BAB 9 (BAPAK MAHAR)

Karren masuk ke dalam rumahnya dengan lancar, hari itu papi dan maminya belum keluar dari kamar mereka entahlah mungkin mereka masih membuatkan Karren adik hahaha…

“Untung gue bisa masuk rumah tanpa ketahuan papi dan mami, bisa kacau kalo sampe mereka tau.” Gumam Karren yang sudah bisa bernafas lega karena dia sudah berada di dalam kamarnya.

Saat ini Karren hanya berharap semoga kedua orang tuanya tidak banyak bertanya tentang ke mana Karren semalaman.

Setelah masuk ke dalam kamarnya, Karren langsung berjalan menuju balkon kamarnya untuk melihat Gibran yang ternyata masih berada di depan rumahnya sambil menatap ke arah rumah Karren.

“Tingkat ketampanannya ternyata makin bertambah saat baru bangun tidur ya?” gumam Karren sambil terkekeh.

Lalu saat Gibran menoleh ke atas, Karren segera tersenyum manis sambil melambaikan tangannya.

Sedangkan Gibran yang melihat pakaian Karren yang sexy itu hanya bisa menggelengkan kepala sambil memeluk dirinya sendiri lalu segera masuk ke dalam rumahnya.

“What?! Apa-apaan sih dia itu ngeliat gue kayak ngeliat setan aja!” gumam Karren yang kesal karena sapaan tulusnya di balas seperti itu.

...****************...

Hari-hari berlalu setelah kejadian Karren yang menginap di rumah Gibran, kedua orang tuanya percaya saat Karren mengatakan kalau dia menginap di rumah salah satu temannya.

Dan hari ini adalah hari di mana Karren harus kuliah setelah semalam dia memutuskan untuk tidak keluar malam karena tugas kampus yang menumpuk.

Hari ini Karren ada kuliah pagi, namun sayangnya dia kesiangan yang membuat Karren memutuskan untuk memakai sneakers di bandingkan high heels karena dia pasti harus berlari agar bisa masuk ke dalam kelas paginya.

Sapaan dari para laki-laki yang mengaku sebagai penggemarnya bahkan sampai tidak dia hiraukan, tidak seperti biasanya yang selalu di balas dengan sangat ramah.

Karren hanya berharap agar para penggemarnya itu dapat memaklumi keadaannya yang sedang mendesak itu.

Setelah sudah mendekati ruang kelasnya, Karren segera menghentikan langkahnya dengan tiba-tiba hingga suara nyaring dari sepatunya terdengar menusuk di telinga.

Karren berusaha untuk mengatur nafasnya lebih dulu dan menyemprotkan parfum ke seluruh tubuhnya agar tetap menampilkan yang terbaik.

Setelah itu barulah dia mengetuk pintu dan langsung membuka pintunya tanpa di persilahkan masuk, dan Karren sedang berusaha untuk mengatur ekspresi wajahnya agar terlihat memelas.

Karena dosen di mata kuliah yang satu ini akan selalu luluh jika Karren memasang wajah memelasnya.

“Ibu ya ampun maaf banget nih saya telat, tapi ini gara-gara Darren yang ninggalin saya bu…” ucap Karren yang langsung mematung di tempatnya.

Bagaimana tidak, akting yang sudah dia rencanakan benar-benar berubah total saat membuka pintu kelasnya, bukannya dosen wanita yang akan selalu luluh dengan ekspresi memelasnya, namun seorang laki-laki tampan yang selalu mengacuhkannya yang ada di hadapannya saat ini.

“Apa yang terjadi? Bukannya bu Kristi yang seharusnya ada di kelas ini? Apa aku salah masuk? Tapi teman-temanku ada di sini semua kok.” Gumam Karren sambil melihat ke seluruh ruang kelas.

Di sana juga ada Kevin dan Darren yang sedang menggelengkan kepala ke arah Karren sambil menepuk keningnya sendiri melihat kebodohan Karren.

“Mas Gibran? Kok mas bisa ada di sini?” tanya Karren sambil mengerutkan keningnya.

Semua mahasiswa yang ada di dalam kelas tertawa dengan kencang karena panggilan yang di sematkan oleh Karren kepada dosen baru mereka.

Begitu juga dengan Darren dan Kevin yang awalnya khawatir dengan nasib Karren, malah tertawa terutama saat melihat ekspresi wajah Karren yang kebingungan.

“Iya gue tau pak Gibran ganteng, tapi ga perlu panggil mas juga kali Ren.” Sahut yang lainnya.

“Dih, sok akrab lo Ren!” teriak salah satu wanita yang terkenal sebagai cabe-cabean kampus.

“Emang kita akrab kali! Ya kan mas?” tanya Karren berharap kalau Gibran akan mendukungnya.

Gibran hanya menghela nafas panjang berusaha untuk tidak emosi di hari pertamanya bekerja, pertanyaan dan panggilan Karren kepadanya membuat Gibran merasa kalau dia tidak ada harga dirinya sebagai dosen.

Karren memang selalu seenak jidatnya, dia tidak pernah melihat situasi dan kondisi, Gibran juga sebenarnya tidak masalah dengan panggilan yang di sematkan Karren untuk dirinya, tapi hanya saat mereka sedang berada di luar kampus saja.

Sedangkan kalau di dalam kampus seharusya Karren tau panggilan yang pantas untuk dirinya.

Gibran berharap setelah ini tidak ada mahasiswa yang memanggilnya ‘mas’ mengikuti panggilan Karren kepadanya.

“Keluar!” Gibran mengucapkannya dengan nada pelan tapi tegas.

Dia harus segera mengusir Karren dari sana sebelum Karren membuat keributan di hari pertamanya bekerja.

Karren tidak percaya dengan ucapan Gibran, dia mengerutkan keningnya meminta penjelasan kepada laki-laki yang ada di hadapannya.

“Saya bilang keluar Karren!” Gibran mengulangi kata-katanya dengan penuh penekanan.

“Kenapa? Aku kan mau ikut kelas.” Ucap Karren sambil memasang tampang polosnya karena dia benar-benar tidak mengerti situasi yang sedang terjadi saat ini.

“Kamu ikut kelas ini?” tanya Gibran yang di balas anggukan oleh Karren.

“Kalau begitu keluar sekarang juga, karena kelas ini sudah di mulai tiga puluh menit yang lalu, jadi kamu bisa ikut di kelas berikutnya.” Ucap Gibran.

Karren kesal dengan ucapan Gibran, siapa dia bisa seenaknya menentukan nasibnya mau masuk atau tidak di kelas ini.

“Apa hak kamu mengusir aku begitu? Lagian kamu ngapain sih ada di sini?” tanya Karren.

Semua mahasiswa yang ada di dalam kelas tercengang saat mendengar pertanyaan Karren kepada Gibran yang sangat berani.

Walaupun baru pertama kali mereka bertemu dengan Gibran, tapi mereka semua tau kalau Gibran bukan tipe dosen yang santai dan sabar.

Apa lagi saat tadi Gibran menyebutkan peraturan yang harus mereka taati selama menjadi mahasiswa Gibran.

“Saya punya hak mengusir kamu karena saya adalah dosen mata kuliah ini.” Jawab Gibran.

Gibran dan Karren saling memberikan tatapan tajam, semua orang juga tau kalau keadaan di antara mereka sangatlah mencengkam.

“Bagaimana bisa? Dosen mata kuliah ini tuh perempuan!” ucap Karren.

“Karena saya adalah dosen penggantinya, dosen perempuan yang kamu maksud itu sedang cuti melahirkan.” Ucap Gibran.

Karren terkejut mendengar ucapan Gibran, dia mematung dan mengingat apakah hari ini adalah hari ulang tahunnya dan semua orang sedang mengerjainya.

“Kamu nge prank aku ya?” tanya Karren dengan polosnya.

Gibran menggelengkan kepala dengan yakin sebelum akhirnya menyuruh Karren keluar kembali.

“Saya ga suka buang-buang waktu untuk meladeni mahasiswi sepertimu jadi sebaiknya kamu segera keluar dari sini dan tinggalkan kelas saya!” tegas Gibran.

“Tapi…” kata-kata Karren terpotong karena Gibran mulai berbicara lagi.

“Karren Adibrata! Segera tinggalkan kelas ini sebelum saya kehilangan kesabaran!” tegas Gibran.

“Kok kamu tau nama panjangku?” tanya Karren.

“Saya lihat di absen.” Jawab Gibran.

“Cieee, kepo sama nama aku ya… Kamu lagi hafalin biar ga salah sebut pas akad nikah nanti kan?” goda Karren.

Gibran benar-benar sudah tidak bisa menahan emosinya lagi kali ini karena Karren benar-benar menguji kesabarannya.

“Karren Adibrata, keluar sekarang juga!!!” teriak Gibran yang terlihat sangat marah dengan Karren.

Karren masih santai dan menjawab kata-kata Gibran. “Oke aku keluar!” ucap Karren yang langsung keluar dari ruang kelasnya.

“Karena kamu tidak ikut mata kuliah saya satu kali, maka kesempatanmu hanya ada dua kali lagi.” Ucap Gibran membuat Karren menghentikan langkahnya dan kembali berbalik melihat Gibran.

“Dua? Aku baru tau ternyata aku memiliki tiga nyawa selama ini, tau gitu aku ikutan balap liar jadi kalau mati masih bisa hidup lagi ya kan? Tapi tenang saja, aku akan menggunakan nyawaku dengan baik, terimakasih bapak Mahar!” ucap Karren dengan semangat membuat Gibran semakin tidak bisa mengendalikan emosinya lagi.

Nama Mahar Karren ambil dari nama panjang Gibran, Gibran Mahardika, yang ada di pin nama yang tertera di saku pakaian Gibran.

