BAB 13

"Baiklah! Tapi Kamu harus tetap bekerja sampai akhir bulan ini. Barulah setelah itu Kamu boleh berhenti, "ucap Nyonya Celline.

"Baik Nyonya. Tapi Saya mohon saat sampai akhir bulan ini, tolong biarkan Saya berhenti bekerja Nyonya, "pinta Kanaya.

Nyonya Celline menatap penuh tanda tanya pelayan kesayangannya. Ya, sejak kedatangan Kanaya di kediaman Garadha, Nyonya Celline sudah menyukai gadis itu yang tak hanya memiliki wajah cantik namun Nyonya Celline bisa merasakan kebaikan dari dalam diri Kanaya.

"Naya, boleh Saya bertanya kenapa Kamu ingin berhenti bekerja di Kediaman Garadha? Apa Saya sudah memperlakukan kamu dengan kurang baik? Apa gaji yang kuberi kurang banyak atau Kamu memiliki masalah dengan pelayan lainnya Naya? Tolong beritahu Saya Naya"ucap Nyonya Celline.

"Tidak Nyonya. Bukan karena itu semua, hanya saja memang Saya harus berhenti Nyonya, untuk alasannya sendiri Saya tidak bisa memberitahu Nyonya karena ini pribadi, "ucap Kanaya merasa bersalah.

Huft

Nyonya Celline hanya bisa kembali menarik napas panjang. Jika Kanaya sudah mengatakan alasan pribadi maka Ia bisa apa. Walaupun saat ini Nyonya Celline masih majikan Kanaya namun ia juga tidak bisa memaksakan kehendak gadis itu untuk menceritakan segalanya kepadanya.

"Baiklah, "ucap Nyonya Celline pasrah.

"Terima kasih Nyonya. Kalau begitu Saya pamit untuk melanjutkan pekerjaan Saya Nyonya, permisi, "ujar Kanaya menundukkan dirinya dan berlalu meninggalkan Nyonya Celline.

Sekeluarnya Kanaya dari kamar Nyonya Celline, Kanaya telah disambut dengan Indri yang menatap dirinya dengan mata berkaca-kaca.

Kanaya mengulas senyumannya kepada Indri yang mana semakin membuat Indri sedih saja dibuatnya.

"Nay, kenapa Kamu tidak mengatakan saja semuanya kepada Nyonya? Andai saja Kamu mengatakannya pasti Nyonya Celline akan mengerti dan tidak akan membiarkan calon cucunya pergi dari rumah ini Nay,"celetuk Indri.

"Suut. Jangan keras-keras Ndri, nanti Nyonya mendengarnya, "ucap Kanaya menyeret tangan Indri agar menjauh dari depan kamar Nyonya Celline itu.

"Kamu sudah janji akan diam Ndri,"ucap Kanaya mengingatkannya.

"Baiklah, "ucap Indri pasrah.

Kanaya tersenyum kepada Indri dan berjalan menuju lantai atas, karena ia mendengar perintah jika Tuan Muda Mark tengah membutuhkannya.

Kanaya sendiri belum pernah bertemu dengan Mark. Karena kemarin pria itu pulang ke kediaman Garadha saat setelah gadis itu telah pulang ke kontrakannya. Dalam langkahnya Kanaya megusap perutnya yang masih datar.

"Maafkan ibu ya Nak, ibu terpaksa menyembunyikan kehadiranmu. Ibu tidak ingin saat ayahmu tahu dia akan meminta Ibu untuk menghilangkanmu. Kamu makhluk suci yang tidak bersalah, "gumam Kanaya pelan.

Kini Kanaya telah sampai di depan pintu yang katanya milik Mark, anak kedua Nyonya Celline dan Tuan Garadha.

tok

tok tok

"Tuan Muda Mark,"panggil Kanaya seiring ketukannya.

"Iya. Masuk saja."

Terdengar suara pria dari dalam kamar itu meminta Kanaya untuk masuk ke dalamnya. Perlahan Kanaya memutar handle pintu itu dan membukanya. Saat gadis itu membuka pintu tampaklah seorang pria dengan setelan kaos dan celana jins tengah kebingungan menatap deretan jaket jins yang berjajar di atas kasur pria itu.

"Tuan Muda Mark, apa ada yang bisa Saya bantu?"tanya Kanaya.

"Iya, Kau bantu Aku memilihkan jaket jins mana yang cocok untuku hari ini, "ucap Mark tanpa menoleh.

Kanaya melihat jajaran jaket jins di atas kasur yang memiliki motif berbeda dan warna berbeda. Setelah mengamati pakain dasar yang di kenakan Mark, Kanaya mendekati kasur dan meriah jaket jins berwarna hitam dengan saku pada dua sisi dadanya.

"Ini akan sangat cocok dengan pakaian dasar yang Anda kenakan Tuan Mark, "ujar Kanaya meraih hanger berisi jaket jins itu.

Mark yang melihat Kanaya dari belakang merasa sedikit familiar yang mengingatkannya dengan sosok berhijab yang Mark temui di supermarket kemarin.

"Bagaimana menurut Anda Tuan? "tanya Kanaya membalik badannya hingga kini keduanya sama-sama bisa melihat wajah satu sama lainnya.

"Kamu, "ucap Kanaya dan Mark bersamaan.

Usai mengenali satu sama lainnya. Mark dan Kanaya sama-sama tertawa.

"Ternyata Kamu yang kemarin di supermarket, "ucap Mark senang.

Mark tidak menyangka akan bertemu kembali dengan sosok berhijab yang telah menarik hatinya saat pertemuan pertamanya.

"Ah iya Tuan. Saya juga tidak menyangka jika sosok Tuan Mark adalah sosok pria baik yang kemarin Saya temui di supermarket, "ucap Kanaya dengan senyuman manisnya.

"Ah, panggil saja Mark jangan Tuan. Aku tidak setua itu ha ha ha, "pinta Mark dengan diakhiri gelak tawanya.

"Maaf Tuan, tapi disini Saya pelayan Anda jadi tidak mungkin memanggil dengan panggilan lainnya, "jelas Kanaya dengan alasannya.

"Ah baiklah. Tapi saat kita berada di luar atau hanya ada kita berdua maka panggil nama atau Kak saja bagaimana? "tawar Mark.

"Baiklah, mungkin Kak Mark tidak buruk, "ujar Kanaya menyetujuinya.

Kanaya dan Mark terlibat obrolan kecil, keduanya mudah sekali akrab terlebih dengan sosok Mark yang memiliki selera humor tinggi membuat Kanaya nyaman dalam obrolannya.

"Sudah ya Kak Mark, Aku harus keluar untuk membantu pelayan lainnya, "pamit Kanaya.

"Hemm, baiklah."ucap Mark.

Kanaya melangkah keluar kamar meninggalkan sang pemilik kamar yang terus menatap punggung gadis itu dengan senyuman lebar.

"Sepertinya Aku akan betah di rumah,"gumama Mark.

Sementara itu di perusahaan Garadha Group terlihat sosok pria yang tengah memimpin rapat karyawan begitu gagah dan karismatik.

Jacob menatap lurus power point yang disampaikan oleh setiap departemen di perusahaannya.

"Apa kau yakin, proyek ini akan berjalan dengan baik dan memberikan kita keuntungan yang besar? "tanya Jacob.

"Iya Tuan. Saya yakin seratus persen jika proyek ini akan sangat menguntungkan bagi Garadha Group, "ucap karyawan itu.

"Akan Saya pertimbangkan kembali, kirim berkasnya ke ruangan Saya nanti. dan untuk rapat hari ini Saya akhiri."

Jacon berdiri dan beranjak. untuk meninggalkan ruang rapat diikuti Riko dibelakangnya. Seluruh peserta rapat juga turut berdiri untuk mengantar kepergian Jacob dari ruang rapat tersebut.

"Apa Kau mendapat laporan mengenai Alexsa. Sedari kemarin ia sulit Aku hubungi? "tanya Jacob usai masuk ke dalam ruangannya kepada Riko.

"Anak Buah kita yang telah Saya utus untuk mengawasi Nona Alexsa melaporkan jika dia melakukan aktifitasnya seperti biasa yakni sibuk dengan pemotretan Tuan, "lapornya.

"Hah, apa iya sesibuk itu hingga dia tidak menyempatkan waktu untuk memberi kabar kepadaku, "gumam Jacob kecil.

Riko hanya bisa melihat Tuannya dengan iba. Sejatinya Riko sudah muak dengan keegoisan Akexsa yang tidak pernah sedikitpun mementingkan perasaan Tuannya, namun Riko yang hanyalah seorang asisten dari Jacob bisa berbuat apa saat akal dan mata Jacob telah tertutup dengan rasa cintanya.

"Tuan Muda. Apa Anda tidak akan pulang ke kediaman Garadha, Saya dengar Tuan Muda Mark telah kembali dari luar negeri Tuan? "ucap Riko.

"Ah iya. Sepertinya hari ini memang Aku harus pulang, entah seperti apa wajah bocah tengil itu, "celetuk Jacob.

***

Sementara itu Alexsa yang berada di LA menatap layar ponselnya yang memperlihatkan notifikasi pesan dari Jacob. Tidak sedikitpun keinginan dari Alexsa untuk membalasnya.

Setelah itu Alexsa meletakkan ponsel itu ke dalam tas miliknya dan meninggalkannya disana, sementara ia kembali berjalan mendekati fotografer yang telah memanggilnya.

"I'm back, "seru Alexsa.

***

TBC

Terpopuler

Comments

Ratna Wati Manik

Ratna Wati Manik

dr bab 1 sampe 13 ceritanya seperti kehidupan sy....jd sy merasakan akan kesdrian dhlnya

2023-07-10

0

anie

anie

next..ditunggu up nya😍😍😍😘😘😘

2023-01-29

6

lihat semua
Episodes
1 BAB 01
2 BAB 02
3 BAB 03
4 BAB 04
5 BAB 05
6 BAB 06
7 BAB 07
8 BAB 08
9 BAB 09
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 Bab 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 Bab 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 part 45
46 Bab 46
47 BAB 47
48 Bab 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 Novel Baru
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Ba 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Mampir yuk di Novel Baru Othor
118 Bab 116
119 Bab 117
120 Bab 118
121 Bab 119
122 Bab 119
123 Bab 120
Episodes

Updated 123 Episodes

1
BAB 01
2
BAB 02
3
BAB 03
4
BAB 04
5
BAB 05
6
BAB 06
7
BAB 07
8
BAB 08
9
BAB 09
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
Bab 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
Bab 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
part 45
46
Bab 46
47
BAB 47
48
Bab 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
Novel Baru
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Ba 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Mampir yuk di Novel Baru Othor
118
Bab 116
119
Bab 117
120
Bab 118
121
Bab 119
122
Bab 119
123
Bab 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!