I Love You Pilot
Pagi itu aku lagi keluar sebentar di suruh oleh bunda ke pasar, jarak pasar dengan rumah ku cukup jauh, aku ke pasar naik sepeda ontel ayah ku.
"Perjuangan yang sangat besar bukan!" gumamku sambil mengayuh sepeda ontel sekuat tenaga ku supaya aku bisa mendaki jalan yang sedikit tinggi itu.
Oh iya kita belum berkenalan, nama ku Audia Putri Ananda, umurku masih 19 tahun termasuk gadis belia bukan, aku mempunyai adik yang masih berumur 15 tahun, adik ku bernama Yudia Putri Ananda.
Nama ayah ku Bara dan nama bunda ku Diani, mereka orang terhebat dalam hidup ku.
"Aaaa... minggir....!" teriak ku
Bagaimana tidak teriak sepeda ontel yang ku bawa tidak ada rem nya, aku tidak bisa menyeimbangi membawa sepeda ini, akhirnya aku asal belok sana belok sini, agar sepeda ku bisa berhenti.
"Awas... minggir... nanti aku tabrak!" teriak ku
Semua orang jadi tergesa-gesa untuk minggir ke tepi jalan.
"Aduh... hati-hati bawa sepeda ayahmu itu lho udia!" seloroh mang Tora
"Hehe... maaf mang, ini aku lagi belajar bawa sepeda ontel ayah buat ugal-ugalan!" ujar ku sambil cengengesan
"Astagfirullah... Bawa sepeda jangan ugal-ugalan, takut membahayakan keselamatan orang lain lho!' peringatan mang Tora
"Iya, maaf canda mang, sepeda ayah udah butut, rem nya aja nggak ada!" ujar ku
"Sudah sana, pasti kamu di suruh sama bunda beli sayur sama ikan!"
"Kok tau mang? tanya ku
"Setiap hari kan selalu beli sayur sama ikan! ujar nya
Aku mengacungkan tanganku seperti huruf ok, kini aku memilih sayur yang segar-segar buat di masak sama bunda nanti.
"Ambil aja kembali nya mbak! ujar ku menjulurkan uang selembar dua puluh ribu.
"Uang nya pas, udah pulang sana bikin mood mbak jadi berantakan gara-gara kamu!"
"Uang pas malah di suruh ambil kembalian nya!" oceh mbak Ninik
"Canda mbak, mbak Ninik pemarah amat sih, nanti cepat tua lho!" seloroh ku
Lalu aku buru-buru pergi dari sana, dari pada kena omelan nya, lebih baik kabur...
Aku menaiki sepeda ontel ayah, capek juga naik sepeda gini, kapan ya aku bisa naik mobil mewah?
"Mobil mewah, kayak nya nggak cocok buat orang kampung seperti aku ini!"
Aku tidak langsung ke rumah, aku lebih memilih pergi ke tempat bang kaivan, biasanya bang kaivan lagi duduk di pinggir sungai pagi gini.
"Nah benar kan dia ada di sana!"
Ku hampiri dia yang lagi duduk sambil menatap lurus ke sungai.
"Hayo lagi ngapain!" aku mengangetkan nya
Dia terkejut hampir jatuh ke dalam air, aku tertawa ngakak saat dia hampir terjungkal.
"Astagfirullah...!" istighfar nya sambil memegangi dada nya.
"Kaget aku dek!" ujar nya
"Ngapain abang di sini?' tanya ku
"Merenung aja dek, sebentar lagi abang akan pergi!" ujar nya
"Kemana bang?" tanya ku
"Abang kerja di negeri orang dek!" ujar nya
Aku ikut duduk di samping nya, bang kaivan akan pergi meninggalkan ku, ya, aku paham dengan dia, dia pasti akan ke Landon untuk berkerja di sana, dia kan lulusan terbaik di kampus nya.
"Abang bakalan ninggalin aku?" tanya ku
"Ya mau gimana lagi dek, abang harus kerja!" ujar nya
"Sampai kapan bang? tanya ku
"Sampai abang benar-benar sukses! ujar nya
"Hmm... ya udahlah!" ujar ku
Setelah dari sungai aku langsung menuju pulang ke rumah, pasti bunda akan mengomeli ku karena aku telat pulang nya.