Episodes
1 BAB 1 (PENGENALAN NOVEL & AUTHOR)
2 BAB 2 (PROLOG)
3 BAB 3 (TATAPAN MEMATIKAN)
4 BAB 4 (CURI-CURI PANDANG)
5 BAB 5 (KALO USTAD GUE MAU)
6 BAB 6 (MABUK)
7 BAB 7 (KAMU JAHAT!)
8 BAB 8 (IBLIS BERKEDOK MALAIKAT)
9 BAB 9 (BAPAK MAHAR)
10 BAB 10 (TIGA NYAWA)
11 BAB 11 (GAK COCOK JADI ROLE MODEL)
12 BAB 12 (JAHAT BANGET SIH)
13 BAB 13 (SARAH)
14 BAB 14 (MALU-MALU KUCING)
15 BAB 15 (MOGOK)
16 BAB 16 (MALAH KETIDURAN)
17 BAB 17 (PEMOTRETAN)
18 BAB 18 (KESAL)
19 BAB 19 (JADI BAHAN BULLY)
20 BAB 20 (CALON MANTU PAPI DAN MAMI)
21 BAB 21 (NASEHAT MAMI KHANSA)
22 BAB 22 (KECEWA)
23 BAB 23 (HARI YANG SIAL)
24 BAB 24 (GIBRAN FRUSTASI)
25 BAB 25 (BISA-BISA GUE JADI BABU)
26 BAB 26 (MATI AKU!)
27 BAB 27 (KECEPLOSAN)
28 BAB 28 (MAKAN MALAM)
29 BAB 29 (DIA COWOK GUE)
30 BAN 30 (MARAH LAGI?)
31 BAB 31 (BESAN DAN MERTUA IDAMAN)
32 BAB 32 (DIJATUHKAN)
33 BAB 33 (GARA-GARA DARREN)
34 BAB 34 (AKTING)
35 BAB 35 (AKTING 2)
36 BAB 36 (PESAWAT KERTAS)
37 BAB 37 (PERTUNANGAN)
38 BAB 38 (BERKEPING-KEPING)
39 BAB 39 (GANDENG DONG!)
40 BAB 40 (JADIIN AKU PACAR)
41 BAB 41 (JALUR DALAM)
42 BAB 42 (GOSIP)
43 BAB 43 (BEKAL)
44 BAB 44 (KECEWA)
45 BAB 45 (KECEWA 2)
46 BAB 46 (MENGGODA DOSKILL)
47 BAB 47 (TIDAK PERDULI)
48 BAB 48 (BERANI KELUAR GUE HANCURIN MOBIL LO)
49 BAB 49 (OSPEK)
50 BAB 50 (OSPEK 2)
51 BAB 51 (HUJAN)
52 BAB 52 (SAKIT)
53 BAB 53 (MAU, TAPI GA SEKARANG)
54 BAB 54 (OLEH-OLEH)
55 BAB 55 (LABIL)
56 BAB 56 (LARIS)
57 BAB 57 (UANDANGAN)
58 BAB 58 (RIBET)
59 BAB 59 (PESTA ULANG TAHUN)
60 BAB 60 (RAGU)
61 BAB 61 (WARNA SAMA)
62 BAB 62 (MENCARI UCAPAN ULANG TAHUN)
63 BAB 63 (MEMBUKA JALAN)
64 BAB 64 (HANYA TEMAN)
65 BAB 65 (KESETANAN)
66 BAB 66 (TIDAK TAHAN)
67 BAB 67 (CALON KEKASIH SAYA)
68 BAB 68 (CALON MANTU COMMING SOON)
69 BAB 69 (MALAM MINGGU KELABU)
70 BAB 70 (APA KURANG KERAS?)
71 BAB 71 (NYONYA MAHARDIKA)
72 BAB 72 (SETELAH NONGKRONG TUGAS SELESAI?)
73 BAB 73 (TIDAK PAKAI CELANA?)
74 BAB 74 (KOPI RACIKAN KARREN)
75 BAB 75 (BAJU HARAM)
76 BAB 76 (EMOSI)
77 BAB 77 (DAPAT MANTU)
78 BAB 78 (NIKAH MUDA)
79 BAB 79 (INTROGASI)
80 BAB 80 (KELUARGA BESAR)
81 BAB 81 (PERTUNANGAN)
82 BAB 82 (DIAM!!)
83 BAB 83 (GOSIP MENYEBAR)
84 BAB 84 (BOSAN)
85 BAB 85 (KOLOT)
86 BAB 86 (INGIN TUKAR TAMBAH)
87 BAB 87 (BALAS DENDAM)
88 BAB 88 (MEMPROVOKASI)
89 BAB 89 (MEMPROVOKASI 2)
90 BAB 90 (PERUBAHAN)
91 BAB 91 (CEMBURU)
92 BAB 92 (NENEK GAYUNG)
93 BAB 93 (TIDAK ADA YANG LEBIH PENTING)
94 BAB 94 (KOMA)
95 BAB 95 (AMARAH KALANDRA)
96 BAB 96 (MERINDUKAN)
97 BAB 97 (SADAR)
98 BAB 98 (ANAK BARU)
99 BAB 99 (BOLEH MINTA PELUK?)
100 BAB 100 (MEMPERCEPAT PERNIKAHAN)
101 BAB 101 (NIKAH SAMA LAPTOP)
102 BAB 102 (FITTING BAJU)
103 BAB 103 (HARI PERNIKAHAN)
104 BAB 104 (MALAM PERTAMA)
105 BAB 105 (SHALAT BERJAMAAH)
106 BAB 106 (SIAP BOS!)
107 BAB 107 (MAU BUAT ANAK LAGI?)
108 BAB 108 (ROBOCAR POLI)
109 BAB 109 (PINDAHAN)
110 BAB 110 (SURGA?)
111 BAB 111 (BALAS DENDAM)
112 BAB 112 (BOSAN)
113 BAB 113 (JADI POWER RANGER DAN DORAEMON?)
114 BAB 114 (KECEWA)
115 BAB 115 (IMPIAN)
116 BAB 116 (IJIN GIBRAN)
117 BAB 117 (TIDAK DI BERI IJIN)
118 BAB 118 (CANGGUNG)
119 BAB 119 (NASIHAT MAMI)
120 BAB 120 (AKU TAKUT)
121 BAB 121 (ES KRIM)
122 BAB 122 (KOLABORASI)
123 BAB 123 (MALANG)
124 BAB 124 (PANTAI)
125 BAB 125 (CUTI MELAHIRKAN)
126 BAB 126 (MERASA BOSAN)
127 BAB 127 (MUAL)
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 TENTARA TAMPAN ITU SUAMIKU!
Episodes

