Pegel kaki ku lama-lama berdiri di pelaminan ini, mana ayah sama bunda ngundang tamu banyak lagi.
"Kamu nggak capek apa? tanya ku
"Menurut kamu?" dia balik bertanya
"Capek lah! ujar ku
Bunda sama ayah kayaknya ngerjain aku deh, kaki aku pegel banget, mana heels yang aku gunakan tinggi lagi.
"Ck bete banget! gumam si pilot
Dengan penuh kesabaran yang sangat ekstra akhirnya acaranya sudah selesai, aku membaringkan tubuhku di atas tempat tidur ku, aku masih menggunakan baju pengantin.
"Ganti baju sana! sentak si pilot
Aku melihat nya yang sudah mengganti baju nya, kalau di lihat lagi imam ku ini gantengnya Masya Allah banget, nggak salah deh ayah membuat kesepakatan dulu nya.
Yang ganteng-ganteng gini aku demen banget, apa lagi lesung pipi nya itu, ah menambah ketampanan nya saja.
"Mager! ujar ku
"Cewek apan kamu, ini-ini mageran! ujar nya
"Iya pilot ku! ujar ku lalu susah payah bangkit dari tempat tidur ini, baju pengantin nya bikin aku ribet banget.
"Bantuin dong! protes ku
Dia memutar bola matanya lalu ia menjulurkan tangannya padaku, ku raih tangan besar nya itu.
"Kita tidur di sini? kata nya melihat tempat tidur ku yang lumayan besar, jika di lihat kami bisa tidur berdua.
"Iya, emangnya kenapa? tanya ku masih berdiri di dekat nya
"Pasti keras dan sempit, lihatlah kasurnya aja tidak empuk! ujar nya tanpa berdosa
"Kalau mau tidur di kasur empuk, sana nginap di hotel bintang lima! ujar ku kesal
Jelas-jelas istri nya dari keluarga berekonomian sulit eh malah banyak protes.
"Apa boleh buat, sudah malam gini kamu ngusir aku! ujar nya
"Ah, terserah kamu aja lah! ujar ku
Lalu aku pergi ke luar kamar, rumah ku memang sederhana tapi aku tetap bersyukur atas apa yang telah Allah berikan pada keluarga kami.
Selesai ganti baju aku balik lagi ke kamar ku, aku belum siap buka jilbab di tempat orang asing begini, ya walaupun dia sudah sah menjadi suamiku, tapi aku tetap belum bisa.
"Cepat banget dia tidur nya!"
"Tadi nggak suka tidur di kasur keras ini, tapi malah nyenyak, dasar munafik! umpat ku
Plak
Alhasil aku terkena lemparan dari bantal yang ia lemparkan pada ku, malah kena tepat di muka ku lagi.
"Siapa yang kamu katai itu? ujar nya, matanya menyorot tajam ke arah ku, aku hampir tercekik oleh air ludah ku sendiri.
"Jangan mentang-mentang kamu jadi istri saya, kamu bisa seenaknya saja sama saya, gadis kampung seperti kamu itu tidak pantas bersanding dengan saya, saya menerima kamu karena saya terpaksa saja! ujar nya penuh penekanan
Deg, jantung ku berdetak kencang, apa yang aku bilang ternyata kejadian juga, dia hanya pura-pura baik di hadapan semua orang, ternyata sifat ketidak sukaan nya di perlihatkan juga.
Hati ku perih bagaikan di sayat oleh pisau tajam, ucapan nya begitu melukai hati ku, ya Tuhan apa aku sudah salah memilih pasangan hidup ku?.
"Aku pengen tidur! ujar ku lalu mengambil bantal dan aku pun tidur di bawah dengan beralaskan tikar.
Dia tak bergeming setelah mengeluarkan ucapan nya tadi.
Tak terasa bulir bening mengalir begitu saja menerobos pipi ku, ya Allah sakit sekali hati ku ini.
Tadi siang dia sangat baik bahkan dia juga perhatian dengan ku, tapi nyatanya perhatian itu hanya di tunjukkan ke orang-orang saja.
