part 19. POV Author (Audia Tak Di Anggap)

Seminggu sudah berlalu, Arnav sudah kembali lagi bekerja sebagai pilot, ia tidak mungkin libur terlalu lama, karena tenaga dia sangat di butuhkan pula.

Profesi sebagai pilot itu tanggung jawab nya bukan main-main saja, malahan profesi pilot itu tanggung jawab nya sangat besar, apa lagi yang mereka bawa pesawat, dan memastikan penumpang nya baik-baik saja dan selamat sampai tujuan.

Di hari libur seperti ini saja pekerjaan pilot tetap terlaksana, begitu besarlah perjuangan pilot untuk melaksanakan tugas nya dengan baik dan profesional.

Di pagi yang cerah ini Audia bersama dengan Aquila lagi pergi ke mall untuk berbelanja kebutuhan mereka.

Mereka berdua kalau di lihat-lihat seperti teman sebaya yang lagi pergi bermain dan memanjakan diri mereka.

Semua pasangan mata melihat mereka berdua yang sangat ceria berkeliling di dalam mall ini.

Seakan beban pikiran yang Audia pikirkan selama ini hilang begitu saja.

"Mbak, kita beli baju gamis yuk!"

"Boleh!"

Mereka berdua menuju ke toko yang sering Aquila dan mama nya berbelanja baju-baju.

"Nah, di sini lah mbak, aku dan mama sering berbelanja baju, tapi aku sering beli baju dress selutut sih, ketimbang baju gamis!" ujar Aquila sambil nyengir lebar.

Semenjak Aquila memutuskan untuk berhijrah ia kini lebih sering membeli baju longgar dan gamis.

"Alhamdulillah, adik mbak mau berhijrah!" ujar Audia sangat senang.

"Iya mbak, aku ingin seperti mbak, menutup aurat dan aurat ini hanya bisa kita perlihatkan ke mahram kita saja!" ujar Aquila sudah mulai bijak saat bicara.

Audia tersenyum penuh kebahagiaan melihat adik ipar nya itu berhijrah.

"Mbak, kalau mbak mau beli, beli aja mbak, yang nyari uang mas Arnav kok, mbak nggak usah takut kehabisan uang!" ujar Aquila nyengir lebar memperlihatkan gigi putih nya itu.

Memang benar Arnav yang mencari uang, tapi Audia tidak suka menghamburkan uang yang di beri oleh Arnav, justru uang yang di berikan oleh Arnav pada nya, ia simpan sebagai tabungan.

Mana tau uang yang ia tabung akan berguna nantinya, kita tidak tau musibah apa yang akan terjadi pada kita nanti nya.

"Iya!' jawab Audia

Aquila dari tadi memilih beberapa baju gamis berserta jilbab nya, sudah sepuluh model baju gamis yang ia ambil.

Anak ini sungguh mubazir bukan?

Untuk apa baju sebanyak itu ia beli, padahal baju-baju yang baru ia beli masih tersimpan rapi dalam lemari nya.

Berbeda dengan Audia, ia cuma membeli baju gamis syar'i marwah, waktu itu ia pengen memiliki baju gamis syar'i marwah ini, tapi uang nya tak cukup maka dari itu ia urungkan niat nya untuk tidak membeli nya.

"Alhamdulillah akhirnya aku bisa beli baju gamis syar'i ini juga!' gumam Audia mengambil baju gamis yang tergantung itu, senyum manis tidak pernah pudar dari bibir nya itu.

Audia sudah membayar baju gamis nya itu, sedangkan adik ipar nya dari tadi masih memilih baju yang ia suka.

"Aquila, apa ini tidak terlalu berlebihan? tanya Audia.

"Masa sih mbak, tapi menurutku masih kurang mbak!" ujar adik suaminya itu.

Audia hanya geleng-geleng kepala, adik iparnya itu banyak sekali baju gamis yang ia beli, mungkin Aquila akan memborong mall ini beserta seisi nya.

"Huuff... capek ya mbak!" ujar gadis berusia 18 tahun itu.

Audia melongo saat melihat banyak paper bag berisi barang belanjaan Aquila, mungkin paper bag ini ada 20 buah, Audia melihat adik suaminya itu sambil geleng-geleng kepala.

"Aquila... belanja itu sesuai kebutuhan kita aja, tidak serakah seperti ini! ujar Audia menasehati adik ipar nya itu.

Adik ipar nya itu juga ikut melongo saat paper bag berisi barang belanjaan nya banyak.

"Inalillahi... kok sebanyak ini ya mbak?' tanya Aquila seraya garuk-garuk kepala yang tertutupi oleh hijab nya.

Sekarang ini Aquila sudah memakai jilbab saat keluar rumah, walau dia kadang tidak berhijab juga, maklum saja, gadis berusia 18 tahun itu baru belajar hijrah, dia sempat berhenti berhijrah kata nya, karena teman-teman nya mengejek nya sok alim.

Tapi kegigihan dan nasehat yang Audia berikan dapat memperkuat Aquila untuk tetap hijrah.

🌼🌼🌼

Mereka sampai di rumah pada pukul 14.00 wib, karena mereka singgah dulu ke panti asuhan untuk menyumbang kan beberapa baju yang Aquila beli tadi.

Kini Aquila hanya menyisakan 5 paper bag berisi baju gamis syar'i yang ia beli, selebihnya ia berikan ke pada anak-anak panti yang seusia dengan nya.

Ide untuk menyumbangkan baju itu dari Audia, Audia yang menyuruh Aquila untuk menyumbangkan baju itu ke anak-anak panti.

"Mbak, kapan-kapan kita ke panti asuhan lagi ya, aku pengen bersedekah ke mereka lagi!" ujar Aquila.

Audia tersenyum, "Masya Allah... adik mbak baik banget ya, kamu sangat peduli pada mereka, mbak seneng denger nya!' ujar Audia.

"Wuih... belanja apan tuh? cia tiba-tiba nimbrung ucapan mereka berdua.

"Baju gamis sister cia, gue mau hijrah!" timpal Aquila.

"Hijrah? nggak yakin gue, bocah kayak kamu itu palingan cuma pura-pura hijrah aja!" ujar cia.

"Astagfirullah... jangan bilang seperti itu cia!' ujar Audia mengingat kan.

"Bercanda, Audia! ujar cia sambil nyengir.

Bercanda cia seolah-olah mematahkan semangat Aquila untuk berhijrah.

"Kalian berdua nanti antarin aku ke bandara ya, aku mau balik ke Inggris!" ujar cia.

"Sister cia kenapa begitu cepat balik nya?" tanya Aquila sedang melihat-lihat baju yang ia beli tadi.

"Di Indonesia panas, nggak kuat gue!" ujar cia mengibas-gibaskan tangan nya ke wajah ayu nya itu.

"Terserah lo aja deh sister cia! desis Aquila masih asik dengan baju-baju yang ia beli tadi.

🌼🌼🌼

Mereka bertiga sampai di bandara, wanita tinggi berkulit putih dengan garis wajah seperti orang bule asli itu, duduk di kursi tunggu, menunggu pesawat yang akan ia tumpangi untuk terbang ke negara asal nya.

"Oh, the heat of Indonesia!" ujar cia mengibas-gibaskan tangan nya.

"Where water!"

"Ah, lo nyusahin aja sister, air minum ada di tas lo!" desah Aquila sambil memutar bola matanya malas.

Audia dari tadi arah mata nya mengelilingi bandara internasional Soekarno-Hatta yang sangat luas ini.

Mata nya berhenti saat ia melihat suaminya yang lagi asik mengobrol dengan salah satu pramugari.

"Mas Arnav, iya itu dia, mata ku tak salah lihat!"

Tidak sengaja Arnav juga melihat ke arah Audia, dia juga melihat adik dan sepupu nya yang lagi duduk juga di sana.

"Audia!" gumam Arnav

Pramugari yang lagi ngobrol dengan Arnav langsung diam, sambil mengerutkan keningnya, saat Arnav bergumam menyebut nama istri nya.

"Captain Arnav ada apa?"

Pramugari itu juga melihat ke arah pandang Arnav.

"Tidak, mari kita melanjutkan perjalanan kita ke pesawat!" ujar Arnav.

