part 12. Pemberian Kalung Berlian

Malam ini kami sudah duduk di meja makan, semua hidangan sudah di siapkan di atas meja makan.

"Mbak, tolong ambilin ayam itu dong!"

Aku mengangguk kecil lalu mengambilkan ayam goreng yang di minta oleh adik ipar ku.

"Makasih mbak!'

Aku mengangguk, aku juga ikut makan dalam kehangatan keluarga suamiku ini.

"Audia, nanti selesai makan samperin mama ke kamar mama ya!" ujar mama mertuaku. Aku mengangguk kecil.

Mbak Naya memperhatikan ku sejak tadi siang, kini pun ia memperhatikan ku, cara menatap ku seperti berbeda.

Dia tidak banyak bicara, aku pun juga begitu, aku tidak mau mulai bicara dengan mbak Naya yang sangat asing cara pandangnya padaku.

"Naya nanti kamu juga ikut ke kamar mama!" ujar mama mertua ku.

"Iya ma!"

Bukan aku saja yang di ajak mama, melainkan mbak Naya di ajak juga.

"Aquila nggak di ajak?" celetuk Aquila.

"Ini urusan menantu perempuan sama mama mertua nya!" sela mbak Anas.

"Oh, kirain aku bisa ikut!"

"Nggak, kamu nggak di butuhin!" ujar mbak Anas ke adik bungsunya.

"Iya, iya!"

Selesai makan aku bersama mbak Naya pergi ke kamar mama, tadi mama mertua ku sudah lebih dulu pergi ke kamar nya.

Kami berdua saling beriringan, tapi mbak Naya tidak mau mengajak aku bicara.

"Kira-kira mama mau apa ya mbak?" tanya ku, untuk memulai bicara, agar kami tak diam-diam begini.

"Ntah!" jawabnya sedikit judes.

Aku terpaksa hanya diam, karena ucapan dia yang tidak sesuai ekspektasi ku.

"Ma!" sapa mbak Naya lebih dulu

"Eh, kalian udah datang!" ujar wanita paruh baya itu.

"Sini masuk, Audia jangan lupa tutup pintu nya!" titah mama, aku mengangguk kecil seraya menutup pintu kamar itu.

Kami duduk di sisi ranjang, mama mertua duduk di tengah-tengah kami.

Kami saling diam, tidak ada yang mau memulai bicara, sampai pada akhirnya mama menghela nafas panjang.

Mama melihat aku lalu juga melihat mbak Naya.

"Kalian berdua menantu perempuan di rumah ini!"

Kami mengangguk tanpa mau menyela ucapan mama.

"Jadi kalian itu harus saling akur, kompak, dan tidak ada saling iri maupun saling membenci, jika telinga mama ini mendengar kalian bertengkar mama pastikan kalian akan mendapatkan hukuman dari mama!"

"Kompak dalam segi apa ma?" sela mbak Naya

"Segi mana pun itu, kalian harus kompak!"

"Mengapa mama bilang seperti ini?, karena mama tidak ingin melihat menantu perempuan mama yang bertengkar!" ujar mama

"Kalian paham kan?"

"Paham ma!" ujar kami berdua.

Di perhatikan dari mata mbak Naya ada maksud tertentu, cara melihat aku kok dia seperti tidak suka begitu sih?

Mama mengeluarkan sesuatu dari dalam sebuah kain yang berbungkus kain berwarna merah.

"Apa itu ma?' tanya mbak Naya

Mama tersenyum kecil lalu mengeluarkan sebuah kalung emas dan kalung berlian dari bungkusan kain itu.

Kalung, untung apa kalung itu di perlihatkan oleh mama.

"Ini kalung turun temurun, mama sudah lama menyimpan nya, kalung ini akan mama berikan ke menantu mama!'

"Yaitu kalian berdua!" ujar mama.

Mama memberikan kalung berliontin hati pada mbak Naya, kalung nya sangat cantik.

"Jaga ini nay!"

Lalu mama memberikan aku kalung berlian berliontin oval berserta cincin yang sama persis dengan kalung berlian itu.

"Ma, kenapa mama beri aku kalung berlian dan cincin nya juga?" tanya ku.

