"Mama sungguh kecewa sama Kamu Jacob!"
"Maaf Ma."
Hanya kalimat maaf yang dapat teruntai dari bibir pria itu saat Nyonya Celline yang terus mengatakan kalimat kecewa padanya. Sementara Tuan Garadha hanya diam tak bersuara, pria itu tentu sangat marah pada putra kebanggaannya itu tetapi Tuan Garadha sengaja diam karena tidak mungkin ia menumpahkan amarahnya di rumah sakit. Begitu pun dengan Mark, yang sedari tadi duduk di sisi Nyonya Celine mengusap bahu wanita itu agar tenang.
Ceklek
Pintu ruang IGD yang sedari tadi ditunggu-tunggu akhirnya terbuka menampilkan sosok berpakaian jas dokter yang melangkah keluar ruangan tersebut.
"Keluarga pasien, "panggil dokter tersebut.
"Saya ayah dari anak yang dikandung wanita di dalam, "ucap Jacob.
"Saya Neneknya, "ucap Nyonya Celline.
"Saya Kakeknya, "ucap Tuan Garadha dengan suara beratnya.
"Yang jelas kami keluarganya Dokter, "ringkas Mark untuk semua orang disana.
Dokter itu hanya menatap mereka secara bergantian lalu berkata.
"Begini Tuan dan Nyonya sekalian, untuk kondisi kandungan pasien baik-baik saja. Hanya saja kondisi ibu dari jabang bayi masih tak sadarkan diri. Tubuhnya sangat lemah. Pasien akan kami bawa menuju kamar rawat dan semoga saja bisa lekas sadar. "
Keluarga Garadha hanya diam menyimak segala keterangan yang diberikan oleh dokter tersebut. Sampai akhirnya brangkar yang membawa Kanaya terlihat di dorong oleh perawat keluar ruang IGD menuju kamar VVIP sesuai permintaan keluarga Garadha.
Jacob dan yang lainnya turut melangkah mengikuti laju roda-roda brangkar tersebut, hingga memasuki kamar yang akan ditempati oleh Kanaya. Setelah staf rumah sakit keluar, suasana kamar inap tersebut berubah sangat sunyi. Nyonya Celline dan Tuan Garadha duduk di sofa memandang tubuh lemah Kanaya di atas brangkar dari jauh.
"Sekarang sudah seperti ini apa yang akan Kamu lakukan Jacob? "tanya Tuan Garadha dengan suara beratnya.
Jacob yang dipanggil mengalihkan atensinya dari brangkar ke arah sofa dimana Tuan Garadha berada. Pria itu tidak tahu harus menjawab apa pertanyaan Tuan Garadha. Jacob kira setelah kesepakatan tempo lalu bersama Kanaya semuanya telah selesai, namun kini dengan hadirnya janin di rahim wanita itu tentu semuanya tak akan selesai begitu saja.
"Jacob tidak tahu Pa, Jacob bingung. "
Nyonya Celline yang tadinya menunduk memegang kepalanya, mendongak menatap tajam putranya yang setelah sampai seperti ini saja masih tidak tahu harus berbuat apa.
"Kamu tidak tahu Jacob. Apa yang saat ini Kamu pikirkan setelah menghamili anak gadis orang hah! "bentak Nyonya Celline.
"Ma, yang sabar Ma," ucap Mark menenangkan Nyonya Celline.
Karena rasa marahnya dan kecewa pada sang putra, Nyonya Celline sampai menangis tersedu di pelukan Mark. Sedangkan Tuan Garadha masih memandang Jacob dengan tatapan tajamnya.
"Nikahi dia! "
Semua orang menatap Tuan Garadha terkejut, tak terkecuali Jacob yang karena terkejutnya sampai berpindah posisinya dan berjalan mendekati Tuan Garadha.
"Nikahi dia? Tapi Pah, Jacob sudah memiliki Alexsa dan sangat mencintai dia Pah. Jacob tidak mau menyakiti hati Alexsa Pa. Jacob gak bisa nikahi dia Pa
Mendengar putranya yang masih memikirkan perasaan Alexsa yang meninggalkan Jacob karena obsesinya sebagai model internasional padahal saat ini ada seorang wanita yang tak bersalah dan telah dihancurkan oleh Jacob membuat Tuan Garadha naik pitam.
Plak
Plak
Tamparan bertubi melayang pada dua pipi Jacob dengan sangat keras. Bahkan karena kerasnya sudut bibir Jacob mengeluarkan darah.
"Kamu sungguh sudah dibutakan oleh cinta Jacob. Sadar! jika Alexsa benar-benar mencintaimu dia tidak akan terus mengabaikan perasaanmu. Papa tidak mau tahu, nikahi dia!"bentak Tuan Garadha.
"Tapi Pa... "
"Nikahi dia atau seluruh nama Kamu akan Papa coreng dari kartu keluarga Garadha, "ujar Tuan Garadha.
"Mama juga tidak akan mengakui Kamu sebagai anak jika tidak mau menikahi Kanaya, "timpal Nyonya Celline.
Jacob menatap kedua orangtuanya dengan frustrasi. Dia tidak memiliki jalan selain mengikuti kemauan dari kedua orangtuanya itu.
"Pa... Ma... jika Kak Jacob tidak mau bertanggung jawab dengan Kanaya, biar Mark yang menikahinya,"ucap Mark yang sedari tadi diam kini membuka suaranya.
Semua orang menatap Mark, pria yang sedari tadi tak bersuara tiba-tiba mengatakan akan bertanggung jawab dengan apa yang tidak pernah dilakukan olehnya. Jacob juga tak kalah kagetnya mendengar kalimat yang keluar dari bibir Mark. Namun, kesanggupan Mark bukan membuat Jacob senang, melainkan pria itu justru merasa gagal menjadi seorang Kakak. Dia tidak mungkin melimpahkan segala masalah yang ia lakukan kepada adiknya itu, Jacob sepertinya memang harus menikahi Kanaya, untuk saat ini mungkin itu yang akan diambilnya mungkin sampai bayi itu lahir atau entahlah karena hati Jacob saat ini hanya milik Alexsa.
"Baik, Jacob saja yang akan menikahi dia,Mark tidak perlu bertindak,"putus Jacob.
Tuan Garadha dan Nyonya Celline menarik napas lega karena akhirnya Jacob mau menikahi Kanaya. Sementara Mark yang sedari tadi hanya melihat terlihat raut muka pria itu berubah. Dia sudah jatuh hati dengan Kanaya.
"Sekarang kau datangi Neneknya Kanaya untuk mengakui semuanya dan sampaikan juga jika Kamu yang akan bertanggung jawab, "ujar Tuan Garadha.
Jacob hanya diam namun kepalanya mengangguk untuk menuruti permintaan Tuan Garadha.
***
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Aida Murni
keluarga yg smart dan memiliki attitude yg baik.
2023-10-20
4
Maura Sakti
semangat thor
2023-09-04
1
ida wati
saya reader nya dok 🤣🤣🤣
2023-08-20
1