Niat hati berlama-lama di dapur eh dia malah memanggil ku, padahal aku sudah maksa dia untuk tidur duluan, tapi dia nya nggak mau.
Malah dia menurunkan ucapan ku tadi, uuh... malah kemakan ucapan sendiri.
Senang juga sih masa dia mau bantuin aku cuci piring, aneh kan dia itu, tadi dia marah-marah, kini dia bersikap baik.
Mungkin dia keinget sama dosa-dosa nya yang dia lakukan ke aku tadi.
"Udah pilot, kamu jangan bantuin aku! larang ku
"Sesekali pindah profesi!" ujar nya
Aku tersenyum kecil sambil garuk-garuk kepala saja, aku pikir dia tak pandai cuci piring, ternyata dia cekatan juga cuci piring nya.
"Kok kamu cepat sih cuci piring nya, jangan-jangan kamu mantan karyawan warung nasi! ujar ku
Tangan nya langsung berhenti membilas piring, wajah datar nya bikin aku gemas saja.
"Nggak! ujar nya singkat
Selesai cuci piring dia mengajak ku untuk istirahat, aneh kan sikap nya begitu cepat berubah nya.
"Pilot, kamu tidak marah lagi kan? tanya ku hati-hati
"Marah?, marah buat apa? dia balik bertanya
Aku tersenyum kecil lalu mengaruk-garuk kepala ku, dia melihat ku dengan bingung.
"Maaf Audia mungkin sikap aku berubah-ubah seperti ini, aku sebenarnya sangat menolak perjodohan ini, tapi di pikir-pikir lagi tidak ada salahnya aku menjalani hubungan ini dulu, biarkan hubungan yang kita jalani seperti air yang mengalir!
"Mas! panggil ku, dia melamun kenapa?
"Mas! panggil ku lagi
"Pilot! ujar ku menepuk pundak nya, dia hampir terjungkal karena kaget.
Aku mengerutkan keningku, kenapa dia melamun, apa yang ia pikirkan?
"I-iya, ada apa Audia? tanya nya gugup
"Kamu kenapa? tanya ku
"Tidak! ujar nya
Aku mengangguk kecil saja, aku merebahkan tubuhku di atas kasur empuk ini, dia melihatku, aku pun bertanya-tanya.
Seperti nya dia risih jika aku tidur berdua dengan nya.
"Kalau kamu keberatan kita tidur berdua, aku bisa tidur di sofa itu! tunjuk ku menunjuk sofa yang berada di sudut kamar ini.
Aku turun dari kasur ini dan mengambil bantal ku, kaki ku melangkah menuju sofa, dia menahan tangan ku.
"Mau kemana?"
"Tidur di sofa mas, kamu pasti risih tidur dengan gadis kampung seperti aku! ujar ku
"Jangan rendahkan diri kamu Audia, kita ini sama-sama makhluk ciptaan Tuhan!
"Tidur di sini saja, aku tidak keberadaan sama sekali, kamu sudah sah jadi istri ku! ujar nya
Ingin aku menangis saat ucapan nya itu bikin aku terharu, kadang dia sangat baik dengan ku, kadang dia jahat sama aku, kenapa sikap kamu berubah-ubah kayak gini sih mas?
"Kenapa diam?"
"Ah, t--tidak mas! ujar ku
Aku kembali naik ke atas tempat tidur, lalu merebahkan tubuhku di atas kasur ini, kami tidur saling membelakangi.
Aku tau jika dia belum menerima pernikahan ini, begitu pun dengan aku, kadang aneh juga sih.
🌼🌼🌼
Pagi harinya hanya aku dan mas Arnav yang ada di rumah ini, mama, papa mertua ku sudah kembali ke rumah nya, ternyata rumah ini milik mas Arnav.
Pantas saja adik dan kakak mas Arnav tidak kelihatan ada di sini, ternyata mereka beda rumah.
Rumah sebesar ini kalau di tinggalin hanya berdua orang rasanya sunyi banget.
"Kamu dari tadi ngapain lihatin plafon rumah?"
Aku terlonjak kaget karena mas Arnav berdiri di samping ku, ya, dari tadi aku melihat plafon rumah ini.
"Ngitungin cicak mas! ujar ku asal
Dia mengerutkan keningnya, lalu pergi keluar rumah.
"Masih aman kan! ujar nya keluar
"Masih, aku nggak gila! desis ku
Aku mengikuti nya keluar rumah, sebenarnya dia mau apa, aku melihat dia yang lagi mengeluarkan motor besar dari garasi rumah, motor itu yang sering aku lihat di tv-tv itu lho, ternyata dia juga punya motor gede itu juga.
Dia menghidupkan mesin motor itu, mau kemana dia, malah bunyi motor nya kayak kenalpot racing lagi.
"Bising banget! umpat ku
Brruum...
Brruum...
Brruum...
"Iih mas Arnav bikin orang terganggu aja sama motor nya itu!" Aku menutup kedua telingaku dengan tangan ku.
"Mass...!" teriak ku
Brruum...
Aku menghampiri nya, dia melepas pedal gas motor nya itu, akhirnya bunyi bising itu hilang.
"Kamu apaan sih mas! protes ku
Dia menyipitkan kedua matanya.
"Apa?"
"Motor mu bikin gendang telinga orang pecah! ujar ku
"Lebay kamu, nggak pernah denger bunyi motor kayak gini apa?
"Kampungan banget! umpat nya
Aku menghela nafas ku, kenapa dia selalu bikin aku sakit hati sih?
"Ulangi!"
"Kampungan!" ujar nya
Aku tersenyum sinis.
Plakk
Sampai-sampai tangan ku jadi sakit akibat menampar pipi mulus nya itu, dia memegangi pipi nya itu.
"Peringatan keras!" ujar ku
"Sakit, Audia! bentak nya
"Kenapa sih hobi banget buat aku sakit hati? tanya ku
Dia tak bicara lagi, aku masuk ke dalam rumah dengan perasaan kesal dan dongkol.
Brruum...
"Mau kemana dia?"
Aku intip dia lewat kaca jendela rumah ini, pagi gini dia mau kemana?, Pergi nggak bilang-bilang dulu, sebenarnya dia hargai aku atau tidak sih?
"Lebih baik nggak usah urus dia, urus aja diri masing-masing!"
Aku melangkah menuju dapur, tumben sekali pagi ini bi Ratih tidak kelihatan.
"Bibi Ratih!"
"Bi Ratih!"
Tidak ada tanda-tanda kalau bi Ratih ada di sini, atau dia lagi pergi ke pasar buat belanja?
Masa rumah segede ini tidak ada orang nya, sunyi banget rumah, kalau aku aja tinggal di sini sendirian, malah aku takut lagi.
"Ini orang pada kemana lagi?
"Si pilot kurang ajar itu malah ninggalin aku juga! umpat ku
Aku melangkahkan kakiku ke ruang keluarga, kalau di lihat-lihat lagi, rumah sebesar ini pasti bisa menampung kisaran 30 orang.
"Boros banget si pilot ini sih, kok mau-maunya rumah sebesar ini!"
Brruum...
Brruum...
Udah pulang lagi dia, sebentar banget dia keluar nya, aku menghampiri dia keluar rumah.
Ku lihat di tangannya lagi menjinjing kantong plastik.
"Assalamualaikum! sahut nya
"Wa'alaikumussalam!
Dia pergi melewati ku saja, tanpa mengatakan sepatah kata pun, sebenarnya aku ini ada atau tidak sih?.
"Biarlah seenak dia, toh aku merasa senang jika dia diam seperti itu!"
Mulai sekarang aku nggak akan mau bicara sama dia, titik.
Aku menghempaskan tubuh ku di sofa ruang keluarga ini, aku menyesal telah menerima dia, sangat menyesal.
Pernikahan apa ini kalau tidak ada rasa cinta sedikit pun, kenapa aku baru menyesali nya sekarang.
"Aku menyesal!" sentak ku
...
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments