part 8. Kebanyakan basa-basi

Aku cemberut saja dari tadi, gara-gara mas pilot nyebelin itu, aku jadi muntah-muntah akibat makan makanan kucing.

Awas aja kamu, nanti aku balas, tunggu aja balasan nya itu.

"Masih muntah?"

Aku diam saja sambil membelakangi nya, ogah bicara sama dia, bikin sebal aja.

"Audia, kamu masih muntah? ulangnya

"Kalau masih muntah kita ke rumah sakit aja, biar dokter yang beri kamu obat!"

"Nanti kamu lewat beneran lho! ujar nya tanpa berdosa.

"Kamu nyumpahin aku agar mati cepat? ujar ku, dia sedikit tersenyum bahkan senyumnya itu tidak terlihat oleh mata orang yang rabun.

Ngeselin banget dia ini, udah bikin aku keracunan makanan, kini ia malah menyumpahi aku agar cepat lewat benaran.

"Bukan nyumpahin tapi semua orang nuduh aku ngeracuni kamu bagaimana, terus reputasi saya sebagai pilot bakalan anjlok! ujar nya

Bisa-bisa nya dia memikirkan reputasi nya, sedangkan aku lagi keracunan makanan, aku sih sebenarnya tidak keracunan makanan, hanya saja aku cuma pura-pura saja, aku hanya menguji sampai kapan dia bersikap cuek gini ke aku.

Dan seberapa pedulinya di dengan ku.

"Au ah, kalau aku mati kan kamu bisa enak-enak sama wanita kamu! ujar ku asal bicara.

Dia berputar lalu berdiri di hadapan ku, lalu ia sentil hidung mancung kedalam ku ini.

"Hey hidung ku! ujar ku tak terima di sentil.

Nyentil hidung sih boleh asalkan pakai cinta, ini malah pakai tenaga dalam, nanti hidungku hilang bagaimana?.

"Hidung pesek gitu!" ujar nya

"Pesek gini, kan aku cantik! ujar ku percaya diri, dia mencibirkan bibir bawah nya, ingin aku tendang dia dari hadapan ku.

"Kamu ngerasain pusing atau muntah nggak? tanya nya.

"Nggak usah sok peduli! ujar ku

"Ya udah, berarti kamu mau lewat benaran! ujar nya.

"Ya udah, kalau aku lewat benaran, aku akan gentayangan gangguin kamu seumur hidup, aku akan ganggu kamu agar hidup kamu nggak tenang! ujar ku

Dia tak bicara lagi selain memainkan telepon genggam nya. Dasar pilot ngeselin. Peduli nya aja tak ada, emang susah dapatin hati nya itu.

"Lot! panggil ku

"Lot, aku ngomong nih! ujar ku

"Pilot, aku ngomong nih, kamu kok diam aja sih, aku merasa pusing banget nih! ujar ku pura-pura, apa dia peduli dengan ku apa tidak.

Dia hanya bersikap acuh saja sambil melihat dengan fokus telepon genggam nya itu.

"Pilot! panggil ku sekali lagi

"Beneran aku pusing! ujar ku

"Mas, aku ngomong lho, jangan cuek mulu! protes ku, untung tenaga dalam ku tak keluar.

"Apa sih! ujar nya

"Aku pusing! ujar ku

"Kamu kan bicara sama pilot, nggak sama aku, aku punya nama, bukan pilot, bukan lot, kamu pikir nama ku ini apaan, mama ku aja udah susah payah nyari nama untuk anak ganteng nya ini! protes nya panjang kali lebar, dih percaya diri banget bilang dia 'ganteng'.

"Udah nggak usah banyak protes gitu, tanggung jawab nih, aku pusing gara-gara makan makanan kucing mu itu! ujar ku

"Lebay! ujar nya irit

Aku mengepalkan kedua tanganku, pingin aku colok tuh mata nya, biar nggak nyebelin lagi.

Kalau abis kesabaran mungkin aku akan menendang dia.

Aku meninggalkan dia yang lagi duduk di sofa ruang keluarga, aku pergi ke kamar untuk merehatkan tubuh ku, dari tadi berantem mulu sama dia, dia nggak asik ternyata.

"Pengen berteman baik aja sama dia, tapi dia orangnya cuekan!"

Cklekk

Pintu kamar di buka, ternyata yang nongol di sebalik pintu itu ialah dia yang lagi menatap ku.

Apa lah dia ini, kemana-mana aku pergi pasti dia ngikut.

"Beneran kamu pusing? tanya nya dia duduk di sebelahku yang lagi merebahkan tubuh ku.

Aku mengerutkan keningku oh ya ampun dia peduli juga sama aku, jadi makin sayang deh sama dia.

Eh tapi aku jual mahal aja ke dia, ngapain ya dari tadi aku pengen diminta perhatikan mulu, ih kamu ni Audia, bikin malu aja, seharusnya kamu marah sama dia karena dia selalu berkata kasar ke kamu.

"Nggak!" judes ku

"Oh!"

Cuma oh aja gitu, nggak ada kata-kata yang panjang apa?.

🌼🌼🌼

Malam ini hanya kami berdua yang tinggal di rumah segede ini, bi Ratih pergi ke rumah mama, karena mama membutuhkan art, art di rumah mama baru pulang kampung karena anak nya sakit.

Jadinya bi Ratih yang mengganti kan art rumah mama.

Aku menyendok makanan ke mulut ku, ku lirik dia yang lagi diam sambil menikmati makan malam nya.

Dari tadi dia hanya diam tanpa ada ekspresi sekali pun, terakhir dia ngomong saat bicara 'oh' tadi, dan sampai sekarang dia belum bicara.

Kami makan malam dalam keheningan hanya suara piring dan sendok yang saling bersentuhan.

"Hehem... hehem...!"

Aku sengaja berdehem agar dia ngomong sesuatu gitu ke aku, dia melirik lalu fokus lagi dengan makanan nya.

"Benar-benar menyebalkan! batin ku

Selesai makan aku membersihkan piring kotor dan mencuci nya. Dia sudah beranjak dari sini, kini tinggal aku seorang diri di dapur ini.

"Bantuin kek, eh malah ngilang di telan bumi!" umpat ku

Sama saja dengan bohong aku pengen suami kaya karena aku tak ingin berkutik di dapur lagi, ini apa namanya aku juga yang beres-beres rumah dan yang lain nya, lah ini art aja cuma satu, malah minggat juga ke rumah mama.

Bukan keberuntungan kamu Audia!

"Audia!"

Prang

Aku menjatuhkan piring dari tangan ku, karena kaget bukan main.

"Astagfirullah alhazim...!" aku mengucap istighfar sambil mengusap dada ku.

"Kamu tidak papa?"

Mas Arnav langsung menyeret ku dari pecahan piring tersebut.

"Mas bikin aku kaget! desis ku

"Kamu tidak papa kan? ulang nya

Aku termenung sambil menatap wajah nya, kesambet apan dia ini?, segitunya dia takut aku kenapa-napa.

"Alhamdulillah aku nggak papa!"

"Lain kali jangan kagetin aku kayak tadi lagi mas, hampir copot jantung ku!" kesal ku

"Maaf!"

Aku tersenyum lebar, ternyata dia bisa minta maaf juga, kayak gini nih aku demen sama cowok kayak dia ini.

Sisi baiknya juga ada dan sisi jahat nya juga ada, kadang aku tak bisa menebak sikap nya yang berubah-ubah itu.

"Sini biar aku aja yang bersihin pecahan kaca nya!" ujar nya

"Nggak usah, biar aku aja!" ujar ku

"Baiklah jika kamu memaksa!" ujar nya

Lalu ia pergi meninggalkan ku, aku melongo saja saat dia benar-benar tidak mau membantu ku, cuma basa-basi doang eh malah di anggap serius.

Nasib... nasib... kebanyakan basa-basi, jadinya kemakan omongan sendiri, warga +62 kebanyakan basa-basi nya!

...

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Tri Nuryani

Tri Nuryani

lanjuut

2023-01-03

0

Nurul2103

Nurul2103

ditunggu kelanjutannya kak ☺️ sehat berkah selalu 🥰

2023-01-03

2

lihat semua
Episodes
1 part 1. Tamu Istimewa Ayah Datang Untuk Melamar
2 part 2. Pernikahan
3 part 3. Berencana Pindah
4 part 4. Tidur Udah Kayak Kebo
5 part 5. Mulutnya Menyakiti Hati Ku
6 part 6. Baru Menyesali
7 part 7. Biar Kamu Lewat Sekalian
8 part 8. Kebanyakan basa-basi
9 part 9. Mas Pilot I Love You
10 part 10. Pertama Kali Pergi Ke Rumah Mertua
11 part 11. Lelah
12 part 12. Pemberian Kalung Berlian
13 part 13. Jangan Memberi Harapan Palsu
14 part 14. Jangan Pedulikan Ku
15 part 15. Pendatang Baru
16 part 16. POV Author
17 part 17. Di Kira Tuna Rungu Jelas-jelas Bisa Bicara
18 part 18. Karena Perjodohan Ini Arnav Berubah
19 part 19. POV Author (Audia Tak Di Anggap)
20 part 20. POV Author (Capek)
21 part 21. Miris Sekali Hidup Ku
22 part 22. POV Author (Audia Pergi)
23 part 23. POV Author (Audia Pulang Membawa Luka)
24 part 24. POV Author (Mimpi Buruk Arnav)
25 part 25. Putri Kita Masih Kecil
26 part 26. POV Author (Lagi-lagi Arnav Tidak Semangat Kerja)
27 part 27. Menceritakan Masalah Ku
28 part 28. POV Author (Arnav Baru Tau Audia Pergi)
29 part 29 POV Author (Ketemu Lagi Kita)
30 part 30. Fakta Baru
31 part 31. Merasa Sangat Amat Bersalah
32 part 32. Apakah Masih Mimpi
33 part 33. Di Imami
34 part 34. Meluruskan Titik Masalah
35 part 35. Tidak Peka
36 part 36. I Love You Pilot
37 part 37. Jahilnya Arnav
38 part 38. Dinner For Two At The Restaurant
39 part 39. POV Author (Suara ponsel Bikin Rusak Suasana)
40 part 40. POV Author (Flashback on)
41 part 41. Ana Uhibbuka Fillah
42 part 42. Aku Cemburu
43 part 43. Merasa Takut
44 part 44. Penghinaan Dari Kakak Ipar
45 part 45. Merasa Kecewa
46 part 46. Merasa Tak Dianggap Oleh Keluarga Sendiri
47 part 47. Kamu Sakit?
48 part 48. Merasa Aneh Tapi Apa?
49 part 49. Kepolosan Audia
50 part 50. Tidak Mempercayai
51 part 51. Masalah Makin Runyam
52 part 52. Tidak Bisa Berdekatan
53 part 53. POV Author ( Jodoh Di Lauhulmahfudz)
54 part 54. POV Author (Kesedihan)
55 part 55. POV Author (Subhanallah Istriku Cantik Banget)
56 part 56. Belanja Baju
57 part 57. POV Author (Ayat Kursi)
58 part 58. POV Author (Kenapa Tidak Ngajak?)
59 part 59. POV Arnav (Kecewa Dengan Audia)
60 part 60. Berencana Pulang Kampung
61 part 61. POV Author (Berkumpul)
62 part 62. POV Author (Arnav Sakit)
63 part 63. Mas Arnav Yang Manja
64 part 64. POV Author (2 tahun kemudian)
65 part 65. Flashback On ( Melahirkan)
66 part 66. Cari Jodoh Buat Mbak Anas
67 part 67. POV Anastasya
68 part 68. Naik Pesawat
69 part 69. POV Anastasya
70 part 70. POV Anas (Mencari Wisnu)
71 part 71. Anas & Wisnu
72 pada 72. Ending
73 Pengumuman
Episodes

Updated 73 Episodes

1
part 1. Tamu Istimewa Ayah Datang Untuk Melamar
2
part 2. Pernikahan
3
part 3. Berencana Pindah
4
part 4. Tidur Udah Kayak Kebo
5
part 5. Mulutnya Menyakiti Hati Ku
6
part 6. Baru Menyesali
7
part 7. Biar Kamu Lewat Sekalian
8
part 8. Kebanyakan basa-basi
9
part 9. Mas Pilot I Love You
10
part 10. Pertama Kali Pergi Ke Rumah Mertua
11
part 11. Lelah
12
part 12. Pemberian Kalung Berlian
13
part 13. Jangan Memberi Harapan Palsu
14
part 14. Jangan Pedulikan Ku
15
part 15. Pendatang Baru
16
part 16. POV Author
17
part 17. Di Kira Tuna Rungu Jelas-jelas Bisa Bicara
18
part 18. Karena Perjodohan Ini Arnav Berubah
19
part 19. POV Author (Audia Tak Di Anggap)
20
part 20. POV Author (Capek)
21
part 21. Miris Sekali Hidup Ku
22
part 22. POV Author (Audia Pergi)
23
part 23. POV Author (Audia Pulang Membawa Luka)
24
part 24. POV Author (Mimpi Buruk Arnav)
25
part 25. Putri Kita Masih Kecil
26
part 26. POV Author (Lagi-lagi Arnav Tidak Semangat Kerja)
27
part 27. Menceritakan Masalah Ku
28
part 28. POV Author (Arnav Baru Tau Audia Pergi)
29
part 29 POV Author (Ketemu Lagi Kita)
30
part 30. Fakta Baru
31
part 31. Merasa Sangat Amat Bersalah
32
part 32. Apakah Masih Mimpi
33
part 33. Di Imami
34
part 34. Meluruskan Titik Masalah
35
part 35. Tidak Peka
36
part 36. I Love You Pilot
37
part 37. Jahilnya Arnav
38
part 38. Dinner For Two At The Restaurant
39
part 39. POV Author (Suara ponsel Bikin Rusak Suasana)
40
part 40. POV Author (Flashback on)
41
part 41. Ana Uhibbuka Fillah
42
part 42. Aku Cemburu
43
part 43. Merasa Takut
44
part 44. Penghinaan Dari Kakak Ipar
45
part 45. Merasa Kecewa
46
part 46. Merasa Tak Dianggap Oleh Keluarga Sendiri
47
part 47. Kamu Sakit?
48
part 48. Merasa Aneh Tapi Apa?
49
part 49. Kepolosan Audia
50
part 50. Tidak Mempercayai
51
part 51. Masalah Makin Runyam
52
part 52. Tidak Bisa Berdekatan
53
part 53. POV Author ( Jodoh Di Lauhulmahfudz)
54
part 54. POV Author (Kesedihan)
55
part 55. POV Author (Subhanallah Istriku Cantik Banget)
56
part 56. Belanja Baju
57
part 57. POV Author (Ayat Kursi)
58
part 58. POV Author (Kenapa Tidak Ngajak?)
59
part 59. POV Arnav (Kecewa Dengan Audia)
60
part 60. Berencana Pulang Kampung
61
part 61. POV Author (Berkumpul)
62
part 62. POV Author (Arnav Sakit)
63
part 63. Mas Arnav Yang Manja
64
part 64. POV Author (2 tahun kemudian)
65
part 65. Flashback On ( Melahirkan)
66
part 66. Cari Jodoh Buat Mbak Anas
67
part 67. POV Anastasya
68
part 68. Naik Pesawat
69
part 69. POV Anastasya
70
part 70. POV Anas (Mencari Wisnu)
71
part 71. Anas & Wisnu
72
pada 72. Ending
73
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!