Beruang-beruang raksasa yang mengurung mereka itu berjumlah lima belas. Dan kesemuanya kemungkinan besar berkekuatan sama dengan beruang yang baru saja mereka kalahkan.
Namun saat ini tidak ada pilihan lain bagi empat orang itu selain untuk melawan dan menghabisi mereka. Maka setelah Asahi berseru keras, merek melesat ke depan mengincar salah satu beruang.
Asahi yang di posisi paling depan segera menebaskan pedangnya dengan sekuatnya ke salah satu beruang. Namun aneh, dua beruang yang berada di kanan kiri target Asahi segera maju dan menangkis serangan Asahi.
Melihat ini, Asahi menarik pedangnya dan menggunakan Bounce Step untuk melompat ke atas. Sementara dua beruang tadi segera berhadapan dengan Ken dan adiknya.
"Sword Breaker!!"
"Sword Soul!"
Seketika nampak cahaya terang yang berasal dari pedang Amaya, membuat tiga beruang yang mereka hadapi buta seketika. Di saat seperti itu, Ken berhasil melukai dada musuhya dalam sekali tebas, sedangkan tusukan Amaya berhasil ditangkis beruang lawan.
Di saat bersamaan, Charlotte yang berdiri paling belakang sudah mengaktifkan jurusnya Seven Blades of Death dan segera tujuh pedang itu menyerang beruang lawan Amaya dan membunuhnya seketika. Sedangkan di pihak Asahi, dia sudah mengerahkan jurus Crescent Moon dan berhasil memenggal kepala lawan.
Dalam kurun waktu kurang dari satu menit, empat orang ini berhasil membunuh tiga beruang yang berkekuatan tidak lemah.
Asahi yang paling kuat diantara mereka melanjutkan serangan, nampak di depannya tiga beruang lain yang berbaris membentuk garis lurus. Tiga beruang itu sedang berlari kearahnya.
Melihat ini, Asahi menyeringai dan mengeluarkan jurusnya yang sangat cocok untuk menghadapi barisan itu dalam sekali serang.
"High Level Technique : Izanami!"
Asahi melesat cepat ke depan. Begitu sudah dekat dengan beruang terdepan, dia mengarahkan pedang itu ke leher beruang. Sedetik kemudian, kepala monster itu terbang seketika.
Tak berhenti sampai di sana, lesatan Asahi belum berhenti hingga mampu mencapai beruang paling belakang dan pedangnya menebas tiga kepala monster itu. Tiga monster bos tewas seketika dalam waktu kurang dari lima detik.
Jurus tingkat tinggi yang bernama Izanami itu juga sama dengan Bounce Step, merupakan jurus istimewa dari pengguna katana. Bahkan jurus Izanami dan Izanagi tidak bisa dikuasai oleh siapa pun selain penggunak katana.
Sebenarnya, dalam game Ring of Chaos, dua jurus ini memiliki damage yang sama, hanya cara serangnya saja yang berbeda. Jika Izanagi jarak jauh, Izanami adalah jarak dekat.
Namun ada satu hal yang membuat jurus Izanami seolah-olah menjadi lebih kuat. Hal itu karena jurus ini mengandalkan kecepatan dan tebasan kilat dalam jarak dekat, ditambah gerakan pedang yang lebih lembut membuat musuh kaget dan tidak sempat untuk melakukan perlawanan ketika bilah katana mendekat. Sehingga kerusakan yang dihasilkan bisa maksimal.
Sedangkan Izanagi, karena dilakukan dari jarak jauh sehingga musuh yang melihat tebasan itu memiliki beberapa saat untuk melakukan gerakan pertahanan, sehingga membuat potensi dari Izanagi sedikit berkurang.
Begitu berhasil membunuh tiga monster ini sekaligus, Asahi segera dikeroyok oleh empat monster beruang dari segala sisi. Sedangkannuntuk ketiga kawannya, mereka sudah dikeroyok oleh lima ekor beruang.