Pramugari cantik itu mengangguk lalu melanjutkan jalannya beriringan dengan Arnav, mereka berdua sangat cocok saat di lihat, yang satu berseragam pilot dan satu lagi berseragam pramugari.

"Seakan aku tak pernah ada di samping kamu mas, apakah kamu malu mengakui ku sebagai istri kamu?

...

Bersambung...

komentar, like and vote

Yang follow Instagram ku ntar aku follback

Ig : purna_yudiani

fb : purna yudiani

Kita boleh berteman

Terpopuler

Comments

Nurul2103

Nurul2103

kasihan audia-nya kak cinta bertepuk sebelah tangan 🥺 ditunggu double up-nya kak 😁 sehat berkah selalu 🥰

2023-01-21

1

lihat semua
Episodes
1 part 1. Tamu Istimewa Ayah Datang Untuk Melamar
2 part 2. Pernikahan
3 part 3. Berencana Pindah
4 part 4. Tidur Udah Kayak Kebo
5 part 5. Mulutnya Menyakiti Hati Ku
6 part 6. Baru Menyesali
7 part 7. Biar Kamu Lewat Sekalian
8 part 8. Kebanyakan basa-basi
9 part 9. Mas Pilot I Love You
10 part 10. Pertama Kali Pergi Ke Rumah Mertua
11 part 11. Lelah
12 part 12. Pemberian Kalung Berlian
13 part 13. Jangan Memberi Harapan Palsu
14 part 14. Jangan Pedulikan Ku
15 part 15. Pendatang Baru
16 part 16. POV Author
17 part 17. Di Kira Tuna Rungu Jelas-jelas Bisa Bicara
18 part 18. Karena Perjodohan Ini Arnav Berubah
19 part 19. POV Author (Audia Tak Di Anggap)
20 part 20. POV Author (Capek)
21 part 21. Miris Sekali Hidup Ku
22 part 22. POV Author (Audia Pergi)
23 part 23. POV Author (Audia Pulang Membawa Luka)
24 part 24. POV Author (Mimpi Buruk Arnav)
25 part 25. Putri Kita Masih Kecil
26 part 26. POV Author (Lagi-lagi Arnav Tidak Semangat Kerja)
27 part 27. Menceritakan Masalah Ku
28 part 28. POV Author (Arnav Baru Tau Audia Pergi)
29 part 29 POV Author (Ketemu Lagi Kita)
30 part 30. Fakta Baru
31 part 31. Merasa Sangat Amat Bersalah
32 part 32. Apakah Masih Mimpi
33 part 33. Di Imami
34 part 34. Meluruskan Titik Masalah
35 part 35. Tidak Peka
36 part 36. I Love You Pilot
37 part 37. Jahilnya Arnav
38 part 38. Dinner For Two At The Restaurant
39 part 39. POV Author (Suara ponsel Bikin Rusak Suasana)
40 part 40. POV Author (Flashback on)
41 part 41. Ana Uhibbuka Fillah
42 part 42. Aku Cemburu
43 part 43. Merasa Takut
44 part 44. Penghinaan Dari Kakak Ipar
45 part 45. Merasa Kecewa
46 part 46. Merasa Tak Dianggap Oleh Keluarga Sendiri
47 part 47. Kamu Sakit?
48 part 48. Merasa Aneh Tapi Apa?
49 part 49. Kepolosan Audia
50 part 50. Tidak Mempercayai
51 part 51. Masalah Makin Runyam
52 part 52. Tidak Bisa Berdekatan
53 part 53. POV Author ( Jodoh Di Lauhulmahfudz)
54 part 54. POV Author (Kesedihan)
55 part 55. POV Author (Subhanallah Istriku Cantik Banget)
56 part 56. Belanja Baju
57 part 57. POV Author (Ayat Kursi)
58 part 58. POV Author (Kenapa Tidak Ngajak?)
59 part 59. POV Arnav (Kecewa Dengan Audia)
60 part 60. Berencana Pulang Kampung
61 part 61. POV Author (Berkumpul)
62 part 62. POV Author (Arnav Sakit)
63 part 63. Mas Arnav Yang Manja
64 part 64. POV Author (2 tahun kemudian)
65 part 65. Flashback On ( Melahirkan)
66 part 66. Cari Jodoh Buat Mbak Anas
67 part 67. POV Anastasya
68 part 68. Naik Pesawat
69 part 69. POV Anastasya
70 part 70. POV Anas (Mencari Wisnu)
71 part 71. Anas & Wisnu
72 pada 72. Ending
73 Pengumuman
Episodes

