Jadi teman ayah jauh-jauh dari kota ke sini untuk melamar aku untuk menjadi menantu nya.
"Nggak salah tuh, aku orang kampung gini masa orang kota mau sama aku?" batin ku
Palingan ini hanya mimpi, sebentar lagi pasti aku bakalan bangun dari tidur ku.
"Audia, hey, nak, Audia, kamu melamun kenapa?" ayah menepuk-nepuk pipi ku.
Aku terperanjat oleh tepukan ayah yang menepuk pipi ku.
Aku memegangi pipi ku yang di tepuk-tepuk oleh ayah, eh benaran ini bukan mimpi kan?
Ini benaran kah?
"Ayah ini mimpi atau bukan? tanya ku
Ayah tersenyum kecil lalu mencubit kecil tangan ku, bunda juga sudah duduk di sini juga.
"Kamu tidak mimpi nak ini nyata!" ujar seorang wanita paruh baya yang duduk di sebelah om Tejo, apakah dia istri dari teman ayah ku ini.
"Bukan nyata lagi tapi benar-benar seratus persen nyata!" gumam ku
Ku lirik sekilas pria di hadapan ku itu, ternyata dia lagi melihat ku juga, susah payah ku telan saliva ku.
"Oh iya kita belum mengenalkan anak kita!" ujar wanita paruh baya itu
"Arnav! ujar pria tampan itu
aku tersenyum kecil pada nya dia hanya bersikap biasa saja, idih jutek amat sih mas tampan.
"Bagaimana kamu mau menerima lamaran ini? tanya ayah
Aku menimang-nimang ucapan ayah, kalau aku terima lamaran ini, ya... aku bisa merubah hidup ku, itung-itung merasakan gimana rasa nya jadi orang kaya.
Tapi kalau tidak sesuai dengan keinginan ku gimana, ternyata mertuaku kejam gimana, terus anak nya ini suka selingkuh gimana?
Harta tahta dan wanita, nah itu yang aku takutkan.
"Hmm... gimana ya yah! ujar ku bingung
"Menurut ayah sih itu ketentuan dari kamu, yang menjalankan rumah tangga itu kan kamu, bukan kami! kata ayah
"Bunda sih setuju dengan perkataan ayah!" ujar bunda
Aku melihat pria dan wanita paruh baya itu, mata nya sangat berbinar ingin aku menjadi menantu nya.
"Bara ini sudah menjadi kesepakatan kita lho, masa iya kesepakatan kita batal begitu aja, kita sudah berjanji bar! ujar om Tejo
Ayah ini kenapa juga membuat kesepakatan konyol seperti ini, kini zaman sudah modern yah, nggak ada zaman perjodohan itu lagi.
"Janji itu adalah utang bar!" timpal wanita paruh baya itu
"Iya aku tau itu Ima, tapi tergantung pada anak-anak kita saja! ujar ayah
Kalau seperti ini aku milih siapa coba?
"Kemaren Arnav mau menerima perjodohan ini! ujar om Tejo
"Ya kan nav! ujar om Tejo ke putra nya itu
Aku melihat ke arah pria itu, ia hanya diam saja.
Apa dia mau dengan perjodohan ini?, di lihat dari cara tatapan mata nya itu, kelihatan nya dia tidak mau.
Terima aja deh, mungkin ini awal dari kehidupan ku selanjutnya, semoga impian ku jadi menantu orang kaya tercapai, bukan nya aku mata duitan tapi aku mau nunjukin ke semua orang kalau aku gadis kampung juga bisa mendapatkan suami orang kaya.
Aku mau membungkam mulut para ibu-ibu yang suka gibahin keluarga kecil ku ini.
"Bismillahirrahmanirrahim!
"Aku mau menerima lamaran ini! ujar ku dengan satu tarikan nafas, ku lihat pria yang duduk menghadapi ku, dia menatap ku secara intens.
Maaf mas ganteng aku tidak bisa berkerja sama dengan kamu, aku pengen kamu membantu aku.
"Alhamdulillah, besok kita langsung mengadakan acara pernikahan nya! ujar om Tejo
Ha?, secepat itukah, tapi tidak apa lebih cepat lebih baik bukan?.
Kami lama berbincang-bincang untuk merencanakan pernikahan ku dengan putra nya itu, kata ayah pernikahan ku akan di laksanakan di rumah ini saja.
Aku setuju saja dengan ucapan ayah.
"Gimana jo, kita laksanakan saja di rumah ini saja gimana? tanya ayah
"Ide bagus bar, kita undang orang terdekat saja!
Kami pun sepakat untuk melaksanakan pernikahan di rumah ku.
...
Selesai sudah ia mengikrarkan janji suci di hadapan Allah, ijab kabul sangat fasih dan lantang ia ucapkan, entah kenapa mataku berkaca-kaca saat kami sudah sah menjadi pasangan suami istri.
Aku menyalami punggung tangan nya, ia sedikit tersenyum, aku juga tersenyum.
Kami berdua di tuntun menuju pelaminan, aku duduk berdampingan dengan dia.
Ibu-ibu yang selalu menggibahi keluarga ku, kini melongo melihat aku sudah menikah dengan orang kaya.
"Gimana ibu-ibu yang mulut nya lemes banget, pada kebakaran jenggot kalian kan melihat aku berhasil mendapatkan suami orang kaya! batin ku
Aku tersenyum sinis pada ibu-ibu yang mulutnya pedas kayak cabe rawit itu.
"Pakai pelet apa ni anak Diani ini, bisa-bisa nya dapat suami kaya!" ujar bu Itoh memberi selamat atas pernikahan kami
"Pelet cinta! ujar ku
"Giman bu Itoh kebakaran jenggot kan! ledek ku
"Nggak! ujar nya sewot
Aku tersenyum ke warga yang baik kepada ku, kalau warga nya jahat ke aku, aku akan pasang tampang kemenangan.
"Selamat ya Audia! ujar mbak Ninik
"Makasih mbak!" ujar ku
"Suamimu ganteng juga ya, mbak pikir kamu nikah sama warga sini, ternyata suamimu orang kota! ujar mbak Ninik
Aku tersenyum kecil saja, kok dari tadi mas pilot ini diam aja, kayak patung pajangan saja.
Ku lihat bang kaivan yang lagi duduk di kursi tamu, kenapa wajah dia seperti tidak suka saat aku sudah nikah?
"Bang sini! panggil ku melambai-lambaikan tangan ku
Dia berdiri lalu pergi ke tempat ku, " bang kaivan tidak memberi selamat gitu sama aku? tanya ku
Dia tersenyum kecil, "selamat ya dek! ujar nya
Kenapa bang kaivan kelihatan sedih, seharusnya dia bahagia dong lihat adek nya ini sudah nikah.
"Abang kenapa?
"Tidak dek, abang pulang dulu ya!"
"Kenapa buru-buru bang?"
Dia tersenyum saja lalu pergi begitu saja, aneh sekali dengan bang kaivan ini.
"Itu siapa? tanya mas Arnav
"Teman aku!"
"Teman apa teman, kayaknya dia nggak rela kamu nikah!
Aku mendengarkan ucapan dari mas Arnav, masa sih bang kaivan tidak rela aku menikah dengan laki-laki lain.
Atau jangan-jangan bang kaivan suka sama aku, ah tapi mana mungkin aku menganggap dia sebagai abang ku sendiri.
"Aku nggak tau! ujar ku
"Kamu penghianat ya, dia pacar kamu tapi kamu malah nikah dengan orang lain! ujar nya
Ha? pacar, aku aja cuma anggap bang kaivan sebagai saudara ku, masa aku mau pacaran dengan abang kaivan, dan ini lagi ngapain juga aku di bilang penghianat.
"Apaan sih, gaje kamu! ujar ku
"Ngaku aja kamu, kalau dia pacar kamu!"
"Nggak!
"Ngaku atau aku lempar kamu nanti!
"Lempar aja! ujar ku
Dia berkesiap untuk melempar ku, "eh kamu jangan lempar aku ya!"
"Ngaku! ujar nya
Aku mengepalkan tanganku ngaku apan coba?
...
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Nurul2103
ditunggu kelanjutannya kak ☺️ sehat berkah selalu 🥰
2022-12-29
1