"Mengenai peristiwa semalam bisakah Kamu melupakannya."
Deg
Jantung Kanaya terasa nyeri. Perkataan Jacob barusan mengisyaratkan jika pria itu menginginkan dia tutup mulut.
"Maaf. Aku tahu mungkin ini terdengar kejam untukmu, tetapi Kamu tahu kan jika Aku sudah bertunangan dan Aku sangat mencintainya. Aku tak mau bila sampai hal ini bisa menyakitinya, "ucap Jacob.
Kanaya tersenyum getir. Gadis itu tahu jika Jacob sangat mencintai tunangannya, namun kenapa pria itu bisa sampai dengan mudahnya meminta dia untuk melupakan peristiwa semalam begitu saja.
"Kamu boleh minta uang dengan nominal berapa pun kepadaku. Aku akan memberikannya sebagai tanggung jawabku yang telah mengambil kesucianmu, "ucap Jacob.
Tes
Satu titik cairan bening keluar dari sudut mata Kanaya. Gadis itu kini tahu, ternyata bagi orang kaya uang adalah penyelesaian segala masalah.
"Tuan Muda. Terima kasih atas tawarannya tapi saya tidak butuh uang pertanggungjawaban Anda, Tuan Muda, "jawab Kanaya.
Jacob menatap Kanaya yang juga tengah menatapnya dengan senyuman kecil.
"Katakan apa yang Kamu inginkan? "tanya Jacob.
"Tidak ada, hanya satu yang Aku pinta biarkan Saya tetap bekerja disini. Karena dengan ini Saya bisa menghidupi Nenek Saya, "ucap Kanaya.
"Apa hanya itu? Katakan semua keinginannmu, Kamu mau rumah, mobil, perhiasan atau lainnya. Karena Aku tidak ingin menjadi pria egois yang tega menghancurkan masa depanmu, "ucap Jacob.
Kanaya tertawa dalam hati. Pria di depannya itu mengatakan jika dia tidak ingin egois, lalu kenapa dia dengan entengnya mengatakan untuk melupakan karena tunangannya.
"Iya hanya itu Tuan Muda."
"Baiklah,"balas Jacob.
"Tuan Muda Saya harus melanjutkan pekerjaan Saya. Permisi,"pamit Kanaya.
Kanaya memutuskan untuk segera keluar dari kamar Jacob. Ia sudah tidak bisa terus berhadapan dengan pria itu, hatinya terlalu sakit jika harus diam dan mendengarkan kalimat yang hanya akan membuat dirinya marah.
Namun sebelum Kanaya keluar dari kamar itu, kaki Kanaya berhenti dan bibir gadis itu mengatakan sesuatu yang cukup mengagetkan.
"Tuan, melupakan mungkin tidak bisa Saya lakukan. Tetapi Anda tidak perlu khawatir karena Saya tidak akan meminta pertanggungjawaban dari pria egois seperti Anda, "ucap Kanaya.
Usai mengatakan itu Kanaya gegas keluar kamar Jacob. berlari sekuat tenaga dengan menahan tangisnya, karena dia tidak ingin orang-orang kediaman Garadha melihat air matanya.
Kanaya berlari menuju arah dapur untuk mencari keberadaan Indri. Gadis itu memutuskan untuk pulang saja ke kontrakan.
"Ndri, "panggil Kanaya.
"Loh. Kamu sudah selesai ketemu Tuan Muda Jacob? "tanya Indri yang hanya diangguki oleh Kanaya.
"Ndri. Kamu gak perlu ke kontrakan karena Aku sendiri yang akan pulang Ndri. O iya tolong sampaikan sama Nyonya Celline jika hari ini Aku izin tidak kerja dulu, "ucap Kanaya.
"Kamu gak papa kan Nay? "tanya Indri curiga.
"Aku baik-baik saja Ndri. Ya udah Aku pulang dulu ya, Assalamualaikum,"pamit Kanaya berbalik.
