BAB 18

"Kak! "

Jacob yang telah membuka pintu mobil urung dilakukannya. Pria itu menutup kembali lalu berbalik melihat Mark yang melangkah lebar ke arahnya.

Beberapa detik kemudian Mark telah sampai di depan Jacob. Tuan Muda Kedua Garadha itu tak langsung bicara melainkan menatap Jacob cukup lama yang mana membuat Jacob sendiri heran dibuatnya.

"Ada apa?"tanya Jacob.

Mark masih terdiam, bibirnya keluh untuk menyampaikan hal apa yang ada di dalam dirinya. Diamnya Mark membuat Jacob yang harus segera pergi menemui Nenek Risma sesuai perintah Tuan Garadha tak bisa lagi bersabar.

"Jika tidak ada yang penting, Aku pergi. "

Jacob berbalik lantas kembali membuka pintu mobilnya, kaki kiri Jacob telah masuk dalam besi berjalan itu, namun suara Mark berhasil menghentikan gerakan Jacob, pria itu berbalik menatap Sang adik dengan tajam. Perkataan Mark mampu membuat Jacob marah.

"Apa yang kamu katakan? "

"Jika kakak terpaksa, biarlah Aku yang menikahi Kanaya. Dan anak itu akan Aku rawat seperti anakku sendiri, Kak Jacob tidak perlu khawatir identitas jika anak itu adalah anak Kak Jacob akan tersimpan rapat-rapat. "

Tatapan Mark terlihat sangat serius dan Jacob baru pertama kali melihat sosok lain Mark yang biasanya sengklean kini terlihat sangat serius dengan apa yang diucapkannya Tetapi niatan Mark justru membuat Jacob marah, ya Jacob marah pada dirinya sendiri bukan pada Mark.

"Kenapa? "

Mark menarik napas panjangnya, karena sudah terlanjur mengatakan niatannya maka sepertinya dia juga harus mengakui jika dia sudah jatuh hati pada Kanaya, bahkan disaat pertemuan pertama mereka.

"Aku mencintai Kanaya, Aku tahu Kak Jacob sangat mencintai Alexsa. Jadi biarkanlah Aku yang menikahi Kanaya Kak, "ucap Mark lagi.

"Tidak perlu. "

Usai mengatakan itu, Jacob langsung memasuki mobilnya dan meninggalkan rumah sakit serta Mark yang tengah memandangnya dengan tatapan sendu. Selama di dalam mobil Jacob terdiam, pikirannya sedang bercabang. Bukankah seharusnya dia senang saat mendengar niatan Mark yang ingin menggantikannya menikahi Kanaya yang tentunya dia bisa bersama Alexsa. Namun entah mengapa Jacob merasa tidak rela jika Mark menikahi Kanaya dan menjadi anak dari bayinya.

Beberapa menit kemudian Jacob telah sampai di sebuah gang yang bisa membawanya menuju kontrakan Kanaya. Jacob memarkirkan mobilnya di depan gang sempit itu, karena gang kecil itu hanya bisa dilewati oleh pejalan kaki dan motor kecil.

Sesampainya di depan kontrakan kecil itu, Jacob memandang cukup lama, keraguan seketika menyeruak di hati pria itu. Dia ragu untuk menyampaikan semua kebenaran kepada wanita tua yang telah merawat Kanaya itu. Namun, saat ucapan Tuan Garadha terngiang dimana memaksakan Jacob mau tidak mau harus melangkah ke depan pintu kontrakan itu.

Tok tok tok

"Permisi! Selamat sore, "ucap Jacob.

Cukup lama Jacob menunggu pintu itu terbuka, karena Nenek Risma yang masih di dalam kamar sedari berita kebenaran kehamilan Kanaya di dengarnya. Bahkan saat suara gaduh Jacob beberapa saat yang lalu pun tak mampu menarik perhatian Nenek Risma untuk keluar kamar tersebut.

Jacob kembali mengetuk pintu kontrakan tersebut berharap orang di dalam mau membukakan pintu. Untunglah beberapa saat kemudian Jacob melihat gagang pintu tersebut berputar lantas memperlihatkan wanita tua yang tampak sendu walau air mata itu telah mengering.

"Ada apa? "tanya Nenek Risma dengan suara khasnya.

"Saya Jacob, bisakah Saya masuk dulu Nenek. Ada hal yang ingin saya sampaikan."

Mendengar orang asing yang meminta masuk ke dalam kontrakannya tentu Nenek Risma curiga. Pintu yang tadinya terbuka itu kembali ingin ia tutup namun dengan sigap Jacob menahan pintu itu dengan tubuhnya.

"Pergi dari sini atau Aku teriak! "pekik Nenek Risma masih tetap di posisinya mendorong pintu yang ditahan oleh Jacob diluar sana. Aksi dorong mendorong pun tak terelakan lagi. Nenek Risma kekeh menutup pintu sedangkan Jacob berusaha menahan pintu agar tetap terbuka.

"Saya mohon Nek, biarkan Saya masuk sebentar saja. "

"Tidak. Kamu orang jahat, pergi dari sini! "

"Saya bukan orang jahat Nek, Ini soal Kanaya Nek. Saya mohon izinkan Saya masuk,"ucap Jacob masih berusaha menahan pintu agar tetap terbuka.

Nenek Risma yang mendengar nama cucunya secara perlahan namun pasti tidak lagi mendorong pintu dan kini membiarkan pintu itu terbuka lebar. Tidak adanya dorongan dari dalam membuat Jacob bisa bernapas dengan lega. Pintu kontrakan itu terbuka, Nek Risma yang tadi di belakang pintu kini telah menyamping lalu mempersilakan Jacob untuk masuk.

Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada, Jacob gegas memasuki kontrakan tersebut lalu mengikuti Nek Risma yang telah duduk di lantai beralaskan tikar, ia pun turut duduk disana dan berhadapan dengan Nek Risma.

"Katakan, "ucap Nek Risma.

Huft

Perlahan dengan sangat hati-hati, Jacob mulai menyampaikan tujuannya mendatangi Nek Risma yakni untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya mengenai janin yang dikandung Kanaya. Jacob juga mengatakan keberadaan Kanaya yang saat ini berada di rumah sakit karena pria itu pikir jika Nek Risma pasti tidak tahu mengenai hal itu, mengingat saat ia membawa Kanaya dari kontrakan itu Nek Risma berada di dalam kamar.

Bugh bugh bugh

Pukulan bertubi yang dilakukan secara membabi buta diterima oleh Jacob. Nek Risma yang mendengar pengakuan pria di depannya tak bisa lagi menahan amarahnya. Wanita tua itu terus memukuli Jacob tanpa henti.

"Akkhhh, ampun Nek."

"Dasar pria tak tahu diri. Kamu sudah merusak cucuku, rasakan ini semua."

Bugh bugh

Tak puas menggunakam tangannya, Nenek Widia meraih sandal jepit miliknya dan memukul Jacob menggunakan itu. Sementara Jacob hanya bisa mengangkat tangannya untuk melindungi dirinya dari amukan Nek Risma.

"Ampun Nek, maafkan Saya. Saya tahu salah, Saya berjanji akan bertanggung jawab dengan menikahi Kanaya Nek, akhh...ampun Nek."

"Kamu memang harus bertanggung jawab tetapi setelah Saya puas memukulimu. "

Nek Risma terus memukuli Jacob sampai tangannya lemas karena tenaganya sudah mulai habis.

"Kamu memang penjahat kelamin. hosh... hosh, sekarang dimana cucuku hah?"

Tangan Jacob yang tadi melindungi dirinya kini mulai turun saat tidak merasakan pukulan dari Nek Risma. Terlebih saat mendengar pertanyaan wanita tua itu.

"Naya ada di rumah sakit."

****

TBC

Terima kasih sudah membaca, jangan lupa like, komen, dan vote nya ya

Terpopuler

Comments

Aida Murni

Aida Murni

typo thornya. ayah dari bayinya.

2023-10-20

1

❀𝕴𝖒𝖆 𝕶𝖎𝖓𝖆𝖓𝖌𝖌𝖎❀

❀𝕴𝖒𝖆 𝕶𝖎𝖓𝖆𝖓𝖌𝖌𝖎❀

& mnjadi " 𝙖𝙮𝙖𝙝 " dari bayi ny barangkali ya thor,bukan mnjadi " 𝙖𝙣𝙖𝙠 " dari bayiny..🤭..ok smngat kk author💪

2023-09-04

1

Widya Asyanti

Widya Asyanti

ha,nenek tak pengertian, jahat, masak ndak tahu gimana sifat cucunya, nenek tidak bijaksana

2023-08-07

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01
2 BAB 02
3 BAB 03
4 BAB 04
5 BAB 05
6 BAB 06
7 BAB 07
8 BAB 08
9 BAB 09
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 Bab 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 Bab 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 part 45
46 Bab 46
47 BAB 47
48 Bab 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 Novel Baru
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Ba 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Mampir yuk di Novel Baru Othor
118 Bab 116
119 Bab 117
120 Bab 118
121 Bab 119
122 Bab 119
123 Bab 120
Episodes

Updated 123 Episodes

1
BAB 01
2
BAB 02
3
BAB 03
4
BAB 04
5
BAB 05
6
BAB 06
7
BAB 07
8
BAB 08
9
BAB 09
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
Bab 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
Bab 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
part 45
46
Bab 46
47
BAB 47
48
Bab 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
Novel Baru
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Ba 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Mampir yuk di Novel Baru Othor
118
Bab 116
119
Bab 117
120
Bab 118
121
Bab 119
122
Bab 119
123
Bab 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!