Aksi nekat Stella!

Langkah manja kaki jenjang putih mulus itu tergerak menuju sebuah Bangunan yang terlihat begitu sunyi di bagian luarnya.

Sebuah Bangunan yang terlihat tua dengan Logo Babar Shop yang biasa. Ada dua penjaga di dekat pintu masuk dengan dinding separuh kaca memperlihatkan beberapa orang bersantai di dalam sana.

Dua pria berbadan kekar tengah memantau suasana malam dimana salju terus turun. Pandangan keduanya menyipit kala melihat sosok yang berjalan di antara deraian serbuk putih ini dengan Mantel tebal tetapi kaki putihnya sampai terlihat ke sini.

"Dia datang. Akhirnya." gumam mereka lega. Karna sedari tadi Madam Jen terus bertanya apalagi Tuan Rowan juga tengah gelagapan menghadapi Bandit-Bandit yang di janjikan.

Kala sosok itu sudah mendekat ke arah lampu di dekat pintu. Barulah mereka bisa melihat bagaimana pahatan sempurna dari Ratu Snow yang tengah mengguncang malam ini.

"Stella! Cepatlah, kau di tunggu di dalam."

"Mereka sudah datang?" tanya Stella dengan intonasi suara datarnya. Keduanya saling pandang kala Stella masih memakai Seragam sekolah.

"Kau baik- baik saja?"

"Hm."

Salah satunya segera masuk kedalam mengiring Stella ke sebuah pintu yang memang ini sangat tersembunyi.

Saat benda itu terbuka. Maka suara ramai ini akan memekik di telinga. Ada sebuah Club di dalam tempat santai biasa yang sengaja dibuat untuk mengecoh Aparat pemerintahan.

Club ini ilegal apalagi perdagangan manusia dan perbudakan kerap di lakukan disini.

Melihat suasana begitu ramai di ruang bawah tanah ini. Stella menelisikkan matanya ke arah Panggung Club yang tengah berguncang dimana banyak wanita tanpa busana memamerkan lekuk tubuhnya pada Tamu-tamu pria yang menyaksikan itu di bawah panggung.

"Selamat menikmati!" desis pria itu kembali menutup pintu masuk.

Dentuman musik beradu sangat kencang dan dinamis. Suara kehebohan terdengar kala acara yang di tunggu-tunggu akan segera di pamerkan.

"Nona!"

Seorang wanita muda yang memakai pakaian ketat dengan membawa nampan itu mendekati Stella. Dari pakaiannya saja ia sudah bisa dibilang Pelayan disini.

"Madam Jen telah menunggu anda di ruangannya."

"Berapa Tamu?" tanya Stella melihat jika ada anak buat Bandit Tua yang tengah berkeliaran disini.

"Tamu spesial itu belum datang. Nona! Tapi, kalau Tuan Joker sudah menunggu anda di ruangan Madam Jen."

Stella menghela nafas dalam. Ia menyembunyikan pisau yang tadi ia bawa di balik Mantelnya seraya berjalan ke arah tangga di dekat panggung.

Beberapa orang yang menyadari kedatangan Stella tampak bersorak heboh dengan lampu berkilap tajam itu segera menyorot langkah Stella yang hanya acuh tetap menaiki tangga menuju lantai atas.

Suara riuh di bawah tadi ternyata diketahui oleh Tuan Rowan yang tampak tengah menenagkan seseorang.

Pria tua dengan rambut hampir memutih dan kantung mata melebar. Rambutnya panjang seperti kaki gurita berpilin, jambang lebat sampai ke leher itu membuat Stella benar-benar jijik.

"Sudah berjam-jam aku menunggu. Dimana dia? Kau menipuku. Ha??"

"Tuan! Tuan jangan emosi dulu, putriku itu banyak Tamu dan peminat. Ia pasti akan datang." bujuk Tuan Rowan membuat Stella mengepal. Benar-benar pria tak tahu diri dan sangat tak berguna.

"Tidak ada. Kau hanya membuang waktuku. Cepat ganti uangkuu!!!"

Tua Rowan gelagapan. Para anak buah Tuan Joker sudah mengepungnya dengan senjata tajam.

"T..Tuan.. Aku.."

Seketika Tuan Rowan melihat Stella yang berdiri di ambang tangga. Dengan wajah diberkati ilahi dan mendapat semangat hidup. Ia benar-benar sangat lega.

"Itu... Itu Stella!"

Tatapan Tua Joker beralih pada Stella yang hanya diam di tempat. Bulu kuduknya merinding kala liur pria itu meleleh tak terbendung lagi kala melihat bagaimana rupa sebenarnya seorang Ratu Snow ini.

"Dia.."

"Yah. Dia putriku yang kau inginkan." jawab Tuan Rowan mendekat ke arah Stella. Ia menarik kasar lengan wanita itu untuk mendekat ke arah Tuan Joker yang sudah tak bisa mengendalikan tatapan penuh nafsu dan hasrat membara itu.

"Ssss ini sangat luar biasa." desisnya memuji kecantikan dan keindahan Stella yang selalu ia inginkan. Tangannya mulai terangkat liar ingin menyentuh surai keemasan ini tetapi Stella menghindar.

Melihat itu Tuan Rowan segera mencari alasan agar raut wajah senang Tuan Joker tak berubah.

"Tuan! Dia ini pemalu, bawa saja dia ke kamarmu langsung."

"Yah.. Yah kau..kau benar, aku suka wanita pemalu." jawab Tuan Joker menjilati bibirnya sendiri. Ia sudah sangat gelisah di tempatnya ingin segera bertempur hebat malam ini.

"Ayo! Ayo jangan malu-malu padaku. kau sangat-sangat cantik."

"Akhirnya. Dia datang!"

Suara Madam Jen keluar dari ruangan satunya. Wanita dengan tubuh agak gemuk dan pipi Cubby itu melenggang keluar dengan kipas tak lupa di tangannya.

"Madam! Apa bisa di mulai sekarang?"

"Ouhh.. Tentu saja. Kenapa tidak?!' gumam Madam Jen menatap Stella yang hanya diam melihat Tuan Joker mengusap-ngusap bagian bawahnya.

Madam Jen tahu jika Stella pasti sangat tertekan karna selama ini ia selalu menolak untuk bersama Tuan Joker.

" Stella!"

"Yah. Madam!" jawab Stella sedia disini. Ia tampak lebih tenang dari yang biasa di lihat.

Madam Jen mendekat mengusap kepalanya. Ia mendekatkan bibirnya ke telinga Stella yang hanya diam membeku.

"Jangan memperburuk citra Club-ku. Mengerti?"

"Hm."

"Anak pintar!" puji Madam Jen memperbaiki rambut indah Stella yang selalu cantik dengan gaya pendek ini.

"Apa tak masalah memakai seragam?"

"T..Tidak.. tidak masalah. Ini.. Ini akan luar biasa." jawab Tuan Joker ingin menarik Stella ke kamar di belakangnya tetapi Stella lebih dulu berjalan mendahului.

Tuan Rowen lega karna Stella tak memberontak.

"Jika dia membuat masalah lagi. Kau harus bertanggung jawab." tekan Madam Jen pada Tuan Rowan yang mengangguk.

Madam Jen ingin melangkah pergi tetapi ia ingat akan ada Tamu istimewa di jam 2 dinihari nanti.

"Oh iya. Kau punya yang lebih baik dari Stella?"

"Maksudmu?" tanya Tuan Rowan sudah menduga hal berbau keuntungan.

"Akan ada orang istimewa yang datang. Kau tahu sendiri Clubku bukan tempat yang rendah. Aku menyiapkan kualitas seperti Stella dan Ibunya."

"Jangan-jangan ini lebih kaya dari Joker. Yaah.. Tapi, hanya Stella yang bisa melakukannya. Wanita pemberontak itu pasti tak akan mau."

Batin Tuan Rowan menimbang-nimbang keputusan.

"Bagaimana kalau Stella saja?" tawarnya mudah.

"Apa putrimu kuat?"

"Tentu saja. Setelah melayani Tuan Joker dia akan membersihkan tubuhnya dan kembali bekerja." jawab Tuan Joker begitu sadis. Madam Jen berfikir sejenak, ia tak yakin pria ini akan mau dengan Stella yang bekas orang lain.

"Kau salah. Tamu pentingku ini dia lebih suka yang masih suci."

"Cih. Begitu rupanya." gumam Tuan Rowan merasa rugi besar. Ia memandangi Madam Jen yang sudah pergi dari sini.

Sementara di dalam kamar sana. Stella hanya diam menatap datar Tuan Joker yang sudah telanjang bulat di hadapannya. Tatapan pria ini begitu mendamba bahkan bagian bawahnya yang seperti semak belukar itu membuat Stella ingin muntah.

"Sayang! Apa yang kau tunggu? Ayo lepaskan pakaianmu."

