Kemudian dia makin ganas ketika pemuda itu mulai mengaktifkan salah satu skillnya.

"Low Level Technique : Wind Blow!"

"Swuusshhh!!"

Muncul sebuah angin dahsyat dari tebasan pedang Asahi. Walau pun skill itu hanya tingkat rendah, tetapi karena dahulu sudah mencapai level max, sehingga membuat daya serangnya tak kalah dengan middle skill.

"Barrier Magic : Pseudo Wall!"

Lucy mengangkat tangan ke depan dengan jari tangan terbuka. Seketika dari tangan itu nampak seperti gelombang-gelombang air yang kian melebar. Ketika angin dahsyat jurus Asahi menghantamnya, dengan cara yang aneh angin itu hilang seketika, seolah tenggelam ke dalam telapak tangan halus milik Lucy.

"Huh?"

"Apa...apa yang terjadi?"

Mereka semua terkejut sekali melihat kemampuan Lucy yang cukup hebat. Mereka semua tahu akan kekuatan Asahi, sehingga awalnya mereka berpikir jika Lucy akan terpental jauh karena seingat mereka Lucy tidaklah punya kemampuan bertarung, sihir pun hanya untuk kebutuhan rumah.

Tapi yang terlihat saat ini, Lucy seorang pelayan cantik milik Dragon Republic mampu menahan serangan dari seorang top player dunia. Sungguh hebat.

"Lihat? Apa kubilang. Lucy kita sudah berubah, itu artinya berita yang kalian sampaikan kepadaku bukanlah hal mengejutkan. Terjadi perubahan besar di dunia ini yang tidak kita tahu." Kento memberi penjelasan.

Asahi mengerjap-ngerjapkan matanya, seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat barusan. Sepanjang pengetahuannya selama bermain Ring of Chaos, dia tidak pernah sekali pun melihat Lucy menguasai sihir. Bahkan dia sendiri yang termasuk beberapa orang pembuat karakter Lucy tidak ingat pernah memasukkan kemampuan sihir selain sihir pekerjaan rumah ke NPC itu.

"Kento, apa yang kau lakukan terhadap Lucy!!?" teriak Asahi.

"Aku tak melakukan apa-apa!! Dia tiba-tiba menjadi seperti itu!!"

Sedangkan Lucy hanya tersenyum pahit melihat keributan tuannya karena melihat dia mampu menahan serangan Asahi.

"Tuan...eh...apakah hanya itu saja?" Lucy yang tak tahan akhirnya menyela.

"Asahi lanjutkan!! Kau ingin mencoba skill tanpa cooldown kan? Ayo lakukan!" perintah Kento.

Karena sudah melihat dengan mata kepala sendiri bahwa Lucy bukanlah Lucy yang dulu, maka Asahi menjadi tak ragu lagi. Dia lalu menyiapkan kuda-kuda dan mengeluarkan skillnya.

"Bangsaatt!! Jangan keluarkan skill selain tingkat rendah!!" Ken kembali meronta dari cengkeraman dua gadis itu.

"Middle Level Technique : Seven Consecutive Slash."

Sesuai namanya, jurus ini adalah jurus pedang yang menebaskan pedangnya secara bertubi-tubi sebanyak tujuh kali. Jurus ini berfokus pada kecepatan.

"Akan kubunuh kau Asahi!! Mundur!!" Ken makin histeris.

"Tenanglah kak!! Lucy mu akan baik-baik saja!!" teriak Amaya sambil menahan gerakan Ken dengan memeluk pinggang pria itu.

"Otaku sialan!! Otaku fanatik!!" umpat Charlotte dalam hati yang susah payah menahan kakinya dengan jurus Chain Hell. Namun menurut Charlotte, sepasang kaki Ken jauh lebih berat ketimbang kaki Evil Bear. Setidaknya dalam situasi ini.

Asahi melesat cepat dan segera mengirim serangan tebasan bertubi-tubi ke tubuh Lucy yang dengan lincah menghindari semua itu.

"Ini bukan Lucy!! Lucy yang kubuat tidaklah semengerikan ini!!" Asahi mulai merinding ketika melihat pelayan aliansi itu mampu menghindari ketujuh tebasan pedangnya sambil tersenyum.

Setelah skill habis, dia kembali mengaktifkan skill yang sama untuk kedua kali. Dan hasilnya cukup mengejutkan, skillnya itu mampu digunakan kembali dan sama kuatnya dengan yang pertama.

Kali ini Lucy tidak lagi menghindar, melainkan mulai melancarkan sihirnya.

"Fire Magic : Fire Sweep." gumamnya perlahan dan perlahan kedua tangannya terselimuti api terang.

"Syut-Syut-Syut!"

Kedua tangan kecil ramping itu dengan cekatan menangkis hujan serangan dari Asahi. Setiap kali tangan dan pedang bertemu, akan ada serangkum angin panas menyambar-nyambar. Hal inilah yang menyulitkan Asahi.

"Boomm!!"

Ketika tebasan ketujuh dilancarkan, saat itu mereka mengerahkan tenaga sepenuhnya dan terciptalah ledakan kecil di tengah lapangan itu. Keduanya sama-sama terlempar mundur sejauh dua langkah.

