Lagi dan Lagi!

Setelah kericuhan besar yang terjadi karna kedatangan Stella tadi. Para tenaga pengajar langsung mengadakan Rapat penting untuk menangani Problematik yang sudah lama terjadi.

Mereka tengah di desak oleh Orang Tua murid untuk mengeluarkan Stella. Tentu ini hal yang sangat rumit. Apalagi mereka bukan dari kalangan biasa. Banyak diantara mereka adalah seorang pebisnis dan punya kedudukan di Kota ini.

Seperti sekarang. Stella tengah duduk di kursi panasnya tepat di hadapan Wenet yang tampak menatapnya dengan pertimbangan dan sesekali mengusap tengkuknya pertanda pusing.

Tanggapan Stella tak begitu banyak. Hanya wajah yang datar dengan netra biru laut menyimpan makna tersendiri.

"Kau yakin masih ingin sekolah disini?"

"Yah."

"Dengan perlakuan mereka seperti itu?" tanya Wenet mencoba untuk bermediasi. Stella selalu menyanggupi apa yang ia katakan dan ini sangat berat untuk di lanjutkan.

"Mereka tak menerimamu. Kau masih mau disini?"

"Aku masuk juga membayar. Bukan mengemis pada kalian." tegas Stella membuat Wenet tercekat ludahnya sendiri. Ia menegakkan tubuhnya menatap sinis sosok remaja bertulang baja di hadapannya.

Bagaimana cara membuatnya mundur? Mungkin itulah yang tengah direncanakan Wenet sekarang.

"Begini. Aku tahu kau tak pernah telat membayar apapun dan selalu melunasinya. Tapi.."

Wenet agak segan segera melihat kanan kiri dengan membungkukkan tubuhnya. Kepala botak ini hampir mengenai dagu Stella yang memundurkan kursinya.

"Kau tak lelah mencari uang dengan cara seperti itu?"

Sambungan kalimat ini benar-benar menjadi tusukan mematikan bagi Stella. kedua tangannya terkepal dengan aura muka sudah merah padam.

"Apa aku merugikanmu?"

"A.. Emm tidak. Tentu tidak." jawab Wenet kembali duduk dengan normal. Ia penasaran bagaimana Stella dan ibunya yang begitu cantik bisa bertahan ditengah dikriminasi masyarakat sampai saat ini.

"Hanya saja citramu merusak Pamor Sekolah! Kau tahu sendiri jika Staten Island ini sangat terhormat. Bukan?"

"Apa aku melacur di Sekolah?" tanya Stella lagi-lagi membuat Wenet menahan nafas. Jawaban Muridnya yang satu ini benar-benar membuat paru-parunya terisi penuh.

"Begini. Peraturan Sekolah sudah jelas mengatakan jika perbuatanmu itu sangat melanggar Prinsip dan Jati diri Staten, ini tak bisa di Toleransi"

"Apa pembullyan itu bisa kau Toleran?" tanya Stella dengan mata penuh dengan kebencian. Sekolah ini memang begitu mewah dan berkelas tetapi Kualitas Muridnya begitu rendah dan hanya menjilat bayaran dari para wali murid yang berada. Cih, sangat menjijikan.

"Begini. Kau itu sudah merusak citra Sekolah dan.."

"Kau ingin aku membongkar Kedokmu?"

Braaakk..

Meja ini di gebrak dengan kasar oleh Wenet yang sudah emosi dengan jawaban Stella. Ia tak menyangka jika Stella sampai seberani ini.

"Kau berani?" desis Wenet tetapi sudut bibir Stella terangkat sangat mistis.

"Kau mau melihatnya?"

"Kauuu.."

Respon Wenet yang terpancing emosi tak sejalan dengan Stella yang hanya diam dengan pandangan tak gentar sama sekali.

"Kau ini terbuat dari apa. Ha? Kau tak diterima disini. Stella!"

"Aku tak perlu kau harus menerimaku atau tidak. Aku hanya butuh Wadah, uangku sudah banyak disini. Jangan terlalu MENDESAKKU." tekan Stella belum mundur juga.

Wenet langsung berdiri mengusap rambutnya lalu mondar-mandir berfikir ekstra bagaimana mengatasi Stella.

"Jika kau tak keluar dari sini. Mereka akan membuat Sekolah dalam masalah."

"Apa perduliku." gumam Stella berdiri menyambar tasnya yang tadi ia gunakan untuk menutupi bagian paha mulusnya.

Ia mengeluarkan sesuatu di balik Almamater membuat Wenet terdiam.

"Isi otakmu dengan ini!" melempar secarik kertas ke wajah Wenet lalu melangkah pergi.

Wenet terdiam menatap Stella yang sudah keluar dari ruangannya. Ia segera mengambil kertas ini hingga matanya berbinar terang.

"Benar-benar berlian! Dari mana dia mendapat uang sebanyak ini?" gumam Wenet mencium aroma uang di Cek yang di berikan Stella padanya.

Nominalnya bisa membuat ia tercekik dan Berlian pinggiran kota itu sangat berharga untuk dilepaskan.

Sementara di luar sana. Langkah Stella tengah di hadang oleh segerombolan pria berpakaian olahraga dengan bola basket di peggang oleh pria yang cukup tinggi dari yang lain. Tubuhnya agak kurus dan menatap sinis Stella yang hanya diam.

"Wooww. Setelah beberapa lama akhirnya kau kembali." desis Devano yang merupakan Kekasih Stella. Pria inilah yang menyebarkan pernyataan jika Stella adalah wanita penghangat dan sering ke Club mencari uang.

Bahkan. Devano dengan teganya berselingkuh dengan seorang wanita yang merupakan Putri Konglomerat di Sekolah ini.

"Sudah lama tak bertemu. Kau semakin cantik saja."

"Mungkin dia dibiayai para Om-om tua di luar sana. Bos!" timpal teman-temannya menertawakan Stella yang hanya diam kembali melanjutkan langkahnya.

Devano dan teman-temannya tengah bersandar di dekat tangga ke lantai bawah. Mereka saling pandang melihat kulit Stella semakin mulus dan begitu bersinar.

Tentu Devano tak bisa menahan diri mengulur tangannya untuk memeggang paha Stella yang segera menepisnya kasar.

"Boos!"

Mereka terkejut melihat respon Stella yang begitu dingin. Bahkan, wanita ini dulu sangat tergila-gila pada Devano tapi sekarang..

"Tak usah malu. Aku akan membayarmu."

"Iya. Bos punya banyak uang." timpal yang lainnya menertawakan Stella yang mengambil nafas dalam.

Hatinya tengah teriris melihat pria yang selama ini ia kira baik dan menjadi semangatnya hidup ditengah kekacauan keluarga tapi nyatanya ia benar-benar seorang iblis.

"Kenapa? Jangan-jangan kau masih mengharapkanku."

"Sungguh berfikir seperti itu?" tanya Stella berhadapan dengan Devano yang menatap dalam netra biru laut ini. Selama ini Stella begitu manja padanya tapi sekarang sangat berbeda.

"Yah. Kau hanya bisa menjual tubuhmu lalu sok tak mau di sentuh olehku dan.."

Plaaaakk..

Mereka semua terperanjat kala tamparan keras itu mengenai pipi Devano. Pria jangkung berkulit putih ini juga terkejut dengan wajah tertoleh keras ke samping.

Sakit. Rasanya sakit melakukan hal ini pada seseorang yang memang masih ada meninggalkan luka di batin seorang Stella.

"Kau pikir aku sudi dengan pria sepertimu?"

"Ikut aku!"

Devano menarik lengan Stella ke arah Toilet yang ada di lantai atas ini. Stella memberontak mencoba menarik lepas tangannya hingga ia berhasil menjaga jarak dengan Devano di depan pintu Toilet.

"Kau begitu nyaman di luar sana?"

