part 4. Tidur Udah Kayak Kebo

Pagi ini aku sudah membereskan barang-barang ku yang akan aku bawa ke kota.

Kenapa harus sekarang juga sih harus pindah nya, aku kan belum siap untuk berpisah dengan ayah dan bunda.

"Sudah, lama banget!" ujar nya mengangetkan ku, dia duduk di samping ku.

"Melamun terus sampai matahari terbit dari ufuk selatan!"

Aku mengerutkan keningku, mana mungkin bisa matahari terbit dari ufuk selatan, kadang pilot ini omongan nya ngaco.

"Kalau kiamat matahari terbit dari barat! ujar ku sebal

"Dari mana pula kamu dapat teori semacam itu, konyol nggak tuh! ujar ku lagi

Dia tak menjawab nya, selesai aku membereskan barang ku, kini aku membawanya ke mobil.

"Jaga diri baik-baik di sana ya nak! ujar bunda

Aku memeluk tubuh bunda dengan erat, mungkin aku akan merindukan kalian semua.

"Kalau Audia tidak ikut bagaimana bunda? tanya ku

"Tidak bisa begitu nak, kamu sekarang sudah berkeluarga!

Aku menghela nafas ku lalu aku melepaskan pelukan bunda, kini aku menatap Yudia yang juga menatap ku.

Ku rentangkan kedua tanganku untuk membawa dia dalam pelukan ku, dia tersenyum lalu memeluk ku juga.

"Jangan lupakan kami kak!

"Bagaimana bisa kakak melupakan kalian, kalian itu keluarga kakak satu-satunya, kamu jaga ayah sama bunda ya! ujar ku

"Yudia pasti akan menjaga ayah sama bunda kak!

Kini aku melepaskan pelukan dari Yudia, aku melihat ayah yang tersenyum padaku, ayah cinta pertama anak perempuan nya, aku langsung berhambur memeluk ayah.

"Hiks... yah, jaga diri ayah ya, aku pasti akan merindukan kalian! isak kecil ku

"Iya, pasti ayah jaga diri ayah baik-baik bersama bunda dan Yudia juga, kamu baik-baik di sana, jangan banyak tingkah, menurut apa yang di katakan suamimu!

Aku mengangguk lalu melepaskan pelukan dari ayah, kini aku masuk ke dalam mobil, mobil yang kemaren ke sini.

Ku buka kaca jendela mobil, aku melambai-lambaikan tangan ku ke ayah, bunda dan Yudia, perlahan mobil yang ku tumpangi melaju.

Kenapa rasanya aku tidak rela meninggalkan rumah ku ini.

"Sudah, jangan bersedih seperti itu! ujar mama mertua ku

"Mama tau kok gimana rasanya berpisah dengan orang-orang yang kita sayang, tapi kamu harus belajar untuk tidak bergantung dengan ayah dan bunda kamu! ujar mama mertua ku

Aku mengangguk kecil saja sambil menyeka air mataku yang sempat keluar, yang membawa mobil ini adalah supir, papa mertua ku duduk di depan, mama duduk di kursi dekat pintu mobil yang satu nya, sedangkan aku dan dia duduk saling berdekatan.

"Cengeng banget sih!" desis nya

"Aku baru sekali ini berpisah jauh sama keluarga ku, makanya aku cengeng sedikit! ujar ku

Aku tidak bisa lanjut pergi ke kota, aku harus balik.

"Mas aku pulang lagi ya! seru ku

"Jangan ngaco! ujar nya

Mama, papa mertua ku lagi tertidur, aku terus saja berkeinginan kembali lagi ke kampung halaman ku, kami sudah memasuki jalan tol, jarak rumah ku mungkin sudah terlalu jauh.

"Tapi mas! ujar ku memelas

Dia tak bergeming, aku melihat nya, ternyata dia lagi menutup kedua matanya, lalu kepala nya di senderkan di kepala bangku mobil.

