BAB 19 (JADI BAHAN BULLY)

Pagi itu Karren sudah siap untuk berangkat kuliah, dia segera keluar dari kamarnya dan berjalan menuruni tangga untuk sarapan bersama kedua orang tuanya.

“Morning sayang...” sapa Bernard saat melihat putrinya berjalan ke arah meja makan.

“Morning pi..” balas Karren.

“Hai sayang.” Sapa Key.

“Hai mami..” balas Karren lagi.

“Duduklah, jangan lesu begitu.” Ucap Key saat melihat putrinya berjalan dengan malas.

Karren duduk di kursi yang selalu menjadi tempatnya saat sarapan, lalu dia mengambil piring dan menyentong nasi ke dalam piringnya.

“Cie yang kemarin pulang sama Gibran..” goda Bernard.

Karren yang mendengar godaan dari papinya membuat tangannya yang sedang mengambil lauk  berhenti seketika, tatapannya langsung beralih menatap papinya lalu sang mami yang masih sibuk membuat kopi untuk Bernard.

“Papi tau dari mami ya?” tanya Karren penuh curiga.

“Kok kamu nyalahin mami sih?” sahut Key yang merasa di salahkan.

“Ya tau dari siapa lagi coba kalo bukan dari mami, kan yang aku kasih tau mami doang.” Ucap Karren.

“Enak aja sembarang nuduh! Mami ga pernah ngomong apa-apa ke papi tau!” ucap Key.

“Stop! Kok kalian berdua malah jadi berdebat sih? Papi bukan tau dari mami kok, papi juga ga tau kalau ternyata mami tau tentang hal ini.” Ucap Bernard menengahi dua wanita kesayangannya itu.

“Tuh denger sendiri kan? Bukan mami yang ngasih tau papi tau!” sahut Key.

“Ya terus papi tau dari siapa lagi dong?” tanya Karren.

“Kemarin sore Dina bawa mobil kamu pas banget papi lagi duduk-duduk di teras, terus dia yang bilang kalo kamu pulang sama Gibran jadi mobilnya di bawa dia.” Jelas Bernard.

“Tuh kan taunya dari Dina bukan mami, kamu ini nyalahin mami aja.” Sahut Key.

“Maaf mam, aku ga tau kalau Dina nganter mobil pas ada papi di depan, lagian biasanya juga mami selalu cerita segala hal sama papi kan, makanya aku ngiranya mami.” Ucap Karren.

“Mami lupa bilang kemarin.” Ucap Key.

“Nah kan, berarti kalo ga lupa mami bakal kasih tau papi.” Ucap Karren.

Key hanya menaikkan kedua bahunya lalu kembali melakukan aktifitasnya.

“Udah lnjutin sarapannya nanti kamu telat.” Ucap Key.

Karren akhirnya lanjut mengoleskan selai ke roti yang dia pegang, lalu dia segera melahapnya dengan nikmat.

Sedangkan Bernard yang dari tadi pensaran masih menatap ke arah putrinya untuk mempertimbangkan apakah dia harus bertanya atau tidak, namun ternyata Benard benar-benar tidak kuat, dia segera buka suara untuk memenuhi rasa penasarannya.

“Gimana pulang sama Gibran berdua doang? Enak ga? Bentar lagi jadian dong ya?” ucap Bernard memancing putrinya.

“Gimana mau jadian, orang pulangnya ada orang ketiga.” Sahut Key yang ikut duduk di sebelah suaminya.

“Cewek apa cowok temennya?” tanya Bernard.

“Cewek lah, anak kita yang selalu bawel jadi kesal begitu.” Jawab Key.

“Wah kamu harus hati-hati tuh, kayaknya dia bakal jadi saingan kamu.” Ucap Bernard.

“Kalian berdua seneng banget kayaknya ya liat anaknya galau gini.” Sahut Karren dengan kesal.

“Hahaha, kamu harus semangat memperjuangkan cintanya sayang, laki-laki seperti Gibran patut di perjuangkan loh.” Balas Key.

Karren melihat ke arah kedua orang tuanya secara bergantian, jika sudah membahas tentang Gibran, pasti keduanya sangat bersemangat.

“Mending papi sama mami ganti tipe mantu idaman aja deh, belum tentu juga Gibran mau sama aku.” Ucap Karren.

“Mas!” tegas Key.

“Iya mas Gibran.” Balas Karren dengan malas.

Entah kenapa seorang Karren yang sangat percaya diri itu seketika menjadi ciut jika menyangkut nama Gibran, dia meras kalau Gibran terlalu baik untuk wanita sepertinya, apa lagi jika melihat penampilan Sarah yang berhijab dan tertutup tidak sepertinya.

“Mas Gibran itu alim pap, mam, dia ga mungkin mau sama aku yang terbuka begini.” Ucap Karren kembali.

“Heh! Anak papii kenapa jadi insecure begitu? Emang kenapa sama kamu? Yang terbuka belum tentu bejad, dan yang tertutup belum tentu baik.” Ucap Bernard.

“Betul tuh kata papi kamu, siapa tau waktu milih si Gibran khilaf terus dia milih kamu, kita ga akan tau kan?” sambung Key sambl tertawa, di susul juga dengan Bernard yang ikut tertawa.

Karren yang awalnya terharu karena ucapan papinya seketika kesal karena ulah maminya dan tawa orang tuanya.

Karren segera menghabiskan makanannya tanpa bicara lagi, dia kesal dengan kedua orang tuanya dan ingin sekali dia segera pergi dari sana karena orang tuanya akan terus membullynya.

Setelah selesai menghabiskan makanannya, Karren segera beranjak dari tempat duduknya dan mengambil tasnya.

“Pap, di mana kunci mobilku? Aku mau berangkat sekarang.” Ucap Karren sambil melihat Bernard.

Karren mengerutkan keningnya saat melihat kedua orang tuanya saling menatap satu sama lain, pasti ada suatu rencana yang sedang di lakukan kedua orang tuanya.

“Kenapa kalian saling liat kayak gitu? Aku ini tanya loh, kunciku di mana.” Ucap Karren.

“Ga usah bingung sama kunci lah Ren, sana berangkat bareng Gibran, tuh dia kayaknya udah siap-siap.” Ucap Key sambil menoleh ke arah jendela.

Posisi ruang makan dan ruang tamu memang lurus langsung menembus jendela dan pintu, jadi dengan jelas sekali mereka bisa melihat Gibran yang baru saja keluar dari rumahnya sambil merapihkan dasinya.

“Gak mau! Mana kunci mobilku, kalian pasti ngumpetin kunci mobilku kan?” ucap Karren.

“Mobil kamu mau mami pake ke salon sama Andini.” Ucap Key.

“Mami sama aunty Andin kan punya mobil masing-masing, kenapa harus pake mobilku sih?” ucap Karren kesal.

“Sekarang waktunya mobil mami yang di service, terus mami yang ngajak Andin masa iya dia yang bawa mobil.” Balas Key.

Entahlah kalau di suruh ngeles emang maminya yang paling top markotop! Kalau ada award untuk nominasi ngeles terbaik, mungkin maminya yang akan menang.

“Udah sono sama Gibran, ntar telat loh.” Sambung maminya sambil tersenyum penuh arti.

“Haah, sudahlah! Karren berangkat dulu sebelum mas Gibran ninggalin aku, doain anakmu ini biar bisa dapetin hati calon mantu idaman kalian.” Pamit Karren.

Bernard dan Key terkejut karena putri mereka yang keras kepala itu akhirnya mau mengalah.

“Aku tau kalau putri kita itu sebenarnya tertarik dengan Gibran.” Ucap Key yang masih tersenyum melihat putrinya yang sedang menyebrang ke rumah Gibran.

“Aku tau kalau Gibran adalah laki-laki yang baik untuk putri kita, semoga saja dia bisa merubah Karren menjadi lebih baik lagi.” Balas Bernard.

Key mengulurkan tangannya kepada Bernard dan dengan segera Bernard menepuk tangan Key untuk melakukan tos, keduanya tersenyum lalu saling merangkul satu sama lain.

Bernard akhirnya masuk ke dalam rumah dan menuju kamarnya untuk bersiap, sedangkan Key mengikuti Bernard untuk membantu suaminya bersiap.

Sedangkan di sisi lain, Karren menyandarkan tubuhnya di pintu mobil Gibran, kebetulan saat itu Gibran kembali masuk ke rumah untuk mengambil sesuatu, jadi dia tidak tau akan kehadiran Karren.

Sampai beberapa saat kemudian, Gibran kembali keluar dari rumahnya dan terkejut saat melihat Karren yang sedang bersandar di mobilnya sambil melihat ke arah jam tangannya.

“Mau apa dia kemari? pagi-pagi sudah mau cari ribut ya?” gumam Gibran di dalam hatinya.

Terpopuler

Comments

iyel

iyel

😂😂😂

2023-02-05

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 (PENGENALAN NOVEL & AUTHOR)
2 BAB 2 (PROLOG)
3 BAB 3 (TATAPAN MEMATIKAN)
4 BAB 4 (CURI-CURI PANDANG)
5 BAB 5 (KALO USTAD GUE MAU)
6 BAB 6 (MABUK)
7 BAB 7 (KAMU JAHAT!)
8 BAB 8 (IBLIS BERKEDOK MALAIKAT)
9 BAB 9 (BAPAK MAHAR)
10 BAB 10 (TIGA NYAWA)
11 BAB 11 (GAK COCOK JADI ROLE MODEL)
12 BAB 12 (JAHAT BANGET SIH)
13 BAB 13 (SARAH)
14 BAB 14 (MALU-MALU KUCING)
15 BAB 15 (MOGOK)
16 BAB 16 (MALAH KETIDURAN)
17 BAB 17 (PEMOTRETAN)
18 BAB 18 (KESAL)
19 BAB 19 (JADI BAHAN BULLY)
20 BAB 20 (CALON MANTU PAPI DAN MAMI)
21 BAB 21 (NASEHAT MAMI KHANSA)
22 BAB 22 (KECEWA)
23 BAB 23 (HARI YANG SIAL)
24 BAB 24 (GIBRAN FRUSTASI)
25 BAB 25 (BISA-BISA GUE JADI BABU)
26 BAB 26 (MATI AKU!)
27 BAB 27 (KECEPLOSAN)
28 BAB 28 (MAKAN MALAM)
29 BAB 29 (DIA COWOK GUE)
30 BAN 30 (MARAH LAGI?)
31 BAB 31 (BESAN DAN MERTUA IDAMAN)
32 BAB 32 (DIJATUHKAN)
33 BAB 33 (GARA-GARA DARREN)
34 BAB 34 (AKTING)
35 BAB 35 (AKTING 2)
36 BAB 36 (PESAWAT KERTAS)
37 BAB 37 (PERTUNANGAN)
38 BAB 38 (BERKEPING-KEPING)
39 BAB 39 (GANDENG DONG!)
40 BAB 40 (JADIIN AKU PACAR)
41 BAB 41 (JALUR DALAM)
42 BAB 42 (GOSIP)
43 BAB 43 (BEKAL)
44 BAB 44 (KECEWA)
45 BAB 45 (KECEWA 2)
46 BAB 46 (MENGGODA DOSKILL)
47 BAB 47 (TIDAK PERDULI)
48 BAB 48 (BERANI KELUAR GUE HANCURIN MOBIL LO)
49 BAB 49 (OSPEK)
50 BAB 50 (OSPEK 2)
51 BAB 51 (HUJAN)
52 BAB 52 (SAKIT)
53 BAB 53 (MAU, TAPI GA SEKARANG)
54 BAB 54 (OLEH-OLEH)
55 BAB 55 (LABIL)
56 BAB 56 (LARIS)
57 BAB 57 (UANDANGAN)
58 BAB 58 (RIBET)
59 BAB 59 (PESTA ULANG TAHUN)
60 BAB 60 (RAGU)
61 BAB 61 (WARNA SAMA)
62 BAB 62 (MENCARI UCAPAN ULANG TAHUN)
63 BAB 63 (MEMBUKA JALAN)
64 BAB 64 (HANYA TEMAN)
65 BAB 65 (KESETANAN)
66 BAB 66 (TIDAK TAHAN)
67 BAB 67 (CALON KEKASIH SAYA)
68 BAB 68 (CALON MANTU COMMING SOON)
69 BAB 69 (MALAM MINGGU KELABU)
70 BAB 70 (APA KURANG KERAS?)
71 BAB 71 (NYONYA MAHARDIKA)
72 BAB 72 (SETELAH NONGKRONG TUGAS SELESAI?)
73 BAB 73 (TIDAK PAKAI CELANA?)
74 BAB 74 (KOPI RACIKAN KARREN)
75 BAB 75 (BAJU HARAM)
76 BAB 76 (EMOSI)
77 BAB 77 (DAPAT MANTU)
78 BAB 78 (NIKAH MUDA)
79 BAB 79 (INTROGASI)
80 BAB 80 (KELUARGA BESAR)
81 BAB 81 (PERTUNANGAN)
82 BAB 82 (DIAM!!)
83 BAB 83 (GOSIP MENYEBAR)
84 BAB 84 (BOSAN)
85 BAB 85 (KOLOT)
86 BAB 86 (INGIN TUKAR TAMBAH)
87 BAB 87 (BALAS DENDAM)
88 BAB 88 (MEMPROVOKASI)
89 BAB 89 (MEMPROVOKASI 2)
90 BAB 90 (PERUBAHAN)
91 BAB 91 (CEMBURU)
92 BAB 92 (NENEK GAYUNG)
93 BAB 93 (TIDAK ADA YANG LEBIH PENTING)
94 BAB 94 (KOMA)
95 BAB 95 (AMARAH KALANDRA)
96 BAB 96 (MERINDUKAN)
97 BAB 97 (SADAR)
98 BAB 98 (ANAK BARU)
99 BAB 99 (BOLEH MINTA PELUK?)
100 BAB 100 (MEMPERCEPAT PERNIKAHAN)
101 BAB 101 (NIKAH SAMA LAPTOP)
102 BAB 102 (FITTING BAJU)
103 BAB 103 (HARI PERNIKAHAN)
104 BAB 104 (MALAM PERTAMA)
105 BAB 105 (SHALAT BERJAMAAH)
106 BAB 106 (SIAP BOS!)
107 BAB 107 (MAU BUAT ANAK LAGI?)
108 BAB 108 (ROBOCAR POLI)
109 BAB 109 (PINDAHAN)
110 BAB 110 (SURGA?)
111 BAB 111 (BALAS DENDAM)
112 BAB 112 (BOSAN)
113 BAB 113 (JADI POWER RANGER DAN DORAEMON?)
114 BAB 114 (KECEWA)
115 BAB 115 (IMPIAN)
116 BAB 116 (IJIN GIBRAN)
117 BAB 117 (TIDAK DI BERI IJIN)
118 BAB 118 (CANGGUNG)
119 BAB 119 (NASIHAT MAMI)
120 BAB 120 (AKU TAKUT)
121 BAB 121 (ES KRIM)
122 BAB 122 (KOLABORASI)
123 BAB 123 (MALANG)
124 BAB 124 (PANTAI)
125 BAB 125 (CUTI MELAHIRKAN)
126 BAB 126 (MERASA BOSAN)
127 BAB 127 (MUAL)
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 TENTARA TAMPAN ITU SUAMIKU!
Episodes

Updated 133 Episodes

1
BAB 1 (PENGENALAN NOVEL & AUTHOR)
2
BAB 2 (PROLOG)
3
BAB 3 (TATAPAN MEMATIKAN)
4
BAB 4 (CURI-CURI PANDANG)
5
BAB 5 (KALO USTAD GUE MAU)
6
BAB 6 (MABUK)
7
BAB 7 (KAMU JAHAT!)
8
BAB 8 (IBLIS BERKEDOK MALAIKAT)
9
BAB 9 (BAPAK MAHAR)
10
BAB 10 (TIGA NYAWA)
11
BAB 11 (GAK COCOK JADI ROLE MODEL)
12
BAB 12 (JAHAT BANGET SIH)
13
BAB 13 (SARAH)
14
BAB 14 (MALU-MALU KUCING)
15
BAB 15 (MOGOK)
16
BAB 16 (MALAH KETIDURAN)
17
BAB 17 (PEMOTRETAN)
18
BAB 18 (KESAL)
19
BAB 19 (JADI BAHAN BULLY)
20
BAB 20 (CALON MANTU PAPI DAN MAMI)
21
BAB 21 (NASEHAT MAMI KHANSA)
22
BAB 22 (KECEWA)
23
BAB 23 (HARI YANG SIAL)
24
BAB 24 (GIBRAN FRUSTASI)
25
BAB 25 (BISA-BISA GUE JADI BABU)
26
BAB 26 (MATI AKU!)
27
BAB 27 (KECEPLOSAN)
28
BAB 28 (MAKAN MALAM)
29
BAB 29 (DIA COWOK GUE)
30
BAN 30 (MARAH LAGI?)
31
BAB 31 (BESAN DAN MERTUA IDAMAN)
32
BAB 32 (DIJATUHKAN)
33
BAB 33 (GARA-GARA DARREN)
34
BAB 34 (AKTING)
35
BAB 35 (AKTING 2)
36
BAB 36 (PESAWAT KERTAS)
37
BAB 37 (PERTUNANGAN)
38
BAB 38 (BERKEPING-KEPING)
39
BAB 39 (GANDENG DONG!)
40
BAB 40 (JADIIN AKU PACAR)
41
BAB 41 (JALUR DALAM)
42
BAB 42 (GOSIP)
43
BAB 43 (BEKAL)
44
BAB 44 (KECEWA)
45
BAB 45 (KECEWA 2)
46
BAB 46 (MENGGODA DOSKILL)
47
BAB 47 (TIDAK PERDULI)
48
BAB 48 (BERANI KELUAR GUE HANCURIN MOBIL LO)
49
BAB 49 (OSPEK)
50
BAB 50 (OSPEK 2)
51
BAB 51 (HUJAN)
52
BAB 52 (SAKIT)
53
BAB 53 (MAU, TAPI GA SEKARANG)
54
BAB 54 (OLEH-OLEH)
55
BAB 55 (LABIL)
56
BAB 56 (LARIS)
57
BAB 57 (UANDANGAN)
58
BAB 58 (RIBET)
59
BAB 59 (PESTA ULANG TAHUN)
60
BAB 60 (RAGU)
61
BAB 61 (WARNA SAMA)
62
BAB 62 (MENCARI UCAPAN ULANG TAHUN)
63
BAB 63 (MEMBUKA JALAN)
64
BAB 64 (HANYA TEMAN)
65
BAB 65 (KESETANAN)
66
BAB 66 (TIDAK TAHAN)
67
BAB 67 (CALON KEKASIH SAYA)
68
BAB 68 (CALON MANTU COMMING SOON)
69
BAB 69 (MALAM MINGGU KELABU)
70
BAB 70 (APA KURANG KERAS?)
71
BAB 71 (NYONYA MAHARDIKA)
72
BAB 72 (SETELAH NONGKRONG TUGAS SELESAI?)
73
BAB 73 (TIDAK PAKAI CELANA?)
74
BAB 74 (KOPI RACIKAN KARREN)
75
BAB 75 (BAJU HARAM)
76
BAB 76 (EMOSI)
77
BAB 77 (DAPAT MANTU)
78
BAB 78 (NIKAH MUDA)
79
BAB 79 (INTROGASI)
80
BAB 80 (KELUARGA BESAR)
81
BAB 81 (PERTUNANGAN)
82
BAB 82 (DIAM!!)
83
BAB 83 (GOSIP MENYEBAR)
84
BAB 84 (BOSAN)
85
BAB 85 (KOLOT)
86
BAB 86 (INGIN TUKAR TAMBAH)
87
BAB 87 (BALAS DENDAM)
88
BAB 88 (MEMPROVOKASI)
89
BAB 89 (MEMPROVOKASI 2)
90
BAB 90 (PERUBAHAN)
91
BAB 91 (CEMBURU)
92
BAB 92 (NENEK GAYUNG)
93
BAB 93 (TIDAK ADA YANG LEBIH PENTING)
94
BAB 94 (KOMA)
95
BAB 95 (AMARAH KALANDRA)
96
BAB 96 (MERINDUKAN)
97
BAB 97 (SADAR)
98
BAB 98 (ANAK BARU)
99
BAB 99 (BOLEH MINTA PELUK?)
100
BAB 100 (MEMPERCEPAT PERNIKAHAN)
101
BAB 101 (NIKAH SAMA LAPTOP)
102
BAB 102 (FITTING BAJU)
103
BAB 103 (HARI PERNIKAHAN)
104
BAB 104 (MALAM PERTAMA)
105
BAB 105 (SHALAT BERJAMAAH)
106
BAB 106 (SIAP BOS!)
107
BAB 107 (MAU BUAT ANAK LAGI?)
108
BAB 108 (ROBOCAR POLI)
109
BAB 109 (PINDAHAN)
110
BAB 110 (SURGA?)
111
BAB 111 (BALAS DENDAM)
112
BAB 112 (BOSAN)
113
BAB 113 (JADI POWER RANGER DAN DORAEMON?)
114
BAB 114 (KECEWA)
115
BAB 115 (IMPIAN)
116
BAB 116 (IJIN GIBRAN)
117
BAB 117 (TIDAK DI BERI IJIN)
118
BAB 118 (CANGGUNG)
119
BAB 119 (NASIHAT MAMI)
120
BAB 120 (AKU TAKUT)
121
BAB 121 (ES KRIM)
122
BAB 122 (KOLABORASI)
123
BAB 123 (MALANG)
124
BAB 124 (PANTAI)
125
BAB 125 (CUTI MELAHIRKAN)
126
BAB 126 (MERASA BOSAN)
127
BAB 127 (MUAL)
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
TENTARA TAMPAN ITU SUAMIKU!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!