BAB 06

"Eugh,"

Mata tajam bak elang itu mulai terbuka karena silaunya sinar matahari pagi yang menyeruak masuk melalui cela-cela korden jendela.

Jacob mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Pria itu memijat pelipisnya yang terasa pusing akibat minuman alkohol yang pertama kali pria itu sentuh.

Jacob merogoh ke arah bawah pahanya mencari benda pipih miliknya.

Deg

Mata Jacob membulat saat menyadari dirinya yang telanjang bulat. Disingkapnya selimut tebal itu.

" Da-rah! A-apa yang sudah Aku lakukan? "gumam Jacob.

Jacob memastikan kembali noda merah yang menempel pada seprai kasur itu. Dan detik selanjutnya pria itu duduk lemas di atas kasurnya dengan kondisi masih telanjang bulat saat ia yakin jika noda merah itu adalah darah. Jacob menatap sekeliling, hingga seonggok celana panjang serta boxernya yang tercecer sembarangan di lantai semakin membuat dia frustasi.

"Apa semalam Aku baru saja memerawani anak gadis? Lalu siapa dia? "gumam Jacob.

"Tidak. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, Aku harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi,"putus Jacob.

Pria itu meraih celana itu dan mengenakanannya saat dia mencari kemeja miliknya. Barulah Jacob sadar jika Kemeja itu tidak ada di dalam kamarnya. Tidak ingin ambil pusing, Jacob memilih mengambil baju lainnya dari walk in closet.

Sebelum meninggalkan kamarnya, Jacob menyempatkan diri untuk menggulung seprai dan menyembunyikannya di dalam lemari miliknya. Usai itu, gegas saja Jacob melangkah menuju ruang kerja dan membuka laptop untuk mengecek CCTV disana.

"Dia, "gumam Jacob.

Jacob memotong rekaman video semalam dan menyimpannya secara pribadi. Jacob tidak tahu untuk apa, hanya saja dia pikir hal itu harus dia lakukan.

Usai memastikan siapa sosok yang telah ia renggut kesuciannya. Jacob melangkah keluar ruang kerja untuk mencari Kanaya.

"Hey kamu! "seru Jacob.

"Saya Tuan Muda, "tanya Indri memastikan.

"Hem, apa teman kamu itu ada disini? "tanya Jacob.

"Teman saya. Maksud Tuan Muda adalah Kanaya? "

"Hem. "

"Iya Tuan Muda, sekarang dia sedang di kamar Saya karena kondisi badannya yang sedang dalam kondisi kurang sehat, "jelas Jacob.

Semakin yakinlah Jacob jika semalam telah terjadi sesuatu diantara dirinya dan pelayan baru Kediaman Garadha.

"Suruh dia ke kamar Saya. Saya butuh bantuan dia, "perintah Jacob.

"Tap-Tapi Tuan, Kanaya sedang... "

"Saya tidak mau tahu. Jika dia tidak datang dalam waktu sepuluh menit. Akan Aku pastikan dia tidak akan bekerja disini lagi, "ancam Jacob.

"Baik Tuan Muda."

Usai mengatakan itu. Jacob berbalik menuju kamarnya lagi. Pria itu akan menunggu Kanaya disana. Sementara itu Indri yang hendak menuju kamarnya untuk mengatakan jika Jacob tengah mencarinya tidak sengaja berpapasan dengan Tuan Garadha.

"Ada apa? "tanya Tuan Garadha.

"Itu Tuan, tadi Tuan Muda Jacob meminta Saya untuk memanggilkan Kanaya,"jelas Indri.

"Dia semalam pulang? Tak biasanya dia pulang tanpa mengabari Celline, "gumam Tuan Garadha.

"Mari Tuan, "pamit Indri karena Tuan Garadha tak lagi merespon ucapannya.

Tuan Garadha berdehem mengiyakan kalimat Indri, membiarkan gadis itu berjalan menuju kamarnya untuk memanggilkan Kanaya.

Ceklek

Indri perlahan masuk ke dalam kamar. Terlihat Kanaya yang tidur dengan posisi membelakangi pintu. Indri berjalan mendekatinya dan menggoyangkan bahu Kanaya pelan.

"Nay... Naya, "

"Eugh, ada apa Ndri? "tanya Kanaya dengan suara serak.

"Hemmm, itu Tuan Muda Jacob manggil Kamu, Nay. Tapi kalau kamu gak mau, biar Aku bilang saja sama Tuan Muda Jacob kalau kamu sedang sakit, "ujar Indri.

"Si-siapa yang tadi manggil Aku Ndri? "tanya Kanaya lirih.

Indri mengamati perubahan mimik Kanaya. Terlihat jelas ada sebuah ketakutan yang tengah Kanaya sembunyikan darinya.

"Tuan Muda Jacob manggil Kamu, Nay. "ulang Indri.

"Cepat atau lambat pasti dia akan menyadarinya. Tapi kenapa sangat cepat. Aku harus apa ya Allah,"batin Kanaya

"Nay gimana? Kamu bisa gak? Kalau gak bisa jangan dipaksa. Aku tahu kamu pasti sedang tidak baik-baik saja, "ucap Indri.

"Aku akan menemuinya Ndri, gak papa. Pasti Tuan Muda Jacob sedang butuh bantuanku, "ujar Kanaya.

Grepp

Indri berhambur memeluk Kanaya. Gadis itu menangis karena melihat senyuman Kanaya yang justru membuat hati Indri merasa teriris.

"Kalau kamu mau nangis. Nangis aja Nay, jangan senyum kayak tadi. Aku gak tahu harus apa buat bantuin Kamu, "ucap Indri dalam isaknya.

Kanaya menepuk bahu Indri dan berkata. "Aku baik-baik aja Ndri. Kamu mau jadi sahabat Aku aja sudah lebih dari cukup Ndri, "ucap Kanaya.

Indri melepas pelukannya lalu mengelap sisa air matanya yang tadi tak sengaja keluar. Indri menatap Kanaya lalu tersenyum.

"Pasti, aku pasti akan terus jadi sahabat Kamu. Aku bakal terus ada buat Kamu Nay, jika sekarang Kamu masih tidak mau cerita gak papa, Aku akan menunggunya, "ujar Indri.

Kanaya balik tersenyum, setidaknya saat ini ada seseorang yang mau ada disisinya sudah membuat Kanaya merasa lega.

"Ya sudah Aku mau menemui Tuan Muda Jacob dulu. Sekarang boleh Aku pinjam pakaian Ndri."

Indri menatap tampilan Kanaya yang masih memakai kemeja pria yang ingin rasanya saat Indri berikan bogeman mentah saa tahu siapa pria itu.

Indri beranjak mendekati lemari plastik kecil di sudut ruangan itu dimana pakaiannya berada.

"Pakai ini aja Nay, "ujar Indir menyodorkan satu set pakaian lengkap dengan pakaian dalam yang baru beberapa hari lalu dibelinya dan belum dikenakan sama sekali.

"Makasih Ndri, Oh ya Ndri boleh minta tolong Kamu nanti ke kontrakan Aku untuk membawakan makanan buat Nenek. Tolong juga katakan sama Nenek kalau Aku sedang sangat sibuk dan nanti sore baru bisa pulang. Karena Aku gak mungkin pulang dalam keadaan seperti ini, "pinta Kanaya.

Indir tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Setelah itu Indri keluar dari kamarnya membiarkan Kanaya berganti disana.

Perlahan Kanaya berjalan mendekati kamar Jacob. Setiap langkah yang dilakukan gadis itu terasa berat seperti ada beton besar yang mengikat pada kedua pergelengan kakinya.

"Huft. "

Kesekian kalinya Kanaya menghembuskan napasnya saat telah sampai di depan pintu kamar Jacob. Masih jelas diingatannya bagaimana semalam dirinya menjerit meminta pria itu menghentikan aksinya namun semuanya sia-sia karena Jacob yang seakan tuli.

