part 11. Lelah

Kami di sambut hangat oleh mama mertuaku, aku langsung di persilahkan duduk oleh mama.

"Kenapa ke sini kalian tidak hubungi mama terlebih dahulu?"

"Kejutan ma!" jawab ku.

Aku di suguhkan minuman oleh pembantu rumah tangga ini.

"Papa mana ma?" tanya mas Arnav

"Kerja!"

"Lah, kamu sudah mau kerja aja?, baru nikah ini lho, tidak ada honeymoon gitu?" cecar mama mertuaku terlihat syok melihat putra nya itu ingin pergi kerja.

Dia menggeleng kecil, "aku berangkat dulu ma, takut telat!" ujar nya, lalu bangkit dari duduk nya.

"Lho, lho, kamu serius nav, pengantin baru masa udah pisahan aja?" protes mama mertua ku, aku hanya diam sambil mengamati seisi rumah ini.

"Aku sibuk ma!" hanya itu kata-kata yang terlontar dari mulut nya.

"Sibuk dari mana?, mama kecewa iih sama kamu nav, mama pikir kamu ambil cutinya satu minggu atau dua mingguan!" nada bicara mama sedikit sendu.

"Arnav tidak bisa lama-lama libur ma!" ujar nya.

Pria berprofesi sebagai pilot itu langsung pergi begitu saja, tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada ku.

Ah, mustahil bagi nya untuk mengucapkan kata-kata pada ku.

"Kejar Audia! titah mama.

Aku menoleh ke mama sambil menunjuk diri sendiri, seperti orang linglung, aku mengikuti ucapan mama.

"Mas!"

Dia berhenti pas di ambang pintu, aku sebenarnya tidak mau mengejarnya sih, bahwasanya aku tahu jika dia tidak peduli dengan ku.

Tadi itu dia hanya pura-pura peduli dengan ku, agar aku mau ikut dengan nya, huff... kenapa seperti ini kehidupan ku?.

"Hmm!"

"K-kamu... kamu tidak pamitan sama aku?" ku turunkan gengsi ku, agar mama mertuaku tidak mencurigaiku kalau hubungan kami tidak baik-baik saja.

"Kenapa?"

Keningku mengkerut, kenapa apa nya?

Masa aku bilang pamitan dia malah bilang kenapa?, aneh sekali pilot ini!.

"Kenapa harus pura-pura di depan orang tua ku, tunjukkan saja sikap kurang sopan santun mu itu, aku tidak peduli Audia, kamu itu hanya jadi beban saya saja!".

Deg

Mulai lagi kata-kata mutiara dia itu menghantam hati ku ini.

"Cukup mas, aku tidak mau mendengar kata-kata kamu lagi, kalau kamu tidak ingin aku, silahkan kamu kembalikan lagi aku kepada orang tua ku!" ujar ku menekankan setiap kalimat yang keluar dari mulut ku.

"Ada apa ini?" tanya mama mertua ku.

"T--tidak ma!" ujar ku menghapus air mata yang berlinang di sudut mataku.

"Ma, audia kedalam dulu!' ujar ku

"Kalian sudah pamitan nya? tanya mama

"Sudah!" jawabku

Mama mengangguk, aku meninggalkan mama mertuaku berserta putra nya itu.

Kenapa cobaan hidup ku sangat berat sekali, ingin aku mundur dari pernikahan ini, tapi aku sudah berkomitmen dalam hidup ku, jika aku mau menikah hanya sekali seumur hidup ku.

"Ya Allah kenapa berat sekali cobaan ini?" aku menangis lirih di kamar.

"Apa aku harus mundur dari pernikahan ini?"

Aku tidak sanggup menjalankan bahtera rumah tangga jika salah satu dari kami tidak mencintai.

Apa aku harus egois dengan pernikahan ini?.

"Arnav Mahesa Gentala, kenapa kamu begitu sering menyakiti hati aku, apa salah ku Arnav, aku ingin hidup bahagia tapi kamu malah memporak porandakan hati yang tulus mencintai mu!"

Atau aku salah sudah mencintai orang yang salah seperti kamu?.

Kenapa ya Allah, engkau tidak adil, kenapa engkau mengirimkan imam seperti dia, dia tidak akan pernah mencintai ku, perbedaan kami antara langit dan bumi, tidak bisa bersatu.

Di satukan dengan cara paksaan maka nya seperti ini jadinya.

Hubungan yang tak akan pernah membaik sampai kapanpun.

"Ayah, bunda, anak mu hatinya tersakiti lagi!"

"Ayah... Audia tidak mau lagi menjalankan rumah tangga tanpa cinta ini lagi!"

"Bunda, Audia ingin balik ke kampung, Audia capek!"

🌼🌼🌼

Sudah puas menangis dalam diam, kini aku mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat ashar.

Selesai sholat aku menengadahkan kedua tangan ku, air mata ini menetes kembali, saat ingat kata-kata suamiku yang menyakitkan bagi ku.

"Ya Allah, bukanya nya hamba mengeluh dengan takdir ini, tapi hamba sudah merasa lelah, hamba ingin menyerah ya Allah, hamba tau engkau sangat membenci kata perceraian, tapi hamba sudah benar-benar lelah ya Allah!"

Selesai mencurahkan isi hati ku kepada yang maha pemilik hati sesungguhnya, kini aku keluar kamar.

Tidak enak juga jika aku terus berlama-lama di dalam kamar.

"Sudah istirahat nya?" tanya mama mertua ku, sekarang di ruang keluarga itu tidak hanya mama saja, melainkan anak-anak mama yang lain nya juga ikut berkumpul.

Aku tersenyum kecil lalu ikut duduk di samping mama mertuaku.

Aku masih canggung dengan keluarga ini, ini kedua kalinya aku bertemu dan bertatap muka langsung dengan kakak-kakak mas Arnav.

Yang aku tau mas Arnav bersaudara empat orang, dia anak ketiga dan adik bungsu nya masih sekolah menduduki bangku SMA.

Sementara kakak pertamanya berprofesi sebagai Nahkoda Kapal Pesiar, kakak pertamanya ini juga jarang pulang, sementara kakak kedua nya berprofesi sebagai dokter umum.

Nama kakak pertamanya Ciko Mahesa Gentala, nama kakak kedua nya Anastasya putri Gentala, dan paling bungsu namanya, Aquila putri Gentala.

Hari ini keluarga nya sedang berkumpul, aku hanya diam seperti patung di tengah-tengah keluarga ini.

"Mbak Audia dari tadi melamun aja!" ujar Aquila adik bungsu mas Arnav.

"Mikirin apa mbak?"

"Tidak! jawabku

Terasa risih saat mbak Naya memperhatikan aku dari tadi, mbak Naya ini istri dari mas Ciko kakak pertama mas Arnav.

"Mbak betah tidak tinggal bareng abang Arnav?"

"Betah!" jawabku seadanya, ya walaupun aku ingin mengakhiri hubungan antara aku dan dia.

"Mbak ikut aku yuk!" ajak Aquila.

Aku mengangguk kecil, "ma, aku pergi sama Aquila dulu! ujar ku ke mama mertua ku.

Mama mengangguk seraya tersenyum, aku mengikuti langkah Aquila, dia mengajak ku ke kamar nya.

"Mbak masuk mbak!"

"Iya!" aku masuk ke kamar yang bernuansa putih itu, kamarnya sama persis dengan kamar yang aku tempati tadi.

"Kamar aku sama kamar abang Arnav sama kan mbak, karena kami pencinta warna terang!" ujar nya.

Aku tersenyum saja, entah sampai kapan aku tinggal di sini, mungkin hubungan ini akan berakhir, aku mungkin tak akan pernah menginjakkan kaki ku ke rumah ini lagi.

"Abang Arnav pernah jahat ke mbak tidak?" pertanyaan itu seolah dia tau dengan perlakuan abang nya pada ku.

"Tidak!" jawabku berbohong, agar tidak menimbulkan masalah baru.

"Abang pasti suka sama mbak, ya kan, secara mbak kan cantik!".

Aku tersenyum kecil lagi-lagi aku menangapi ucapan nya dengan senyum.

...

Bersambung...

Tinggalkan Jeeeejakkkk....

**Yang penasaran dengan si penulis cerita ini boleh berteman langsung dengan ku di Instagram dan fb ku.

Ig : purna_yudiani

fb : purna yudiani

Yang follow Instagram ku ntar aku follback 😉**

Terpopuler

Comments

Nurul2103

Nurul2103

up-nya jangan lama-lama kak... sehat berkah selalu 🥰

2023-01-12

2

lihat semua
Episodes
1 part 1. Tamu Istimewa Ayah Datang Untuk Melamar
2 part 2. Pernikahan
3 part 3. Berencana Pindah
4 part 4. Tidur Udah Kayak Kebo
5 part 5. Mulutnya Menyakiti Hati Ku
6 part 6. Baru Menyesali
7 part 7. Biar Kamu Lewat Sekalian
8 part 8. Kebanyakan basa-basi
9 part 9. Mas Pilot I Love You
10 part 10. Pertama Kali Pergi Ke Rumah Mertua
11 part 11. Lelah
12 part 12. Pemberian Kalung Berlian
13 part 13. Jangan Memberi Harapan Palsu
14 part 14. Jangan Pedulikan Ku
15 part 15. Pendatang Baru
16 part 16. POV Author
17 part 17. Di Kira Tuna Rungu Jelas-jelas Bisa Bicara
18 part 18. Karena Perjodohan Ini Arnav Berubah
19 part 19. POV Author (Audia Tak Di Anggap)
20 part 20. POV Author (Capek)
21 part 21. Miris Sekali Hidup Ku
22 part 22. POV Author (Audia Pergi)
23 part 23. POV Author (Audia Pulang Membawa Luka)
24 part 24. POV Author (Mimpi Buruk Arnav)
25 part 25. Putri Kita Masih Kecil
26 part 26. POV Author (Lagi-lagi Arnav Tidak Semangat Kerja)
27 part 27. Menceritakan Masalah Ku
28 part 28. POV Author (Arnav Baru Tau Audia Pergi)
29 part 29 POV Author (Ketemu Lagi Kita)
30 part 30. Fakta Baru
31 part 31. Merasa Sangat Amat Bersalah
32 part 32. Apakah Masih Mimpi
33 part 33. Di Imami
34 part 34. Meluruskan Titik Masalah
35 part 35. Tidak Peka
36 part 36. I Love You Pilot
37 part 37. Jahilnya Arnav
38 part 38. Dinner For Two At The Restaurant
39 part 39. POV Author (Suara ponsel Bikin Rusak Suasana)
40 part 40. POV Author (Flashback on)
41 part 41. Ana Uhibbuka Fillah
42 part 42. Aku Cemburu
43 part 43. Merasa Takut
44 part 44. Penghinaan Dari Kakak Ipar
45 part 45. Merasa Kecewa
46 part 46. Merasa Tak Dianggap Oleh Keluarga Sendiri
47 part 47. Kamu Sakit?
48 part 48. Merasa Aneh Tapi Apa?
49 part 49. Kepolosan Audia
50 part 50. Tidak Mempercayai
51 part 51. Masalah Makin Runyam
52 part 52. Tidak Bisa Berdekatan
53 part 53. POV Author ( Jodoh Di Lauhulmahfudz)
54 part 54. POV Author (Kesedihan)
55 part 55. POV Author (Subhanallah Istriku Cantik Banget)
56 part 56. Belanja Baju
57 part 57. POV Author (Ayat Kursi)
58 part 58. POV Author (Kenapa Tidak Ngajak?)
59 part 59. POV Arnav (Kecewa Dengan Audia)
60 part 60. Berencana Pulang Kampung
61 part 61. POV Author (Berkumpul)
62 part 62. POV Author (Arnav Sakit)
63 part 63. Mas Arnav Yang Manja
64 part 64. POV Author (2 tahun kemudian)
65 part 65. Flashback On ( Melahirkan)
66 part 66. Cari Jodoh Buat Mbak Anas
67 part 67. POV Anastasya
68 part 68. Naik Pesawat
69 part 69. POV Anastasya
70 part 70. POV Anas (Mencari Wisnu)
71 part 71. Anas & Wisnu
72 pada 72. Ending
73 Pengumuman
Episodes

Updated 73 Episodes

1
part 1. Tamu Istimewa Ayah Datang Untuk Melamar
2
part 2. Pernikahan
3
part 3. Berencana Pindah
4
part 4. Tidur Udah Kayak Kebo
5
part 5. Mulutnya Menyakiti Hati Ku
6
part 6. Baru Menyesali
7
part 7. Biar Kamu Lewat Sekalian
8
part 8. Kebanyakan basa-basi
9
part 9. Mas Pilot I Love You
10
part 10. Pertama Kali Pergi Ke Rumah Mertua
11
part 11. Lelah
12
part 12. Pemberian Kalung Berlian
13
part 13. Jangan Memberi Harapan Palsu
14
part 14. Jangan Pedulikan Ku
15
part 15. Pendatang Baru
16
part 16. POV Author
17
part 17. Di Kira Tuna Rungu Jelas-jelas Bisa Bicara
18
part 18. Karena Perjodohan Ini Arnav Berubah
19
part 19. POV Author (Audia Tak Di Anggap)
20
part 20. POV Author (Capek)
21
part 21. Miris Sekali Hidup Ku
22
part 22. POV Author (Audia Pergi)
23
part 23. POV Author (Audia Pulang Membawa Luka)
24
part 24. POV Author (Mimpi Buruk Arnav)
25
part 25. Putri Kita Masih Kecil
26
part 26. POV Author (Lagi-lagi Arnav Tidak Semangat Kerja)
27
part 27. Menceritakan Masalah Ku
28
part 28. POV Author (Arnav Baru Tau Audia Pergi)
29
part 29 POV Author (Ketemu Lagi Kita)
30
part 30. Fakta Baru
31
part 31. Merasa Sangat Amat Bersalah
32
part 32. Apakah Masih Mimpi
33
part 33. Di Imami
34
part 34. Meluruskan Titik Masalah
35
part 35. Tidak Peka
36
part 36. I Love You Pilot
37
part 37. Jahilnya Arnav
38
part 38. Dinner For Two At The Restaurant
39
part 39. POV Author (Suara ponsel Bikin Rusak Suasana)
40
part 40. POV Author (Flashback on)
41
part 41. Ana Uhibbuka Fillah
42
part 42. Aku Cemburu
43
part 43. Merasa Takut
44
part 44. Penghinaan Dari Kakak Ipar
45
part 45. Merasa Kecewa
46
part 46. Merasa Tak Dianggap Oleh Keluarga Sendiri
47
part 47. Kamu Sakit?
48
part 48. Merasa Aneh Tapi Apa?
49
part 49. Kepolosan Audia
50
part 50. Tidak Mempercayai
51
part 51. Masalah Makin Runyam
52
part 52. Tidak Bisa Berdekatan
53
part 53. POV Author ( Jodoh Di Lauhulmahfudz)
54
part 54. POV Author (Kesedihan)
55
part 55. POV Author (Subhanallah Istriku Cantik Banget)
56
part 56. Belanja Baju
57
part 57. POV Author (Ayat Kursi)
58
part 58. POV Author (Kenapa Tidak Ngajak?)
59
part 59. POV Arnav (Kecewa Dengan Audia)
60
part 60. Berencana Pulang Kampung
61
part 61. POV Author (Berkumpul)
62
part 62. POV Author (Arnav Sakit)
63
part 63. Mas Arnav Yang Manja
64
part 64. POV Author (2 tahun kemudian)
65
part 65. Flashback On ( Melahirkan)
66
part 66. Cari Jodoh Buat Mbak Anas
67
part 67. POV Anastasya
68
part 68. Naik Pesawat
69
part 69. POV Anastasya
70
part 70. POV Anas (Mencari Wisnu)
71
part 71. Anas & Wisnu
72
pada 72. Ending
73
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!