"Tubuhku sangat istimewa." gumam Stella memainkan rambut pendeknya dengan nuansa menggoda.

Tuan Joker bertambah terpancing untuk segera memulai permainan. Ia menyosor Stella yang bergerak liar berputar menghindarinya.

"Kau sangat liar. Sayang!"

"Yah. Tubuhku tak bisa di dapat dengan mudah." ujar Stella dengan intonasi suara mendayu-dayu.

"Katakan! Kau ingin apa?"

"Kau hanya memberi uang pada Ayahku. Apa itu menguntungkan untukku?" tanya Stella membuat intonasi suara yang begitu sendu dan kecewa.

Melihat manik biru laut ini tampak tak puas. Tuan Joker segera mengambil Dompet yang ada di dalam saku celananya diatas ranjang.

"Kau ingin berapa?"

Disana ada Cek dan Kartu. Semuanya tampak berharga dan cukup untuk memenuhi kehidupan seseorang dalam waktu 1 tahun.

"Mommy akan membutuhkan ini."

Batin Stella segera mendekat membuat pria itu melemah akan aroma anggur di tubuh wanita ini. Gairahnya tiba-tiba melambung pesat sampai benar-benar meledak.

"Ayolah. Aku sudah tak tahan."

"Tubuhku adalah gairah bercinta. Jika mendapatkannya kau harus mengorbankan semua yang kau punya." desis Stella mulai membuka tali Mantelnya dengan tatapan menggoda.

Tak bisa menahan lagi Tuan Joker segera menyerahkan semua yang ada padanya diatas ranjang ini.

"Kartu dan Cek lebih dari punya Ayahmu. Ini semua untukmu."

"Benarkah?" tanya Stella mengigit bibir bawahnya yang tebal memantik api yang sudah menyala-nyala di mata Tuan Joker.

"Y..Yah.. Ayo.. Ayo lakukan."

"Kau sangat ingin?" tanya Stella memutar tubuhnya ke arah kamar mandi. Tuan Joker berlari mengejarnya sampai mereka masuk kedalam pintu kamar mandi yang ia tutup rapat.

Shower itu Stella hidupkan dengan suara deras memercik lantai. Ia membuka Mantel di tubuhnya lalu mengibas rambut pendek harum itu menunjukan leher jenjang mulusnya.

"K..kau.. Ayo.."

"Mendekatlah!" pinta Stella dengan jari lentik membelai lehernya sendiri. Satu tangannya menggenggam pisau yang sudah sedia hanya menunggu target.

Saat Tuan Joker ingin mencium bibirnya. Dengan cemas Stella menancapkan benda itu je perut buncit pria ini.

Mata Tuan Joker melebar dengan air yang mengalir di lantai ini berubah merah pekat bercampur dengan darahnya yang mulai mengalir.

"K..kau.."

"Selamat bersenang-senang." bisik Stella dengan kuat menusuknya kembali sampai beberapa kali dengan suara geraman sakit Tuan Joker sudah tumbang di atas lantai.

Tubuh Stella sudah bermandikan darah terutama di bagian perut dan tangannya. Tatapan manik biru itu begitu dingin tak lagi punya rasa takut yang selama ini menguncinya.

"K..kau... S..siaalan.."

"Yah. Aku sialan." gumam Stella menyeringai. Tuan Joker yang tengah di ambang-ambang kesadaran ingin menjauh dari Stella yang berubah menjadi iblis wanita yang seakan begitu haus akan darahnya.

"K..kau.."

"Benda ini sangat menjijikan!"

Desis Stella dengan sadis memotongnya membuat jeritan hebat Tuan Joker memecah kamar. Untung saja kamar mandi ini hanya menggema dengan diredam suara air yang deras.

Para anak buahnya yang ada di luar saling pandang mendengar suara teriakan samar-samar Tuannya. Mereka hanya berfikir jika itu teriakan kenikmatan.

"Wanita salju itu luar biasa. Sebentar saja sudah membuat Tuan menjerit."

"Ayo pergi. Kita turun ke bawah."

Mereka memilih turun tak mau menganggu. Sementara Tuan Rowan tampak senang karna Stella benar-benar luar biasa.

"Tak ku sangka dia memang sumber berlian." gumamnya terus menunggu untuk membuat rencana.

.....

Vote and Like Sayang..

Terpopuler

Comments

Jjlynn Tudin

Jjlynn Tudin

aku pikir bapanya yang di bunuh..kenapa x bapanya .jokernya x Salah itu kan membayar 🤭🤣

2023-09-01

0

HNF G

HNF G

hahaha..... cepet kabur stel, jgn lupa kartu n buku cek dibawa😏😏😏

2023-06-05

0

Nur Rohmah

Nur Rohmah

kirain tadi mau habisin bapaknya

2023-04-25

0

lihat semua
Episodes
1 Menyudahi segalanya!
2 Kembali ke sana?
3 Sangat menyedihkan!
4 Lagi dan Lagi!
5 Mengakhirinya!
6 Aksi nekat Stella!
7 Tak lagi bisa menahan!
8 Dimana Stella?
9 Tempat Yang Menyeramkan!
10 Kedatangan Master!
11 Mencari rencana untuk lepas!
12 Malam kematian?
13 Keajaiban!
14 Permusuhan di mulai!
15 Siapa sebenarnya dia?
16 Masih belum Jera!
17 Ada Cicak Halusinasi!
18 Masih belum mati?
19 Kenapa tak terbakar?
20 Keluarga Elbrano!
21 Rencana baru!
22 Berbalik arah!
23 Kekanak-kanakan Stella!
24 Tawaran untuk bebas!
25 Pulang ke Villa!
26 Mengabaikan!
27 Tipuan Xavier!
28 Tak akan melepasnya!
29 Menakutkan!
30 Menyulut kemarahan!
31 Mencoba tak perduli!
32 Di Takdirkan bersama!
33 Kau mencintainya?
34 Rasa panas tak jelas!
35 Jahui Ryker!
36 Ingat batasanmu!
37 Ini buruk!
38 Mencari pengganti!
39 Gadis yang lugu!
40 Sangat berbisa!
41 Hanya ingin?
42 Pengganti?
43 Aku sudah memperingatkanmu!
44 Hanya Milikku!
45 Bagaimana Mungkin?
46 Kembali terjadi
47 Tak menerimanya
48 Lenyapkan?
49 Mengorbankan Ella!
50 Sangat keras kepala!
51 Melepaskan diri!
52 Kembali Pulang!
53 Amukan Xavier!
54 Berusaha melupakan!
55 Hidup bagai di Neraka!
56 Siapa ayahnya?
57 Kembali ke Sekolah!
58 Tak tahan lagi!
59 Merasa gelisah!
60 Tak Mungkin dia!
61 Menolak kembali!
62 Tolong percaya padaku!
63 Kejutan membingungkan!
64 Konsekuensinya!
65 Kumpulan anjing menggonggong!
66 Mulai muncul!
67 Bukan manusia!
68 Masih ragu tapi sudah luluh!
69 Apa yang terjadi?
70 Masalah yang rumit!
71 Tak menyetujuinya!
72 Tak baik-baik saja!
73 Jawaban iya di tengah ancaman!
74 Ayahnya?
75 Kepulangan?
76 Mulai Curiga
77 Dimana Dokter Ryker?
78 Ke Kediaman malam ini!
79 Penolakan Xavier!
80 Mencoba tetap tenang!
81 Kau percaya padaku?
82 Memang berani!
83 Perjuangan Stella!
84 Sangat tak berperasaan!
85 Kekesalan Xavier
86 Chester Patriack Elbrano
87 Siapa wanita itu?
88 Menyebar Rumor!
89 Pertengkaran yang memusingkan!
90 Kekecewaan!
91 Pertemuan keduanya!
92 Tak mau menemui!
93 Semuanya akan hancur!
94 Kenyataanya
95 Membalasnya!
96 Merepotkan!
97 Rencana terlaksana!
98 Mengetahuinya!
99 Aku mencintaimu!
100 Pengkhianat?
101 Jangan Menakutiku!
102 Hanya demi dia
103 Mahluk aneh!
104 Membayarnya?
105 Tak akan menyerah!
106 Serahkan Padaku!
107 Tak semudah itu
108 Dimana dia?
109 Jaga dia untukku!
110 Tak ada harapan
111 Tak seindah itu.
112 Berdamai dengan keadaan
113 Seberapa Pantas
114 Pertemuan
115 Merasa muak
116 Berhati-hati
117 A..apa itu kau?
118 Akan menunggumu!
119 Akan tiba saatnya!
120 Kekacauan mengejutkan
121 Tunggu aku!
122 SADAR DIRI
123 Bukti Transaksi
124 Merasa panas
125 Aku Harap Ini Tak Mimpi
126 Jangan pergi
127 Kebahagian Stella
128 Interogasi Pembunuhan
129 Tertangkap Basah
130 Dia Istriku!
131 Tak rela!
132 Pria Tak Tahu Terimakasih
133 Terimakasih Untuk Segalanya
134 Surat Cinta Author
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Menyudahi segalanya!
2
Kembali ke sana?
3
Sangat menyedihkan!
4
Lagi dan Lagi!
5
Mengakhirinya!
6
Aksi nekat Stella!
7
Tak lagi bisa menahan!
8
Dimana Stella?
9
Tempat Yang Menyeramkan!
10
Kedatangan Master!
11
Mencari rencana untuk lepas!
12
Malam kematian?
13
Keajaiban!
14
Permusuhan di mulai!
15
Siapa sebenarnya dia?
16
Masih belum Jera!
17
Ada Cicak Halusinasi!
18
Masih belum mati?
19
Kenapa tak terbakar?
20
Keluarga Elbrano!
21
Rencana baru!
22
Berbalik arah!
23
Kekanak-kanakan Stella!
24
Tawaran untuk bebas!
25
Pulang ke Villa!
26
Mengabaikan!
27
Tipuan Xavier!
28
Tak akan melepasnya!
29
Menakutkan!
30
Menyulut kemarahan!
31
Mencoba tak perduli!
32
Di Takdirkan bersama!
33
Kau mencintainya?
34
Rasa panas tak jelas!
35
Jahui Ryker!
36
Ingat batasanmu!
37
Ini buruk!
38
Mencari pengganti!
39
Gadis yang lugu!
40
Sangat berbisa!
41
Hanya ingin?
42
Pengganti?
43
Aku sudah memperingatkanmu!
44
Hanya Milikku!
45
Bagaimana Mungkin?
46
Kembali terjadi
47
Tak menerimanya
48
Lenyapkan?
49
Mengorbankan Ella!
50
Sangat keras kepala!
51
Melepaskan diri!
52
Kembali Pulang!
53
Amukan Xavier!
54
Berusaha melupakan!
55
Hidup bagai di Neraka!
56
Siapa ayahnya?
57
Kembali ke Sekolah!
58
Tak tahan lagi!
59
Merasa gelisah!
60
Tak Mungkin dia!
61
Menolak kembali!
62
Tolong percaya padaku!
63
Kejutan membingungkan!
64
Konsekuensinya!
65
Kumpulan anjing menggonggong!
66
Mulai muncul!
67
Bukan manusia!
68
Masih ragu tapi sudah luluh!
69
Apa yang terjadi?
70
Masalah yang rumit!
71
Tak menyetujuinya!
72
Tak baik-baik saja!
73
Jawaban iya di tengah ancaman!
74
Ayahnya?
75
Kepulangan?
76
Mulai Curiga
77
Dimana Dokter Ryker?
78
Ke Kediaman malam ini!
79
Penolakan Xavier!
80
Mencoba tetap tenang!
81
Kau percaya padaku?
82
Memang berani!
83
Perjuangan Stella!
84
Sangat tak berperasaan!
85
Kekesalan Xavier
86
Chester Patriack Elbrano
87
Siapa wanita itu?
88
Menyebar Rumor!
89
Pertengkaran yang memusingkan!
90
Kekecewaan!
91
Pertemuan keduanya!
92
Tak mau menemui!
93
Semuanya akan hancur!
94
Kenyataanya
95
Membalasnya!
96
Merepotkan!
97
Rencana terlaksana!
98
Mengetahuinya!
99
Aku mencintaimu!
100
Pengkhianat?
101
Jangan Menakutiku!
102
Hanya demi dia
103
Mahluk aneh!
104
Membayarnya?
105
Tak akan menyerah!
106
Serahkan Padaku!
107
Tak semudah itu
108
Dimana dia?
109
Jaga dia untukku!
110
Tak ada harapan
111
Tak seindah itu.
112
Berdamai dengan keadaan
113
Seberapa Pantas
114
Pertemuan
115
Merasa muak
116
Berhati-hati
117
A..apa itu kau?
118
Akan menunggumu!
119
Akan tiba saatnya!
120
Kekacauan mengejutkan
121
Tunggu aku!
122
SADAR DIRI
123
Bukti Transaksi
124
Merasa panas
125
Aku Harap Ini Tak Mimpi
126
Jangan pergi
127
Kebahagian Stella
128
Interogasi Pembunuhan
129
Tertangkap Basah
130
Dia Istriku!
131
Tak rela!
132
Pria Tak Tahu Terimakasih
133
Terimakasih Untuk Segalanya
134
Surat Cinta Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!