"Lucy....apa kau baik-baik saja!? Tenang saja, setelah ini akan kubunuh iblis kecil itu!!"

"Kakak, siapa yang kau bilang iblis!!??" Amaya mulai panik.

"Otaku otak miring!! Sekali lagi kau ucapkan itu akan kurobek mulutmu!!" bentak Charlotte yang tak kuasa menahan kekesalan hatinya.

"Iblis!! Iblis kecil Asahi!! Kemari kau!!"

"Seina Ken! Sepertinya kau memang sudah bosan hidup!!"

Mengabaikan pertengkaran teman-temannya, Asahi memandang Kento dengan bahasa isyarat seolah-olah dia meminta penjelasan dari leadernya itu.

Kento pun hanya menghendikkan bahu sambil menjawab, "Tak tahu, aku tak tahu. Jangan tanya aku."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

BERSAMBUNG

Episodes
1 Chapter : 1 – Awal Mula
2 Chapter : 2 – Dunia Baru
3 Chapter : 3 – Dragon Republic
4 Chapter : 4 – Diskusi
5 Chapter : 5 – Charlotte
6 Chapter : 6 – Evil Bear
7 Chapter : 7 – Hal Baru
8 Chapter : 8 – Duel
9 Chapter : 9 – Tanpa Cooldown
10 Chapter : 10 – Seleksi
11 Chapter : 11 – Calon Anggota Baru
12 Chapter : 12 – Quest Palsu
13 Chapter : 13 – Anggota Baru
14 Chapter : 14 – Alkemis Dragon Republic
15 Chapter : 15 – Lembaran Kisah Hidup Lavender
16 Chapter : 16 – Star Lake
17 Chapter : 17 – Loch Ness Monster
18 Chapter : 18 – Penyelidikan
19 Chapter : 19 – Musuh Kembar
20 Chapter : 20 – Ruang Misterius
21 Chapter : 21 – Jasmine
22 Chapter : 22 – Demon Fire
23 Chapter : 23 – Aku Ingin Bertemu Mereka!
24 Chapter : 24 – Kebenaran yang Terkuak
25 Chapter : 25 – Albert Foward
26 Chapter : 26 – Oasis
27 Chapter : 27 – Kakak Adik Menjengkelkan
28 Chapter : 28 – Luna
29 Chapter : 29 – Dia Mengintipku
30 Chapter : 30 – Rasa Sakit
31 Chapter : 31 – Quest SS
32 Chapter : 32 – Desa Sibas
33 Chapter : 33 – Traktir Minum
34 Chapter : 34 – Desert Emperor
35 Chapter : 35 – Melawan Desert Emperor
36 Chapter : 36 – Menguburkan Rekan-Rekan
37 Chapter : 37 – Kematian?
38 Chapter : 38 – Sebenarnya Apa Yang Terjadi?
39 Chapter : 39 – Snow Princess
40 Chapter : 40 – Kota Tarbani
41 Chapter : 41 – Asosiasi Emas Permata
42 Chapter : 42 – Pelelangan
Episodes

Updated 42 Episodes

1
Chapter : 1 – Awal Mula
2
Chapter : 2 – Dunia Baru
3
Chapter : 3 – Dragon Republic
4
Chapter : 4 – Diskusi
5
Chapter : 5 – Charlotte
6
Chapter : 6 – Evil Bear
7
Chapter : 7 – Hal Baru
8
Chapter : 8 – Duel
9
Chapter : 9 – Tanpa Cooldown
10
Chapter : 10 – Seleksi
11
Chapter : 11 – Calon Anggota Baru
12
Chapter : 12 – Quest Palsu
13
Chapter : 13 – Anggota Baru
14
Chapter : 14 – Alkemis Dragon Republic
15
Chapter : 15 – Lembaran Kisah Hidup Lavender
16
Chapter : 16 – Star Lake
17
Chapter : 17 – Loch Ness Monster
18
Chapter : 18 – Penyelidikan
19
Chapter : 19 – Musuh Kembar
20
Chapter : 20 – Ruang Misterius
21
Chapter : 21 – Jasmine
22
Chapter : 22 – Demon Fire
23
Chapter : 23 – Aku Ingin Bertemu Mereka!
24
Chapter : 24 – Kebenaran yang Terkuak
25
Chapter : 25 – Albert Foward
26
Chapter : 26 – Oasis
27
Chapter : 27 – Kakak Adik Menjengkelkan
28
Chapter : 28 – Luna
29
Chapter : 29 – Dia Mengintipku
30
Chapter : 30 – Rasa Sakit
31
Chapter : 31 – Quest SS
32
Chapter : 32 – Desa Sibas
33
Chapter : 33 – Traktir Minum
34
Chapter : 34 – Desert Emperor
35
Chapter : 35 – Melawan Desert Emperor
36
Chapter : 36 – Menguburkan Rekan-Rekan
37
Chapter : 37 – Kematian?
38
Chapter : 38 – Sebenarnya Apa Yang Terjadi?
39
Chapter : 39 – Snow Princess
40
Chapter : 40 – Kota Tarbani
41
Chapter : 41 – Asosiasi Emas Permata
42
Chapter : 42 – Pelelangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!