Tok tok tok

"Tuan Muda, "ucap Kanaya.

"Masuk, "sebuah suara bariton dari dalam sana memerintahkan Kanaya.

Dengan tangan yang gemetaran, Kanaya memegang gagang pintu tersebut dan memutarnya perlahan.

Ceklek.

"Tu-an, "panggil Kanaya gagap.

"Tutup pintunya, "perintah Jacob tanpa membalikkan badannya.

Sesuai perintah Jacob, Kanaya menutup pintu tersebut. Gadis itu masih mematung di depan pintu kamar tersebut, dia masih enggan mendekati Jacob. Saat ini saja dengan kondisi berdua saja di kamar pria itu menurut Kanaya sudah sangat menakutkan.

"Aku rasa Kamu tahu kenapa memanggilmu kesini, "ucap Jacob dingin.

Kanaya tak menjawab sepatah katapun, gadis itu hanya menunduk menatap lantai.

Jacob berbalik, menatap sosok Kanaya yang masih bergeming di depan pintu membuat pria itu hanya bisa menarik napasnya panjang.

Huft.

"Kemarilah, "perintah Jacob.

"Tidak Tuan, Saya disini saja, "ucap Kanaya.

"Kemari!"teriak Jacob mengagetkan Kanaya.

Dengan buru-buru Kanaya berjalan cepat mendekati Jacob yang tengah duduk di sofa single yang ada di dalam kamar itu.

Kanaya berdiri di depan Jacob dengan setia menundukkan kepalanya.

"Angkat kepalamu dan tatap Aku, "perintah Jacob.

Perlahan Kanaya mengangkat kepalanya membuat Jacob bisa melihat dengan jelas kecantikan Kanaya yang begitu alami. Hidung mancung, wajah perpaduan lokal namun agak kebulean, bibir tipis, mata yang bulat, serta warna kemerahan pada pipi Kanaya yang memang secara alami dimiliki gadis itu bukan karena pewarna atau sejenisnya.

"Cantik, "batin Jacob.

Jacob terus menatap intens wajah Kanaya membuat gadis itu risih dan kembali menundukkan kepalanya.

"Saya bilang tatap Saya, "perintah Jacob kembali yang mau tak mau dituruti Kanaya.

"Mengenai peristiwa semalam, bisakah Kamu... "

***

TBC

Pokokna mah Author lagi butuh dukungan aja sih. LOVE YOU SEKEBUN READERS akoh

Terpopuler

Comments

Aida Murni

Aida Murni

pasti minta dirahasiakan tu kejadian. malang banget nasibmu Nay. entah hamil baru diakui nich kayaknya .

2023-10-20

0

anita

anita

bich...blum2 q dah eneg dg kalimat tuan muda BISAKAH KAMU....😠😠😠

2023-10-07

0

MUSFIRA

MUSFIRA

Visual Jacob dan Kanaya dong Thor

2023-08-04

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 01
2 BAB 02
3 BAB 03
4 BAB 04
5 BAB 05
6 BAB 06
7 BAB 07
8 BAB 08
9 BAB 09
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 Bab 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 Bab 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 part 45
46 Bab 46
47 BAB 47
48 Bab 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 Novel Baru
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Ba 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Bab 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Mampir yuk di Novel Baru Othor
118 Bab 116
119 Bab 117
120 Bab 118
121 Bab 119
122 Bab 119
123 Bab 120
Episodes

Updated 123 Episodes

1
BAB 01
2
BAB 02
3
BAB 03
4
BAB 04
5
BAB 05
6
BAB 06
7
BAB 07
8
BAB 08
9
BAB 09
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
Bab 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
Bab 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
part 45
46
Bab 46
47
BAB 47
48
Bab 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
Novel Baru
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Ba 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Bab 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Mampir yuk di Novel Baru Othor
118
Bab 116
119
Bab 117
120
Bab 118
121
Bab 119
122
Bab 119
123
Bab 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!