part 14. Jangan Pedulikan Ku

Ini kali pertamanya aku menangisi kebodohan ku selama ini, sekarang aku paham dia benar-benar tidak memiliki perasaan sedikit pun pada ku.

Bukan dia yang memberi harapan palsu padaku, tapi aku sendiri yang terlalu berharap pada nya.

Oh tuhan ini kah yang dinamakan terlalu berharap, sehingga hatiku patah dan perih.

"Audia!"'

Aku kembali menghapus air mataku, semenjak tadi malam aku menangis sampai azan subuh berkumandang aku masih menangis. Tadi aku sudah tidur dan tersentak waktu subuh.

"Kamu sudah sholat?' tanya nya.

"A-aku lagi istimewa!" ujar ku dengan suara tercekik menahan tangis ini.

"Oh, begitu!" ujar nya

Ranjang ini bergerak karena ia turun dari tempat tidur ini.

Apa aku harus pergi dari rumah ini, tanpa sepengetahuan siapapun. Aku hanya jadi orang paling b*doh di keluarga nya ini.

Dia keluar dari kamar mandi dan sudah bersiap melaksanakan shalat subuh.

"Allahu Akbar!"

Suara merdunya mengucapkan takbir untuk memulai sholat nya, aku melihat dia yang lagi khusyuk sholat.

"Mas, apa hati kamu itu tidak ada perasaan sedikit pun untuk ku?"

Aku masih memperhatikan dia sholat, air mataku mengalir lagi dan lagi, lelah itu yang aku rasakan beberapa hari ini.

"Ya Allah hamba sudah capek, ingin mundur dari ikatan pernikahan ini, tapi hamba juga takut akan dosa!"

"Assalamualaikum warahmatullah!

"Assalamualaikum warahmatullah!

Selesai dia sholat dia tidak langsung berdiri, melainkan dia sedang berzikir.

"Subhanallah, subhanallah, subhanallah!

"Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah!

"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar!"

Selesai ia berzikir lalu ia berdo'a selesai zikir, hatiku dan mulutku juga ikut berzikir, walaupun keadaan haid kita masih bisa berzikir dan mengingat Allah SWT.

"Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qodiir. Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Laa ilaha illallah wa laa na'budu illa iyyah!"

Suara samar saat zikir itu sungguh menenangkan hatiku, seketika air mataku berhenti.

Aku duduk sambil menyenderkan tubuhku ke kepala ranjang, mataku perih karena terlalu lama menangis, mungkin wajahku kelihatan sembab akibat menangis dari semalam.

Aku memalingkan wajahku saat dia melihat ku.

"Saya tau kamu menangis karena saya, jadi maafkan saya!" ujar nya.

Maaf lagi dan lagi ia berucap kata maaf itu, tapi apa, dia selalu bikin perasaan ku sakit.

"Saya tidak tau harus berkata apa lagi selain maaf, saya selalu sering menyakiti perasaan kamu, saya bukan laki-laki baik!"

"Di sini saya juga tersakiti Audia, bukan kamu saja, kamu tidak tau betapa tersakiti hati saya--!"

"Lebih tersakiti hati saya dari hati kamu mas, kamu selalu membentak ku, selalu mencaci ku, selalu berkata kasar padaku, apakah itu tidak sakit mas?"

"Sakit mas, batinku rasanya tersiksa dengan cara sikap kamu selama ini!"

"Sakit yang aku rasakan tidak sesakit apa yang kamu rasakan mas!"

Aku menyela ucapan dia, dia bilang dia juga merasakan sakit, tapi sakit hati dia itu tidak sesakit hatiku selama ini.

"Kenapa tidak dari awal kamu membatalkan perjodohan ini, jika kamu bantah ucapan kedua orang tua kamu tentang perjodohan ini, mungkin kita tidak akan pernah bertemu dan menikah seperti ini!"

Ku keluarkan semua unek-unek yang selama ini ku tahan.

"Kembali kan aku pada orang tua ku mas!"

Dia membuka peci yang semula bertengger sempurna di atas kepala nya itu.

"Permintaan kamu yang satu itu tidak akan pernah bisa saya kabulkan!" ujar nya.

Aku mengerutkan keningku, kenapa permintaan ku yang satu itu tidak bisa ia penuhi, itu sama saja dia egois.

"Kamu egois, kamu tidak bisa memenuhi permintaan ku yang satu itu!"

"Kenapa mas?" tanya ku.

Dia diam tanpa menatap ku, tangan nya mengusap-usap kasar wajah nya.

"Kenapa?" tanya ku mendesak nya.

Dia masih diam tanpa mau melihat ku, dia benar-benar egois, kata nya dia tidak mencintai ku, kata nya aku hanya jadi beban dia saja, terus kenapa, kenapa permintaan ku tadi tidak dia penuhi?

"Jawab mas Arnav!" suara ku semakin meninggi

Kalau dia tidak cinta padaku seharusnya dia bisa mengabulkan permohonan aku tadi.

"Mas Arnav jawab aku!" ujar ku semakin kencang.

Aku sudah berdiri di depan dia, lalu ia mendongakkan kepalanya menatap ku, ia berdiri.

"Aku tidak tau alasan nya apa Audia!" ujar nya mencengkram kedua bahu ku secara kasar, aku meringis karena cengkraman tangan kekar nya itu.

"Aku tidak tau harus jawab apa, jangan seperti ini terus Audia, aku muak Audia muak! dia menguncang tubuh ku tanpa melepaskan cengkraman tangan nya itu dari bahu ku.

"Kenapa?" lirih ku karena air mataku menetas lagi.

"Bukankah kamu egois!" ujar ku.

"Diam!" sentak nya

Aku mendorong tubuh nya, akhirnya cengkraman tangan nya itu terlepas dari bahu ku, kini aku merasakan bahu ku sakit dan juga perih.

Aku masih berdiri di tempat tadi, seraya menutup wajahku dengan kedua telapak tangan ku.

Tok tok tok

Pintu kamar di ketuk oleh seseorang, mungkinkah itu mama atau papa, kemungkinan mereka mendengar suara ribut kami tadi.

"Arnav, Audia ini mama!" teriakan dari luar kamar ini.

"Hapus air mata kamu! titah nya.

"Iya ma!" ujar nya.

Dia pergi meninggalkan ku, aku terduduk lemas di lantai sambil menyeka air mataku.

"Kalian lagi ribut?"

"Tidak ma, mungkin mama salah dengar!"

"Ah, masa sih, tapi mama dengar suara ribut dari kamar kalian, apa kalian lagi bertengkar?"

"Tidak mama...!"

"Mama tidak suka kalau anak mama bertengkar sama istri nya!"

"Arnav, kan sudah bilang, kalau Arnav tidak ada masalah apa pun!"

"Ada apa ini ma?, kenapa kalian ribut-ribut di pagi hari gini?"

"Ini pa, mama tadi dengar ada suara ribut di kamar arnav!"

"Tidak ada apa-apa mama, papa!"

Aku mendengar suara mama dan juga papa yang lagi bicara dengan mas Arnav.

"Audia sudah bangun?"

"Belum ma, dia masih tidur!"

"Dia belum sholat kah?"

"Katanya dia lagi istimewa!"

"Hmm... ya sudahlah, mungkin pendengaran mama tadi salah, maklum telinga sudah tua juga!"

Pintu kamar di buka lagi oleh nya, aku masih duduk di lantai.

"Nanti masuk angin, duduk di atas gih!" ujar nya.

Aku hanya diam tanpa mempedulikan omongan nya.

"Kamu dengar saya ngomong kan!" ujar nya, lalu ia jongkok di hadapan ku, aku memalingkan wajahku dari nya.

Peduli apa dia sama kesehatan ku, aku juga tidak mau dia peduli dengan ku.

Dia langsung mengendong ku, lalu membaringkan ku di atas kasur, dia menyelimuti tubuh ku sampai leher.

"Istirahat lah, mungkin kamu terlalu lelah karena menangis terus!" ujar nya.

"Jangan pedulikan ku!" ujar ku

...

Bersambung...

Komentar, like and vote nya dong🥺

Tinggalkan Jeeeejakkkk....

Yang penasaran dengan si penulis cerita ini boleh berteman langsung dengan ku di Instagram dan fb ku.

Ig : purna_yudiani

fb : purna yudiani

Yang follow Instagram ku ntar aku follback 😉

Terpopuler

Comments

Nurul2103

Nurul2103

ditunggu kelanjutannya kak ☺️ sehat berkah selalu 🥰

2023-01-15

1

lihat semua
Episodes
1 part 1. Tamu Istimewa Ayah Datang Untuk Melamar
2 part 2. Pernikahan
3 part 3. Berencana Pindah
4 part 4. Tidur Udah Kayak Kebo
5 part 5. Mulutnya Menyakiti Hati Ku
6 part 6. Baru Menyesali
7 part 7. Biar Kamu Lewat Sekalian
8 part 8. Kebanyakan basa-basi
9 part 9. Mas Pilot I Love You
10 part 10. Pertama Kali Pergi Ke Rumah Mertua
11 part 11. Lelah
12 part 12. Pemberian Kalung Berlian
13 part 13. Jangan Memberi Harapan Palsu
14 part 14. Jangan Pedulikan Ku
15 part 15. Pendatang Baru
16 part 16. POV Author
17 part 17. Di Kira Tuna Rungu Jelas-jelas Bisa Bicara
18 part 18. Karena Perjodohan Ini Arnav Berubah
19 part 19. POV Author (Audia Tak Di Anggap)
20 part 20. POV Author (Capek)
21 part 21. Miris Sekali Hidup Ku
22 part 22. POV Author (Audia Pergi)
23 part 23. POV Author (Audia Pulang Membawa Luka)
24 part 24. POV Author (Mimpi Buruk Arnav)
25 part 25. Putri Kita Masih Kecil
26 part 26. POV Author (Lagi-lagi Arnav Tidak Semangat Kerja)
27 part 27. Menceritakan Masalah Ku
28 part 28. POV Author (Arnav Baru Tau Audia Pergi)
29 part 29 POV Author (Ketemu Lagi Kita)
30 part 30. Fakta Baru
31 part 31. Merasa Sangat Amat Bersalah
32 part 32. Apakah Masih Mimpi
33 part 33. Di Imami
34 part 34. Meluruskan Titik Masalah
35 part 35. Tidak Peka
36 part 36. I Love You Pilot
37 part 37. Jahilnya Arnav
38 part 38. Dinner For Two At The Restaurant
39 part 39. POV Author (Suara ponsel Bikin Rusak Suasana)
40 part 40. POV Author (Flashback on)
41 part 41. Ana Uhibbuka Fillah
42 part 42. Aku Cemburu
43 part 43. Merasa Takut
44 part 44. Penghinaan Dari Kakak Ipar
45 part 45. Merasa Kecewa
46 part 46. Merasa Tak Dianggap Oleh Keluarga Sendiri
47 part 47. Kamu Sakit?
48 part 48. Merasa Aneh Tapi Apa?
49 part 49. Kepolosan Audia
50 part 50. Tidak Mempercayai
51 part 51. Masalah Makin Runyam
52 part 52. Tidak Bisa Berdekatan
53 part 53. POV Author ( Jodoh Di Lauhulmahfudz)
54 part 54. POV Author (Kesedihan)
55 part 55. POV Author (Subhanallah Istriku Cantik Banget)
56 part 56. Belanja Baju
57 part 57. POV Author (Ayat Kursi)
58 part 58. POV Author (Kenapa Tidak Ngajak?)
59 part 59. POV Arnav (Kecewa Dengan Audia)
60 part 60. Berencana Pulang Kampung
61 part 61. POV Author (Berkumpul)
62 part 62. POV Author (Arnav Sakit)
63 part 63. Mas Arnav Yang Manja
64 part 64. POV Author (2 tahun kemudian)
65 part 65. Flashback On ( Melahirkan)
66 part 66. Cari Jodoh Buat Mbak Anas
67 part 67. POV Anastasya
68 part 68. Naik Pesawat
69 part 69. POV Anastasya
70 part 70. POV Anas (Mencari Wisnu)
71 part 71. Anas & Wisnu
72 pada 72. Ending
73 Pengumuman
Episodes

Updated 73 Episodes

1
part 1. Tamu Istimewa Ayah Datang Untuk Melamar
2
part 2. Pernikahan
3
part 3. Berencana Pindah
4
part 4. Tidur Udah Kayak Kebo
5
part 5. Mulutnya Menyakiti Hati Ku
6
part 6. Baru Menyesali
7
part 7. Biar Kamu Lewat Sekalian
8
part 8. Kebanyakan basa-basi
9
part 9. Mas Pilot I Love You
10
part 10. Pertama Kali Pergi Ke Rumah Mertua
11
part 11. Lelah
12
part 12. Pemberian Kalung Berlian
13
part 13. Jangan Memberi Harapan Palsu
14
part 14. Jangan Pedulikan Ku
15
part 15. Pendatang Baru
16
part 16. POV Author
17
part 17. Di Kira Tuna Rungu Jelas-jelas Bisa Bicara
18
part 18. Karena Perjodohan Ini Arnav Berubah
19
part 19. POV Author (Audia Tak Di Anggap)
20
part 20. POV Author (Capek)
21
part 21. Miris Sekali Hidup Ku
22
part 22. POV Author (Audia Pergi)
23
part 23. POV Author (Audia Pulang Membawa Luka)
24
part 24. POV Author (Mimpi Buruk Arnav)
25
part 25. Putri Kita Masih Kecil
26
part 26. POV Author (Lagi-lagi Arnav Tidak Semangat Kerja)
27
part 27. Menceritakan Masalah Ku
28
part 28. POV Author (Arnav Baru Tau Audia Pergi)
29
part 29 POV Author (Ketemu Lagi Kita)
30
part 30. Fakta Baru
31
part 31. Merasa Sangat Amat Bersalah
32
part 32. Apakah Masih Mimpi
33
part 33. Di Imami
34
part 34. Meluruskan Titik Masalah
35
part 35. Tidak Peka
36
part 36. I Love You Pilot
37
part 37. Jahilnya Arnav
38
part 38. Dinner For Two At The Restaurant
39
part 39. POV Author (Suara ponsel Bikin Rusak Suasana)
40
part 40. POV Author (Flashback on)
41
part 41. Ana Uhibbuka Fillah
42
part 42. Aku Cemburu
43
part 43. Merasa Takut
44
part 44. Penghinaan Dari Kakak Ipar
45
part 45. Merasa Kecewa
46
part 46. Merasa Tak Dianggap Oleh Keluarga Sendiri
47
part 47. Kamu Sakit?
48
part 48. Merasa Aneh Tapi Apa?
49
part 49. Kepolosan Audia
50
part 50. Tidak Mempercayai
51
part 51. Masalah Makin Runyam
52
part 52. Tidak Bisa Berdekatan
53
part 53. POV Author ( Jodoh Di Lauhulmahfudz)
54
part 54. POV Author (Kesedihan)
55
part 55. POV Author (Subhanallah Istriku Cantik Banget)
56
part 56. Belanja Baju
57
part 57. POV Author (Ayat Kursi)
58
part 58. POV Author (Kenapa Tidak Ngajak?)
59
part 59. POV Arnav (Kecewa Dengan Audia)
60
part 60. Berencana Pulang Kampung
61
part 61. POV Author (Berkumpul)
62
part 62. POV Author (Arnav Sakit)
63
part 63. Mas Arnav Yang Manja
64
part 64. POV Author (2 tahun kemudian)
65
part 65. Flashback On ( Melahirkan)
66
part 66. Cari Jodoh Buat Mbak Anas
67
part 67. POV Anastasya
68
part 68. Naik Pesawat
69
part 69. POV Anastasya
70
part 70. POV Anas (Mencari Wisnu)
71
part 71. Anas & Wisnu
72
pada 72. Ending
73
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!