part 15. Pendatang Baru

Dari tadi aku tidak keluar kamar sama sekali, aku hanya berdiam diri di dalam kamar, mata ku perih karena terlalu lama menangisi nasib ku sekarang.

"Aku ingin pulang!"

Aku terus berucap seperti itu, aku ingin menenangkan diri dan pikiran ku lebih dulu.

"Mas, antar aku pulang!"

Saat ia tiba di kamar sambil membawa sepiring nasi dan juga air minum, ia meletakkan mapan itu di atas nakas.

"Makan dulu ya!' ujar nya

Dia duduk di sebelahku sambil mengangkat piring berisi nasi berserta lauk nya, lalu ia menyuapiku nasi tersebut.

"Ayo!" ujar nya

Aku menggeleng cepat dan menjauhkan mulutku, ku dengar ia menghela nafas berat.

"Kalau kamu tidak makan, nanti kamu sakit!' ujar nya.

"Biar aku sakit sekalian!' ujar ku.

"Keras kepala banget sih!" umpat nya.

"Ngapain kamu peduli-in aku, aku tidak butuh peduli kamu!" ujar ku.

"Sebenarnya kamu apa ha? tanya nya.

Dia masih bertanya aku mau apa, sudah jelas aku ucapkan tapi dia masih saja bertanya, sudah berkali-kali aku katakan kalau aku ingin pulang ke kampung halaman ku.

"Sebenarnya kamu dengar aku bicara nggak sih?" aku balik bertanya pada nya.

"Bukanya jawab pertanyaan ku, tapi kamu malah balik bertanya!" ujar nya.

"Aku ingin pulang ke rumah ku yang di kampung!" ujar ku kesal.

Dia tidak menggubris ucapan ku, aku semakin jengkel dengan sikap tak acuh nya ini, kalau dia tidak cinta dengan ku kenapa dia tahan-tahan aku agar aku tak pulang.

"Kamu cinta sama aku?" tanya ku spontan, aku ingin tau apa jawaban dari dia. Ya walaupun aku sudah tau jawabannya.

"Bukankah kamu sudah tau jawabannya!" ujar nya.

"Lantas kenapa kamu tidak mengizinkan ku untuk kembali kepada kedua orang tua ku!" ujar ku.

Dia membuang muka saat aku tatap mata hitam itu, aku mau mencari cinta lewat tatapan mata nya itu, namun sangat di sayang, dia malah menghindar kontak mata langsung.

"Makan, nanti kamu sakit!" ujar nya lalu ia bangkit dari duduk nya.

Ia duduk di sofa yang terletak sedikit jauh dari tempat tidur ini, apakah dia sudah ada rasa dengan ku?.

Terus kenapa dia menghindar, apa dia gengsi mau mengungkapkan perasaan nya!.

Ah, tidak, kamu jangan berharap Audia, sangat jelas sekali dia tidak mencintai mu.

Stop! Audia, kamu harus sadar jika dia tidak ada perasaan sedikit pun untuk kamu.

Aku mengambil makanan yang ia bawakan tadi, mubazir jika tak aku makan.

Bismillahirrahmanirrahim, aku menyuap makanan itu setelah mengucapkan bismillah, kenapa makanan ini begitu pahit dan hambar?.

Apa aku sakit, karena aku dari kemaren tidak makan, terlebih lagi aku terus menangis.

"Kenapa tidak di makan?"

Aku melirik dia yang entah dari kapan memperhatikan ku.

"Pahit dan hambar! jawabku

"Apa kamu sakit?"

Dia bangkit dari duduk nya dan pergi ke tempat ku, lalu tangan kanannya mengecek jidatku.

"Panas, seperti nya kamu benar-benar sakit!" ujar nya, ku perhatikan garis wajah itu, ada kekhawatiran terlihat jelas di wajah nya.

"Kita ke dokter!" ujar nya.

Aku menggeleng cepat, "tidak, aku hanya butuh istirahat!" ujar ku.

"Tap--!"

"Tidak masalah!" pungkas ku

"Apa perlu aku menelepon mbak Anas!" gumam nya.

"Jangan, jangan, aku tidak apa-apa, aku tidak butuh dokter!" ujar ku cepat.

Aku tidak mau merepotkan mbak Anas, apa lagi mbak Anas tidak terlalu suka dengan ku.

🌼🌼🌼

Malam harinya aku duduk di sofa ruang keluarga bersama mas Arnav, di ruang keluarga ini tidak ada siapa-siapa, hanya aku dan dia saja.

Yang lain pada keluar, mereka tidak mengajak kami, karena mama mertuaku melarang aku untuk keluar, mama mertuaku sangat khawatir dengan keadaan ku tadi.

"Kamu masih sakit?" tanya nya.

"Sudah nggak, cuma merasa pusing sedikit!" ujar ku.

"Istirahat kalau gitu, ngapain kamu di sini!" ujar nya.

"Aku malas istirahat mulu!'

Ting tong

Bel rumah berbunyi saat kami saling diam dan larut dalam pikiran kami masing-masing.

Apa itu mama dan yang lain, tapi kenapa begitu cepat mama pulangnya?.

"Apa itu mama, mas? tanya ku.

"Tidak tau!" ujar nya.

Kami masih duduk di sofa ruang keluarga, tanpa mau membukakan pintu utama itu.

"Where are you Arnav!"

Aku mengerutkan keningku saat aku melihat wanita yang sangat cantik nan anggun itu mendekati kami.

"Cia!"

Cia? siapa dia kenapa mereka sangat akrab dan begitu dekat, siapa wanita cantik ini.

"Kamu kenapa ada di sini? tanya mas Arnav, menampakkan senyum termanis nya ke wanita yang bernama Cia itu.

"Ah, astaga Arnav apa aku harus kasih kabar kamu dulu, sebelum aku datang ke mari!' ujar wanita itu dengan suara manja, aku mendengarnya kenapa jijik ya, suara di manja-manja gitu.

Mata ku langsung melotot saat wanita itu cipika cipiki dengan suamiku, aku sangat panas melihat pemandangan itu.

"Hey wanita tidak tau malu, kenapa kamu mencium suami orang?" tapi sayangnya aku hanya berani berucap dalam hati ku.

Mas Arnav sangat senang berdekatan dengan wanita itu, mereka tidak mempedulikan ku ada di sini.

"Arnav apa kamu tidak rindu dengan ku?"

"Hmmm...!"

Suamiku itu tidak leluasa berbicara dengan wanita itu, apa karena aku dia jadi canggung begitu.

"Arnav... aku jauh-jauh dari Inggris hanya ingin melihat kamu!' ujar nya dengan suara manja nya itu.

Aku masih memperhatikan wanita ini dengan tatapan tidak nyaman, bagaimana tidak, baju yang ia kenakan sangat tidak sopan dan kurang bahan gitu, apa dia tidak risih saat aurat nya di umbar seperti itu?.

"Arnav kenapa kamu jadi pendiam gini?"

"Tidak!" ujar mas Arnav, melihat ku.

Aku tau tatapan mata mas Arnav itu, ia menyuruhku untuk masuk, enak saja dia mau berduaan dengan wanita ini.

"Mas!" ujar ku akhirnya bersuara juga, karena tidak tahan melihat wanita ini yang bermanja-manja dengan suamiku.

Spontan tatapan wanita itu tertuju pada ku.

"Arnav ini siapa?"

"Apa ini sepupuku kamu?" ujar nya

Aku tersenyum tipis hendak menjulurkan tanganku pada wanita ini, namun mas Arnav lebih dulu menarik tangan ku.

"Audia, kamu pasti capek, mari saya antar ke kamar!" ujar nya.

"Tapi mas--!"

"Istirahat lah!" ujar nya.

Aku mematuhi perintah nya untuk istirahat, dia mengantar kan ku sampai pintu kamar.

"Dia siapa mas? tanya ku

"Dia bukan siapa-siapa!" ujar nya, aku perhatikan wajah mas Arnav, dia nampak kebingungan mencari alasan.

"Tapi aku ingin berkenalan dengan dia mas!" ujar ku.

"Tidak, tidak, kamu harus istirahat!" ujar nya memaksa ku masuk ke dalam kamar.