Updated 73 Episodes

1
part 1. Tamu Istimewa Ayah Datang Untuk Melamar
2
part 2. Pernikahan
3
part 3. Berencana Pindah
4
part 4. Tidur Udah Kayak Kebo
5
part 5. Mulutnya Menyakiti Hati Ku
6
part 6. Baru Menyesali
7
part 7. Biar Kamu Lewat Sekalian
8
part 8. Kebanyakan basa-basi
9
part 9. Mas Pilot I Love You
10
part 10. Pertama Kali Pergi Ke Rumah Mertua
11
part 11. Lelah
12
part 12. Pemberian Kalung Berlian
13
part 13. Jangan Memberi Harapan Palsu
14
part 14. Jangan Pedulikan Ku
15
part 15. Pendatang Baru
16
part 16. POV Author
17
part 17. Di Kira Tuna Rungu Jelas-jelas Bisa Bicara
18
part 18. Karena Perjodohan Ini Arnav Berubah
19
part 19. POV Author (Audia Tak Di Anggap)
20
part 20. POV Author (Capek)
21
part 21. Miris Sekali Hidup Ku
22
part 22. POV Author (Audia Pergi)
23
part 23. POV Author (Audia Pulang Membawa Luka)
24
part 24. POV Author (Mimpi Buruk Arnav)
25
part 25. Putri Kita Masih Kecil
26
part 26. POV Author (Lagi-lagi Arnav Tidak Semangat Kerja)
27
part 27. Menceritakan Masalah Ku
28
part 28. POV Author (Arnav Baru Tau Audia Pergi)
29
part 29 POV Author (Ketemu Lagi Kita)
30
part 30. Fakta Baru
31
part 31. Merasa Sangat Amat Bersalah
32
part 32. Apakah Masih Mimpi
33
part 33. Di Imami
34
part 34. Meluruskan Titik Masalah
35
part 35. Tidak Peka
36
part 36. I Love You Pilot
37
part 37. Jahilnya Arnav
38
part 38. Dinner For Two At The Restaurant
39
part 39. POV Author (Suara ponsel Bikin Rusak Suasana)
40
part 40. POV Author (Flashback on)
41
part 41. Ana Uhibbuka Fillah
42
part 42. Aku Cemburu
43
part 43. Merasa Takut
44
part 44. Penghinaan Dari Kakak Ipar
45
part 45. Merasa Kecewa
46
part 46. Merasa Tak Dianggap Oleh Keluarga Sendiri
47
part 47. Kamu Sakit?
48
part 48. Merasa Aneh Tapi Apa?
49
part 49. Kepolosan Audia
50
part 50. Tidak Mempercayai
51
part 51. Masalah Makin Runyam
52
part 52. Tidak Bisa Berdekatan
53
part 53. POV Author ( Jodoh Di Lauhulmahfudz)
54
part 54. POV Author (Kesedihan)
55
part 55. POV Author (Subhanallah Istriku Cantik Banget)
56
part 56. Belanja Baju
57
part 57. POV Author (Ayat Kursi)
58
part 58. POV Author (Kenapa Tidak Ngajak?)
59
part 59. POV Arnav (Kecewa Dengan Audia)
60
part 60. Berencana Pulang Kampung
61
part 61. POV Author (Berkumpul)
62
part 62. POV Author (Arnav Sakit)
63
part 63. Mas Arnav Yang Manja
64
part 64. POV Author (2 tahun kemudian)
65
part 65. Flashback On ( Melahirkan)
66
part 66. Cari Jodoh Buat Mbak Anas
67
part 67. POV Anastasya
68
part 68. Naik Pesawat
69
part 69. POV Anastasya
70
part 70. POV Anas (Mencari Wisnu)
71
part 71. Anas & Wisnu
72
pada 72. Ending
73
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!