Mencari rencana untuk lepas!

Setelah menakut-nakuti peliharaan barunya. Sekarang pria dengan manik Gray dengan ketampanan diatas rata-rata itu tak lagi tampak di dalam kamar.

Hanya ada Stella yang tengah di obati oleh 1 pelayan wanita yang tadi ikut membantunya untuk naik ke atas ranjang.

Ia kasihan melihat Stella yang meringis sakit kala luka jahitan di pergelangan tangannya kembali terbuka. Tetapi, untung saja ini bisa di ikat kembali tentu tanpa obat bius membuat Stella terus mengigit gumpalan ujung selimut di mulutnya.

"A..apa sudah selesai?" tanya Stella dengan mata sembab habis menangis. Ia hanya melirik beberapa kali ke arah pergelangan tangannya.

"Ini akan selesai."

"T..tapi pelan-pelan." gumam Stella sudah tak kuat menahannya. Sosok wanita cantik yang lumayan dewasa dari dirinya ini hanya tersenyum membalutkan perban baru ke pergelangan tangannya.

"Selesai!"

"Kau yakin ini tak akan terbuka lagi?" tanya Stella melihat balutan rapi yang terlihat sangat terlatih.

"Aku tidak tahu. Lebih baik berdoa saja."

"B..Berdo'a." gumam Stella mulai merinding. Ia menatap waspada kamar yang tadi menjadi saksi bisu penyiksaan pria kejam itu. Ia tak mau lagi bertemu dengan sosok itu.

"Aku..aku tak mau bertemu dengannya. Aku..aku tak mau."

"Tapi, hanya Master-lah yang memeggang hak atas kau." bantah Wanita itu membuat Stella menajamkan matanya.

"Memangnya dia siapa? Dia seperti bukan manusia. Pria macam apa yang menyukai darah." bergidik jijik dan ngeri.

"Aku Efika! Aku pelayan utama disini kau tak perlu segan padaku." jawab Efika membuat Stella terdiam. Dari tampangnya wanita ini cukup baik dan tulus.

Melihat keraguan di mata Stella. Efika tersenyum kecut, ia juga merasa cukup naif berdekatan seperti ini pada korban Masternya.

"Apa..apa kau bisa membantuku?"

"Kau ingin apa?" tanya Efika terdiam kala Stella membisikan sesuatu padanya. Ia meminta untuk di keluarkan dari sini. Spontan Efika terperanjat Bahkan, wajahnya berubah pucat dan sangat takut.

"Tidak. Itu tidak mungkin."

"Kenapa? Aku mohon bantu aku." pinta Stella menggenggam tangan Efika yang menggeleng melepasnya. Wajahnya berubah tegas dan begitu menghakimi.

"Aku tak punya hak untuk melakukan itu. Disini semuanya berada di kendali Master."

"Master? Apa pria itu Master mu?" tanya Stella dengan dahi menyeringit. Efika mengangguk dengan udara yang mulai terasa sesak dan membuat dadanya sakit.

Stella tak merasakan hal itu tetapi Efika tahu jika pembahasan ini akan menyulut kemurkaan Masternya.

"Jangan bahas itu lagi!"

"K..kenapa? Aku mohon kau.."

"DIAM!" tekan Efika membuat Stella bungkam tak mengerti. Pria itu tak ada disini tapi kenapa ia merasa selalu di awasi.

Efika mengambil nafas dalam. Ia tak ingin membuat Masternya marah besar dengan membahas soal melarikan diri ini.

"Kau.."

"Sebaiknya jangan mencoba kabur. Sekalipun kau berlari sekencang mungkin. Selama masih disini kau tak akan bisa lari darinya." jelas Efika berbalik melangkah pergi tetapi Stella belum puas.

"Dia itu siapa dan apa maunya??"

Efika terhenti. Ia berbalik menatap tajam Stella yang masih dibaluti selimut.

"Kau tak perlu tahu. Yang jelas, hidup matimu sesuai suasana hatinya."

Stella diam merasa sangat pusing dan tak mengerti. Kenapa ia bisa berada disini dan kenapa Pria itu sangat mengurungnya? Padahal ia tak punya apapun.

"Aku.."

"Kau masih belum mengerti. Ha?" tanya Efika naik darah. Stella menggeleng melihat kedalam selimut.

"Bisa kau beri aku satu Stelan Pakaian wanita?"

