BAB 11 (GAK COCOK JADI ROLE MODEL)

“Kenapa? Ga terima lo?!” ketus Darren.

“Lo lagi lo lagi! Padahal gue udah seneng ga liat lo di deket Karren, eh malah muncul lagi! Lo tuh sebenernya sepupunya apa bodyguarnya sih?” ucap Mike dengan kesal.

Darren menjitak kepala Mike dengan kencang membuat Mike kesal dan membalas jitakan di kepala Darren, dan begitu terus sampai semua orang yang ada di kantin melihat ke arah mereka.

“Sialan lo! Beraninya membalas jitakanku!” ketus Darren.

“Kenapa? Emang lo doang yang bisa jitak gue hah?” balas Mike.

“Kalian berdua ga bisa berhenti ya? Kalian berdua itu udah buat kita jadi di liatin orang tau!’” bisik Karren di telinga sepupunya itu.

Karren memang melihat sekelilingnya dan semua orang yang ada di kantin memang melihat ke arah mereka membuat Karren malu di buatnya.

“Kalian berdua beneran ga mau berhenti?” tanya Karren kembali.

Namun Darren dan Mike sama sekali tidak menggubris mereka dan masih sibuk saling jitak dan juga berdebat.

Melihat hal itu membuat Karren menggelengkan kepalanya, sedangkan Kevin yang dari tadi hanya diam langsung memberitahu Karren kalau Gibran sudah menunggu di  ruangannya.

“Beb, udah di tunggu pak Gibran noh, yuk gue anter dari pada liat mereka gelud.” Ucap Kevin yang di balas anggukan oleh Karren.

“Iya deh gue juga pusing ngeliat mereka ribut begitu.” Balas Karren.

Karren memutuskan untuk meninggalkan Mike dan Darren yang masih saling jitak menjitak karena Gibran juga sudah menunggunya di ruangannya, Karren tidak ingin kalau sampai nyawanya harus hilang untuk kedua kalinya.

Kevin hanya mengantar Karren sampai di depan ruangan Gibran saja, selanjutnya Karren yang akan menentukan nasibnya sendiri.

“Semangat beb, gue anter lo sampe sini aja ya... Lo tau kan gue selalu ngedukung lo.” Ucap Kevin memberi semangat.

“Thaks Vin, gue tau lo yang selalu ngedukung gue.” Balas Karren.

Kevin langsung meninggalkan Karren di depan pintu ruangan Gibran, sedangkan Karren masih berusaha untuk menarik nafas agar dia tidak gugup melihat ketampanan dosen killer itu dan agar dia tidak emosi saat mengingat apa yang sudah di lakukan Gibran tadi.

Tok,,tok,,tok... Karren akhirnya mengetuk pintu ruangan Gibran.

“Masuk!” teriak Gibran dari dalam mempersilahkan Karren masuk.

Gibran yang sedang sibuk dengan kertas di hadapannya langsung melihat ke arah pintu yang baru saja di buka.

Karren yang awalnya berusaha untuk tidak emosi langsung merengut dan kembali kesal terutama saat melihat wajah Gibran yang berekspresi dingin.

“Jadi, tugas apa yang mau di berikan padaku?” tanya Karren to the point.

Bahkan meminta maaf saja tidak terfikirkan oleh Karren karena dia merasa tidak sepenuhnya salah.

“Jangan langsung ngegas, duduk dulu.” Ucap Gibran.

Karren dengan malas menuruti ucapan Gibran dan duduk di kursi yang ada di hadapan Gibran.

“Sebelum saya memberi kamu tugas, ada yang ingin saya tanyakan lebih dulu.” Ucap Gibran.

“Tanya apa? Jangan aneh-aneh, apa lagi ngajak aku pacaran, karena aku ga minat sama kamu!” ketus Karren.

Gibran terkejut saat Karren mengatakan hal seperti itu secara tiba-tiba dan menunjukkan kalau Karren terlalu percaya diri.

“Siapa juga yang mau jadi pacarnya, bahkan untuk menjadi temannya saja aku berpikir seribu kali!” batin Gibran di dalam hatinya.

“Tuh kan kamu liat-liat aku! Naksir kan kamu makanya cari perhatian gara-gara mau ngobrol berdua sama aku.” Ucap Karren dengan percaya diri.

“Hah? Siapa juga yang suka sama kamu, apa lagi ngajak pacaran! Saya cuma mau bilang kamu stop panggil saya ‘mas’ kalau ada di lingkungan kampus.”

“Karena itu terdengar tidak sopan, saya juga tidak ingin kalau sampai mahasiswa lain ikut memanggil saya seperti itu dan akhirnya mereka menganggap saya remeh.” Jelas Gibran.

Karren hanya mengangguk setuju dengan ucapan Gibran, karena panggilan ‘mas’ yang dia sematkan untuk Gibran juga bukanlah keinginannya.

Setelah selesai berbicara dengan Karren, barulah Gibran memberikan setumpuk tugas untuk Karren, membuat wajah Karren memerah menahan emosinya.

“Banyak banget! Ga bisa di diskon?” tanya Karren yang seketika jiwa menawarnya yang selama ini di ajarkan oleh grandma Khansa keluar begitu saja.

“Ini tugas kampus bukan sayuran yang bisa di tawar, oh atau tugas yang saya berikan kurang? Mau di tambah?” tanya Gibran.

Karren menganga dan kedua matanya melotot saat mendengar ucapan Gibran, tangannya dengan sigap memasukkan semua tugas yang di berikan oleh Gibran ke dalam tasnya sampai tasnya terlihat penuh.

 Sedangkan Gibran hanya menahan tawanya saat melihat Karren yang sedang menahan emosi, dia senang karena berhasil mengerjai Karren yang sudah membuat kesabarannya di uji di depan mahasiswa lain.

“Kalau udah ga ada yang di bicarkan lagi saya permisi.” Ucap Karren yang berusaha untuk sopan.

“Tunggu!” cegah Gibran.

“Ck! Apa lagi pak?” tanya Karren yang kembali duduk di tempatnya dengan wajah kesalnya.

“Saya tidak ingin melihat kamu memakai pakaian seperti itu lagi ke kampus.” Ucap Gibran yang membuat Karren mengerutkan keningnya.

Karren melihat ke bawah meneliti pakaian yang dia pakai, dan menurutnya tidak ada yang salah dengan pakaiannya.

“Memang pakaian saya kenapa?” tanya Karren.

“Pakaian kamu terlalu terbuka, rok kamu terlalu pendek dan kancing baju kamu kenapa terbuka begitu atasnya?” ucap Gibran dengan nada kesal.

Dan karena pakaian Karren yang seperti itulah yang membuat Gibran tidak fokus saat berbicara dengan Karren tadi.

Kancing kemejanya yang sengaja di biarkan terbuka di bagian atasnya membuat leher dan dada putih Karren terlihat, sedangkan rok pendek di atas lututnya membuat kaki mulusnya terekspose dengan bebas.

“Tapi selama ini aku pake baju kayak gini dan tidak ada yang protes kok.” Ucap Karren dengan kesal.

Karren tidak suka karena merasa kalau Gibran terlalu mengekangnya dan terlalu banyak peraturan yang harus di patuhi.

“Mulai saat ini dan detik ini tidak boleh!” tegas Gibran.

“But this is fashion!” ucap Karren dengan nada yang mulai tinggi.

“Berhenti membantah ucapan saya Karren! Saya tidak suka di bantah, tapi kalau kamu masih mau membantah ucapan saya, maka saya akan memberi tugas untukmu lebih banyak lagi.” Ancam Gibran.

“Dan ingat, nyawamu tinggal dua!” lanjutnya sambil tersenyum sinis.

“Dasar dosen killer nyebelin! Kamu ini ga cocok buat di jadikan role model menantu idaman papi!” ucap Karren yang langsung pergi meninggalkan ruangan Gibran begitu saja.

Gibran yang berada di dalam kamar terkejut dengan ucapan Karren, role model? Menantu idaman? Apa maksudnya? Hanya itulah pertanyaan yang membuat kepala Gibran yang di penuhi dengan ribuan pertanyaan.

“Apa maksudnya tadi? Siapa yang dia maksud role model? Aku?” gumam Gibran yang masih di hantui oleh rasa penasaran.

Episodes
1 BAB 1 (PENGENALAN NOVEL & AUTHOR)
2 BAB 2 (PROLOG)
3 BAB 3 (TATAPAN MEMATIKAN)
4 BAB 4 (CURI-CURI PANDANG)
5 BAB 5 (KALO USTAD GUE MAU)
6 BAB 6 (MABUK)
7 BAB 7 (KAMU JAHAT!)
8 BAB 8 (IBLIS BERKEDOK MALAIKAT)
9 BAB 9 (BAPAK MAHAR)
10 BAB 10 (TIGA NYAWA)
11 BAB 11 (GAK COCOK JADI ROLE MODEL)
12 BAB 12 (JAHAT BANGET SIH)
13 BAB 13 (SARAH)
14 BAB 14 (MALU-MALU KUCING)
15 BAB 15 (MOGOK)
16 BAB 16 (MALAH KETIDURAN)
17 BAB 17 (PEMOTRETAN)
18 BAB 18 (KESAL)
19 BAB 19 (JADI BAHAN BULLY)
20 BAB 20 (CALON MANTU PAPI DAN MAMI)
21 BAB 21 (NASEHAT MAMI KHANSA)
22 BAB 22 (KECEWA)
23 BAB 23 (HARI YANG SIAL)
24 BAB 24 (GIBRAN FRUSTASI)
25 BAB 25 (BISA-BISA GUE JADI BABU)
26 BAB 26 (MATI AKU!)
27 BAB 27 (KECEPLOSAN)
28 BAB 28 (MAKAN MALAM)
29 BAB 29 (DIA COWOK GUE)
30 BAN 30 (MARAH LAGI?)
31 BAB 31 (BESAN DAN MERTUA IDAMAN)
32 BAB 32 (DIJATUHKAN)
33 BAB 33 (GARA-GARA DARREN)
34 BAB 34 (AKTING)
35 BAB 35 (AKTING 2)
36 BAB 36 (PESAWAT KERTAS)
37 BAB 37 (PERTUNANGAN)
38 BAB 38 (BERKEPING-KEPING)
39 BAB 39 (GANDENG DONG!)
40 BAB 40 (JADIIN AKU PACAR)
41 BAB 41 (JALUR DALAM)
42 BAB 42 (GOSIP)
43 BAB 43 (BEKAL)
44 BAB 44 (KECEWA)
45 BAB 45 (KECEWA 2)
46 BAB 46 (MENGGODA DOSKILL)
47 BAB 47 (TIDAK PERDULI)
48 BAB 48 (BERANI KELUAR GUE HANCURIN MOBIL LO)
49 BAB 49 (OSPEK)
50 BAB 50 (OSPEK 2)
51 BAB 51 (HUJAN)
52 BAB 52 (SAKIT)
53 BAB 53 (MAU, TAPI GA SEKARANG)
54 BAB 54 (OLEH-OLEH)
55 BAB 55 (LABIL)
56 BAB 56 (LARIS)
57 BAB 57 (UANDANGAN)
58 BAB 58 (RIBET)
59 BAB 59 (PESTA ULANG TAHUN)
60 BAB 60 (RAGU)
61 BAB 61 (WARNA SAMA)
62 BAB 62 (MENCARI UCAPAN ULANG TAHUN)
63 BAB 63 (MEMBUKA JALAN)
64 BAB 64 (HANYA TEMAN)
65 BAB 65 (KESETANAN)
66 BAB 66 (TIDAK TAHAN)
67 BAB 67 (CALON KEKASIH SAYA)
68 BAB 68 (CALON MANTU COMMING SOON)
69 BAB 69 (MALAM MINGGU KELABU)
70 BAB 70 (APA KURANG KERAS?)
71 BAB 71 (NYONYA MAHARDIKA)
72 BAB 72 (SETELAH NONGKRONG TUGAS SELESAI?)
73 BAB 73 (TIDAK PAKAI CELANA?)
74 BAB 74 (KOPI RACIKAN KARREN)
75 BAB 75 (BAJU HARAM)
76 BAB 76 (EMOSI)
77 BAB 77 (DAPAT MANTU)
78 BAB 78 (NIKAH MUDA)
79 BAB 79 (INTROGASI)
80 BAB 80 (KELUARGA BESAR)
81 BAB 81 (PERTUNANGAN)
82 BAB 82 (DIAM!!)
83 BAB 83 (GOSIP MENYEBAR)
84 BAB 84 (BOSAN)
85 BAB 85 (KOLOT)
86 BAB 86 (INGIN TUKAR TAMBAH)
87 BAB 87 (BALAS DENDAM)
88 BAB 88 (MEMPROVOKASI)
89 BAB 89 (MEMPROVOKASI 2)
90 BAB 90 (PERUBAHAN)
91 BAB 91 (CEMBURU)
92 BAB 92 (NENEK GAYUNG)
93 BAB 93 (TIDAK ADA YANG LEBIH PENTING)
94 BAB 94 (KOMA)
95 BAB 95 (AMARAH KALANDRA)
96 BAB 96 (MERINDUKAN)
97 BAB 97 (SADAR)
98 BAB 98 (ANAK BARU)
99 BAB 99 (BOLEH MINTA PELUK?)
100 BAB 100 (MEMPERCEPAT PERNIKAHAN)
101 BAB 101 (NIKAH SAMA LAPTOP)
102 BAB 102 (FITTING BAJU)
103 BAB 103 (HARI PERNIKAHAN)
104 BAB 104 (MALAM PERTAMA)
105 BAB 105 (SHALAT BERJAMAAH)
106 BAB 106 (SIAP BOS!)
107 BAB 107 (MAU BUAT ANAK LAGI?)
108 BAB 108 (ROBOCAR POLI)
109 BAB 109 (PINDAHAN)
110 BAB 110 (SURGA?)
111 BAB 111 (BALAS DENDAM)
112 BAB 112 (BOSAN)
113 BAB 113 (JADI POWER RANGER DAN DORAEMON?)
114 BAB 114 (KECEWA)
115 BAB 115 (IMPIAN)
116 BAB 116 (IJIN GIBRAN)
117 BAB 117 (TIDAK DI BERI IJIN)
118 BAB 118 (CANGGUNG)
119 BAB 119 (NASIHAT MAMI)
120 BAB 120 (AKU TAKUT)
121 BAB 121 (ES KRIM)
122 BAB 122 (KOLABORASI)
123 BAB 123 (MALANG)
124 BAB 124 (PANTAI)
125 BAB 125 (CUTI MELAHIRKAN)
126 BAB 126 (MERASA BOSAN)
127 BAB 127 (MUAL)
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 TENTARA TAMPAN ITU SUAMIKU!
Episodes

Updated 133 Episodes

1
BAB 1 (PENGENALAN NOVEL & AUTHOR)
2
BAB 2 (PROLOG)
3
BAB 3 (TATAPAN MEMATIKAN)
4
BAB 4 (CURI-CURI PANDANG)
5
BAB 5 (KALO USTAD GUE MAU)
6
BAB 6 (MABUK)
7
BAB 7 (KAMU JAHAT!)
8
BAB 8 (IBLIS BERKEDOK MALAIKAT)
9
BAB 9 (BAPAK MAHAR)
10
BAB 10 (TIGA NYAWA)
11
BAB 11 (GAK COCOK JADI ROLE MODEL)
12
BAB 12 (JAHAT BANGET SIH)
13
BAB 13 (SARAH)
14
BAB 14 (MALU-MALU KUCING)
15
BAB 15 (MOGOK)
16
BAB 16 (MALAH KETIDURAN)
17
BAB 17 (PEMOTRETAN)
18
BAB 18 (KESAL)
19
BAB 19 (JADI BAHAN BULLY)
20
BAB 20 (CALON MANTU PAPI DAN MAMI)
21
BAB 21 (NASEHAT MAMI KHANSA)
22
BAB 22 (KECEWA)
23
BAB 23 (HARI YANG SIAL)
24
BAB 24 (GIBRAN FRUSTASI)
25
BAB 25 (BISA-BISA GUE JADI BABU)
26
BAB 26 (MATI AKU!)
27
BAB 27 (KECEPLOSAN)
28
BAB 28 (MAKAN MALAM)
29
BAB 29 (DIA COWOK GUE)
30
BAN 30 (MARAH LAGI?)
31
BAB 31 (BESAN DAN MERTUA IDAMAN)
32
BAB 32 (DIJATUHKAN)
33
BAB 33 (GARA-GARA DARREN)
34
BAB 34 (AKTING)
35
BAB 35 (AKTING 2)
36
BAB 36 (PESAWAT KERTAS)
37
BAB 37 (PERTUNANGAN)
38
BAB 38 (BERKEPING-KEPING)
39
BAB 39 (GANDENG DONG!)
40
BAB 40 (JADIIN AKU PACAR)
41
BAB 41 (JALUR DALAM)
42
BAB 42 (GOSIP)
43
BAB 43 (BEKAL)
44
BAB 44 (KECEWA)
45
BAB 45 (KECEWA 2)
46
BAB 46 (MENGGODA DOSKILL)
47
BAB 47 (TIDAK PERDULI)
48
BAB 48 (BERANI KELUAR GUE HANCURIN MOBIL LO)
49
BAB 49 (OSPEK)
50
BAB 50 (OSPEK 2)
51
BAB 51 (HUJAN)
52
BAB 52 (SAKIT)
53
BAB 53 (MAU, TAPI GA SEKARANG)
54
BAB 54 (OLEH-OLEH)
55
BAB 55 (LABIL)
56
BAB 56 (LARIS)
57
BAB 57 (UANDANGAN)
58
BAB 58 (RIBET)
59
BAB 59 (PESTA ULANG TAHUN)
60
BAB 60 (RAGU)
61
BAB 61 (WARNA SAMA)
62
BAB 62 (MENCARI UCAPAN ULANG TAHUN)
63
BAB 63 (MEMBUKA JALAN)
64
BAB 64 (HANYA TEMAN)
65
BAB 65 (KESETANAN)
66
BAB 66 (TIDAK TAHAN)
67
BAB 67 (CALON KEKASIH SAYA)
68
BAB 68 (CALON MANTU COMMING SOON)
69
BAB 69 (MALAM MINGGU KELABU)
70
BAB 70 (APA KURANG KERAS?)
71
BAB 71 (NYONYA MAHARDIKA)
72
BAB 72 (SETELAH NONGKRONG TUGAS SELESAI?)
73
BAB 73 (TIDAK PAKAI CELANA?)
74
BAB 74 (KOPI RACIKAN KARREN)
75
BAB 75 (BAJU HARAM)
76
BAB 76 (EMOSI)
77
BAB 77 (DAPAT MANTU)
78
BAB 78 (NIKAH MUDA)
79
BAB 79 (INTROGASI)
80
BAB 80 (KELUARGA BESAR)
81
BAB 81 (PERTUNANGAN)
82
BAB 82 (DIAM!!)
83
BAB 83 (GOSIP MENYEBAR)
84
BAB 84 (BOSAN)
85
BAB 85 (KOLOT)
86
BAB 86 (INGIN TUKAR TAMBAH)
87
BAB 87 (BALAS DENDAM)
88
BAB 88 (MEMPROVOKASI)
89
BAB 89 (MEMPROVOKASI 2)
90
BAB 90 (PERUBAHAN)
91
BAB 91 (CEMBURU)
92
BAB 92 (NENEK GAYUNG)
93
BAB 93 (TIDAK ADA YANG LEBIH PENTING)
94
BAB 94 (KOMA)
95
BAB 95 (AMARAH KALANDRA)
96
BAB 96 (MERINDUKAN)
97
BAB 97 (SADAR)
98
BAB 98 (ANAK BARU)
99
BAB 99 (BOLEH MINTA PELUK?)
100
BAB 100 (MEMPERCEPAT PERNIKAHAN)
101
BAB 101 (NIKAH SAMA LAPTOP)
102
BAB 102 (FITTING BAJU)
103
BAB 103 (HARI PERNIKAHAN)
104
BAB 104 (MALAM PERTAMA)
105
BAB 105 (SHALAT BERJAMAAH)
106
BAB 106 (SIAP BOS!)
107
BAB 107 (MAU BUAT ANAK LAGI?)
108
BAB 108 (ROBOCAR POLI)
109
BAB 109 (PINDAHAN)
110
BAB 110 (SURGA?)
111
BAB 111 (BALAS DENDAM)
112
BAB 112 (BOSAN)
113
BAB 113 (JADI POWER RANGER DAN DORAEMON?)
114
BAB 114 (KECEWA)
115
BAB 115 (IMPIAN)
116
BAB 116 (IJIN GIBRAN)
117
BAB 117 (TIDAK DI BERI IJIN)
118
BAB 118 (CANGGUNG)
119
BAB 119 (NASIHAT MAMI)
120
BAB 120 (AKU TAKUT)
121
BAB 121 (ES KRIM)
122
BAB 122 (KOLABORASI)
123
BAB 123 (MALANG)
124
BAB 124 (PANTAI)
125
BAB 125 (CUTI MELAHIRKAN)
126
BAB 126 (MERASA BOSAN)
127
BAB 127 (MUAL)
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
TENTARA TAMPAN ITU SUAMIKU!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!