Aku cemberut sambil membelakangi nya, tatapan ku hanya tertuju keluar kaca mobil.

"Ayah, bunda, hati aku belum bisa sepenuhnya untuk ikut mereka, tapi jika aku tak ikut, sedangkan sekarang ini status ku sudah menjadi seorang istri! batin ku

Mobil melaju terus tanpa berhenti, jika seperti ini terus aku pasti akan muntah, kapan mobil yang aku tumpangi ini akan berhenti.

Aku melihat ke pak supir, mobil masih berjalan tanpa henti.

"Pak, apakah kita sampai masih lama? tanya ku

"Lumayan nona, emang ada apa nona?

"Saya merasa pusing pak, apa kita bisa berhenti sebentar? ujar ku

Aku benar-benar tidak tahan lagi, kepala ku rasanya pusing, apa lagi bau pengharum mobil ini tak enak bagi ku, bau nya seperti kopi ini sangat bikin aku pusing.

"Kamu pusing?

Aku menoleh ke samping ternyata mas Arnav juga melihatku, aku mengangguk kecil.

"Pak berhenti sebentar! titah nya

Mobil pun berhenti di pinggir jalan, aku langsung membuka pintu mobil, lalu keluar dari mobil.

"Huek... Hu-ek...! aku memuntahkan isi perutku yang sempat di aduk-aduk.

Seseorang memijat tengkuk ku, aku refleks melihat ke belakang, ternyata mas Arnav pelaku nya.

"Kamu mabuk darat? tanya nya

Aku menggeleng kan kepalaku, biasanya aku tak pernah mabuk saat naik mobil, entah kenapa sekarang aku jadi mabuk.

"Minum ini dulu! ujar nya memberikan padaku air mineral kemasan, aku menerima nya, tapi tidak aku minum.

"Kenapa tidak kamu minum?

"Tambah eneg perut ku kalau minum air mineral! ujar ku

"Kenapa nav? tanya mama mertua ku

"Muntah ma! ujar nya

Mama juga ikut turun lalu memijat tengkuk leher ku, wanita paruh baya ini tak merasa jijik saat aku muntah seperti ini.

"Ma, mama ngapain ke sini, mama nggak jijik apa, sama muntah ku? ujar ku

"Mama tidak merasa jijik kok!

"Nav, kamu beliin istri kamu teh hangat di warung sana mungkin ada! ujar mama

Dia mengangguk kecil lalu pergi ke warung yang sedikit jauh dari kami, aku masih memuntahkan isi perutku.

Tidak lama mas Arnav kembali sambil membawa teh hangat, ia menyodorkan kantong itu pada ku.

"Makasih mas! ujar ku

Aku meminum teh itu, setelah itu mama memberi ku obat, aku meminum obat itu.

Kini kami melanjutkan perjalanan kami, bukan pusing yang aku rasakan sekarang ini, malahan mata ku rasanya sangat berat, ingin tidur.

Aku merebahkan kepala ku ke bahu kursi mobil ini, tidak lama mataku tertutup dengan sendiri nya.

Aku merasakan ada seseorang yang menepuk-nepuk pipi ku, perlahan aku membuka mataku.

Kenapa rasanya sangat nyaman, bau parfum nya juga sangat lembut di indra penciuman ku.

"Audia bangun, kepala kamu berat!

Aku langsung terbangun ternyata kepala ku bersender di bahu nya yang kokoh itu, untung aku nggak ngiler, kalau ngiler bisa malu.

"Maaf mas! ujar ku

Aku celingak-celinguk melihat di sekeliling ku, mobil sudah berhenti, mama sama papa dan supir juga sudah tidak ada, apa kami sudah sampai?

"Ayo turun, masih betah di sini kamu?

"Kita sudah sampai, sejak kapan? tanya ku

"Sudah lima belas menit yang lalu, di bangunin malah susah, tidur udah kayak kebo aja! protes nya

Oh, ya kah, kenapa aku tak dengar kalau dia bangunin aku?

"Hehe...! cengenges ku

...

Bersambung...

Episodes
1 part 1. Tamu Istimewa Ayah Datang Untuk Melamar
2 part 2. Pernikahan
3 part 3. Berencana Pindah
4 part 4. Tidur Udah Kayak Kebo
5 part 5. Mulutnya Menyakiti Hati Ku
6 part 6. Baru Menyesali
7 part 7. Biar Kamu Lewat Sekalian
8 part 8. Kebanyakan basa-basi
9 part 9. Mas Pilot I Love You
10 part 10. Pertama Kali Pergi Ke Rumah Mertua
11 part 11. Lelah
12 part 12. Pemberian Kalung Berlian
13 part 13. Jangan Memberi Harapan Palsu
14 part 14. Jangan Pedulikan Ku
15 part 15. Pendatang Baru
16 part 16. POV Author
17 part 17. Di Kira Tuna Rungu Jelas-jelas Bisa Bicara
18 part 18. Karena Perjodohan Ini Arnav Berubah
19 part 19. POV Author (Audia Tak Di Anggap)
20 part 20. POV Author (Capek)
21 part 21. Miris Sekali Hidup Ku
22 part 22. POV Author (Audia Pergi)
23 part 23. POV Author (Audia Pulang Membawa Luka)
24 part 24. POV Author (Mimpi Buruk Arnav)
25 part 25. Putri Kita Masih Kecil
26 part 26. POV Author (Lagi-lagi Arnav Tidak Semangat Kerja)
27 part 27. Menceritakan Masalah Ku
28 part 28. POV Author (Arnav Baru Tau Audia Pergi)
29 part 29 POV Author (Ketemu Lagi Kita)
30 part 30. Fakta Baru
31 part 31. Merasa Sangat Amat Bersalah
32 part 32. Apakah Masih Mimpi
33 part 33. Di Imami
34 part 34. Meluruskan Titik Masalah
35 part 35. Tidak Peka
36 part 36. I Love You Pilot
37 part 37. Jahilnya Arnav
38 part 38. Dinner For Two At The Restaurant
39 part 39. POV Author (Suara ponsel Bikin Rusak Suasana)
40 part 40. POV Author (Flashback on)
41 part 41. Ana Uhibbuka Fillah
42 part 42. Aku Cemburu
43 part 43. Merasa Takut
44 part 44. Penghinaan Dari Kakak Ipar
45 part 45. Merasa Kecewa
46 part 46. Merasa Tak Dianggap Oleh Keluarga Sendiri
47 part 47. Kamu Sakit?
48 part 48. Merasa Aneh Tapi Apa?
49 part 49. Kepolosan Audia
50 part 50. Tidak Mempercayai
51 part 51. Masalah Makin Runyam
52 part 52. Tidak Bisa Berdekatan
53 part 53. POV Author ( Jodoh Di Lauhulmahfudz)
54 part 54. POV Author (Kesedihan)
55 part 55. POV Author (Subhanallah Istriku Cantik Banget)
56 part 56. Belanja Baju
57 part 57. POV Author (Ayat Kursi)
58 part 58. POV Author (Kenapa Tidak Ngajak?)
59 part 59. POV Arnav (Kecewa Dengan Audia)
60 part 60. Berencana Pulang Kampung
61 part 61. POV Author (Berkumpul)
62 part 62. POV Author (Arnav Sakit)
63 part 63. Mas Arnav Yang Manja
64 part 64. POV Author (2 tahun kemudian)
65 part 65. Flashback On ( Melahirkan)
66 part 66. Cari Jodoh Buat Mbak Anas
67 part 67. POV Anastasya
68 part 68. Naik Pesawat
69 part 69. POV Anastasya
70 part 70. POV Anas (Mencari Wisnu)
71 part 71. Anas & Wisnu
72 pada 72. Ending
73 Pengumuman
Episodes

Updated 73 Episodes

1
part 1. Tamu Istimewa Ayah Datang Untuk Melamar
2
part 2. Pernikahan
3
part 3. Berencana Pindah
4
part 4. Tidur Udah Kayak Kebo
5
part 5. Mulutnya Menyakiti Hati Ku
6
part 6. Baru Menyesali
7
part 7. Biar Kamu Lewat Sekalian
8
part 8. Kebanyakan basa-basi
9
part 9. Mas Pilot I Love You
10
part 10. Pertama Kali Pergi Ke Rumah Mertua
11
part 11. Lelah
12
part 12. Pemberian Kalung Berlian
13
part 13. Jangan Memberi Harapan Palsu
14
part 14. Jangan Pedulikan Ku
15
part 15. Pendatang Baru
16
part 16. POV Author
17
part 17. Di Kira Tuna Rungu Jelas-jelas Bisa Bicara
18
part 18. Karena Perjodohan Ini Arnav Berubah
19
part 19. POV Author (Audia Tak Di Anggap)
20
part 20. POV Author (Capek)
21
part 21. Miris Sekali Hidup Ku
22
part 22. POV Author (Audia Pergi)
23
part 23. POV Author (Audia Pulang Membawa Luka)
24
part 24. POV Author (Mimpi Buruk Arnav)
25
part 25. Putri Kita Masih Kecil
26
part 26. POV Author (Lagi-lagi Arnav Tidak Semangat Kerja)
27
part 27. Menceritakan Masalah Ku
28
part 28. POV Author (Arnav Baru Tau Audia Pergi)
29
part 29 POV Author (Ketemu Lagi Kita)
30
part 30. Fakta Baru
31
part 31. Merasa Sangat Amat Bersalah
32
part 32. Apakah Masih Mimpi
33
part 33. Di Imami
34
part 34. Meluruskan Titik Masalah
35
part 35. Tidak Peka
36
part 36. I Love You Pilot
37
part 37. Jahilnya Arnav
38
part 38. Dinner For Two At The Restaurant
39
part 39. POV Author (Suara ponsel Bikin Rusak Suasana)
40
part 40. POV Author (Flashback on)
41
part 41. Ana Uhibbuka Fillah
42
part 42. Aku Cemburu
43
part 43. Merasa Takut
44
part 44. Penghinaan Dari Kakak Ipar
45
part 45. Merasa Kecewa
46
part 46. Merasa Tak Dianggap Oleh Keluarga Sendiri
47
part 47. Kamu Sakit?
48
part 48. Merasa Aneh Tapi Apa?
49
part 49. Kepolosan Audia
50
part 50. Tidak Mempercayai
51
part 51. Masalah Makin Runyam
52
part 52. Tidak Bisa Berdekatan
53
part 53. POV Author ( Jodoh Di Lauhulmahfudz)
54
part 54. POV Author (Kesedihan)
55
part 55. POV Author (Subhanallah Istriku Cantik Banget)
56
part 56. Belanja Baju
57
part 57. POV Author (Ayat Kursi)
58
part 58. POV Author (Kenapa Tidak Ngajak?)
59
part 59. POV Arnav (Kecewa Dengan Audia)
60
part 60. Berencana Pulang Kampung
61
part 61. POV Author (Berkumpul)
62
part 62. POV Author (Arnav Sakit)
63
part 63. Mas Arnav Yang Manja
64
part 64. POV Author (2 tahun kemudian)
65
part 65. Flashback On ( Melahirkan)
66
part 66. Cari Jodoh Buat Mbak Anas
67
part 67. POV Anastasya
68
part 68. Naik Pesawat
69
part 69. POV Anastasya
70
part 70. POV Anas (Mencari Wisnu)
71
part 71. Anas & Wisnu
72
pada 72. Ending
73
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!