"Ini berlian dan cincin nya milik mom nya mama!'

"Dan kalung emas ini milik mom nya papa!"

"Kalian jangan lihat harga nya, hargai pemberian orang pada kita, kalung kamu dan Naya sama saja!" ujar mama

"Tapi bukankah ini berlebihan ma?, seharusnya mbak Naya yang mendapatkan berlian ini!" ujar ku.

Aku bukan bermaksud untuk menolak nya, hanya saja mama memberikan aku kalung berlian dan juga cincin nya, sementara mbak Naya hanya mendapatkan kalung emas, seharusnya mama memberikan kalung berlian ini pada mbak Naya.

Karena mbak Naya menantu paling tua di keluarga ini.

"Tidak, mama kan sudah bilang harga nya sama!" ujar mama.

"Nay, apa kamu keberatan?" tanya mama

"Tidak!" jawabnya tersenyum kecut

Kami berdua keluar dari kamar mama sambil membawa barang pemberian mama tadi, mbak Naya melihatku dengan tatapan sinis.

"Puas kamu!" ujar nya.

Aku mengerutkan keningku saat ia berkata seperti itu, apa nya yang puas?.

Dia pergi lebih dulu dari ku, hufff... sabar Audia sabar.

🌼🌼🌼

Matahari sudah memperlihatkan cahaya nya, aku baru terbangun karena cahaya matahari menembus sela-sela jendela.

Hari ini aku tidak sholat karena jadwal tamu bulanan ku datang tadi malam.

"Nyenyak banget tidur ku!"

Tidak ada mas Arnav rasanya hidup ku jadi aman sentosa dan sejahtera.

"Aaaa... bebas dari kata-kata mutiara laknat nya itu!"

Nggak takut dosa apa terus-menerus dzolim istri sendiri, semoga kamu cepat insyaf deh mas, dan hati batu kamu itu cepat melunak.

"Biasa nya tiap pagi aku pasti di ngomelin terus sama dia, sekarang pagi ku sungguh luar biasa aman!"

Aku bangkit dari tidurku guna untuk mandi pagi dan membantu art rumah ini.

Selesai mandi dan beres-beres kini aku pergi ke dapur, aku berpapasan dengan mbak Naya, dia melihat ku sambil menaikan bibir atas nya.

"Iiih dia kenapa?" batin ku.

"Menantu macam apa kamu, siang baru bangun!" sindir nya.

"Ketiduran mbak!" ujar ku.

"Alasan saja!"

Aku mengerutkan keningku dari kemaren-kemaren dia tidak pernah baik sama aku, selalu nyindir dan bersikap judes sama ku.

Aku bergegas ke dapur ternyata benar aku telat bangun, ini pasti gara-gara aku bergadang untuk menjaga kalung berlian yang di berikan mama tadi malam.

"Sudah bangun!" sapa mama.

Aku mengangguk kecil sambil tersenyum canggung, karena tatapan mereka tertuju pada ku.

"Duduk gih kita sarapan bareng!' ujar mama.

Seperti biasa aku duduk di sebelah Aquila, dia yang selalu ngobrol dan baik pada ku, kalau yang lain mereka hanya asik dengan dirinya masing-masing.

"Mbak Audia kenapa bangun nya telat?".

"Mbak ketiduran!" jawabku.

Dia mengangguk-angkuk kecil sambil menyantap makanan yang di piring nya.

Selesai makan kini aku bantu-bantu art untuk mencuci piring kotor bekas makan kami tadi, nanti aku malah di cap menantu pemalas lagi.

"Dia, tolong ambilkan saya buah apel di kulkas dong!" ujar mbak Anas

"Iya mbak!"

Aku mengambilkan buah apel yang di minta mbak Anas tadi, aku meletakkan buah itu di depan nya, yang lagi fokus dengan telepon genggam nya.

Dia melihatku sekilas lalu fokus lagi sama telepon genggam nya.

"Makasih!" ujar nya.

"Iya!"

"Mbak tidak kerja?" tanya ku, untuk membuka obrolan agar aku bisa dekat juga sama mbak Anastasya ini.

"Nanti, agak siangan! jawabnya, aku mengangguk kecil, lalu aku membersihkan meja makan minimalis ini.

...

Bersambung...

Tinggalkan Jeeeejakkkk....

Yang penasaran dengan si penulis cerita ini boleh berteman langsung dengan ku di Instagram dan fb ku.

Ig : purna_yudiani

fb : purna yudiani

Yang follow Instagram ku ntar aku follback 😉

Terpopuler

Comments

Neng Ofline

Neng Ofline

di tunggu krlanjutan nya kak semangat kak

2023-01-13

1

Nurul2103

Nurul2103

ditunggu kelanjutannya kak sehat berkah selalu 🥰

2023-01-13

1

erni 76

erni 76

biasanya gtu antara menantu sm menantu yg lain saling iri...maka dari itu yg jd mertua hrs bnr2 adil

2023-01-13

2

lihat semua
Episodes
1 part 1. Tamu Istimewa Ayah Datang Untuk Melamar
2 part 2. Pernikahan
3 part 3. Berencana Pindah
4 part 4. Tidur Udah Kayak Kebo
5 part 5. Mulutnya Menyakiti Hati Ku
6 part 6. Baru Menyesali
7 part 7. Biar Kamu Lewat Sekalian
8 part 8. Kebanyakan basa-basi
9 part 9. Mas Pilot I Love You
10 part 10. Pertama Kali Pergi Ke Rumah Mertua
11 part 11. Lelah
12 part 12. Pemberian Kalung Berlian
13 part 13. Jangan Memberi Harapan Palsu
14 part 14. Jangan Pedulikan Ku
15 part 15. Pendatang Baru
16 part 16. POV Author
17 part 17. Di Kira Tuna Rungu Jelas-jelas Bisa Bicara
18 part 18. Karena Perjodohan Ini Arnav Berubah
19 part 19. POV Author (Audia Tak Di Anggap)
20 part 20. POV Author (Capek)
21 part 21. Miris Sekali Hidup Ku
22 part 22. POV Author (Audia Pergi)
23 part 23. POV Author (Audia Pulang Membawa Luka)
24 part 24. POV Author (Mimpi Buruk Arnav)
25 part 25. Putri Kita Masih Kecil
26 part 26. POV Author (Lagi-lagi Arnav Tidak Semangat Kerja)
27 part 27. Menceritakan Masalah Ku
28 part 28. POV Author (Arnav Baru Tau Audia Pergi)
29 part 29 POV Author (Ketemu Lagi Kita)
30 part 30. Fakta Baru
31 part 31. Merasa Sangat Amat Bersalah
32 part 32. Apakah Masih Mimpi
33 part 33. Di Imami
34 part 34. Meluruskan Titik Masalah
35 part 35. Tidak Peka
36 part 36. I Love You Pilot
37 part 37. Jahilnya Arnav
38 part 38. Dinner For Two At The Restaurant
39 part 39. POV Author (Suara ponsel Bikin Rusak Suasana)
40 part 40. POV Author (Flashback on)
41 part 41. Ana Uhibbuka Fillah
42 part 42. Aku Cemburu
43 part 43. Merasa Takut
44 part 44. Penghinaan Dari Kakak Ipar
45 part 45. Merasa Kecewa
46 part 46. Merasa Tak Dianggap Oleh Keluarga Sendiri
47 part 47. Kamu Sakit?
48 part 48. Merasa Aneh Tapi Apa?
49 part 49. Kepolosan Audia
50 part 50. Tidak Mempercayai
51 part 51. Masalah Makin Runyam
52 part 52. Tidak Bisa Berdekatan
53 part 53. POV Author ( Jodoh Di Lauhulmahfudz)
54 part 54. POV Author (Kesedihan)
55 part 55. POV Author (Subhanallah Istriku Cantik Banget)
56 part 56. Belanja Baju
57 part 57. POV Author (Ayat Kursi)
58 part 58. POV Author (Kenapa Tidak Ngajak?)
59 part 59. POV Arnav (Kecewa Dengan Audia)
60 part 60. Berencana Pulang Kampung
61 part 61. POV Author (Berkumpul)
62 part 62. POV Author (Arnav Sakit)
63 part 63. Mas Arnav Yang Manja
64 part 64. POV Author (2 tahun kemudian)
65 part 65. Flashback On ( Melahirkan)
66 part 66. Cari Jodoh Buat Mbak Anas
67 part 67. POV Anastasya
68 part 68. Naik Pesawat
69 part 69. POV Anastasya
70 part 70. POV Anas (Mencari Wisnu)
71 part 71. Anas & Wisnu
72 pada 72. Ending
73 Pengumuman
Episodes

Updated 73 Episodes

1
part 1. Tamu Istimewa Ayah Datang Untuk Melamar
2
part 2. Pernikahan
3
part 3. Berencana Pindah
4
part 4. Tidur Udah Kayak Kebo
5
part 5. Mulutnya Menyakiti Hati Ku
6
part 6. Baru Menyesali
7
part 7. Biar Kamu Lewat Sekalian
8
part 8. Kebanyakan basa-basi
9
part 9. Mas Pilot I Love You
10
part 10. Pertama Kali Pergi Ke Rumah Mertua
11
part 11. Lelah
12
part 12. Pemberian Kalung Berlian
13
part 13. Jangan Memberi Harapan Palsu
14
part 14. Jangan Pedulikan Ku
15
part 15. Pendatang Baru
16
part 16. POV Author
17
part 17. Di Kira Tuna Rungu Jelas-jelas Bisa Bicara
18
part 18. Karena Perjodohan Ini Arnav Berubah
19
part 19. POV Author (Audia Tak Di Anggap)
20
part 20. POV Author (Capek)
21
part 21. Miris Sekali Hidup Ku
22
part 22. POV Author (Audia Pergi)
23
part 23. POV Author (Audia Pulang Membawa Luka)
24
part 24. POV Author (Mimpi Buruk Arnav)
25
part 25. Putri Kita Masih Kecil
26
part 26. POV Author (Lagi-lagi Arnav Tidak Semangat Kerja)
27
part 27. Menceritakan Masalah Ku
28
part 28. POV Author (Arnav Baru Tau Audia Pergi)
29
part 29 POV Author (Ketemu Lagi Kita)
30
part 30. Fakta Baru
31
part 31. Merasa Sangat Amat Bersalah
32
part 32. Apakah Masih Mimpi
33
part 33. Di Imami
34
part 34. Meluruskan Titik Masalah
35
part 35. Tidak Peka
36
part 36. I Love You Pilot
37
part 37. Jahilnya Arnav
38
part 38. Dinner For Two At The Restaurant
39
part 39. POV Author (Suara ponsel Bikin Rusak Suasana)
40
part 40. POV Author (Flashback on)
41
part 41. Ana Uhibbuka Fillah
42
part 42. Aku Cemburu
43
part 43. Merasa Takut
44
part 44. Penghinaan Dari Kakak Ipar
45
part 45. Merasa Kecewa
46
part 46. Merasa Tak Dianggap Oleh Keluarga Sendiri
47
part 47. Kamu Sakit?
48
part 48. Merasa Aneh Tapi Apa?
49
part 49. Kepolosan Audia
50
part 50. Tidak Mempercayai
51
part 51. Masalah Makin Runyam
52
part 52. Tidak Bisa Berdekatan
53
part 53. POV Author ( Jodoh Di Lauhulmahfudz)
54
part 54. POV Author (Kesedihan)
55
part 55. POV Author (Subhanallah Istriku Cantik Banget)
56
part 56. Belanja Baju
57
part 57. POV Author (Ayat Kursi)
58
part 58. POV Author (Kenapa Tidak Ngajak?)
59
part 59. POV Arnav (Kecewa Dengan Audia)
60
part 60. Berencana Pulang Kampung
61
part 61. POV Author (Berkumpul)
62
part 62. POV Author (Arnav Sakit)
63
part 63. Mas Arnav Yang Manja
64
part 64. POV Author (2 tahun kemudian)
65
part 65. Flashback On ( Melahirkan)
66
part 66. Cari Jodoh Buat Mbak Anas
67
part 67. POV Anastasya
68
part 68. Naik Pesawat
69
part 69. POV Anastasya
70
part 70. POV Anas (Mencari Wisnu)
71
part 71. Anas & Wisnu
72
pada 72. Ending
73
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!