part 6. Baru Menyesali

Niat hati berlama-lama di dapur eh dia malah memanggil ku, padahal aku sudah maksa dia untuk tidur duluan, tapi dia nya nggak mau.

Malah dia menurunkan ucapan ku tadi, uuh... malah kemakan ucapan sendiri.

Senang juga sih masa dia mau bantuin aku cuci piring, aneh kan dia itu, tadi dia marah-marah, kini dia bersikap baik.

Mungkin dia keinget sama dosa-dosa nya yang dia lakukan ke aku tadi.

"Udah pilot, kamu jangan bantuin aku! larang ku

"Sesekali pindah profesi!" ujar nya

Aku tersenyum kecil sambil garuk-garuk kepala saja, aku pikir dia tak pandai cuci piring, ternyata dia cekatan juga cuci piring nya.

"Kok kamu cepat sih cuci piring nya, jangan-jangan kamu mantan karyawan warung nasi! ujar ku

Tangan nya langsung berhenti membilas piring, wajah datar nya bikin aku gemas saja.

"Nggak! ujar nya singkat

Selesai cuci piring dia mengajak ku untuk istirahat, aneh kan sikap nya begitu cepat berubah nya.

"Pilot, kamu tidak marah lagi kan? tanya ku hati-hati

"Marah?, marah buat apa? dia balik bertanya

Aku tersenyum kecil lalu mengaruk-garuk kepala ku, dia melihat ku dengan bingung.

"Maaf Audia mungkin sikap aku berubah-ubah seperti ini, aku sebenarnya sangat menolak perjodohan ini, tapi di pikir-pikir lagi tidak ada salahnya aku menjalani hubungan ini dulu, biarkan hubungan yang kita jalani seperti air yang mengalir!

"Mas! panggil ku, dia melamun kenapa?

"Mas! panggil ku lagi

"Pilot! ujar ku menepuk pundak nya, dia hampir terjungkal karena kaget.

Aku mengerutkan keningku, kenapa dia melamun, apa yang ia pikirkan?

"I-iya, ada apa Audia? tanya nya gugup

"Kamu kenapa? tanya ku

"Tidak! ujar nya

Aku mengangguk kecil saja, aku merebahkan tubuhku di atas kasur empuk ini, dia melihatku, aku pun bertanya-tanya.

Seperti nya dia risih jika aku tidur berdua dengan nya.

"Kalau kamu keberatan kita tidur berdua, aku bisa tidur di sofa itu! tunjuk ku menunjuk sofa yang berada di sudut kamar ini.

Aku turun dari kasur ini dan mengambil bantal ku, kaki ku melangkah menuju sofa, dia menahan tangan ku.

"Mau kemana?"

"Tidur di sofa mas, kamu pasti risih tidur dengan gadis kampung seperti aku! ujar ku

"Jangan rendahkan diri kamu Audia, kita ini sama-sama makhluk ciptaan Tuhan!

"Tidur di sini saja, aku tidak keberadaan sama sekali, kamu sudah sah jadi istri ku! ujar nya

Ingin aku menangis saat ucapan nya itu bikin aku terharu, kadang dia sangat baik dengan ku, kadang dia jahat sama aku, kenapa sikap kamu berubah-ubah kayak gini sih mas?

"Kenapa diam?"

"Ah, t--tidak mas! ujar ku

Aku kembali naik ke atas tempat tidur, lalu merebahkan tubuhku di atas kasur ini, kami tidur saling membelakangi.

Aku tau jika dia belum menerima pernikahan ini, begitu pun dengan aku, kadang aneh juga sih.

🌼🌼🌼

Pagi harinya hanya aku dan mas Arnav yang ada di rumah ini, mama, papa mertua ku sudah kembali ke rumah nya, ternyata rumah ini milik mas Arnav.

Pantas saja adik dan kakak mas Arnav tidak kelihatan ada di sini, ternyata mereka beda rumah.

Rumah sebesar ini kalau di tinggalin hanya berdua orang rasanya sunyi banget.

"Kamu dari tadi ngapain lihatin plafon rumah?"

Aku terlonjak kaget karena mas Arnav berdiri di samping ku, ya, dari tadi aku melihat plafon rumah ini.

"Ngitungin cicak mas! ujar ku asal

Dia mengerutkan keningnya, lalu pergi keluar rumah.

"Masih aman kan! ujar nya keluar

"Masih, aku nggak gila! desis ku

Aku mengikuti nya keluar rumah, sebenarnya dia mau apa, aku melihat dia yang lagi mengeluarkan motor besar dari garasi rumah, motor itu yang sering aku lihat di tv-tv itu lho, ternyata dia juga punya motor gede itu juga.

Dia menghidupkan mesin motor itu, mau kemana dia, malah bunyi motor nya kayak kenalpot racing lagi.

"Bising banget! umpat ku

Brruum...

Brruum...

Brruum...

"Iih mas Arnav bikin orang terganggu aja sama motor nya itu!" Aku menutup kedua telingaku dengan tangan ku.

"Mass...!" teriak ku

Brruum...

Aku menghampiri nya, dia melepas pedal gas motor nya itu, akhirnya bunyi bising itu hilang.

"Kamu apaan sih mas! protes ku

Dia menyipitkan kedua matanya.

"Apa?"

"Motor mu bikin gendang telinga orang pecah! ujar ku

"Lebay kamu, nggak pernah denger bunyi motor kayak gini apa?

"Kampungan banget! umpat nya

Aku menghela nafas ku, kenapa dia selalu bikin aku sakit hati sih?

"Ulangi!"

"Kampungan!" ujar nya

Aku tersenyum sinis.

Plakk

Sampai-sampai tangan ku jadi sakit akibat menampar pipi mulus nya itu, dia memegangi pipi nya itu.

"Peringatan keras!" ujar ku

"Sakit, Audia! bentak nya

"Kenapa sih hobi banget buat aku sakit hati? tanya ku

Dia tak bicara lagi, aku masuk ke dalam rumah dengan perasaan kesal dan dongkol.

Brruum...

"Mau kemana dia?"

Aku intip dia lewat kaca jendela rumah ini, pagi gini dia mau kemana?, Pergi nggak bilang-bilang dulu, sebenarnya dia hargai aku atau tidak sih?

"Lebih baik nggak usah urus dia, urus aja diri masing-masing!"

Aku melangkah menuju dapur, tumben sekali pagi ini bi Ratih tidak kelihatan.

"Bibi Ratih!"

"Bi Ratih!"

Tidak ada tanda-tanda kalau bi Ratih ada di sini, atau dia lagi pergi ke pasar buat belanja?

Masa rumah segede ini tidak ada orang nya, sunyi banget rumah, kalau aku aja tinggal di sini sendirian, malah aku takut lagi.

"Ini orang pada kemana lagi?

"Si pilot kurang ajar itu malah ninggalin aku juga! umpat ku

Aku melangkahkan kakiku ke ruang keluarga, kalau di lihat-lihat lagi, rumah sebesar ini pasti bisa menampung kisaran 30 orang.

"Boros banget si pilot ini sih, kok mau-maunya rumah sebesar ini!"

Brruum...

Brruum...

Udah pulang lagi dia, sebentar banget dia keluar nya, aku menghampiri dia keluar rumah.

Ku lihat di tangannya lagi menjinjing kantong plastik.

"Assalamualaikum! sahut nya

"Wa'alaikumussalam!

Dia pergi melewati ku saja, tanpa mengatakan sepatah kata pun, sebenarnya aku ini ada atau tidak sih?.

"Biarlah seenak dia, toh aku merasa senang jika dia diam seperti itu!"

Mulai sekarang aku nggak akan mau bicara sama dia, titik.

Aku menghempaskan tubuh ku di sofa ruang keluarga ini, aku menyesal telah menerima dia, sangat menyesal.

Pernikahan apa ini kalau tidak ada rasa cinta sedikit pun, kenapa aku baru menyesali nya sekarang.

"Aku menyesal!" sentak ku

...

Bersambung...

Episodes
1 part 1. Tamu Istimewa Ayah Datang Untuk Melamar
2 part 2. Pernikahan
3 part 3. Berencana Pindah
4 part 4. Tidur Udah Kayak Kebo
5 part 5. Mulutnya Menyakiti Hati Ku
6 part 6. Baru Menyesali
7 part 7. Biar Kamu Lewat Sekalian
8 part 8. Kebanyakan basa-basi
9 part 9. Mas Pilot I Love You
10 part 10. Pertama Kali Pergi Ke Rumah Mertua
11 part 11. Lelah
12 part 12. Pemberian Kalung Berlian
13 part 13. Jangan Memberi Harapan Palsu
14 part 14. Jangan Pedulikan Ku
15 part 15. Pendatang Baru
16 part 16. POV Author
17 part 17. Di Kira Tuna Rungu Jelas-jelas Bisa Bicara
18 part 18. Karena Perjodohan Ini Arnav Berubah
19 part 19. POV Author (Audia Tak Di Anggap)
20 part 20. POV Author (Capek)
21 part 21. Miris Sekali Hidup Ku
22 part 22. POV Author (Audia Pergi)
23 part 23. POV Author (Audia Pulang Membawa Luka)
24 part 24. POV Author (Mimpi Buruk Arnav)
25 part 25. Putri Kita Masih Kecil
26 part 26. POV Author (Lagi-lagi Arnav Tidak Semangat Kerja)
27 part 27. Menceritakan Masalah Ku
28 part 28. POV Author (Arnav Baru Tau Audia Pergi)
29 part 29 POV Author (Ketemu Lagi Kita)
30 part 30. Fakta Baru
31 part 31. Merasa Sangat Amat Bersalah
32 part 32. Apakah Masih Mimpi
33 part 33. Di Imami
34 part 34. Meluruskan Titik Masalah
35 part 35. Tidak Peka
36 part 36. I Love You Pilot
37 part 37. Jahilnya Arnav
38 part 38. Dinner For Two At The Restaurant
39 part 39. POV Author (Suara ponsel Bikin Rusak Suasana)
40 part 40. POV Author (Flashback on)
41 part 41. Ana Uhibbuka Fillah
42 part 42. Aku Cemburu
43 part 43. Merasa Takut
44 part 44. Penghinaan Dari Kakak Ipar
45 part 45. Merasa Kecewa
46 part 46. Merasa Tak Dianggap Oleh Keluarga Sendiri
47 part 47. Kamu Sakit?
48 part 48. Merasa Aneh Tapi Apa?
49 part 49. Kepolosan Audia
50 part 50. Tidak Mempercayai
51 part 51. Masalah Makin Runyam
52 part 52. Tidak Bisa Berdekatan
53 part 53. POV Author ( Jodoh Di Lauhulmahfudz)
54 part 54. POV Author (Kesedihan)
55 part 55. POV Author (Subhanallah Istriku Cantik Banget)
56 part 56. Belanja Baju
57 part 57. POV Author (Ayat Kursi)
58 part 58. POV Author (Kenapa Tidak Ngajak?)
59 part 59. POV Arnav (Kecewa Dengan Audia)
60 part 60. Berencana Pulang Kampung
61 part 61. POV Author (Berkumpul)
62 part 62. POV Author (Arnav Sakit)
63 part 63. Mas Arnav Yang Manja
64 part 64. POV Author (2 tahun kemudian)
65 part 65. Flashback On ( Melahirkan)
66 part 66. Cari Jodoh Buat Mbak Anas
67 part 67. POV Anastasya
68 part 68. Naik Pesawat
69 part 69. POV Anastasya
70 part 70. POV Anas (Mencari Wisnu)
71 part 71. Anas & Wisnu
72 pada 72. Ending
73 Pengumuman
Episodes

Updated 73 Episodes

1
part 1. Tamu Istimewa Ayah Datang Untuk Melamar
2
part 2. Pernikahan
3
part 3. Berencana Pindah
4
part 4. Tidur Udah Kayak Kebo
5
part 5. Mulutnya Menyakiti Hati Ku
6
part 6. Baru Menyesali
7
part 7. Biar Kamu Lewat Sekalian
8
part 8. Kebanyakan basa-basi
9
part 9. Mas Pilot I Love You
10
part 10. Pertama Kali Pergi Ke Rumah Mertua
11
part 11. Lelah
12
part 12. Pemberian Kalung Berlian
13
part 13. Jangan Memberi Harapan Palsu
14
part 14. Jangan Pedulikan Ku
15
part 15. Pendatang Baru
16
part 16. POV Author
17
part 17. Di Kira Tuna Rungu Jelas-jelas Bisa Bicara
18
part 18. Karena Perjodohan Ini Arnav Berubah
19
part 19. POV Author (Audia Tak Di Anggap)
20
part 20. POV Author (Capek)
21
part 21. Miris Sekali Hidup Ku
22
part 22. POV Author (Audia Pergi)
23
part 23. POV Author (Audia Pulang Membawa Luka)
24
part 24. POV Author (Mimpi Buruk Arnav)
25
part 25. Putri Kita Masih Kecil
26
part 26. POV Author (Lagi-lagi Arnav Tidak Semangat Kerja)
27
part 27. Menceritakan Masalah Ku
28
part 28. POV Author (Arnav Baru Tau Audia Pergi)
29
part 29 POV Author (Ketemu Lagi Kita)
30
part 30. Fakta Baru
31
part 31. Merasa Sangat Amat Bersalah
32
part 32. Apakah Masih Mimpi
33
part 33. Di Imami
34
part 34. Meluruskan Titik Masalah
35
part 35. Tidak Peka
36
part 36. I Love You Pilot
37
part 37. Jahilnya Arnav
38
part 38. Dinner For Two At The Restaurant
39
part 39. POV Author (Suara ponsel Bikin Rusak Suasana)
40
part 40. POV Author (Flashback on)
41
part 41. Ana Uhibbuka Fillah
42
part 42. Aku Cemburu
43
part 43. Merasa Takut
44
part 44. Penghinaan Dari Kakak Ipar
45
part 45. Merasa Kecewa
46
part 46. Merasa Tak Dianggap Oleh Keluarga Sendiri
47
part 47. Kamu Sakit?
48
part 48. Merasa Aneh Tapi Apa?
49
part 49. Kepolosan Audia
50
part 50. Tidak Mempercayai
51
part 51. Masalah Makin Runyam
52
part 52. Tidak Bisa Berdekatan
53
part 53. POV Author ( Jodoh Di Lauhulmahfudz)
54
part 54. POV Author (Kesedihan)
55
part 55. POV Author (Subhanallah Istriku Cantik Banget)
56
part 56. Belanja Baju
57
part 57. POV Author (Ayat Kursi)
58
part 58. POV Author (Kenapa Tidak Ngajak?)
59
part 59. POV Arnav (Kecewa Dengan Audia)
60
part 60. Berencana Pulang Kampung
61
part 61. POV Author (Berkumpul)
62
part 62. POV Author (Arnav Sakit)
63
part 63. Mas Arnav Yang Manja
64
part 64. POV Author (2 tahun kemudian)
65
part 65. Flashback On ( Melahirkan)
66
part 66. Cari Jodoh Buat Mbak Anas
67
part 67. POV Anastasya
68
part 68. Naik Pesawat
69
part 69. POV Anastasya
70
part 70. POV Anas (Mencari Wisnu)
71
part 71. Anas & Wisnu
72
pada 72. Ending
73
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!