Pertarungan hebat terjadi, namun karena mereka memang pemain veteran dan sudah berpengalaman, ditambah mereka semua sudah bisa menyesuaikan diri di pertarungan nyata, sehingga sebentar saja sembila monster beruang habis tak tersisa.
"Nah, sekarang tinggal kau seorang. Mau apa hah!?" ucap Ken sambil tersenyum sinis kearah beruang paling besar yang daritadi hanya melihat saja.
"Grrr....!!" beruang itu menggereng marah dan menghembuskan nafas kasar. Membuat asap tebal keluar dari hidung dan rongga mulut.
"Jangan banyak bicara, kita habiskan saja sekarang!! High Level Technique : Izana–"
"Grrooaaaarrr!!"
Seketika teriakan itu mampu membuat gempa dahsyat di hutan itu. Membuat mereka jatuh berlutut tanpa mampu melawan.
"Sialan!! Monster apa ini? Selama aku bermain Ring of Chaos, tidak pernah kudengar ada beruang macam ini!" Asahi mengomel.
"Aaahhh!!"
Tiba-tiba mereka menoleh cepat ketika mendengar suara teriakan Amaya yang nyaring sekali.
"Boommm!!"
Tubuh gadis itu melesat cepat seperti anak panah ketika angin kibasan kaki depan beruang berhasil mengenai Amaya dengan telak. Membuat gadia itu terpental dan tubuhnya menghantam batu sampai membuat permukaan batu itu retak.
"Uhh...ugh..." Amaya merintih kesakitan.
"Amaya...Aaghh!!" kali ini Ken berseru dan tubuhnya terlempar ke belakang. Sama seperti adiknya, pria ini juga menghantam batu sampai membuat permukaannya retak.
"Cih! High Level Technique : Izanagi!!"
"High Level Technique : Dragon Chaos!"
Nampak aura pedang yang bercahaya terang dari serangan Izanagi milik Asahi. Aura pedang itu melesat secepat kilat dan langsung menebas putus kaki kiri beruang yang tadi digunakan untuk melemparkan Amaya.
Sedangkan untuk jurus Charlotte, setelah jurus itu aktif, nampak lingkaran-libgkaran dari balik tubuhnya sejumlah tujuh buah. Dari dalam lingkaran itu, keluar seekor naga berwarna keunguan yang langsung menerjang beruang.
"Huaaarrggh!!" beruang itu memekik keras nampak kesakitan ketika menerima serangan dahsyat Asahi dan hantaman-hantaman ketujuh naga milik Charlotte.
Melihat beruang itu yabg sedang kesakitan dan kesulitan bergerak, Asahi dan Charlotte segera memanfaatkan kesempatan ini untuk mengirim serangan susulan. Seperti dikomando, mereka langsung melesat maju dengan cepat.
"Aku penggal lehernya, kau potong kakinya!"
"Baik!"
"Bounce Step!"
Secepat kilat Asahi sudah melayang keatas dan beberapa saat kemudian dia sudah berada tepat di depan wajah beruang itu. Dengan lalu memasukkan kembali katana ke sarungnya lalu melancarkan jurus tingkat tingginya.
"High Level Technique : Tsukoyomi!"
Bersamaan dengan ini, di bagian bawah Charlotte juga sudah mengaktifkan jurus tingkat tingginya.
"High Level Technique : God Sword!"
Pedangnya bercahaya kemerahan terang dan memanjang sampai beberapa meter. Lalu dengan teriakan keras, Charlotte menbaskan pedang itu untuk memutus kedua kaki beruang.
Sedangkan untuk jurus Tsukoyomi milik Asahi juga henat dan indah sekali. Pemuda ini dengan gerakan tangan cepat sekali sudah mencabut sekaligus menebaskan pedang secara horisontal mengarah leher beruang. Namun cahaya biru terang seperti bulan di malam hari yang keluar dari pedangnya itu terus bergerak membentuk lintasan melingkar di sekeliling tubuh Asahi. Sehingga membuat sosok pemuda itu dikelilingi oleh aura bulan yang indah sekali.
"Sraatt!!"
"Scrratt!!"
Secara bersamaan, kaki dan kepala beruang itu putus seketika. Dan tubuh raksasa yang sudah tak utuh lagi itu segera jatuh ke tanah.
Asahi mendarat di dekat Charlotte yang berdiri terengah-engah. Sepertinya pertarungan kali ini benar-benar menguras tenaga gadis itu, dia sendiri juga merasakannya.
"Sudah selesai....?" gumam Charlotte seolah bertanya pada diri sendiri.
Asahi memperhatikan lebih teliti kearah mayat beruang itu, firasatnya mengatakan bahwa sebentar lagi akan terjadi hal yanh tidak baik. Namun setelah beberapa saat, tidak ada perubahan yang terjadi pada mayat itu, sehingga dia menghela nafas lega.
"Hah...melelahkan sekali..."
Dia mengusap oeluh di dahinya dengan ujung lengan bajunya. Namun seketika pemuda ini terperanjat kaget ketika mendengar teriakan Amaya.
"Asahi, Charlotte awass!!"
"Huh, apa...!??" Asahi mengeluarkan seruan tertahan sambil memandang mayat beruang yang semakin bercahaya terang.
"Gawat..!!"
"Boooommmm!!"
...****************...
"Asahi!! Asahi!! Hei bangunlah!" seru Amaya berkali-kali sambil mengguncangkan tubuh pemuda itu. Sesekali dia bahkan menamparnya.
Terlihat tubuh Asahi dan Charlotte yang begitu mengenaskan. Sebagian wajah mereka merah kehitaman terkena ledakan dahsyat barusan. Untung saja bahwa perlengkapan yang mereka pakai cukup bagus sehingga ledakan itu tak sampai melukai tubuh mereka.
"Amaya berikan ini kepada Asahi!" kata Ken sambil menyodorkan sebotol potion berwarna merah darah.
Amaya segera menyambarnya dan membuka mulut Asahi, lalu ia minumkan potion itu perlahan-lahan.
Beberapa saat kemudian, tubuh pemuda itu terselimuti aura kehijauan yang lambat laun menyembuhkan luka bakar di wajahnya itu. Melihat hal ini Amaya menghela nafas lega.
Charlotte juga sudah diberikan potian penambah hp oleh Ken sebelumnya, sehingga luka yang ada pada tubuhnya sudah sembuh total.
"Ugh...." Asahi mengerang lirih dan membuka mata.
"Asahi...akhirnya kau bangun..." ucap Amaya sambil tersenyum lembut.
Tiba-tiba mata Asahi terbelalak dan dia berseru keras. Dibarengi tubuhnyabyang bangkit duduk dengan tiba-tiba, kepalanya membentur dagu Amaya dengan keras. Namun agaknya ia tak mempedulikan hal itu.
"Sial aku lengah!!" umpatnya kesal sambil memukulkan tangan kanan ke tanah.
Detik berikutnya, dia terkejut melihat bekas ledakannyang sungguh dahsyat itu. Kira-kira dalam jarak lima meter dari bangkai beruang paling besar itu, terdapat sebuah kawah kecil yang cukup dalam.
"Woah mengerikan, jika saja bajuku bukanlah baju tingkat tinggi, kemungkinan aku sudah mati." ucap Asahi perlahan.
Bersamaan dengan ini, Charlotte sudah sadar dan juga menampakkan ekspresi yang sama seperti Asahi. Gadis itu juga tak pernah menyangka jika efek dari ledakan mayat itu demikian hebat.
"Banyak hal baru yang kita temui hari ini. Sebaiknya kita lekas kembali dan mengabarkan semuanya kepada yang lain." kata Ken memberi usul.
"Benar, kau benar. Ini informasi penting, ayo pulang!" Asahi bangkit berdiri dan beranjak pergi dari sana.
"Sialan! Walau sudah sembuh, lukanya masih terasa sakit!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments