BAB 03

"Mungkin hari ini cukup. Kasihan Nenek pasti sudah lama menunggu, "ucap Kanayah.

Bermodalkan dengan memori arah yang sebelumnya dia lewati, Kanayah berjalan pulang menuju kontrakannya.

Kanayah melewati pasar yang terlihat mulai sepi. karena hari sudah mulai sore para pedagang mulai sepi hanya para pedagang makanan ringan yang masih berjualan di pinggir jalan.

Gadis itu tentu tak dapat menutupi kekagumannya. pertama kalinya seorang gadis desa yang kini bisa melihat ramainya kota, serta hiruk pikuk masyarakatnya semakin membuat Kanayah berdecak kagum.

Hanya saja, Kanayah yang polos dan menganggap jika orang-orang yang dilihatnya semuanya adalah orang baik, tentu akan menjadi sebuah masalah dalam hidup gadis itu jika ingin bertahan di kota.

Saat asiknya mengamati ramainya kota, tanpa disadari oleh Kanayah, terdapat dua sosok pria yang mengikuti gadis itu, mencari momen yang pas untuk melakukan aksi mereka.

Saat suasana sudah mendukung , kedua pria itu menarik tangan Kanayah ke sebuah gang sempit.

"Akhh, "pekik Kanayah.

Tubuh Kanayah di dorong pada ujung gang tersebut. Gadis itu beringsut ketakutan melihat tatapan lapar dua pria itu.

"Kalian siapa? Jangan macam-macam, "ucap Kanayah ketakutan.

"Ha ha ha, hanya satu macam cantik. Mari mencapai kepuasan bersama,"ucap salah satu pria.

Kanayah semakin takut dibuatnya. Rasa trauma akan peristiwa pelecehan di desa oleh Pak Lurah belum juga hilang, kini gadis itu harus kembali berhadapan dengan pria-pria yang menatapnya penuh nafsu.

"Tolong... tolong! "teriak Kanayah.

Gadis itu berharap seseorang menolongnya, dan menyelamatkan dirinya dari situasi yang menakutkan ini.

"Percuma saja Kamu berteriak cantik. Disini sepi dan orang-orang tidak akan peduli, jadi lebih baik menurutlah,"ucap pria satunya.

kedua pria itu mendekati tubuh Kanayah yang terus memberingsut hingga terpentok pada dinding gang. Kanayah mencoba bangkit dengan memegang dinding gang tersebut karena kakinya terasa lemas akibat rasa takutnya.

Sret

Sayang sungguh sayang, usaha Kanayah sia-sia. Tangan gadis itu ditarik oleh salah satu pria itu hingga kembali terjerembab.

"Tolong, lepaskan Saya, "ucap Kanayah mulai berair.

Tidak peduli dengan teriakan Kanayah dan aksi berontaknya, dua pria itu kini sudah menarik kaki jenjang gadis itu.

Kanayah menendang sembarang terus memberontak. Tetapi dia hanya gadis lemah yang tidak sanggup melawan tenaga dua pria dewasa.

Sreet

Lengan baju Kanayah ditarik hingga sobek, pria satunya lagi menarik celana bahan Kanayah. Gadis itu berusaha mempertahankan celananya agar tidak lepas.

"Hiks... hiks... Tolong... tolong, "dengan sisa tenaganya Kanayah masih berteriak berharap adanya seseorang yang mau menolongnya.

Dua pria itu tak menghiraukan tangisan Kanayah, mereka sedang berusaha melepaskan pakaian Kanayah. salah satu dari mereka menarik tangan Kanayah ke atas agar tidak lagi mencekal celananya yang hingga saat ini tidak bisa mereka lepaskan.

"Pegang tangan dia, biar Gue yang lepasin celana sialan ini, "perintah salah satu pria iti pada rekannya.

Tangan pria yang berada di bawah kaki Kanayah perlahan memegang celana bahan gadis itu yang tak lagi ditahan oleh Kanayah.

sementara Kanayah hanya bisa menangis sesegukan dan memejamkan matanya, karena tangan yang tadi ia gunakan untuk mempertahankan celananya sedang dicengkram oleh pria lainnya.

Ya Allah, tolonglah hamba. batin Kanayah.

Dugh dugh dugh

"Akh."

Sebuah suara tendangan dan pukulan terdengar di telinga Kanayah. Perlahan mata gadis itu terbuka untuk melihat keadaan. Seorang gadis terlihat tengah menghajar dua pria yang sebelumnya hendak melecehkan Kanayah. Tidak hanya gadis itu, beberapa orang juga bersamanya.

Cepat-cepat Kanayah mendudukkan tubuhnya yang tadi terlentang paksa oleh dua pria itu.

"Udah pada tua. Sukanya buat resah Jakarta. Ini rasakan tendangan Gue, "ucap gadis yang menyelamatkan Vita itu sembari melayangkan tendangan dan tinjuan pada dua pria itu.

"Ampun... Ampun, "ucap kedua pria itu.

"Udah bawa saja mereka Pak, "ucap Gadis itu usai puas membuat dua pria itu babak belur.

Kedua pria yang tadi akan melecehkan Kanayah, akhirnya dibawa orang-orang ke kantor polisi.

Indri, nama gadis yang telah menyelanatkan Kanayah. Indri mendekati tubuh Kanayah yang duduk memeluk lututnya gemetaran.

"Lo sudah aman sekarang, jangan takut lagi ya, "ucap Indri memeluk Kanayah.

Kanayah perlahan mendongakkan kepalanya menatap sosok yang telah menyelamatkan dirinya. "Indri...hiks...hiks, "ucap Kanayah berhambur memeluk tubuh Indri.

"Kanayah, ini benaran Lo,"ucap Indri tak percaya.

Indri adalah sahabat Kanayah satu-satunya di desa. Hanya dialah yang selalu percaya jika Kanayah adalah gadis baik-baik, dan selalu menjadi penolong Kanayah.

Indri merenggangkan pelukan Kanayah untuk memastikan jika seseorang yang tadi diselamatkannya adalah sahabat kecilnya.

"Ya ampun, ini beneran Lo Naya. Kenapa Lo bisa ada di Jakarta? "tanya Indri.

Kanayah menghapus air matanya yang masih tersisa. Gadis itu tersenyum kecil dan berkata.

"Panjang ceritanya Ndri. Sekarang ikut Aku ke kontrakan ya, biar ketemu Nenek sama Aku ceritakan semuanya, "ucap Kanayah.

"Nenek Risma juga di Jakarta? "tanya Indri lagi yang diangguki Kanayah.

"Iya. Makanya sekarang ikut Aku Ndri. Tapi dimana nasi yang tadi Aku beli ya? "

Kanayah mengedarkan netranya ke sekitar, hingga ia melihat satu bungkus nasi yang beberapa saat lalu dibelinya telah tak berbentuk. Gadis itu berdiri mendekati sebungkus nasi itu.

"Yah, sudah hancur. Gimana dong?"gumam Kanayah.

Puk puk puk

"Udah, nanti Gue beliin aja Nay. Yuk jalan, "ajak Indri usai menepuk pundak Kanayah.

Kanayah tersenyum lembut. Gadis itu beranjak dibantu Indri dan melangkah menuju kontrakan sempit yang beberapa saat lalu disewanya. Sesuai ucapan Indri, saat dalam perjalanan gadis itu membelikan dua bungkus nasi beserta es teh untuk Kanayah dan Nenek Risma.

"Assalamualaikum Nek, "salam Kanayah.

"Waalaikumsalam, Naya kamu kenapa lama sekali. Nenek takut kamu kenapa-kenapa, "ucap Nenek Risma usai membuka pintu tersebut.

"Kanayah baik-baik saja Nek, oiya Nek masih ingat gak sama gadis disamping Naya ini? "tanya Kanayah menunjuk Indri disebelahnya.

Nenek Risma mengernyit mencoba untuk mengingat-ingat. "Indri. Indri anaknya Bu Wati kan? "tanya Nenek Risma.

"Wah, benar Nek. Ini Indri,"bukan Kanayah tetapi Indri yang menyautinya.

Kedua gadis itu memasuki kontrakan sempit itu dan duduk lesehan disana. Indri memandangi sekitar kontrakan itu yang sangat sempit dan tidak ada apa-apa disana.

"Nek, ini nasi dibeliin sama Indri loh, "ucap Kanayah menunjukkan dua bungkus nasi kepada Nenek Risma.

"Wah, terima kasih ya Nak Indri, "ucap Nenek Risma.

"Iya Nek sama-sama, "jawab Indri.

"Nenek ambil piring dulu ya Nay, alhamdulillah tadi yang punya kontrakan meminjamkan alat makan untuk kita juga,"ucap Nenek Risma.

Indri menatap Kanayah dan memastikan Nenek Risma yang sudah masuk ke dalam

"Nay, Kamu tadi sudah janji mau cerita kenapa bisa sampai disini kan, sekalian ceritakan peristiwa tadi, "tanya Indri.

Kanayah menatap arah belakang dimana bayangan Nenek Risma menghilang. "Ikut Aku yuk Ind. Nanti Aku ceritakan semuanya, "Kanayah menarik tangan Indri ke dalam satu-satunya kamar di kontrakan tersebut.

Kanayah menceritakan semuanya dari peristiwa di desa sampai kejadian dirinya yang hampir di perk*sa.

"Ya ampun Nay. Malang sekali hidup kamu, "ucap Indri.

Indri menarik tubuh Kanayah dalam pelukannya untuk menyalurkan kekuatan pada sahabatnya itu.

"Jadi sekarang Kamu lagi butuh pekerjaan?"tanya Indri.

"Iya Ndri."

"Kamu punya pulpen sama kertas gak? "tanya Indri.

"Sepertinya ada, sebentar Aku ambilkan di tas ya Ndri. "

Kanayah beranjak dan membongkar tas usangnya. Karena dulu di desa ia bekerja sebagai pelayan warung makan. Kanayah biasa menyediakan bolpoin yang biasa ia gunakan untuk mencatat bahan-bahan.

"Ini Ndri, "ucap Kanayah mengulurkan sebuah bolpoin kepada Indri dan secarik kertas.

Indri menerimanya dan menuliskan sesuatu di sana.

"Besok Kamu kesini ya Nay. Nanti kalau ditanya bilang saja cari Aku gitu,"ucap Indri.

"Ini apa Ndri? "tanya Kanayah.

"Itu rumah majikan Aku. Kamu gak papa kan kalau kerja jadi ART disana? "tanya Indri memastikan.

"Iya Ndri, gak papa. Makasih banyak ya Ndri,"ucap Kanayah terharu.

"Ya sudah, ingat besok kesana ya,"ucap Indri diangguki Kanayah.

Indri melihat jam pada ponselnya yang menunjukkan hari hampir petang.

"Sepertinya Aku harus pulang sekarang Nay, takut dimarahi majikan."ucap indri.

Indri beranjak diikuti Kanayah. Keduanya keluar kamar bebarengan Nenek Risma yang keluar dari belakang.

"Loh, Indri mau kemana? "tanya Nenek Risma.

"Indri harus pulang Nek, takut dimarahi sama majikan Indri. pamit ya Nek. Assalamualaikum, "pamit Indri menyalami Nenek Risma.

"Iya Nak. Kamu hati-hati ya, "balas Nenek Risma.

"Ingat besok jangan lupa loh Nay, "ucap Indri sebelum melangkah menjauh.

"Iya Ndri, kamu hati-hati,"ucap Kanayah berseri.

Gadis itu melambaikan tangannya yang juga dibalas oleh Indri. sementara itu. Nenek Risma sudah kembali duduk dengan dua piring nasi bungkus di depannya.

Kanayah menutup pintu kontrakan dan mendekati Nenek Risma. "Yuk Nek makan, "ajak Kanayah.

Kanayah dan Nenek Risma membaca doa terlebih dahulu sebelum memakan nasi bungkus tersebut.

***

TBC

Terpopuler

Comments

I Dw Ny Manasamadhi

I Dw Ny Manasamadhi

ceritanya terlalu sadis,,Endak ada Sedikit aja pesan moral,,,,

2024-07-13

0

Aida Murni

Aida Murni

lanjuuut suka aku tuh.

2023-10-20

0

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

lanjut lagi thor

2023-10-12

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01
2 BAB 02
3 BAB 03
4 BAB 04
5 BAB 05
6 BAB 06
7 BAB 07
8 BAB 08
9 BAB 09
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 Bab 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 Bab 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 part 45
46 Bab 46
47 BAB 47
48 Bab 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 Novel Baru
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Ba 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Mampir yuk di Novel Baru Othor
118 Bab 116
119 Bab 117
120 Bab 118
121 Bab 119
122 Bab 119
123 Bab 120
Episodes

Updated 123 Episodes

1
BAB 01
2
BAB 02
3
BAB 03
4
BAB 04
5
BAB 05
6
BAB 06
7
BAB 07
8
BAB 08
9
BAB 09
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
Bab 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
Bab 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
part 45
46
Bab 46
47
BAB 47
48
Bab 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
Novel Baru
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Ba 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Mampir yuk di Novel Baru Othor
118
Bab 116
119
Bab 117
120
Bab 118
121
Bab 119
122
Bab 119
123
Bab 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!