...
Azan subuh berkumandang aku tersentak lalu aku langsung duduk, aku tidak ingat apa-apa lagi selain aku menangis dalam diam.
Aku melirik padanya ternyata dia masih meringkuk dalam selimut nya, apakah dia tidak mendengar suara azan sekencang ini.
"Untuk apa aku memikirkan dia!"
Aku pergi ke kamar mandi yang letaknya di dekat dapur.
Ingatan semalam masih terbayang di otak ku, bagaimana dia mengucapkan kata-kata yang sangat menyakitkan bagi ku.
"Ya Allah kenapa aku begitu buru-buru mengambil keputusan dalam hidup ku!"
Kini aku baru menyesali nya.
"Kak Audia! aku terperanjat kaget karena Yudia adik ku menepuk pundak ku.
"Yudia, kamu bikin kaget kakak aja! ujar ku
"Kakak, ngapain bengong di pintu kamar mandi?" tanya nya
Aku melihat di sekeliling ku, saking larut nya aku dalam pikiran ku, jadi lupa kalau aku mau sholat subuh.
"Ini, kakak mau sholat, tadi kakak berdo'a selesai ambil wudhu! ujar ku berbohong
"Oh, gitu! ujar nya
Lalu aku pergi ke kamar ku untuk melaksanakan shalat subuh dua rakaat, selesai sholat aku mengambil Al Qur'an, lalu aku membaca ayat-ayat Al Qur'an itu dengan merdu nya.
"Sadaqallahulazim! sebagai penutup setelah baca Al Qur'an.
Aku melipat mukenah dan ingin membangunkan dia yang lagi tidur, aku terperanjat karena dia menatap aku.
"Kenapa tidak bangunin aku, nanti apa kata mertuaku kalau aku bangunnya siang! ujar nya
"Tadi aku mau bangunin kamu ta--!"
"Alah kebanyakan alasan! ujar nya langsung memotong ucapan ku.
Ingin aku menangis saat ini, kenapa penyesalan itu datang nya selalu di akhir?
"Kenapa aku sangat terburu-buru mengambil keputusan?
Aku pikir hidup ku akan lebih baik setelah menikah dengan nya, tapi nyata tidak sama sekali.
Huaa... kenapa aku begitu b*d*h, seharusnya aku tidak menikah dengan nya.
"Minggir sana, aku udah ambil wudhu! ujar nya
Aku langsung minggir, kenapa baru sekarang kamu menunjukkan sikap ketidak sukaan kamu itu mas, kenapa baru sekarang.
Kalau aku tau dari awal sikap kamu seperti ini, mungkin aku tidak akan menerima lamaran kamu.
"Kenapa kamu diam?
Aku menoleh ternyata dia sudah berdiri di samping ku, aku menggeleng kan kepalaku.
"Bisakah kamu tidak menyakiti hati ku! ujar ku dengan lirih
Dia tersenyum sinis lalu memegangi kedua bahu ku.
"Bisa, asalkan kamu tidak cerewet dan banyak tingkah! ujar nya
"Maaf jika aku berkata kasar padamu, itu bentuk emosi ku saja, karena aku sedikit tidak menerima pernikahan ini! ujar nya lagi
Aku tertegun dengan ucapan nya itu, tadi dia marah tapi kenapa sikap nya langsung berubah begitu saja?
"Nanti kita akan pulang ke rumah kita! ujar nya
Pulang? ke rumah kita, apa maksud nya itu, apa aku akan meninggalkan ayah, bunda dan Yudia di sini?
"Pindah kemana? tanya ku
"Ke kota! ujar nya
"Tap--!"
"Tidak ada tapi-tapian Audia, kamu harus ikut bersama ku! ujar nya
Apa aku sanggup hidup berjauhan dengan kedua orang tua ku?
...
Bersambung...
Dukung dong karya receh ku ini, lagi dalam fase tidak baik-baik saja itu yang aku rasakan sekarang ini🥺🥺🥺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments