part 17. Di Kira Tuna Rungu Jelas-jelas Bisa Bicara

Aku menggigit bibir bawahku, karena pagi ini aku bersitatap langsung dengan cia, ternyata wanita tadi malam yang datang ke rumah ini belum pulang, bahkan wanita ini menginap di sini.

Wanita yang bernama Cia ini dari tadi menatap aku, pandangan mata nya tak pernah lepas dari ku.

"Kenapa dia menatap aku sebegitu nya?, oh apa dia lagi membanding-bandingkan aku dengan dirinya yang sangat cantik itu?' batin ku.

Selesai sarapan tadi kami duduk berdua di sofa ruang tv, yang lain pada pergi berkerja dan melakukan aktivitas mereka masing-masing.

"Hmmm... kamu ini istrinya Arnav kan!" dia mulai bicara pada ku, aku mengangguk antusias.

"Kenalkan nama aku cia!" ujar nya, menjulurkan tangannya pada ku, aku menyambut jabatan tangan nya itu, tangan nya begitu lembut dan halus, kulitnya juga putih.

Ah, sangat berbanding terbalik dengan ku.

"Nama kamu siapa, kamu dari tadi diam terus, aku kan penasaran sama kamu, apa kamu tidak bisa bicara?" ujar nya.

Di akhir kalimat nya seakan menyindir ku, kalau aku keluarkan suara emas ku, pasti dia akan terkejut bukan main, asikk, suara emas ndak tuh, hihihi...

"What's your name?'

Aku masih diam menatap dia, sebenarnya dia ini siapa sih?

Aku tanya sama mas Arnav tapi dia tak mau jawab, terus setiap kali aku pengen bicara sama mama mertua ku, ingin menanyakan wanita ini siapa, tapi mama malah sibuk dan tak bisa aku ganggu.

Tanya sama Aquila, dia malah buru-buru pergi berangkat ke sekolah, dan mana mungkin juga aku tanya tentang wanita ini ke mbak Anas maupun mbak Naya.

"Aduh... kamu ini benar-benar tidak bisa bicara ya, kalau kamu tidak bisa bicara, apa kamu bisa bicara menggunakan bahasa isyarat atau apa lah gitu, agar kita bisa berkenalan!'

"Setidaknya kamu bisa menggunakan bahasa isyarat ya kan, hmmm... tapi sepertinya kamu juga tak bisa menggunakan bahasa isyarat!"

"Kasihan sekali kamu ini!" desis nya

Hufff... siapa juga yang tuna rungu, jelas-jelas aku bisa bicara dengan lancar nya, tapi aku masih belum mengeluarkan suara ku, karena aku mau tau dia ini siapa nya mas Arnav.

"Jangan sampai wanita ini yang akan mengusik ketentraman rumah tangga ku nanti nya!'

Dia menggelengkan kepalanya, lalu tangan nya mulai menggunakan bahasa isyarat, tangan mulus, putih dan cantik itu mulai gerak-gerak.

Allahu Rabbi... apa wanita ini sungguh mengganggap ku tuna rungu?.

"Damn it!' umpat nya saat ia menghempaskan tangan nya ke bawah, aku tersenyum saat melihat tingkah absurd nya itu.

"I'm not good at sign language!"

Sayang sekali ya wanita seperti ku ini tak paham bahasa Inggris, apa yang dia ucapkan saja aku tak tau artinya.

Yang aku tau bahasa Inggris itu hanya, yes, sama no aja, ah jadi iri sama wanita bule ini.

"Aku tak pandai menggunakan bahasa isyarat itu, apakah orang di rumah ini paham dengan kamu, yang tidak bisa bicara ini, aku sungguh kasihan dengan kamu!"

"Hmm... seperti nya aku akan masuk bimbel supaya aku juga bisa menggunakan bahasa isyarat!' ujar nya memelas dengan tampang iba.

Dia memainkan ujung jarinya sambil menundukkan kepalanya.

"Mom, dad I met Arnav's wife!' gumam wanita itu.

Apa yang dia maksud, kenapa wanita ini sering menggunakan bahasa asing di hadapan ku sih?

Mentang-mentang bisa berbahasa asing, dia jadi lebih sering berbahasa yang sangat sulit aku mengerti.

"Arti dari mom, dad I met Arnav's wife, itu apa? batin ku.

"Kasihan sekali kamu Arnav, mempunyai istri cantik tapi tuna rungu!" ujar nya dengan wajah sendu.

Ini dia sedang meledek ku atau sedang menyindir ku sih, dari tadi dia tak henti-hentinya bicara, banyak kali ngoceh nya.

Bicara panjang lebar, mulut los dan bicara sangat lancar kayak jalan tol itu, apa tak penat tuh mulut?

"Hehkem!" aku berdehem menatap dia sambil menaikkan satu alisku pada nya.

Dia tergangga lalu mengerjap-ngerjapkan mata nya.

"You can talk?' ujar nya lagi dan lagi menggunakan bahasa asing.

"My name is Audia Putri Ananda!" akhirnya aku mengeluarkan suara ku juga.

"Wahh... kau mengerti dengan ucapan ku, berati kau juga bisa bicara! ujar nya langsung sumringah.

Ya Allah, kenapa wanita ini sungguh konyol sih, jelas-jelas aku bicara, malah nanya.

"Saya istrinya mas Arnav, bukankah anda sudah tau!" ujar ku dengan senyum sinis.

Pokoknya aku tak ingin kalah dengan gadis ini, hati mas Arnav harus secepatnya aku luluh kan!.

"Iya saya tau kamu itu istrinya Arnav! ujar nya.

"Hufff... kau ini bikin aku pusing saja, ku kira kau ini tuna rungu, jelas-jelas kau bisa bicara, kenapa kau tak dari tadi bicara!" kesal nya.

"Aku minta maaf dengan ucapan ku tadi, karena aku menganggap diri kamu tak bisa bicara!" ujar nya dengan tersenyum.

Ekspresi wajah nya cepat sekali berubah-ubah, tadi kesal sekarang wajah nya sudah kembali ceria.

"Nama aku cia, aku tinggal di Inggris, aku sangat jarang ke Indonesia!" ujar nya.

"Apa urusannya dengan ku?' batin ku.

"Aku ini sepupunya Arnav, aku anak dari adik nya mama Arnav!' ujar nya.

Inalillahi.... jadi selama ini aku sudah suudzon saja dengan gadis ini, ternyata dia sepupunya suamiku.

"Oh!" jawab ku singkat

Aku sudah sangat malu sekali dengan diri ku ini, Audia kamu sungguh memalukan bukan, seharusnya kamu itu cari informasi lebih lengkap dulu.

"Audia!

Aku melirik ke arah suara bariton yang sangat aku kenal, siapa lagi kalau bukan mas Arnav.

"Ya! jawab ku

"Tidak!" ujar nya.

"Hey, Arnav, kau ini sungguh membuatku semakin geram, kau bilang istri mu ini tuna rungu, ternyata dia bisa bicara!"

"Kau sungguh jahat dan berdusta dengan sepupu kau sendiri!' cecar gadis itu sambil mengepalkan tangannya ke wajah suamiku.

Aku memelototi suamiku yang lagi cengir ke sepupu nya itu, oh, oh, oh, jadi dia biang keladi nya.

"Arnav Mahesa Gentala!" geram ku dalam hati, saking geramnya aku mengertakan gigi ku.

"Suami mu ini bikin aku pusing dan geregetan saja!" adu gadis bule itu.

Aku hanya tersenyum getir saja, saat wanita bule itu ingin menonjok hidung bangir suamiku.

"Tonjok aja sekalian!" akhirnya aku angkat bicara, aku meninggalkan mereka berdua yang saling ingin bergulat.

Hati ku rasa nya sudah plong karena akhirnya aku tau, gadis bule itu hanya sepupu nya saja, aku tak perlu takut akan hal-hal buruk yang sempat terpikir di benak ku ini.

...

Bersambung...

Tinggalkan Jeeeejakkkk....

Yang penasaran dengan si penulis cerita ini boleh berteman langsung dengan ku di Instagram dan fb ku.

Ig : purna_yudiani

fb : purna yudiani

Yang follow Instagram ku ntar aku follback 😉

Terpopuler

Comments

Nurul2103

Nurul2103

ditunggu kelanjutannya kak ☺️ sehat berkah selalu 🥰

2023-01-19

0

lihat semua
Episodes
1 part 1. Tamu Istimewa Ayah Datang Untuk Melamar
2 part 2. Pernikahan
3 part 3. Berencana Pindah
4 part 4. Tidur Udah Kayak Kebo
5 part 5. Mulutnya Menyakiti Hati Ku
6 part 6. Baru Menyesali
7 part 7. Biar Kamu Lewat Sekalian
8 part 8. Kebanyakan basa-basi
9 part 9. Mas Pilot I Love You
10 part 10. Pertama Kali Pergi Ke Rumah Mertua
11 part 11. Lelah
12 part 12. Pemberian Kalung Berlian
13 part 13. Jangan Memberi Harapan Palsu
14 part 14. Jangan Pedulikan Ku
15 part 15. Pendatang Baru
16 part 16. POV Author
17 part 17. Di Kira Tuna Rungu Jelas-jelas Bisa Bicara
18 part 18. Karena Perjodohan Ini Arnav Berubah
19 part 19. POV Author (Audia Tak Di Anggap)
20 part 20. POV Author (Capek)
21 part 21. Miris Sekali Hidup Ku
22 part 22. POV Author (Audia Pergi)
23 part 23. POV Author (Audia Pulang Membawa Luka)
24 part 24. POV Author (Mimpi Buruk Arnav)
25 part 25. Putri Kita Masih Kecil
26 part 26. POV Author (Lagi-lagi Arnav Tidak Semangat Kerja)
27 part 27. Menceritakan Masalah Ku
28 part 28. POV Author (Arnav Baru Tau Audia Pergi)
29 part 29 POV Author (Ketemu Lagi Kita)
30 part 30. Fakta Baru
31 part 31. Merasa Sangat Amat Bersalah
32 part 32. Apakah Masih Mimpi
33 part 33. Di Imami
34 part 34. Meluruskan Titik Masalah
35 part 35. Tidak Peka
36 part 36. I Love You Pilot
37 part 37. Jahilnya Arnav
38 part 38. Dinner For Two At The Restaurant
39 part 39. POV Author (Suara ponsel Bikin Rusak Suasana)
40 part 40. POV Author (Flashback on)
41 part 41. Ana Uhibbuka Fillah
42 part 42. Aku Cemburu
43 part 43. Merasa Takut
44 part 44. Penghinaan Dari Kakak Ipar
45 part 45. Merasa Kecewa
46 part 46. Merasa Tak Dianggap Oleh Keluarga Sendiri
47 part 47. Kamu Sakit?
48 part 48. Merasa Aneh Tapi Apa?
49 part 49. Kepolosan Audia
50 part 50. Tidak Mempercayai
51 part 51. Masalah Makin Runyam
52 part 52. Tidak Bisa Berdekatan
53 part 53. POV Author ( Jodoh Di Lauhulmahfudz)
54 part 54. POV Author (Kesedihan)
55 part 55. POV Author (Subhanallah Istriku Cantik Banget)
56 part 56. Belanja Baju
57 part 57. POV Author (Ayat Kursi)
58 part 58. POV Author (Kenapa Tidak Ngajak?)
59 part 59. POV Arnav (Kecewa Dengan Audia)
60 part 60. Berencana Pulang Kampung
61 part 61. POV Author (Berkumpul)
62 part 62. POV Author (Arnav Sakit)
63 part 63. Mas Arnav Yang Manja
64 part 64. POV Author (2 tahun kemudian)
65 part 65. Flashback On ( Melahirkan)
66 part 66. Cari Jodoh Buat Mbak Anas
67 part 67. POV Anastasya
68 part 68. Naik Pesawat
69 part 69. POV Anastasya
70 part 70. POV Anas (Mencari Wisnu)
71 part 71. Anas & Wisnu
72 pada 72. Ending
73 Pengumuman
Episodes

Updated 73 Episodes

1
part 1. Tamu Istimewa Ayah Datang Untuk Melamar
2
part 2. Pernikahan
3
part 3. Berencana Pindah
4
part 4. Tidur Udah Kayak Kebo
5
part 5. Mulutnya Menyakiti Hati Ku
6
part 6. Baru Menyesali
7
part 7. Biar Kamu Lewat Sekalian
8
part 8. Kebanyakan basa-basi
9
part 9. Mas Pilot I Love You
10
part 10. Pertama Kali Pergi Ke Rumah Mertua
11
part 11. Lelah
12
part 12. Pemberian Kalung Berlian
13
part 13. Jangan Memberi Harapan Palsu
14
part 14. Jangan Pedulikan Ku
15
part 15. Pendatang Baru
16
part 16. POV Author
17
part 17. Di Kira Tuna Rungu Jelas-jelas Bisa Bicara
18
part 18. Karena Perjodohan Ini Arnav Berubah
19
part 19. POV Author (Audia Tak Di Anggap)
20
part 20. POV Author (Capek)
21
part 21. Miris Sekali Hidup Ku
22
part 22. POV Author (Audia Pergi)
23
part 23. POV Author (Audia Pulang Membawa Luka)
24
part 24. POV Author (Mimpi Buruk Arnav)
25
part 25. Putri Kita Masih Kecil
26
part 26. POV Author (Lagi-lagi Arnav Tidak Semangat Kerja)
27
part 27. Menceritakan Masalah Ku
28
part 28. POV Author (Arnav Baru Tau Audia Pergi)
29
part 29 POV Author (Ketemu Lagi Kita)
30
part 30. Fakta Baru
31
part 31. Merasa Sangat Amat Bersalah
32
part 32. Apakah Masih Mimpi
33
part 33. Di Imami
34
part 34. Meluruskan Titik Masalah
35
part 35. Tidak Peka
36
part 36. I Love You Pilot
37
part 37. Jahilnya Arnav
38
part 38. Dinner For Two At The Restaurant
39
part 39. POV Author (Suara ponsel Bikin Rusak Suasana)
40
part 40. POV Author (Flashback on)
41
part 41. Ana Uhibbuka Fillah
42
part 42. Aku Cemburu
43
part 43. Merasa Takut
44
part 44. Penghinaan Dari Kakak Ipar
45
part 45. Merasa Kecewa
46
part 46. Merasa Tak Dianggap Oleh Keluarga Sendiri
47
part 47. Kamu Sakit?
48
part 48. Merasa Aneh Tapi Apa?
49
part 49. Kepolosan Audia
50
part 50. Tidak Mempercayai
51
part 51. Masalah Makin Runyam
52
part 52. Tidak Bisa Berdekatan
53
part 53. POV Author ( Jodoh Di Lauhulmahfudz)
54
part 54. POV Author (Kesedihan)
55
part 55. POV Author (Subhanallah Istriku Cantik Banget)
56
part 56. Belanja Baju
57
part 57. POV Author (Ayat Kursi)
58
part 58. POV Author (Kenapa Tidak Ngajak?)
59
part 59. POV Arnav (Kecewa Dengan Audia)
60
part 60. Berencana Pulang Kampung
61
part 61. POV Author (Berkumpul)
62
part 62. POV Author (Arnav Sakit)
63
part 63. Mas Arnav Yang Manja
64
part 64. POV Author (2 tahun kemudian)
65
part 65. Flashback On ( Melahirkan)
66
part 66. Cari Jodoh Buat Mbak Anas
67
part 67. POV Anastasya
68
part 68. Naik Pesawat
69
part 69. POV Anastasya
70
part 70. POV Anas (Mencari Wisnu)
71
part 71. Anas & Wisnu
72
pada 72. Ending
73
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!