...

Bersambung...

Komentar, like and vote nya ya!

Yang penasaran dengan si penulis cerita ini boleh berteman langsung dengan ku di Instagram dan fb ku.

Ig : purna_yudiani

fb : purna yudiani

Yang follow Instagram ku ntar aku follback 😉

Terpopuler

Comments

Andi Sary Nova

Andi Sary Nova

mf apa hanya sy yg merasa kalau cerita ini sangat bertele tele hingga mirip sinetron+62 sampai sy kok bacax ikut lelah ky hati pemeran wanitanya 😱😁😁

2023-01-16

1

lihat semua
Episodes
1 part 1. Tamu Istimewa Ayah Datang Untuk Melamar
2 part 2. Pernikahan
3 part 3. Berencana Pindah
4 part 4. Tidur Udah Kayak Kebo
5 part 5. Mulutnya Menyakiti Hati Ku
6 part 6. Baru Menyesali
7 part 7. Biar Kamu Lewat Sekalian
8 part 8. Kebanyakan basa-basi
9 part 9. Mas Pilot I Love You
10 part 10. Pertama Kali Pergi Ke Rumah Mertua
11 part 11. Lelah
12 part 12. Pemberian Kalung Berlian
13 part 13. Jangan Memberi Harapan Palsu
14 part 14. Jangan Pedulikan Ku
15 part 15. Pendatang Baru
16 part 16. POV Author
17 part 17. Di Kira Tuna Rungu Jelas-jelas Bisa Bicara
18 part 18. Karena Perjodohan Ini Arnav Berubah
19 part 19. POV Author (Audia Tak Di Anggap)
20 part 20. POV Author (Capek)
21 part 21. Miris Sekali Hidup Ku
22 part 22. POV Author (Audia Pergi)
23 part 23. POV Author (Audia Pulang Membawa Luka)
24 part 24. POV Author (Mimpi Buruk Arnav)
25 part 25. Putri Kita Masih Kecil
26 part 26. POV Author (Lagi-lagi Arnav Tidak Semangat Kerja)
27 part 27. Menceritakan Masalah Ku
28 part 28. POV Author (Arnav Baru Tau Audia Pergi)
29 part 29 POV Author (Ketemu Lagi Kita)
30 part 30. Fakta Baru
31 part 31. Merasa Sangat Amat Bersalah
32 part 32. Apakah Masih Mimpi
33 part 33. Di Imami
34 part 34. Meluruskan Titik Masalah
35 part 35. Tidak Peka
36 part 36. I Love You Pilot
37 part 37. Jahilnya Arnav
38 part 38. Dinner For Two At The Restaurant
39 part 39. POV Author (Suara ponsel Bikin Rusak Suasana)
40 part 40. POV Author (Flashback on)
41 part 41. Ana Uhibbuka Fillah
42 part 42. Aku Cemburu
43 part 43. Merasa Takut
44 part 44. Penghinaan Dari Kakak Ipar
45 part 45. Merasa Kecewa
46 part 46. Merasa Tak Dianggap Oleh Keluarga Sendiri
47 part 47. Kamu Sakit?
48 part 48. Merasa Aneh Tapi Apa?
49 part 49. Kepolosan Audia
50 part 50. Tidak Mempercayai
51 part 51. Masalah Makin Runyam
52 part 52. Tidak Bisa Berdekatan
53 part 53. POV Author ( Jodoh Di Lauhulmahfudz)
54 part 54. POV Author (Kesedihan)
55 part 55. POV Author (Subhanallah Istriku Cantik Banget)
56 part 56. Belanja Baju
57 part 57. POV Author (Ayat Kursi)
58 part 58. POV Author (Kenapa Tidak Ngajak?)
59 part 59. POV Arnav (Kecewa Dengan Audia)
60 part 60. Berencana Pulang Kampung
61 part 61. POV Author (Berkumpul)
62 part 62. POV Author (Arnav Sakit)
63 part 63. Mas Arnav Yang Manja
64 part 64. POV Author (2 tahun kemudian)
65 part 65. Flashback On ( Melahirkan)
66 part 66. Cari Jodoh Buat Mbak Anas
67 part 67. POV Anastasya
68 part 68. Naik Pesawat
69 part 69. POV Anastasya
70 part 70. POV Anas (Mencari Wisnu)
71 part 71. Anas & Wisnu
72 pada 72. Ending
73 Pengumuman
Episodes

