Chapter : 2 – Dunia Baru

Keesokan harinya, dunia dikejutkan dengan menghilangnya ratusan juta orang dalam waktu bersamaan. Semua chanel televisi atau siaran radio, koran dan berita terkini di internet menampilkan kabar mengejutkan ini.

Semua orang menjadi heran sekaligus takut dengan kejadian tersebut. Tak ada yang tahu pasti apa yang menyebabkan hilangnya sekian banyak orang itu dalam waktu bersamaan.

Dalam segala keributan itu, Witch Hero Groub menutup server Ring of Chaos dan segera "diam". Mereka tidak pernah muncul lagi di publik sejak saat itu.

...****************...

Di dalam kerumunan hutan bambu yang lebat sekali, nampak dua sosok manusia yang terbaring lemas di sana. Satu orang adalah lelaki berjubah hitam dan bersenjatakan katana, satu orang lainnya adalah wanita yang menggunakan armor besi dan dua pedang di punggungnya.

Suara kicauan burung dan hembusan angin pagi itu agaknya membuat dua insan ini semakin larut dalam tidur mereka. Seolah semua keindahan alam ini membuat tidur mereka semakin nyaman dan damai.

Akan tetapi selang beberapa saat kemudian, si wanita terbangun dan nampak terkejut. Dia segera duduk dan menolehkan kepada ke kanan-kiri. Lalu dari mulutnya, keluar seruan tertahan begitu mengenal tubuh seseorang yang masih terbaring di sebelahnya.

Segera saja dia mendatangi orang itu dan mengguncang-guncangkan tubuhnya.

"Asahi!! Asahi!! Bangun!!"

Pria itu sedikit tersentak dan membuka matanya. Dia mengerjap-ngerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk.

"Hah...dimana ini!?" dengan nada serak khas orang baru bangun tidur, dia bertanya.

"Hutan Bambu!! ini Hutan Bambu di daerah Barat kota Fortuna"

Lelaki yang bukan lain adalah Tanaka Asahi itu tersentak kaget. Namun beberapa saat kemudian, dia kembali merebahkan tubuhnya dan meramkan mata kembali.

"Apa? ah...sepertinya aku masih bermimpi." gumamnya.

"Bodoh! Ini dunia Ring of Chaos!!" bentak wanita itu yang bukan lain adalah Seina Amaya. Sambil membentak, dia menjambak rambut Asahi hingga membuat pria itu bangkit duduk.

"Apaaa!! Kau jangan bercanda!!"

"Mana ada aku bercanda!!? Lihat sekitarmu, kau pasti tak asing dengan tempat ini!!"

Asahi menuruti perkataan Amaya. Mengedarkan pandangan matanya ke sekitar untuk melihat-lihat keadaan. Beberapa detik kemudian, pandangannya berubah kosong dan mulutnya bergumam.

"Ini...benar-benar hutan bambu....haha, sepertinya ucapanmu kemarin benar." Asahi bicara seakan-akan nyawanya belum terkumpul sepenuhnya.

Kemudian dia melihat bajunya dan baju milik Amaya. Dia kembali terkejut karena mengenal pakaian yang dikenakan dirinya dan temannya itu.

"Ini...equip kita."

"Benar, tak salah lagi, kita telah pindah dunia. Tak masuk akal memang, tapi inilah kenyataannya! Sekarang lebih baik kita pergi dan menuju kota Fortuna, ke markas aliansi kita berada." Amaya menarik bangun Asahi yang masih meracau tak jelas itu. Sepertinya pria ini masih belum bisa menerima kenyataan.

"Benar kan apa kataku? Kita terlempar ke dunia lain. Mungkin sepuluh orang top player game Chaos Online juga terlempar ke dunia lain sama seperti kita." ucap Amaya sambil berjalan dan mengacaukan setiap racauan dari mulut Asahi.

"Haha...hahaha...kita pindah dunia ya...wah...seperti menjadi tokoh utama dalam anime..."

"Diam!!"

...****************...

Selang beberapa lama kemudian, mereka tiba di sebuah danau luas yang mereka kenal sebagai satu-satunya danau di hutan bambu ini. Dua orang ini boleh dibilang player veteran, sehingga mengenal betul setiap tempat di hutan ini.

"Haha...haha...jadi tokoh utama...dikelilingi wanita...haha...aduuhh!!" Asahi masih bergumam tak jelas. Merasa kesal dengan perbuatan temannya itu, Amaya lalu menampar pipi Asahi dengan amat keras.

"Hei terima kenyataan!! Memang awalnya aku berkata mungkin kita bisa pindah dunia, tapi apa kau pikir aku percaya sepenuhnya dengan perkataanku!? Aku juga tak percaya kita benar-benar bisa pindah dunia seperti ini. Tapi berhentilah bersikap gila dan mulailah terima kenyataan tak masuk akal ini!!!" bentak gadis itu yang melihat Asahi seperti hampir gila.

Pria berambut hitam pekat itu mengelus-elus pipinya sambil mengerucutkan bibirnya. "Tidak dulu tidak sekarang masih galak saja..."

"Apa kau bilang!??"

"Grooaarrr!!"

Ketika Amaya hendak kembali mendaratkan pukulannya, tiba-tiba terdengar suara keras dari dalam danau. Sedetik kemudian, permukaan danau yang tenang itu mulai bergelombang. Makin lama makin besar.

"Ini...jangan-jangan...!?"

"Sialan...walaupun kita cukup kuat di dalam game, tapi saat ini semuanya bukanlah dunia game melainkan dunia nyata. Bagaimana cara kita untuk mengaktifkan skill!!?"

"Mana kutahu? Kau yang lebih dulu bermain Ring of Chaos."

"Hei, aku bermain game ini di komputer, bukan menghadapinya langsung seperti ini!!"

Dua orang muda ini saling berdebat tak mau kalah, mengabaikan bahaya yang sedang mengancam mereka. Ketika getaran di permukaan danau itu kian menghebat dan berubah menjadi ombak yang menyapu dua orang itu, mereka segera tersadar dengan keberadaan monster ular di hadapan mereka.

"Water Snake!! Wah gawat, walaupun bukan lawan sulit, tapi saat ini kita benar-benar dalam situasi sulit!" seru Amaya.

"Kabur!!" Asahi segera bangkit dan menarik lengan Amaya untuk diajak pergi dari sana.

Sekedar tambahan, di Hutan Bambu ini, level yang dianjurkan sistem untuk memasuki hutan ini adalah 90-100. Sedangkan dua orang ini sudah memiliki level lebih dari 200. Asahi 220 sedangkan Amaya 204, tentu saja bagi dua orang ini Hutan Bambu bukanlah masalah besar.

Namun lain lagi masalahnya untuk saat ini, jika di komputer masing-masing mereka menjalankan avatar dengan kehebatan menekan tombol dan gerakan mouse, tapi sekarang? Mereka menggunakan tubuh sendiri untuk bertarung. Dan keduanya tidak mengerti bagaimana cara menggunakan skill-skill hebat yang biasa mereka gunakan dalam game.

Kembali ke Asahi dan Amaya. Dua orang ini terus berlari menjauhi monster ular raksasa yang bernama Water Snake itu. Namun sepertinya monster ini tak membiarkan keduanya lolos, maka dia membuka mulut lebar-lebar dan menyemprotkan air yang sangat tajam seperti pedang.

"Sing-Sing!!"

"Waaahhh!!" dua orang ini serempak berteriak dan melompat ke belakang.

Serangan dari monster barusan berhasil menebas belasan bahkan puluhan batang bambu menjadi banyak potongan kecil. Jika saja mereka terlalu maju saat itu, mungkin tubuh merekalah yang kena potong.

"Aduh bagaimana ini??" Amaya terlihat sangat panik.

Belum sempat Asahi menjawab, dari arah belakang, ular itu sudah kembali mengirim serangan serupa. Kali ini dapat diapastikan jika keduanya akan terpotong-potong jika Asahi tidak segera mendekap tubuh Amaya dan bergulingan.

"Sialan!! Monster arogan!! Akan kutunjukan bagaimana kekuatan dari top player dunia!!" Asahi mulai tersulut emosi dan berlari mendekati danau.

"Bodoh, apa yang kau lakukan!!"

Teriakan Amaya tak diacuhkan oleh Asahi. Pria ini terus berlari dengan tangan kiri memegang sarung pedang, sedangkan tangan kanan bersiap mencabut pedang katana kebanggaannya.

Melihat manusia itu berlari mendekatinya, Water Snake nampak sangat marah karena merasa ditantang. Maka kembali dia membuka mulut dan mengirim serangan tebasan air yang sangat berbahaya.

"Asahi kembali!!"

