Pagi ini aku sudah membereskan barang-barang ku yang akan aku bawa ke kota.
Kenapa harus sekarang juga sih harus pindah nya, aku kan belum siap untuk berpisah dengan ayah dan bunda.
"Sudah, lama banget!" ujar nya mengangetkan ku, dia duduk di samping ku.
"Melamun terus sampai matahari terbit dari ufuk selatan!"
Aku mengerutkan keningku, mana mungkin bisa matahari terbit dari ufuk selatan, kadang pilot ini omongan nya ngaco.
"Kalau kiamat matahari terbit dari barat! ujar ku sebal
"Dari mana pula kamu dapat teori semacam itu, konyol nggak tuh! ujar ku lagi
Dia tak menjawab nya, selesai aku membereskan barang ku, kini aku membawanya ke mobil.
"Jaga diri baik-baik di sana ya nak! ujar bunda
Aku memeluk tubuh bunda dengan erat, mungkin aku akan merindukan kalian semua.
"Kalau Audia tidak ikut bagaimana bunda? tanya ku
"Tidak bisa begitu nak, kamu sekarang sudah berkeluarga!
Aku menghela nafas ku lalu aku melepaskan pelukan bunda, kini aku menatap Yudia yang juga menatap ku.
Ku rentangkan kedua tanganku untuk membawa dia dalam pelukan ku, dia tersenyum lalu memeluk ku juga.
"Jangan lupakan kami kak!
"Bagaimana bisa kakak melupakan kalian, kalian itu keluarga kakak satu-satunya, kamu jaga ayah sama bunda ya! ujar ku
"Yudia pasti akan menjaga ayah sama bunda kak!
Kini aku melepaskan pelukan dari Yudia, aku melihat ayah yang tersenyum padaku, ayah cinta pertama anak perempuan nya, aku langsung berhambur memeluk ayah.
"Hiks... yah, jaga diri ayah ya, aku pasti akan merindukan kalian! isak kecil ku
"Iya, pasti ayah jaga diri ayah baik-baik bersama bunda dan Yudia juga, kamu baik-baik di sana, jangan banyak tingkah, menurut apa yang di katakan suamimu!
Aku mengangguk lalu melepaskan pelukan dari ayah, kini aku masuk ke dalam mobil, mobil yang kemaren ke sini.
Ku buka kaca jendela mobil, aku melambai-lambaikan tangan ku ke ayah, bunda dan Yudia, perlahan mobil yang ku tumpangi melaju.
Kenapa rasanya aku tidak rela meninggalkan rumah ku ini.
"Sudah, jangan bersedih seperti itu! ujar mama mertua ku
"Mama tau kok gimana rasanya berpisah dengan orang-orang yang kita sayang, tapi kamu harus belajar untuk tidak bergantung dengan ayah dan bunda kamu! ujar mama mertua ku
Aku mengangguk kecil saja sambil menyeka air mataku yang sempat keluar, yang membawa mobil ini adalah supir, papa mertua ku duduk di depan, mama duduk di kursi dekat pintu mobil yang satu nya, sedangkan aku dan dia duduk saling berdekatan.
"Cengeng banget sih!" desis nya
"Aku baru sekali ini berpisah jauh sama keluarga ku, makanya aku cengeng sedikit! ujar ku
Aku tidak bisa lanjut pergi ke kota, aku harus balik.
"Mas aku pulang lagi ya! seru ku
"Jangan ngaco! ujar nya
Mama, papa mertua ku lagi tertidur, aku terus saja berkeinginan kembali lagi ke kampung halaman ku, kami sudah memasuki jalan tol, jarak rumah ku mungkin sudah terlalu jauh.
"Tapi mas! ujar ku memelas
Dia tak bergeming, aku melihat nya, ternyata dia lagi menutup kedua matanya, lalu kepala nya di senderkan di kepala bangku mobil.
Aku cemberut sambil membelakangi nya, tatapan ku hanya tertuju keluar kaca mobil.
"Ayah, bunda, hati aku belum bisa sepenuhnya untuk ikut mereka, tapi jika aku tak ikut, sedangkan sekarang ini status ku sudah menjadi seorang istri! batin ku
Mobil melaju terus tanpa berhenti, jika seperti ini terus aku pasti akan muntah, kapan mobil yang aku tumpangi ini akan berhenti.
Aku melihat ke pak supir, mobil masih berjalan tanpa henti.
"Pak, apakah kita sampai masih lama? tanya ku
"Lumayan nona, emang ada apa nona?
"Saya merasa pusing pak, apa kita bisa berhenti sebentar? ujar ku
Aku benar-benar tidak tahan lagi, kepala ku rasanya pusing, apa lagi bau pengharum mobil ini tak enak bagi ku, bau nya seperti kopi ini sangat bikin aku pusing.
"Kamu pusing?
Aku menoleh ke samping ternyata mas Arnav juga melihatku, aku mengangguk kecil.
"Pak berhenti sebentar! titah nya
Mobil pun berhenti di pinggir jalan, aku langsung membuka pintu mobil, lalu keluar dari mobil.
"Huek... Hu-ek...! aku memuntahkan isi perutku yang sempat di aduk-aduk.
Seseorang memijat tengkuk ku, aku refleks melihat ke belakang, ternyata mas Arnav pelaku nya.
"Kamu mabuk darat? tanya nya
Aku menggeleng kan kepalaku, biasanya aku tak pernah mabuk saat naik mobil, entah kenapa sekarang aku jadi mabuk.
"Minum ini dulu! ujar nya memberikan padaku air mineral kemasan, aku menerima nya, tapi tidak aku minum.
"Kenapa tidak kamu minum?
"Tambah eneg perut ku kalau minum air mineral! ujar ku
"Kenapa nav? tanya mama mertua ku
"Muntah ma! ujar nya
Mama juga ikut turun lalu memijat tengkuk leher ku, wanita paruh baya ini tak merasa jijik saat aku muntah seperti ini.
"Ma, mama ngapain ke sini, mama nggak jijik apa, sama muntah ku? ujar ku
"Mama tidak merasa jijik kok!
"Nav, kamu beliin istri kamu teh hangat di warung sana mungkin ada! ujar mama
Dia mengangguk kecil lalu pergi ke warung yang sedikit jauh dari kami, aku masih memuntahkan isi perutku.
Tidak lama mas Arnav kembali sambil membawa teh hangat, ia menyodorkan kantong itu pada ku.
"Makasih mas! ujar ku
Aku meminum teh itu, setelah itu mama memberi ku obat, aku meminum obat itu.
Kini kami melanjutkan perjalanan kami, bukan pusing yang aku rasakan sekarang ini, malahan mata ku rasanya sangat berat, ingin tidur.
Aku merebahkan kepala ku ke bahu kursi mobil ini, tidak lama mataku tertutup dengan sendiri nya.
Aku merasakan ada seseorang yang menepuk-nepuk pipi ku, perlahan aku membuka mataku.
Kenapa rasanya sangat nyaman, bau parfum nya juga sangat lembut di indra penciuman ku.
"Audia bangun, kepala kamu berat!
Aku langsung terbangun ternyata kepala ku bersender di bahu nya yang kokoh itu, untung aku nggak ngiler, kalau ngiler bisa malu.
"Maaf mas! ujar ku
Aku celingak-celinguk melihat di sekeliling ku, mobil sudah berhenti, mama sama papa dan supir juga sudah tidak ada, apa kami sudah sampai?
"Ayo turun, masih betah di sini kamu?
"Kita sudah sampai, sejak kapan? tanya ku
"Sudah lima belas menit yang lalu, di bangunin malah susah, tidur udah kayak kebo aja! protes nya
Oh, ya kah, kenapa aku tak dengar kalau dia bangunin aku?
"Hehe...! cengenges ku
...
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments