Arnav memaksa istrinya masuk ke dalam kamar terlebih dahulu, ia kembali lagi ke tempat cia yang ia tinggal tadi.
Bukan apa-apa sebenarnya cia merupakan sepupu jauh Arnav.
Cia merupakan anak dari adik nya mama Arnav, cia sangat jarang ke Indonesia bahkan bisa di hitung dengan jari berapa kali ia berkunjung ke Indonesia.
Kini ia datang karena ia di paksa oleh orang tuanya untuk bersilaturahmi dengan keluarga mama nya.
Ia sangat jarang ke Indonesia bahkan ia lebih sering menghabiskan waktu nya di Inggris, menurut cia, ia tidak betah tinggal di Indonesia karena udaranya terlalu panas.
Mungkin ia sudah biasa hidup di negeri berudara sejuk, maka dari itu ia berpendapat bahwa Indonesia panas.
"Iih, Arnav ini bikin aku menunggu saja, eh tapi wanita tadi siapa?
"Kalau dia sepupu Arnav kok aku tidak pernah tau dengan dia, atau wanita itu sepupu yang sangat jauh atau lagi dia sepupu Arnav dari paman Tejo?"
"Hmmm... could be!'
Arnav kembali lagi ke tempat cia, dia tadi sempat bertengkar kecil dengan audia, tapi ia sudah meyakinkan Audia bahwa dia tidak ada apa-apa dengan cia, ya jelas tidak ada apa-apa wong cia sepupu nya.
"Nah ini dia, bikin aku menunggu saja!" ujar cia melihat Arnav yang mendekati nya.
"Cia, kamu kenapa ke sini?" tanya Arnav
"Emang tidak boleh ya aku ke mari?" cia balik bertanya.
Arnav duduk di sofa sedikit berjauhan dengan sepupu nya itu, seperti biasa Arnav tidak banyak bicara.
"Nav, tadi itu siapa?"
"Sepupu kamu, terus kalau sepupu kamu, kenapa aku tidak tau, apa wanita itu sepupu dari adik nya paman Tejo? cecar cia.
"Hmm... apa aku terlalu asik tinggal di Inggris jadinya aku tidak tau dengan kerabat-kerabat aku?" gumam nya.
Arnav menghela nafas secara kasar, dia sangat kesal dengan sepupunya ini, karena dari tadi banyak ngoceh.
"Hmm... tante Ima sama paman Tejo mana, terus mbak Anas, mas Ciko, dan yang lain lah, mulut gue lelah nyebut nama mereka satu persatu!" ujar nya memegangi rahang nya yang lelah bicara.
"Pergi!" ujar Arnav jengah.
"Wanita tadi siapa nav?" tanya cia lagi, karena Arnav tidak menjawab pertanyaan cia tadi.
Arnav mengusar-gusar wajahnya secara kasar, kupingnya hampir meledak dengan omongan cia yang terus-menerus tanpa henti.
Dia menjeda ucapan nya serasa rahang nya penat saat bicara.
"Istriku!" jawab Arnav singkat padat dan sangat fasih dia ucapkan.
Cia tersedak air ludah nya saat Arnav menyebut kata 'istriku'.
"Uhuk... uhuk....!"
"What was?
"Wife?"
"Istri kamu nav, apa itu benar, terus kenapa aku tidak tau, semenjak kapan kalian menikah nya, kenapa aku tidak di undang, terus berita nya kenapa tidak tersebar ke telinga ku?" cecar cia tanpa jeda, sampai-sampai Arnav jadi geleng-geleng kepala oleh sepupu nya ini.
"Udah sebulan aku menikah, ya begitulah pernikahan kami di laksanakan secara sederhana!" jawab Arnav.
Cia masih termenung saat ia menyecar Arnav, ia jadi bingung sendiri dengan omongan ia tadi, cia menatap Arnav yang lagi meminum teh yang di buatkan oleh Audia tadi.
"Why am i so shocked?"
"Lebay!" ujar Arnav
"Gimana gue nggak syok nav, lo bikin jantung gue mendadak berhenti, untung gue wanita kuat!" ujar nya mengibas rambut hitam panjang nya ke belakang.
"Ah, lo nggak asik nav, masa sepupu sendiri tidak lo undang saat lo nikah, nggak asik bener dah!" ujar nya.
"Apa wanita itu selalu lebay ya! ujar Arnav, sangat malas dengan cia ini.
🌼🌼🌼
Kini Arnav kembali ke kamar nya, ia melihat Audia yang lagi melaksanakan shalat isya, Arnav menatap istrinya itu.
"Kenapa hati aku sangat sulit untuk menerima wanita sebaik kamu, aku sudah berusaha untuk membuka hatiku, tapi tidak pernah bisa Audia!
"Aku harap kamu jangan pernah meninggalkan ku, di saat kamu sudah bosan dengan kelakuan cuek, jutek dan tidak peduli ku ini!" batin Arnav.
...
POV Audia.
Mulai hari ini aku sudah sholat lagi, karena aku sudah selesai masa istimewa ku, aku melipat sajadah dan mukena ku.
Serasa di perhatikan, apa mas Arnav sudah kembali, aku akan memarahi dia, karena berdua an dengan wanita itu.
"Mas! panggil ku, lalu menghadap ke dia.
Benar yang aku bilang, kalau dia sudah kembali.
"Hmm!
"Wanita--!"
"Aku sholat isya dulu! ujar nya langsung memotong ucapan ku.
Aku mengepalkan tanganku, apa dia sengaja menghindar dari ku.
Aku tunggu dia selesai sholat, dia begitu lama selesai sholat nya, sampai-sampai mata ku sudah mau tertutup karena sudah mengantuk.
Dia berdiri dari sajadahnya, lalu ia melipat sajadah itu, tidak sabar lagi, aku menghampiri dia.
"Mas kita butuh bicara!" ujar ku
Ia mengerutkan keningnya, sambil membuka peci nya, lalu ia gantungkan di tempat peci, aku sudah tidak tahan lagi ingin bertanya, siapa wanita yang berani-berani nya cipika cipiki wajah suamiku yang gagah ini.
"Mas aku ingin bicara!" ujar ku lalu menarik tangan nya membawa dia duduk di sisi ranjang.
"Wanita tadi siapa? tanya ku
"Cia! jawabnya singkat.
Iya, aku tau wanita itu bernama Cia, dia juga cantik bahkan kecantikan nya kalah dengan ku, ah kok aku jadi iri gini sih?.
"Cia itu siapa? tanya ku.
Dia tak menjawabnya lalu ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang.
"Mas jawab mas! ujar ku.
"Iya dia cia, dia makhluk sama-sama kayak kamu, banyak ngoceh nya!" ujar nya.
Plak
Aku menepuk perut nya, dia meringis sambil mengusap perut nya.
"Cia itu siapa mas? tanya ku lagi.
"Cia, anak manusia sama-sama nyebelin kayak kamu, udah ah aku tidur aja!" ujar nya.
Eh kenapa dia begitu nampak mencurigakan sekali kali ini?
"Kamu tidak ada apa-apa dengan dia kan, secara dia cantik, modis soal nya dia full cantik lah! ujar ku sedikit cemburu dengan wanita tadi.
Andai aku cantik seperti dia juga, sudah pasti mas Arnav suka pada ku.
"Tidur gih, kata kamu tadi kamu masih pusing! ujar nya.
Aku diam saja sambil memilin ujung jilbab ku, masa aku kalah lagi, kemaren aku kalah dengan hp nya, sekarang sama aku harus kalah dengan wanita yang tidak tau diri itu.
Pokoknya aku harus bisa merebut mas Arnav, secara kami sudah sah secara hukum dan agama.
Audia, kamu harus hebat dan mengalahkan wanita itu.
"Audia!"
Aku terperanjat karena mas Arnav menepuk bahu ku.
"Tidur! titah nya.
"Jawab dulu, siapa wanita itu! ujar ku.
"Tidur Audia tidur, kamu masih sakit!
Bukanya jawab tapi dia malah sengaja mengalihkan pembicaraan, emang aku anak kecil bisa ngilangin rasa curiga yang sangat mendalam.
...
Bersambung...
Like, komentar and vote nya ya.
Jejak, jejak, jejak, aku butuh jejak kalian lho!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Neng Ofline
di tunghu kelanjutan nya kak
2023-01-17
1
Nurul2103
ditunggu kelanjutannya kak ☺️ sehat berkah selalu 🥰
2023-01-17
1