Semenjak pulang dari bandara tadi, Audia lebih banyak diam dan murung, di ajak bicara oleh Aquila, Audia hanya menanggapi dengan singkat saja.
"Mbak dari tadi kenapa sih?" tanya Aquila penasaran dengan perubahan sikap kakak ipar nya itu.
Mereka berdua masih di dalam mobil menuju rumah mereka, Audia dari tadi membuang muka nya, ia terus saja menatap keluar jendela mobil.
"Mbak, dari tadi mbak diam lho, aku bingung juga jadi nya!"
"Mbak baik-baik saja!" jawab Audia masih enggan menatap adik ipar nya itu.
Sudah di pastikan air mata Audia sudah mengalir sangat deras, hati dia sakit saat suaminya mengabaikan nya.
Tidak ada sapaan bahkan suaminya itu sangat enggan menatap dia tadi, suasana hati Audia saat ini sangat tidak baik-baik saja.
"Mbak, Aquila ada salah ya?" tanya adik ipar nya itu.
Aquila beranggapan kalau dia ada salah pada mbak nya itu, padahal Audia sedang sedih gara-gara suaminya.
"Tidak!" jawab Audia lirih, ia takut jika Aquila mendengar isakan dari mulut nya.
"Tapi, mbak dari tadi--!"
Aquila menjeda ucapan nya, jika ia banyak bicara sudah di pastikan Audia tidak menanggapi ucapan nya itu.
🌼🌼🌼
Mereka sampai di rumah, Audia lebih memilih langsung pergi ke kamar nya. Di dalam kamar ini ia lebih leluasa menumpahkan air mata nya yang dia tahan-tahan dari tadi.
"Hiks... hiks... kenapa begitu sangat sakit ya Allah?
Audia bersimpuh di lantai sambil menutup wajah nya dengan telapak tangan nya, semua tubuh nya bergetar karena tangisan nya yang begitu pilu.
"Hiks... hiks... hiks... apa harus sesakit ini? demi mendapatkan cinta suami sendiri?"
"Ya Allah... hamba rasanya tidak kuat, ingin menyerah!"
Lagi-lagi kata menyerah itu yang keluar dari mulut Audia, betapa sakit nya hati dia, saat suaminya sendiri tidak mempedulikan diri nya, bahkan suaminya sendiri tega tidak menganggap diri nya.
"Jika aku menyerah saja bagaimana ya Allah?'
"Hamba benar-benar tidak sanggup ya Allah!'
Audia memeluk kedua lututnya, sudah lama ia duduk di lantai dingin itu, ia bangkit dari duduk nya.
Tok tok tok
Mama Ima mengetuk pintu kamar Audia, mama Audia dari tadi sangat khawatir dengan menantu nya itu.
"Audia, kamu di dalam nak?
Audia yang sadar dengan suara mama mertua nya itu, ia segera menghapus air mata nya, walaupun dia berusaha menghapus air mata itu, tapi mata sembab dan hidung nya yang memerah itu tidak akan bisa berbohong kalau dia abis menangis.
"Masuk ma!" suara serek nya
Mama Ima masuk ke dalam kamar nya, wanita paruh baya itu ikut duduk di samping menantunya itu.
"Kenapa ha?' tanya mertua nya itu.
Wanita paruh baya itu sudah bisa membaca situasi yang di hadapi oleh menantunya ini, jadi jangan di sangka lagi, jika wanita paruh baya ini langsung bertanya.
Audia menggeleng-nggelengkan kepalanya, ia sengaja menunduk agar mertua nya itu tak melihat wajah sembab akibat menangis tadi.
"Jangan berbohong, mama bisa membaca situasi di sekitaran mama, termasuk kamu sekarang ini!"
Tanpa di sengaja air mata itu kembali menetes. Mama Ima langsung mengusap lembut punggung menantu nya itu.
"Capek ma!' kalimat itu yang keluar dari mulut Audia. Dia sudah benar-benar capek dengan keadaan ini, biar gimana pun ia mengubah nya, tetap tidak akan bisa, jika bantuan Arnav maka sudah di pastikan wanita yang sudah capek ini akan bahagia dengan Arnav suami nya.
"Aku ingin menyerah ma, hiks... hiks...!" ia tidak dapat menahan tangis nya lagi.
"Mama bukan egois, tapi mama tidak ingin melihat kalian bercerai!"
Bukankah Allah SWT sangat benci dengan kata perceraian itu?
"Rasulullah bersabda “Sesuatu yang halal tetapi paling dibenci Allah adalah perceraian”. Ini menunjukkan di satu sisi bahwa terkadang perceraian itu tidak bisa dihindari sehingga jika ada satu pasangan yang memang tidak ada kecocokan masih dipaksakan untuk terus, itu akan merugikan semua pihak. Maka dibolehkan perceraian, tetapi diingatkan bahwa perceraian itu halal tapi paling dibenci Allah.
Karena itu, kalau masih bisa hidup bersama tanpa perceraian, maka pertahankan pernikahan itu!"
"Mama yakin hubungan kalian pasti bisa di pertahankan, kita tunggu saja waktu nya, lambat laun Arnav pasti akan menerima semuanya, tanpa harus ada yang di takuti!" ujar mama Ima terus mensupport menantu nya itu.
Sebenarnya wanita paruh baya itu juga capek dengan sikap anak nya itu, tapi ia juga tak mau melihat anak nya bercerai.
"Audia tidak janji ma, jika Audia tidak sanggup lagi, izinkan Audia pergi ma!" ujar nya.
Wanita paruh baya itu hanya mengangguk.
"Jika kamu benar-benar tidak sanggup dan pernikahan itu tak bisa di pertahankan, maka mama akan melepas kamu!"
"Makasih mama!'
"Sudah, kamu jangan bersedih lagi, nanti mama juga akan membantu kamu dan menasehati Arnav!
"Maaf, anak mama itu memang sangat keras hati nya, tapi itu hanya untuk menutupi hati nya yang terluka saja, sebenarnya Arnav anak nya sangat baik dan penyayang!"
"Maafkan anak mama ya nak!"
Wanita paruh baya itu juga menangis karena mengingat kekerasan hati anak nya.
"Mama tidak perlu minta maaf, aku paham dengan mas Arnav, dia orang pertama yang menolak perjodohan ini, tapi dia tetap menerima pernikahan ini, demi kebahagiaan kedua orang tua nya!"
"Aku tidak menyalahkan siapapun, ini sudah takdir ma!" ujar Audia.
"Kamu memang anak yang sangat baik, mama tidak salah memilih kamu jadi menantu mama, terima kasih telah menerima anak mama nak!" ujar wanita paruh baya itu tersenyum.
🌼🌼🌼
Berbeda lagi dengan Arnav, semenjak ia bertemu dengan istrinya tadi, ia tampak tidak fokus dengan pekerjaan nya.
Sampai-sampai dia di tegur oleh rekan kerja nya, karena dia tak fokus dengan pekerjaan nya. Padahal pekerjaan nya ini tidak main-main, menerbangkan pesawat tidaklah mudah, butuh keahlian khusus di bidang ini.
Dengan mudahnya Arnav tidak fokus dengan kerjaan nya.
Kini ia sedang beristirahat di kamar hotel yang tersedia untuk beristirahat.
"Ck!' decak nya frustasi
"Kenapa aku jadi tidak fokus?
Dari tadi Arnav tidak fokus, entah apa yang ia pikirkan, tapi saat ia melihat keterkejutan istrinya tadi, ia merasa bersalah.
Audia tadi terkejut melihat suaminya kedapatan berduaan dengan salah satu pramugari tadi, Arnav juga kaget karena istrinya ada di bandara itu juga.
Ia tidak menyapa bahkan ia enggan untuk menatap istrinya itu, ia hanya bersikap tidak saling kenal saja, mengingat rekan kerja nya tak ada yang tau dia sudah menikah.
Hanya teman terdekat nya saja yang tau jika di sudah menikah.
"Arnav focus, let's focus!'
...
Bersambung...
Yang mau berteman dengan author silahkan follow Instagram author.
Ig : purna_yudiani
fb : purna yudiani
Tenang nanti author konfirmasi kok👌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Neng Ofline
next kak seru semangat kak
2023-01-22
0
Nurul2103
ditunggu double up-nya kak 😁 sehat berkah selalu 🥰
2023-01-22
1