"Assalamualaikum! sahut ku setelah meletakkan sepeda ontel ayah ke kandangnya.
"Wa'alaikumussalam, dari mana saja kamu, di suruh belanja ke pasar malah keluyuran, mana belanjaan bunda? omel bunda sambil berkacak pinggang
Aku nyengir lebar sambil menyodorkan kantong belanjaan bunda.
"Kalau keluyuran gini terus, bunda akan nikah kan kamu saja!" sentak bunda
Aku terperanjat dengan sentakan keras bunda ku ini, malah di suruh nikah lagi, kalau cowok nya kaya raya aku akan mau sama dia, kalau miskin apa beda nya dari aku.
"Mana?, mana orang yang akan bunda jodoh kan pada ku?" ujar ku
Seketika mobil mewah mengkilap masuk ke halaman rumah kami yang tak terlalu besar ini, kami saling tatap tatapan, bunda menunjuk mobil itu dengan dagu nya.
"Nggak tau!" ujar ku
"Salah alamat kali bun! ujar ku
"Mungkin!" ujar bunda
Bunda memberikan kantong belanjaan itu padaku.
"Masuk dulu gih, bunda mau bicara sama orang itu dulu! ujar bunda
Aku mengangguk lalu pergi tanpa mempedulikan siapa yang datang bertamu, palingan orang salah alamat.
"Assalamualaikum!"
"Wa'alaikumussalam!"
"Apa ini benar rumahnya bara?
"Iya benar, ini rumah nya bara, saya istri nya!
"Wah... kebetulan sekali, bara nya ada?
"Ada di dalam, maaf bapak ini siapa nya suami saya?
"Saya teman bara!"
Aku mendengar obrolan bunda sama bapak-bapak itu, yang aku dengar kalau beliau itu temanya ayah, ternyata ayah punya teman orang kaya juga.
Aku membuatkan minuman buat tamu ayah, ku yakin tamu ayah kali ini pasti sangat istimewa.
"Bunda aja deh yang antar minuman nya!" ujar ku
"Kamu aja audia, bunda mau masak dulu! ujar bunda
Mau tidak mau aku yang turun tangan untuk antar minuman buat tamu istimewa ayah.
"Silahkan!" ujar ku
Aku menelan ludah ku, mimpi apa aku semalam, di depan mata ku ada pria ganteng, idaman aku banget.
Aku pamit undur diri dari sana, tapi ayah menyuruh ku duduk di samping nya, aku terpaksa duduk di samping ayah.
Aku senyum malu-malu saat melihat abang tampan itu, siapalah tamu ayah ku ini?
"Bara kedatangan aku ke sini mau membicarakan kesepakatan kita dulu!
"Ah, aku hampir lupa Tejo tentang kesepakatan kita dulu! ujar ayah
Kesepakatan?
Kesepakatan apa yang mereka bicarakan, ayah melihat ku sambil tersenyum.
"Ini putri ku, Audia, Audia ini om Tejo teman ayah!" ujar ayah memperkenalkan ku pada teman nya
"Audia! ujar ku ramah
"Cantik ya bar, sama seperti ibu nya!"
Ayah tertawa kecil sambil meminum kopi yang aku buatkan tadi.
"Eh... ini orang mau ngapain ya sebenarnya, jadi penasaran saja, kesepakatan, kesepakatan apa yang ayah buat bersama om Tejo ini? batin ku
"Sebelumnya aku mau memberi tahu dulu Tejo, bahwasanya putri ku hanya tamatan SMA, kamu tau sendiri kan bagaimana kehidupan ku!" ujar ayah
"Tidak masalah bar!
Eh kok malah bawa-bawa aku sih?
"Bara, kita sudah sepakat bukan, untuk menjodohkan putra dan putri kita!"
Aku yang mendengar kata perjodohan jadi langsung kaget, menjodohkan putra putri kita apa maksud nya ini?
"Tentu jo!" ujar ayah
Ahh... kok aku belum bisa mencerna ucapan mereka ini?.
"Ayah! ujar ku
"Iya, ayah mau menjodohkan kamu dengan anak teman ayah ini! ujar ayah
Jadi tamu istimewa ayah ini bukan tamu biasa, melainkan ada maksud dan tujuan nya ke sini.
...
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
gee
semangat
2023-03-27
1