Grep
Indri memegang tangan Kanaya membuat gadis itu menoleh menatap Indri. Reaksi Kanaya yang membuat Indri cukup tidak suka ialah gadis itu akan tersenyum menutupi lukanya.
"Aku pulang dulu Ndri, "ucap Kanaya.
Dilepaskannya genggaman Indri perlahan lantas Kanaya memberikan senyuma untuk sahabat satu-satunya itu. Kemudoan, dia gegas melangkah meninggalkan Indri yang hanya bisa menatap punggung Kanaya uang yang mulai menjauh.
Sementara itu di dalam kamar terlihat Jacob terdiam setelah mendengar ucapan Kanaya.
"Apa Aku terlalu egois? Tapi, Aku benar-benar tidak bisa bertanggungjawab untuk menikahinya. Aku sangat mencintai Alexsa, "celetuk Jacob.
***
Kanaya yang telah menempuh perjalanan selama beberapa menit akhirnya sampai di depan kontrakannya. Tak lupa di tangan gadis itu terlihat satu bungkus nasi yang ia beli untuk Nenek Risma.
tok
tok
tok
Kanaya mengetok pintu tersebut, agar orang yang di dalam membukakan untuk dirinya. Tak lama terlihat gagang pintu kontrakan sederhana itu berputar dan terbukalah pintu kontrakan tersebut dengan menampilkan sosok wanita tua yang sangat Kanaya sayangi.
Grep
Kanaya memeluk Nenek Risma erat. Tangis Kanaya juga mulai pecah dalam pelukannya itu. Nenek Risma yang merasa jika cucunya tengah bersedih mengelus rambut gadis itu penuh sayang.
"Masuk ya Nak,"ucap Nenek Risma melepaskan pelukan Kanaya.
Kanaya menggangguk mengiyakan ucapan Nenek Risma untuk masuk ke dalam kontrakan tersebut.
"Ada apa? Katakan sama Nenek,"pinta Nenek Risma yang telah duduk di ruang tamu beralasan tikar itu.
Kanaya menggelengkan kepalanya. Dia masih tak bisa menceritakan semuanya pada Nenek Risma. Gadis itu masih tak sanggup menghadapi kesedihan dan amarah Nenek Risma jika mengetahui semuanya.
"Tidak ada Nek, hanya saja apa boleh Naya berbaring di pangkuan Nenek? "pinta Kanaya.
Nenek Risma tersenyum mendengar itu. Wanita itu menepuk pahanya memberitahu pada Kanaya untuk berbaring di atasnya.
Kanaya membaringkan kepalanya di atas Pangkuan Nek Risma. Karena saat ini, hanya perlakuan yang seperti ini adalah sesuatu yang sangat dibutuhkannya.
"Kamu kenapa Nay? "tanya Nenek Risma dengan tangan mengusap lembut surai Kanaya.
"Nek, misal Naya memakai hijab bagaiman? "tanya Kanaya tanpa mau menjawab ucapan Nenek Risma.
"Wah. Bagus dong Nay, cucu Nenek pasti akan terlihat sangat cantik jika berhijab, "ucap Nenek Risma.
Kanaya tersenyum kecil. Tanpa disuruh air matanya menetes membasahi pipi mulusnya. dengam posisi Kanaya yang miring tentu Nenek Risma tidak akan tahu jika cucunya itu tengah menangis pilu.
Setelah pertanyaan Kanaya itu, tidak ada lagi pembicaraan diantara keduanya. Nenek Risma terus mengelus lembut surai Kanaya sedangkan Kanaya terdiam memikirkan nasibnya sebagai wanita yang sudah tak perawan lagi. Sesekali terlihat tangan Kanaya menghapus air mata yang membasahi kedua pipinya.
"Aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Semoga semuanya baik-baik saja, "batin Kanaya.
***
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Aida Murni
yakin tambah cantik kalau berhijab. yakin si babang Yakob makin kepincut entar
2023-10-20
1
#ayu.kurniaa_
.
2023-10-18
0
Hesti Dwi Putri
kasihan kamu nay,yatim piatu yg tertindas 😭😭
2023-10-17
0