Efika terdiam sesaat. Tanpa banyak bicara lagi ia segera keluar dari kamar membuat Stella membuang nafas kasar. Sialnya ia tak bisa keluar dari kamar ini.

"Dia itu siapa? Aku heran kenapa manusia seperti itu ada di dunia ini." umpat Stella mengusap pergelangannya. Tak lama berselang tiba-tiba perutnya terasa sangat perih karna belum makan apapun.

"Shiit. perutku."

Stella mengusap perut datarnya. Suasana kamar ini begitu dingin membuatnya semakin mengeratkan selimut ini.

Karna Efika tak kunjung masuk. Stella beranggapan jika wanita itu pasti tak akan perduli padanya.

Ia tak punya cara lain selain keluar dari kamar dan mencari makanan. Yah, begitulah isi kepala Stella sekarang.

"Pintu itu tak dikunci. Aku bisa keluar dengan alasan lapar. Ya, begitu." gumam Stella turun dari ranjang lalu mengeratkan simpulan selimut.

Walau tubuhnya masih terasa belum sehat tetapi ia tak bisa disini terlalu lama. Ia tak tahu bagaimana kabar Nyonya Clorie setelah ia tinggalkan dulu.

Karna ia pandai menyelinap akhirnya Stella pergi kedekat pintu. Ia harap-harap cemas menekan gagang yang sangat pelan di tarik ke bawah hingga matanya berbinar karna ini tak kunci.

"Syukurlah. Tuhan masih memihak padaku." gumam Stella mulai hati-hati menyembulkan kepalanya ke luar pintu.

Pandangan pertama menyapa. Sebuah lantai yang terlihat Kasual dengan desain dominan berwarna putih. Ia bisa merasakan tempat ini begitu misterius.

"Ini seperti Villa. Apa iya aku di bawa ke Villa?!" gumam Stella keluar sepenuhnya. Netra biru laut itu mengamati beberapa Furniture disini dan semuanya memang banyak lukisan-lukisan tua dan berumur.

Lukisan Kelelawar yang bertaring dan bermata merah segar. Terlihat begitu haus terpanjang di atas sana.

"Selain aneh dan kejam. Dia juga punya selera Kuno." umpat Stella mengamati ruangan disini. Ia berjalan perlahan ke arah tangga kayu yang tampak begitu rapi. Ia sangat penasaran apa yang ada disini.

Setelah beberapa lama berdiri di dekat tangga. Stella merasa bulu kuduknya merinding. Beberapa kali ia mengusap tengkuknya melihat ke kanan-kiri tapi tak ada orang atau siapapun.

Padahal kakinya mulai dijalari rasa dingin yang begitu kuat. Semakin merambat sampai ke arah paha bahkan membuatnya beberapa kali mengigil.

"A..ada apa ini?"

"Kenapa kau keluar?"

Spontan Stella terperanjat kala ada yang memeggang bahunya di belakang. Nyatanya itu Efika yang membawa Paper- bag dan nampan berisi makanan.

Wajah pucat Stella hanya membuatnya tersenyum kecut. Wanita ini benar-benar keras kepala dan tak bisa di beri peringatan.

"Efika! Aku..aku tadi ingin mencari makanan. Dan.."

"Cepatlah masuk ke kamarmu!"

"Tapi.."

Efika menatap dingin Stella yang akhirnya melangkah kembali ke arah kamarnya. Ia akan mencari cela untuk pergi dari sini.

"Dimana Mastermu?"

"Masuk saja!"

"Sepertinya dia tak ada disini. Aku rasa malam nanti aku bisa pergi."

Batin Stella mencari kesempatan untuk bisa keluar setidaknya ia tahu bagaimana situasi diluar.

"Ini pakaian dan makananmu! Bersikaplah seperti peliharaan yang patuh."

"Cih. Aku sudah muak menjadi peliharaan."

Batin Stella tak mau lagi terkekang disini. Sudah cukup selama ini ia dijadikan budak oleh Tuan Rowan dan kali ini ia tak akan membiarkan pria itu menindasnya terlalu jauh.

....

Vote and Like Sayang..

Terpopuler

Comments

HNF G

HNF G

lolos dr mulut singa, masuk mulut buaya😅😅😅

2023-06-05

0

Ibelmizzel

Ibelmizzel

karya author semuany Kren,udah kubaca semua semangat author 💪🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🍮🍮🍮🍮🍮🍮🍮

2023-02-04

1

Kinay naluw

Kinay naluw

Stella yang celingukan aku yang deg degan.

2023-01-04

1

lihat semua
Episodes
1 Menyudahi segalanya!
2 Kembali ke sana?
3 Sangat menyedihkan!
4 Lagi dan Lagi!
5 Mengakhirinya!
6 Aksi nekat Stella!
7 Tak lagi bisa menahan!
8 Dimana Stella?
9 Tempat Yang Menyeramkan!
10 Kedatangan Master!
11 Mencari rencana untuk lepas!
12 Malam kematian?
13 Keajaiban!
14 Permusuhan di mulai!
15 Siapa sebenarnya dia?
16 Masih belum Jera!
17 Ada Cicak Halusinasi!
18 Masih belum mati?
19 Kenapa tak terbakar?
20 Keluarga Elbrano!
21 Rencana baru!
22 Berbalik arah!
23 Kekanak-kanakan Stella!
24 Tawaran untuk bebas!
25 Pulang ke Villa!
26 Mengabaikan!
27 Tipuan Xavier!
28 Tak akan melepasnya!
29 Menakutkan!
30 Menyulut kemarahan!
31 Mencoba tak perduli!
32 Di Takdirkan bersama!
33 Kau mencintainya?
34 Rasa panas tak jelas!
35 Jahui Ryker!
36 Ingat batasanmu!
37 Ini buruk!
38 Mencari pengganti!
39 Gadis yang lugu!
40 Sangat berbisa!
41 Hanya ingin?
42 Pengganti?
43 Aku sudah memperingatkanmu!
44 Hanya Milikku!
45 Bagaimana Mungkin?
46 Kembali terjadi
47 Tak menerimanya
48 Lenyapkan?
49 Mengorbankan Ella!
50 Sangat keras kepala!
51 Melepaskan diri!
52 Kembali Pulang!
53 Amukan Xavier!
54 Berusaha melupakan!
55 Hidup bagai di Neraka!
56 Siapa ayahnya?
57 Kembali ke Sekolah!
58 Tak tahan lagi!
59 Merasa gelisah!
60 Tak Mungkin dia!
61 Menolak kembali!
62 Tolong percaya padaku!
63 Kejutan membingungkan!
64 Konsekuensinya!
65 Kumpulan anjing menggonggong!
66 Mulai muncul!
67 Bukan manusia!
68 Masih ragu tapi sudah luluh!
69 Apa yang terjadi?
70 Masalah yang rumit!
71 Tak menyetujuinya!
72 Tak baik-baik saja!
73 Jawaban iya di tengah ancaman!
74 Ayahnya?
75 Kepulangan?
76 Mulai Curiga
77 Dimana Dokter Ryker?
78 Ke Kediaman malam ini!
79 Penolakan Xavier!
80 Mencoba tetap tenang!
81 Kau percaya padaku?
82 Memang berani!
83 Perjuangan Stella!
84 Sangat tak berperasaan!
85 Kekesalan Xavier
86 Chester Patriack Elbrano
87 Siapa wanita itu?
88 Menyebar Rumor!
89 Pertengkaran yang memusingkan!
90 Kekecewaan!
91 Pertemuan keduanya!
92 Tak mau menemui!
93 Semuanya akan hancur!
94 Kenyataanya
95 Membalasnya!
96 Merepotkan!
97 Rencana terlaksana!
98 Mengetahuinya!
99 Aku mencintaimu!
100 Pengkhianat?
101 Jangan Menakutiku!
102 Hanya demi dia
103 Mahluk aneh!
104 Membayarnya?
105 Tak akan menyerah!
106 Serahkan Padaku!
107 Tak semudah itu
108 Dimana dia?
109 Jaga dia untukku!
110 Tak ada harapan
111 Tak seindah itu.
112 Berdamai dengan keadaan
113 Seberapa Pantas
114 Pertemuan
115 Merasa muak
116 Berhati-hati
117 A..apa itu kau?
118 Akan menunggumu!
119 Akan tiba saatnya!
120 Kekacauan mengejutkan
121 Tunggu aku!
122 SADAR DIRI
123 Bukti Transaksi
124 Merasa panas
125 Aku Harap Ini Tak Mimpi
126 Jangan pergi
127 Kebahagian Stella
128 Interogasi Pembunuhan
129 Tertangkap Basah
130 Dia Istriku!
131 Tak rela!
132 Pria Tak Tahu Terimakasih
133 Terimakasih Untuk Segalanya
134 Surat Cinta Author
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Menyudahi segalanya!
2
Kembali ke sana?
3
Sangat menyedihkan!
4
Lagi dan Lagi!
5
Mengakhirinya!
6
Aksi nekat Stella!
7
Tak lagi bisa menahan!
8
Dimana Stella?
9
Tempat Yang Menyeramkan!
10
Kedatangan Master!
11
Mencari rencana untuk lepas!
12
Malam kematian?
13
Keajaiban!
14
Permusuhan di mulai!
15
Siapa sebenarnya dia?
16
Masih belum Jera!
17
Ada Cicak Halusinasi!
18
Masih belum mati?
19
Kenapa tak terbakar?
20
Keluarga Elbrano!
21
Rencana baru!
22
Berbalik arah!
23
Kekanak-kanakan Stella!
24
Tawaran untuk bebas!
25
Pulang ke Villa!
26
Mengabaikan!
27
Tipuan Xavier!
28
Tak akan melepasnya!
29
Menakutkan!
30
Menyulut kemarahan!
31
Mencoba tak perduli!
32
Di Takdirkan bersama!
33
Kau mencintainya?
34
Rasa panas tak jelas!
35
Jahui Ryker!
36
Ingat batasanmu!
37
Ini buruk!
38
Mencari pengganti!
39
Gadis yang lugu!
40
Sangat berbisa!
41
Hanya ingin?
42
Pengganti?
43
Aku sudah memperingatkanmu!
44
Hanya Milikku!
45
Bagaimana Mungkin?
46
Kembali terjadi
47
Tak menerimanya
48
Lenyapkan?
49
Mengorbankan Ella!
50
Sangat keras kepala!
51
Melepaskan diri!
52
Kembali Pulang!
53
Amukan Xavier!
54
Berusaha melupakan!
55
Hidup bagai di Neraka!
56
Siapa ayahnya?
57
Kembali ke Sekolah!
58
Tak tahan lagi!
59
Merasa gelisah!
60
Tak Mungkin dia!
61
Menolak kembali!
62
Tolong percaya padaku!
63
Kejutan membingungkan!
64
Konsekuensinya!
65
Kumpulan anjing menggonggong!
66
Mulai muncul!
67
Bukan manusia!
68
Masih ragu tapi sudah luluh!
69
Apa yang terjadi?
70
Masalah yang rumit!
71
Tak menyetujuinya!
72
Tak baik-baik saja!
73
Jawaban iya di tengah ancaman!
74
Ayahnya?
75
Kepulangan?
76
Mulai Curiga
77
Dimana Dokter Ryker?
78
Ke Kediaman malam ini!
79
Penolakan Xavier!
80
Mencoba tetap tenang!
81
Kau percaya padaku?
82
Memang berani!
83
Perjuangan Stella!
84
Sangat tak berperasaan!
85
Kekesalan Xavier
86
Chester Patriack Elbrano
87
Siapa wanita itu?
88
Menyebar Rumor!
89
Pertengkaran yang memusingkan!
90
Kekecewaan!
91
Pertemuan keduanya!
92
Tak mau menemui!
93
Semuanya akan hancur!
94
Kenyataanya
95
Membalasnya!
96
Merepotkan!
97
Rencana terlaksana!
98
Mengetahuinya!
99
Aku mencintaimu!
100
Pengkhianat?
101
Jangan Menakutiku!
102
Hanya demi dia
103
Mahluk aneh!
104
Membayarnya?
105
Tak akan menyerah!
106
Serahkan Padaku!
107
Tak semudah itu
108
Dimana dia?
109
Jaga dia untukku!
110
Tak ada harapan
111
Tak seindah itu.
112
Berdamai dengan keadaan
113
Seberapa Pantas
114
Pertemuan
115
Merasa muak
116
Berhati-hati
117
A..apa itu kau?
118
Akan menunggumu!
119
Akan tiba saatnya!
120
Kekacauan mengejutkan
121
Tunggu aku!
122
SADAR DIRI
123
Bukti Transaksi
124
Merasa panas
125
Aku Harap Ini Tak Mimpi
126
Jangan pergi
127
Kebahagian Stella
128
Interogasi Pembunuhan
129
Tertangkap Basah
130
Dia Istriku!
131
Tak rela!
132
Pria Tak Tahu Terimakasih
133
Terimakasih Untuk Segalanya
134
Surat Cinta Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!