Bukannya mendengar perkataan Amaya dan kembali, dia malah memberhentikan langkah dan memasang kuda-kuda. Kaki kanan ditekuk ke depan dan kaki kiri ke belakang agak menyamping. Sorot matanya tajam menatap kearah monster ular tersebut.

"High Level Technique : Izanagi!!"

Asahi lalu mencabut pedangnya dan mengarahkan tebasan pedang katana itu kearah kepala Water Snake. Begitu pedang tercabut, seketika tercipta aura biru kemerahan yang indah sekali, dan begitu Asahi menebaskan pedangnya, terciptalah sebuah aura pedang yang segera menebas semua tembakan air Water Snake. Aura pedang itu terus melesat cepat mengarah mulut ular yang masih terbuka lebar. Water Snake nampak terkejut, namun terlambat, aura pedang dari Asahi berhasil menebas putus wajahnya dengan amat rapi.

"Syuutt-Boomm-Krak-Krakk!"

Ternyata aura pedang itu terus melesat setelah berhasil membelah wajah lawan. Begitu aura pedang Asahi menyapa kerumunan pohon bambu di belakang sana, seketika terbelahlah semua bambu itu sedikitnya sejauh 25 meter.

"Nah rasakan itu!! Inilah Asahi, top tiga dari papan peringkat dunia!!" seru Asahi sambil menudingkan pedangnya ke arah ular tersebut yang segera ambruk dan tenggelam.

Di belakangnya, Amaya melihat semua itu tanpa berkedip sedikit pun. Mulutnya terperangah lebar menyaksikan tindakan Asahi barusan. Ada rasa kagum, terkejut, tapi juga bingung.

"Asahi...bagaimana kau melakukan itu?"

"Caranya gampang, tinggal lakukan seperti biasa. Tekan–eh benar juga, bagaimana bisa aku melakukan itu?" Asahi segera terdiam menyadari semua tindakannya. Dia lalu membalikkan tubuh dan menatap Amaya dengan heran.

"Bagaimana aku melakukannya?"

...****************...

"Oh...jadi kau melakukan gerakan sesuai dengan gerakan skill itu dari dalam game?"

Asahi mengangguk beberapa kali untuk membenarkannya.

"Lalu bagaimana kau mengaktifkan skillnya, bukankah skillmu itu membutuhkan pengerahan energi?"

"Soal itu, jangan tanya. Aku pun tidak tahu bagaimana detailnya. Semua itu aku lakukan dengan spontan dan tiba-tiba."

Amaya menghela nafas panjang. Semua pertanyaannya belum terjawab.

"Apa dengan mengucapkan nama skill itu?" celetuk Asahi.

"Hm, seperti mantra maksudmu?"

"Benar. Coba kau praktekkan. Aku ingat kau punya skill yang bernama Double Sword Slash. Coba kau praktekan ke arah sana." kata Asahi sambil menunjuk kearah bambu-bamu.

Amaya mengangguk dan mencabut pedang gandanya. Seingat dia, gerakan awal dari jurus ini adalah merendahkan tubuh sampai hampir dalam posisi jongkok, lalu melesat kedepan dan menebaskan dua pedang secara berbareng kearah lawan.

Amaya lalu merendahkan tubuhnya, kedua kaki siap untuk melakukan tolakan guna melempar tubuh ke depan.

"Low Level Technique : Double Sword Slash."

Setelah mengucapkan kata barusan, Amaya seakan-akan merasa ada aliran energi kuat yang mengalir menuju kakinya. Segera saja dia melakukan tolakan ke depan dan melesat cepat.

Dalan keadaan melesat cepat itu, aliran energi kuat kembali ia rasakan. Kali ini mengalir menuju kedua lengan. Maka cepat dia ayunkan dua pedangnya dan menebas kerumunan bambu di hadapannya.

"Srat-Srat!"

Lima batang bambu terpotong dan tumbang seketika. Melihat ini, wajah Amaya berseri dan dia meloncat-loncat kegirangan.

"Berhasil!! Ini berhasil!!"

...----------------...

Jurus Izanagi milik Asahi bukan hasil plagiat anime sebelah ya bro. Buat yang belum tahu, Izanagi adalah sosok dewa sama seperti Izanami dalam mitologi Jepang. Untuk lebih jelasnya bisa lihat wikipedia.

Di chapter-chapter yang akan datang, akan banyak jurus Asahi yang pakai nama dewa-dewa Jepang, jadi jangan dianggap plagiat ya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

~H∆LUsinN∆SI~

~H∆LUsinN∆SI~

...