Stella hanya diam dengan mata berair. Apa pantas rasanya seorang pria seperti Devano mengatai dirinya tanpa tahu hal apapun?

"Nyatanya kau semurah ini. Cih!"

"Yah." Stella menjawabnya lugas.

"Yah. Kau benar, aku sangat-sangat menjijikan dan begitu murahan. Tapi, apa kau juga tak sama?" imbuh Stella mendorong bahu Devano yang tersenyum miris.

"Aku? KAU MENUDUHKU???"

"Aku tak menuduhmu!!! Sudah jelas kau yang telah membuat semua ini menjadi rumit!! Kau Devanooo!!!" bentak Stella menjawab tak kalah keras. Tak hanya diluar, di dalam rumah atau di tempat manapun ia berada. Maka hidupnya tak akan pernah tenang.

Devano diam melihat mata Stella berair. Ia juga muak dengan sikap keluarga wanita ini.

"K..kau.. Kau yang mempermalukanku."

"Bukan salahku. Kau punya seorang Ayah pemabuk dan Ibumu juga.."

"Cukup!" tegas Stella menggeleng. Ia menarik pinggir baju Olahraga Devano lalu mendorong pria itu pergi dari hadapannya.

"Cukup! Kau..kau pergi!"

"Stella.. Kau.."

"PERGIIII!!!" Bentak Stella membuat Devano diam masih dengan tatapan culasnya segera pergi membuat Stella segera bersandar ke dinding Toilet.

Air matanya lolos dengan tubuh terasa lemas sampai luruh begitu saja. Ia benar-benar merasa tersiksa disini bahkan, nanti malam ia harus pergi ke Club lagi.

"A..aku..aku tak kuat.. Aku.."

Stella menekuk kedua kakinya dengan isakan yang hanya ia yang mendengarnya. Apa ia akan terus terlihat baik-baik saja? Sampai kapan ia akan terus berpura-pura. Ini terlalu menyakitkan.

Lama Stella mencoba tetap tenang. Ia memejamkan mata yang terasa sangat panas ingin terus meluapkan perasaan yang ia pendam ini.

Tak lama setelahnya, ponsel Stella bergetar. Nyatanya ada pesan masuk yang sudah banyak tapi ia tak menyadarinya.

*Ada tamu penting malam ini

Stella. Kau dimana?

Datanglah tepat waktu. Lunasi hutangmu yang kemaren*.

Pesan dari Madam Jen yang menjadi Mucikari ditempat ia bekerja. Nyonya Clorie tak tahu jika Stella juga bekerja di tempat yang sama dengannya.

.....

Vote and Like Sayang..

Terpopuler

Comments

Retno Wulandari

Retno Wulandari

Hai aku mampir

2023-04-13

2

Mebang Huyang M

Mebang Huyang M

salam thor, ceritamu thor, udh tiga novelmu yg aku baca yg menceritakan wanita wanita yg luar biasa. aku suka sekali. sehat selalu thor semoga cerita Heppy ending.

2023-01-19

4

Kinay naluw

Kinay naluw

uang membutakan mata hati dan nurani. di sekolah anak ku gitu kecerdasan nomer sekian yang penting orang tua murid menghamba ke wali kelas sering kasih give pasti anaknya jadi bintang dan peringkat satu.

2023-01-04

3

lihat semua
Episodes
1 Menyudahi segalanya!
2 Kembali ke sana?
3 Sangat menyedihkan!
4 Lagi dan Lagi!
5 Mengakhirinya!
6 Aksi nekat Stella!
7 Tak lagi bisa menahan!
8 Dimana Stella?
9 Tempat Yang Menyeramkan!
10 Kedatangan Master!
11 Mencari rencana untuk lepas!
12 Malam kematian?
13 Keajaiban!
14 Permusuhan di mulai!
15 Siapa sebenarnya dia?
16 Masih belum Jera!
17 Ada Cicak Halusinasi!
18 Masih belum mati?
19 Kenapa tak terbakar?
20 Keluarga Elbrano!
21 Rencana baru!
22 Berbalik arah!
23 Kekanak-kanakan Stella!
24 Tawaran untuk bebas!
25 Pulang ke Villa!
26 Mengabaikan!
27 Tipuan Xavier!
28 Tak akan melepasnya!
29 Menakutkan!
30 Menyulut kemarahan!
31 Mencoba tak perduli!
32 Di Takdirkan bersama!
33 Kau mencintainya?
34 Rasa panas tak jelas!
35 Jahui Ryker!
36 Ingat batasanmu!
37 Ini buruk!
38 Mencari pengganti!
39 Gadis yang lugu!
40 Sangat berbisa!
41 Hanya ingin?
42 Pengganti?
43 Aku sudah memperingatkanmu!
44 Hanya Milikku!
45 Bagaimana Mungkin?
46 Kembali terjadi
47 Tak menerimanya
48 Lenyapkan?
49 Mengorbankan Ella!
50 Sangat keras kepala!
51 Melepaskan diri!
52 Kembali Pulang!
53 Amukan Xavier!
54 Berusaha melupakan!
55 Hidup bagai di Neraka!
56 Siapa ayahnya?
57 Kembali ke Sekolah!
58 Tak tahan lagi!
59 Merasa gelisah!
60 Tak Mungkin dia!
61 Menolak kembali!
62 Tolong percaya padaku!
63 Kejutan membingungkan!
64 Konsekuensinya!
65 Kumpulan anjing menggonggong!
66 Mulai muncul!
67 Bukan manusia!
68 Masih ragu tapi sudah luluh!
69 Apa yang terjadi?
70 Masalah yang rumit!
71 Tak menyetujuinya!
72 Tak baik-baik saja!
73 Jawaban iya di tengah ancaman!
74 Ayahnya?
75 Kepulangan?
76 Mulai Curiga
77 Dimana Dokter Ryker?
78 Ke Kediaman malam ini!
79 Penolakan Xavier!
80 Mencoba tetap tenang!
81 Kau percaya padaku?
82 Memang berani!
83 Perjuangan Stella!
84 Sangat tak berperasaan!
85 Kekesalan Xavier
86 Chester Patriack Elbrano
87 Siapa wanita itu?
88 Menyebar Rumor!
89 Pertengkaran yang memusingkan!
90 Kekecewaan!
91 Pertemuan keduanya!
92 Tak mau menemui!
93 Semuanya akan hancur!
94 Kenyataanya
95 Membalasnya!
96 Merepotkan!
97 Rencana terlaksana!
98 Mengetahuinya!
99 Aku mencintaimu!
100 Pengkhianat?
101 Jangan Menakutiku!
102 Hanya demi dia
103 Mahluk aneh!
104 Membayarnya?
105 Tak akan menyerah!
106 Serahkan Padaku!
107 Tak semudah itu
108 Dimana dia?
109 Jaga dia untukku!
110 Tak ada harapan
111 Tak seindah itu.
112 Berdamai dengan keadaan
113 Seberapa Pantas
114 Pertemuan
115 Merasa muak
116 Berhati-hati
117 A..apa itu kau?
118 Akan menunggumu!
119 Akan tiba saatnya!
120 Kekacauan mengejutkan
121 Tunggu aku!
122 SADAR DIRI
123 Bukti Transaksi
124 Merasa panas
125 Aku Harap Ini Tak Mimpi
126 Jangan pergi
127 Kebahagian Stella
128 Interogasi Pembunuhan
129 Tertangkap Basah
130 Dia Istriku!
131 Tak rela!
132 Pria Tak Tahu Terimakasih
133 Terimakasih Untuk Segalanya
134 Surat Cinta Author
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Menyudahi segalanya!
2
Kembali ke sana?
3
Sangat menyedihkan!
4
Lagi dan Lagi!
5
Mengakhirinya!
6
Aksi nekat Stella!
7
Tak lagi bisa menahan!
8
Dimana Stella?
9
Tempat Yang Menyeramkan!
10
Kedatangan Master!
11
Mencari rencana untuk lepas!
12
Malam kematian?
13
Keajaiban!
14
Permusuhan di mulai!
15
Siapa sebenarnya dia?
16
Masih belum Jera!
17
Ada Cicak Halusinasi!
18
Masih belum mati?
19
Kenapa tak terbakar?
20
Keluarga Elbrano!
21
Rencana baru!
22
Berbalik arah!
23
Kekanak-kanakan Stella!
24
Tawaran untuk bebas!
25
Pulang ke Villa!
26
Mengabaikan!
27
Tipuan Xavier!
28
Tak akan melepasnya!
29
Menakutkan!
30
Menyulut kemarahan!
31
Mencoba tak perduli!
32
Di Takdirkan bersama!
33
Kau mencintainya?
34
Rasa panas tak jelas!
35
Jahui Ryker!
36
Ingat batasanmu!
37
Ini buruk!
38
Mencari pengganti!
39
Gadis yang lugu!
40
Sangat berbisa!
41
Hanya ingin?
42
Pengganti?
43
Aku sudah memperingatkanmu!
44
Hanya Milikku!
45
Bagaimana Mungkin?
46
Kembali terjadi
47
Tak menerimanya
48
Lenyapkan?
49
Mengorbankan Ella!
50
Sangat keras kepala!
51
Melepaskan diri!
52
Kembali Pulang!
53
Amukan Xavier!
54
Berusaha melupakan!
55
Hidup bagai di Neraka!
56
Siapa ayahnya?
57
Kembali ke Sekolah!
58
Tak tahan lagi!
59
Merasa gelisah!
60
Tak Mungkin dia!
61
Menolak kembali!
62
Tolong percaya padaku!
63
Kejutan membingungkan!
64
Konsekuensinya!
65
Kumpulan anjing menggonggong!
66
Mulai muncul!
67
Bukan manusia!
68
Masih ragu tapi sudah luluh!
69
Apa yang terjadi?
70
Masalah yang rumit!
71
Tak menyetujuinya!
72
Tak baik-baik saja!
73
Jawaban iya di tengah ancaman!
74
Ayahnya?
75
Kepulangan?
76
Mulai Curiga
77
Dimana Dokter Ryker?
78
Ke Kediaman malam ini!
79
Penolakan Xavier!
80
Mencoba tetap tenang!
81
Kau percaya padaku?
82
Memang berani!
83
Perjuangan Stella!
84
Sangat tak berperasaan!
85
Kekesalan Xavier
86
Chester Patriack Elbrano
87
Siapa wanita itu?
88
Menyebar Rumor!
89
Pertengkaran yang memusingkan!
90
Kekecewaan!
91
Pertemuan keduanya!
92
Tak mau menemui!
93
Semuanya akan hancur!
94
Kenyataanya
95
Membalasnya!
96
Merepotkan!
97
Rencana terlaksana!
98
Mengetahuinya!
99
Aku mencintaimu!
100
Pengkhianat?
101
Jangan Menakutiku!
102
Hanya demi dia
103
Mahluk aneh!
104
Membayarnya?
105
Tak akan menyerah!
106
Serahkan Padaku!
107
Tak semudah itu
108
Dimana dia?
109
Jaga dia untukku!
110
Tak ada harapan
111
Tak seindah itu.
112
Berdamai dengan keadaan
113
Seberapa Pantas
114
Pertemuan
115
Merasa muak
116
Berhati-hati
117
A..apa itu kau?
118
Akan menunggumu!
119
Akan tiba saatnya!
120
Kekacauan mengejutkan
121
Tunggu aku!
122
SADAR DIRI
123
Bukti Transaksi
124
Merasa panas
125
Aku Harap Ini Tak Mimpi
126
Jangan pergi
127
Kebahagian Stella
128
Interogasi Pembunuhan
129
Tertangkap Basah
130
Dia Istriku!
131
Tak rela!
132
Pria Tak Tahu Terimakasih
133
Terimakasih Untuk Segalanya
134
Surat Cinta Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!