Dari tadi aku tidak keluar kamar sama sekali, aku hanya berdiam diri di dalam kamar, mata ku perih karena terlalu lama menangisi nasib ku sekarang.
"Aku ingin pulang!"
Aku terus berucap seperti itu, aku ingin menenangkan diri dan pikiran ku lebih dulu.
"Mas, antar aku pulang!"
Saat ia tiba di kamar sambil membawa sepiring nasi dan juga air minum, ia meletakkan mapan itu di atas nakas.
"Makan dulu ya!' ujar nya
Dia duduk di sebelahku sambil mengangkat piring berisi nasi berserta lauk nya, lalu ia menyuapiku nasi tersebut.
"Ayo!" ujar nya
Aku menggeleng cepat dan menjauhkan mulutku, ku dengar ia menghela nafas berat.
"Kalau kamu tidak makan, nanti kamu sakit!' ujar nya.
"Biar aku sakit sekalian!' ujar ku.
"Keras kepala banget sih!" umpat nya.
"Ngapain kamu peduli-in aku, aku tidak butuh peduli kamu!" ujar ku.
"Sebenarnya kamu apa ha? tanya nya.
Dia masih bertanya aku mau apa, sudah jelas aku ucapkan tapi dia masih saja bertanya, sudah berkali-kali aku katakan kalau aku ingin pulang ke kampung halaman ku.
"Sebenarnya kamu dengar aku bicara nggak sih?" aku balik bertanya pada nya.
"Bukanya jawab pertanyaan ku, tapi kamu malah balik bertanya!" ujar nya.
"Aku ingin pulang ke rumah ku yang di kampung!" ujar ku kesal.
Dia tidak menggubris ucapan ku, aku semakin jengkel dengan sikap tak acuh nya ini, kalau dia tidak cinta dengan ku kenapa dia tahan-tahan aku agar aku tak pulang.
"Kamu cinta sama aku?" tanya ku spontan, aku ingin tau apa jawaban dari dia. Ya walaupun aku sudah tau jawabannya.
"Bukankah kamu sudah tau jawabannya!" ujar nya.
"Lantas kenapa kamu tidak mengizinkan ku untuk kembali kepada kedua orang tua ku!" ujar ku.
Dia membuang muka saat aku tatap mata hitam itu, aku mau mencari cinta lewat tatapan mata nya itu, namun sangat di sayang, dia malah menghindar kontak mata langsung.
"Makan, nanti kamu sakit!" ujar nya lalu ia bangkit dari duduk nya.
Ia duduk di sofa yang terletak sedikit jauh dari tempat tidur ini, apakah dia sudah ada rasa dengan ku?.
Terus kenapa dia menghindar, apa dia gengsi mau mengungkapkan perasaan nya!.
Ah, tidak, kamu jangan berharap Audia, sangat jelas sekali dia tidak mencintai mu.
Stop! Audia, kamu harus sadar jika dia tidak ada perasaan sedikit pun untuk kamu.
Aku mengambil makanan yang ia bawakan tadi, mubazir jika tak aku makan.
Bismillahirrahmanirrahim, aku menyuap makanan itu setelah mengucapkan bismillah, kenapa makanan ini begitu pahit dan hambar?.
Apa aku sakit, karena aku dari kemaren tidak makan, terlebih lagi aku terus menangis.
"Kenapa tidak di makan?"
Aku melirik dia yang entah dari kapan memperhatikan ku.
"Pahit dan hambar! jawabku
"Apa kamu sakit?"
Dia bangkit dari duduk nya dan pergi ke tempat ku, lalu tangan kanannya mengecek jidatku.
"Panas, seperti nya kamu benar-benar sakit!" ujar nya, ku perhatikan garis wajah itu, ada kekhawatiran terlihat jelas di wajah nya.
"Kita ke dokter!" ujar nya.
Aku menggeleng cepat, "tidak, aku hanya butuh istirahat!" ujar ku.
"Tap--!"
"Tidak masalah!" pungkas ku
"Apa perlu aku menelepon mbak Anas!" gumam nya.
"Jangan, jangan, aku tidak apa-apa, aku tidak butuh dokter!" ujar ku cepat.
Aku tidak mau merepotkan mbak Anas, apa lagi mbak Anas tidak terlalu suka dengan ku.
🌼🌼🌼
Malam harinya aku duduk di sofa ruang keluarga bersama mas Arnav, di ruang keluarga ini tidak ada siapa-siapa, hanya aku dan dia saja.
Yang lain pada keluar, mereka tidak mengajak kami, karena mama mertuaku melarang aku untuk keluar, mama mertuaku sangat khawatir dengan keadaan ku tadi.
"Kamu masih sakit?" tanya nya.
"Sudah nggak, cuma merasa pusing sedikit!" ujar ku.
"Istirahat kalau gitu, ngapain kamu di sini!" ujar nya.
"Aku malas istirahat mulu!'
Ting tong
Bel rumah berbunyi saat kami saling diam dan larut dalam pikiran kami masing-masing.
Apa itu mama dan yang lain, tapi kenapa begitu cepat mama pulangnya?.
"Apa itu mama, mas? tanya ku.
"Tidak tau!" ujar nya.
Kami masih duduk di sofa ruang keluarga, tanpa mau membukakan pintu utama itu.
"Where are you Arnav!"
Aku mengerutkan keningku saat aku melihat wanita yang sangat cantik nan anggun itu mendekati kami.
"Cia!"
Cia? siapa dia kenapa mereka sangat akrab dan begitu dekat, siapa wanita cantik ini.
"Kamu kenapa ada di sini? tanya mas Arnav, menampakkan senyum termanis nya ke wanita yang bernama Cia itu.
"Ah, astaga Arnav apa aku harus kasih kabar kamu dulu, sebelum aku datang ke mari!' ujar wanita itu dengan suara manja, aku mendengarnya kenapa jijik ya, suara di manja-manja gitu.
Mata ku langsung melotot saat wanita itu cipika cipiki dengan suamiku, aku sangat panas melihat pemandangan itu.
"Hey wanita tidak tau malu, kenapa kamu mencium suami orang?" tapi sayangnya aku hanya berani berucap dalam hati ku.
Mas Arnav sangat senang berdekatan dengan wanita itu, mereka tidak mempedulikan ku ada di sini.
"Arnav apa kamu tidak rindu dengan ku?"
"Hmmm...!"
Suamiku itu tidak leluasa berbicara dengan wanita itu, apa karena aku dia jadi canggung begitu.
"Arnav... aku jauh-jauh dari Inggris hanya ingin melihat kamu!' ujar nya dengan suara manja nya itu.
Aku masih memperhatikan wanita ini dengan tatapan tidak nyaman, bagaimana tidak, baju yang ia kenakan sangat tidak sopan dan kurang bahan gitu, apa dia tidak risih saat aurat nya di umbar seperti itu?.
"Arnav kenapa kamu jadi pendiam gini?"
"Tidak!" ujar mas Arnav, melihat ku.
Aku tau tatapan mata mas Arnav itu, ia menyuruhku untuk masuk, enak saja dia mau berduaan dengan wanita ini.
"Mas!" ujar ku akhirnya bersuara juga, karena tidak tahan melihat wanita ini yang bermanja-manja dengan suamiku.
Spontan tatapan wanita itu tertuju pada ku.
"Arnav ini siapa?"
"Apa ini sepupuku kamu?" ujar nya
Aku tersenyum tipis hendak menjulurkan tanganku pada wanita ini, namun mas Arnav lebih dulu menarik tangan ku.
"Audia, kamu pasti capek, mari saya antar ke kamar!" ujar nya.
"Tapi mas--!"
"Istirahat lah!" ujar nya.
Aku mematuhi perintah nya untuk istirahat, dia mengantar kan ku sampai pintu kamar.
"Dia siapa mas? tanya ku
"Dia bukan siapa-siapa!" ujar nya, aku perhatikan wajah mas Arnav, dia nampak kebingungan mencari alasan.
"Tapi aku ingin berkenalan dengan dia mas!" ujar ku.
"Tidak, tidak, kamu harus istirahat!" ujar nya memaksa ku masuk ke dalam kamar.
...
Bersambung...
Komentar, like and vote nya ya!
Yang penasaran dengan si penulis cerita ini boleh berteman langsung dengan ku di Instagram dan fb ku.
Ig : purna_yudiani
fb : purna yudiani
Yang follow Instagram ku ntar aku follback 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Andi Sary Nova
mf apa hanya sy yg merasa kalau cerita ini sangat bertele tele hingga mirip sinetron+62 sampai sy kok bacax ikut lelah ky hati pemeran wanitanya 😱😁😁
2023-01-16
1