2023-03-05

0

R.o.s.e B.l.u.e

R.o.s.e B.l.u.e

Ceritanya seru banget, padahal baru awal.

2023-01-13

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter : 1 – Awal Mula
2 Chapter : 2 – Dunia Baru
3 Chapter : 3 – Dragon Republic
4 Chapter : 4 – Diskusi
5 Chapter : 5 – Charlotte
6 Chapter : 6 – Evil Bear
7 Chapter : 7 – Hal Baru
8 Chapter : 8 – Duel
9 Chapter : 9 – Tanpa Cooldown
10 Chapter : 10 – Seleksi
11 Chapter : 11 – Calon Anggota Baru
12 Chapter : 12 – Quest Palsu
13 Chapter : 13 – Anggota Baru
14 Chapter : 14 – Alkemis Dragon Republic
15 Chapter : 15 – Lembaran Kisah Hidup Lavender
16 Chapter : 16 – Star Lake
17 Chapter : 17 – Loch Ness Monster
18 Chapter : 18 – Penyelidikan
19 Chapter : 19 – Musuh Kembar
20 Chapter : 20 – Ruang Misterius
21 Chapter : 21 – Jasmine
22 Chapter : 22 – Demon Fire
23 Chapter : 23 – Aku Ingin Bertemu Mereka!
24 Chapter : 24 – Kebenaran yang Terkuak
25 Chapter : 25 – Albert Foward
26 Chapter : 26 – Oasis
27 Chapter : 27 – Kakak Adik Menjengkelkan
28 Chapter : 28 – Luna
29 Chapter : 29 – Dia Mengintipku
30 Chapter : 30 – Rasa Sakit
31 Chapter : 31 – Quest SS
32 Chapter : 32 – Desa Sibas
33 Chapter : 33 – Traktir Minum
34 Chapter : 34 – Desert Emperor
35 Chapter : 35 – Melawan Desert Emperor
36 Chapter : 36 – Menguburkan Rekan-Rekan
37 Chapter : 37 – Kematian?
38 Chapter : 38 – Sebenarnya Apa Yang Terjadi?
39 Chapter : 39 – Snow Princess
40 Chapter : 40 – Kota Tarbani
41 Chapter : 41 – Asosiasi Emas Permata
42 Chapter : 42 – Pelelangan
Episodes

Updated 42 Episodes

1
Chapter : 1 – Awal Mula
2
Chapter : 2 – Dunia Baru
3
Chapter : 3 – Dragon Republic
4
Chapter : 4 – Diskusi
5
Chapter : 5 – Charlotte
6
Chapter : 6 – Evil Bear
7
Chapter : 7 – Hal Baru
8
Chapter : 8 – Duel
9
Chapter : 9 – Tanpa Cooldown
10
Chapter : 10 – Seleksi
11
Chapter : 11 – Calon Anggota Baru
12
Chapter : 12 – Quest Palsu
13
Chapter : 13 – Anggota Baru
14
Chapter : 14 – Alkemis Dragon Republic
15
Chapter : 15 – Lembaran Kisah Hidup Lavender
16
Chapter : 16 – Star Lake
17
Chapter : 17 – Loch Ness Monster
18
Chapter : 18 – Penyelidikan
19
Chapter : 19 – Musuh Kembar
20
Chapter : 20 – Ruang Misterius
21
Chapter : 21 – Jasmine
22
Chapter : 22 – Demon Fire
23
Chapter : 23 – Aku Ingin Bertemu Mereka!
24
Chapter : 24 – Kebenaran yang Terkuak
25
Chapter : 25 – Albert Foward
26
Chapter : 26 – Oasis
27
Chapter : 27 – Kakak Adik Menjengkelkan
28
Chapter : 28 – Luna
29
Chapter : 29 – Dia Mengintipku
30
Chapter : 30 – Rasa Sakit
31
Chapter : 31 – Quest SS
32
Chapter : 32 – Desa Sibas
33
Chapter : 33 – Traktir Minum
34
Chapter : 34 – Desert Emperor
35
Chapter : 35 – Melawan Desert Emperor
36
Chapter : 36 – Menguburkan Rekan-Rekan
37
Chapter : 37 – Kematian?
38
Chapter : 38 – Sebenarnya Apa Yang Terjadi?
39
Chapter : 39 – Snow Princess
40
Chapter : 40 – Kota Tarbani
41
Chapter : 41 – Asosiasi Emas Permata
42
Chapter : 42 – Pelelangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!