Updated 73 Episodes

1
part 1. Tamu Istimewa Ayah Datang Untuk Melamar
2
part 2. Pernikahan
3
part 3. Berencana Pindah
4
part 4. Tidur Udah Kayak Kebo
5
part 5. Mulutnya Menyakiti Hati Ku
6
part 6. Baru Menyesali
7
part 7. Biar Kamu Lewat Sekalian
8
part 8. Kebanyakan basa-basi
9
part 9. Mas Pilot I Love You
10
part 10. Pertama Kali Pergi Ke Rumah Mertua
11
part 11. Lelah
12
part 12. Pemberian Kalung Berlian
13
part 13. Jangan Memberi Harapan Palsu
14
part 14. Jangan Pedulikan Ku
15
part 15. Pendatang Baru
16
part 16. POV Author
17
part 17. Di Kira Tuna Rungu Jelas-jelas Bisa Bicara
18
part 18. Karena Perjodohan Ini Arnav Berubah
19
part 19. POV Author (Audia Tak Di Anggap)
20
part 20. POV Author (Capek)
21
part 21. Miris Sekali Hidup Ku
22
part 22. POV Author (Audia Pergi)
23
part 23. POV Author (Audia Pulang Membawa Luka)
24
part 24. POV Author (Mimpi Buruk Arnav)
25
part 25. Putri Kita Masih Kecil
26
part 26. POV Author (Lagi-lagi Arnav Tidak Semangat Kerja)
27
part 27. Menceritakan Masalah Ku
28
part 28. POV Author (Arnav Baru Tau Audia Pergi)
29
part 29 POV Author (Ketemu Lagi Kita)
30
part 30. Fakta Baru
31
part 31. Merasa Sangat Amat Bersalah
32
part 32. Apakah Masih Mimpi
33
part 33. Di Imami
34
part 34. Meluruskan Titik Masalah
35
part 35. Tidak Peka
36
part 36. I Love You Pilot
37
part 37. Jahilnya Arnav
38
part 38. Dinner For Two At The Restaurant
39
part 39. POV Author (Suara ponsel Bikin Rusak Suasana)
40
part 40. POV Author (Flashback on)
41
part 41. Ana Uhibbuka Fillah
42
part 42. Aku Cemburu
43
part 43. Merasa Takut
44
part 44. Penghinaan Dari Kakak Ipar
45
part 45. Merasa Kecewa
46
part 46. Merasa Tak Dianggap Oleh Keluarga Sendiri
47
part 47. Kamu Sakit?
48
part 48. Merasa Aneh Tapi Apa?
49
part 49. Kepolosan Audia
50
part 50. Tidak Mempercayai
51
part 51. Masalah Makin Runyam
52
part 52. Tidak Bisa Berdekatan
53
part 53. POV Author ( Jodoh Di Lauhulmahfudz)
54
part 54. POV Author (Kesedihan)
55
part 55. POV Author (Subhanallah Istriku Cantik Banget)
56
part 56. Belanja Baju
57
part 57. POV Author (Ayat Kursi)
58
part 58. POV Author (Kenapa Tidak Ngajak?)
59
part 59. POV Arnav (Kecewa Dengan Audia)
60
part 60. Berencana Pulang Kampung
61
part 61. POV Author (Berkumpul)
62
part 62. POV Author (Arnav Sakit)
63
part 63. Mas Arnav Yang Manja
64
part 64. POV Author (2 tahun kemudian)
65
part 65. Flashback On ( Melahirkan)
66
part 66. Cari Jodoh Buat Mbak Anas
67
part 67. POV Anastasya
68
part 68. Naik Pesawat
69
part 69. POV Anastasya
70
part 70. POV Anas (Mencari Wisnu)
71
part 71. Anas & Wisnu
72
pada 72. Ending
73
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!