"Naya, maafkan Nenek sudah membuatmu bersedih. "
Nek Risma memeluk tubuh Kanaya yang baru saja sadar dengan rasa harunya. Wanita tua itu tergugu melihat kondisi lemah cucunya yang terbaring di atas brangkar. Perasaan bersalah menyelimuti Nek Risma setelah tahu jika Kanaya pingsan karena keegoisannya yang enggan mendenarkan segala penjelasan Kanaya.
"Tidak apa Nek, Kanaya baik-baik saja kok, "ucap Kanaya.
"Kanaya."
Pelukan keduanya tehenti saat mendengar suara berat seorang pria yang sangat dikenalinya. Tuan Garadha melangkah mendekati sisi brangkar lainnya.
Kanaya menatap majikannya ah tidak lebih tepatnya mantan majikannya karena sudah dipecat beberapa waktu yang lalu. Walaupun sudah tak bekerja pada mereka, namun rasa hormat tetap Kanaya berikan mengingat kebaikan keluarga Garadha.
Kanaya berusaha beranjak namun urung dilakukannya setelah mendengar ucapan Tuan Garadha.
"Berbaring saja Nak, "ucap Tuan Garadha.
Mendengar panggilan 'Nak' untuknya tentu membuat Kanaya merasa heran. Terlebih perlakuan Tuan Garadha yang sangat baik itu.
"Kami sudah tahu semuanya, Maafkan putra kami Nak. "
Deg
Sudah tahu? Kanaya mulai menebak-nebak mengenai arah pembicaraan Tuan Garadha. Wanita itu memegang erat perutnya takut jika tebakannya tepat dan mereka menginginkan untuk melenyapkan bayinya.
"Maafkan Jacob yang sudah merusak dirimu. Dia juga sudah menyesali perbuatannya padamu Nak. "
Kanaya hanya terdiam, menundukkan kepalanya dan menggigit bibirnya tipis. Ia masih tidak tahu harus memberikan respon apa dengan semua perkataan Tuan Garadha.
"Menikahlah dengan Jacob demi anak kalian."
Kalimat menikahlah seketika mengagetkan Kanaya. Kenapa tebakannya melenceng? Kenapa mereka justru meminta putra sulung mereka menikah dengannya? Apa sebaik itu kelurga Garadha padanya. Bahkan tidak ragu menikahkan putra sulungnya dengan pelayan. Tetapi mengingat tentang Jacob, apakah pria itu mau menikah dengannya sedangkan Kanaya tahu betul sebesar apa cinta Jacob untuk tunangannya.
"Maaf Tuan, Saya tidak bisa menikah dengan Tuan Muda Jacob. Biarkan bayi ini Saya rawat sendiri Tuan, "lirih Kanaya.
"Kenapa Nak? Kenapa? Anak dalam perutmu itu butuh seorang ayah, "saut Nyonya Celline, wanita ini mendekati
"Saya tidak bisa menikah dengan Tuan Muda Jacob. Karena dia sudah bertunangan Tuan, "lirih Kanaya menundukkan kepalanya.
Semua orang terdiam. Nenek Risma yang baru saja mendengar fakta lainnya berbalik dan menatap soso pria yang beberapa waktu lalu memohon kepadanya untuk menikahi Kanaya dengan tajam.
Apa maksud semua ini? Mungkin itu yang ingin ditanyakan oleh Nenek Risma, hanya saja wanita itu tak bisa berbicara mengingat Kanaya yang sedang ada disisinya tengah dalam kondisi lemah.
Mendengar penolakan Kanaya tentang pernikahan dengannya, tentu membuat Jacob merasa bimbang. Terlebih alasan Kanaya adalah karena ia yang sudah bertunangan, mungkin saja wanita itu masih teringat dengan permintaannya di hari setelah malam diantara dirinya dengan Kanaya.
"Bisakah Aku bicara berdua dengan Kanaya? "ucap Jacob.
Seluruh orang yang ada di dalam ruangan itu menatap Jacob begitu pun dengan Kanaya, hanya saja wanita itu tak berani menatap secara langsung hanya lirikan dari ekor matanya saja yang bisa ia lakukan.
tak butuh izin kedua kalinya, seluruh orang yang ada di dalam ruangan tersebut berjalan keluar hanya menyisakan Jacob dan Kanaya didalamnya.
Perlahan kaki Jacob melangkah mendekati Kanaya, sementara wanita itu yang sadar jika jarak antara dirinya dan Jacob semakin menipis terlihat memegang selimut yang menutupi tubuhnya dengan erat.
"Maafkan Aku dengan perkataanku tempo lalu, Aku sadar telah berbuat salah padamu, "ujar Jacob.
Kanaya yang mendengar kalimat maaf dari bibir Jacob tentu saja terkejut. Karena rasa terkejut itu, kepala Kanaya yang sedari tadi menunduk kini terangkat dan menatap manik tajam Jacob.
"Menikahlah denganku, Aku mohon. "
"Tapi Tuan... bagaimana dengan tunangan Anda jika Anda menikahi Saya? "
Jacob terdiam, dia juga tidak tahu apa yang selanjutnya akan terjadi. Semuanya sudah terlanjur terjadi, walaupun rasa cintanya pad Alexsa begitu besar namun dia juga tidak mungkin egois terlebih sekarang ada janin yang harus ia pertanggungjawabkan.
"Jangan pikirkan masalah itu, sekarang kita pikirkan tentang nasib anak yang ada di dalam rahimmu. Walau bagaimanapun dia adalah darah dagingku, Aku tidak ingin egois karena rasa cinta hingga meneletantarkan anakku sendiri,"ucap Jacob.
Kanaya terdiam, entah mengapa mendengar kalimat yang Jacob lontarkan membuat Kanaya merasa bersalah pada pria itu dimana karena ia dan anak yang ada di dalam rahimnnya, Jacob harus mengabaikan perasaannya.
"Tuan yakin mau menikahi Saya dan bertanggung jawab dengan anak ini? "tanya Kanaya.
"Hem, saya akan melakukannya. "
"Lalu tunangan Anda? "
"Sudah ku katakan, jangan bahas itu lebih dulu. Sekarang masalah yang harus dilakukan adalah kita harus menikah demi bayi itu, "tekan Jacob lagi.
"Apa tidak ada jalan lainnya selain menikah Tuan? Saya tidak mau memisahkan Anda dan tunangan Anda, "jelas Kanaya.
"Jika ada, maka sudah Saya lakukan. Masalah Alexsa akan Saya beri penjelasan padanya."
Kanaya terdiam memikirkan langkah apa yang harus ia tempuh demi kebaikan bersama antara dirinya, Jacob, dan bayi mereka.
"Tuan Jika... "
***
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
H A R U K A ~C H A N
cowo plin plan huufttt... walau sdh menikah pasti dia tto jalin hubungan sm alexsa
2023-07-17
1
anie
next...selalu ditunggu up nya
2023-02-08
1