Updated 133 Episodes

1
BAB 1 (PENGENALAN NOVEL & AUTHOR)
2
BAB 2 (PROLOG)
3
BAB 3 (TATAPAN MEMATIKAN)
4
BAB 4 (CURI-CURI PANDANG)
5
BAB 5 (KALO USTAD GUE MAU)
6
BAB 6 (MABUK)
7
BAB 7 (KAMU JAHAT!)
8
BAB 8 (IBLIS BERKEDOK MALAIKAT)
9
BAB 9 (BAPAK MAHAR)
10
BAB 10 (TIGA NYAWA)
11
BAB 11 (GAK COCOK JADI ROLE MODEL)
12
BAB 12 (JAHAT BANGET SIH)
13
BAB 13 (SARAH)
14
BAB 14 (MALU-MALU KUCING)
15
BAB 15 (MOGOK)
16
BAB 16 (MALAH KETIDURAN)
17
BAB 17 (PEMOTRETAN)
18
BAB 18 (KESAL)
19
BAB 19 (JADI BAHAN BULLY)
20
BAB 20 (CALON MANTU PAPI DAN MAMI)
21
BAB 21 (NASEHAT MAMI KHANSA)
22
BAB 22 (KECEWA)
23
BAB 23 (HARI YANG SIAL)
24
BAB 24 (GIBRAN FRUSTASI)
25
BAB 25 (BISA-BISA GUE JADI BABU)
26
BAB 26 (MATI AKU!)
27
BAB 27 (KECEPLOSAN)
28
BAB 28 (MAKAN MALAM)
29
BAB 29 (DIA COWOK GUE)
30
BAN 30 (MARAH LAGI?)
31
BAB 31 (BESAN DAN MERTUA IDAMAN)
32
BAB 32 (DIJATUHKAN)
33
BAB 33 (GARA-GARA DARREN)
34
BAB 34 (AKTING)
35
BAB 35 (AKTING 2)
36
BAB 36 (PESAWAT KERTAS)
37
BAB 37 (PERTUNANGAN)
38
BAB 38 (BERKEPING-KEPING)
39
BAB 39 (GANDENG DONG!)
40
BAB 40 (JADIIN AKU PACAR)
41
BAB 41 (JALUR DALAM)
42
BAB 42 (GOSIP)
43
BAB 43 (BEKAL)
44
BAB 44 (KECEWA)
45
BAB 45 (KECEWA 2)
46
BAB 46 (MENGGODA DOSKILL)
47
BAB 47 (TIDAK PERDULI)
48
BAB 48 (BERANI KELUAR GUE HANCURIN MOBIL LO)
49
BAB 49 (OSPEK)
50
BAB 50 (OSPEK 2)
51
BAB 51 (HUJAN)
52
BAB 52 (SAKIT)
53
BAB 53 (MAU, TAPI GA SEKARANG)
54
BAB 54 (OLEH-OLEH)
55
BAB 55 (LABIL)
56
BAB 56 (LARIS)
57
BAB 57 (UANDANGAN)
58
BAB 58 (RIBET)
59
BAB 59 (PESTA ULANG TAHUN)
60
BAB 60 (RAGU)
61
BAB 61 (WARNA SAMA)
62
BAB 62 (MENCARI UCAPAN ULANG TAHUN)
63
BAB 63 (MEMBUKA JALAN)
64
BAB 64 (HANYA TEMAN)
65
BAB 65 (KESETANAN)
66
BAB 66 (TIDAK TAHAN)
67
BAB 67 (CALON KEKASIH SAYA)
68
BAB 68 (CALON MANTU COMMING SOON)
69
BAB 69 (MALAM MINGGU KELABU)
70
BAB 70 (APA KURANG KERAS?)
71
BAB 71 (NYONYA MAHARDIKA)
72
BAB 72 (SETELAH NONGKRONG TUGAS SELESAI?)
73
BAB 73 (TIDAK PAKAI CELANA?)
74
BAB 74 (KOPI RACIKAN KARREN)
75
BAB 75 (BAJU HARAM)
76
BAB 76 (EMOSI)
77
BAB 77 (DAPAT MANTU)
78
BAB 78 (NIKAH MUDA)
79
BAB 79 (INTROGASI)
80
BAB 80 (KELUARGA BESAR)
81
BAB 81 (PERTUNANGAN)
82
BAB 82 (DIAM!!)
83
BAB 83 (GOSIP MENYEBAR)
84
BAB 84 (BOSAN)
85
BAB 85 (KOLOT)
86
BAB 86 (INGIN TUKAR TAMBAH)
87
BAB 87 (BALAS DENDAM)
88
BAB 88 (MEMPROVOKASI)
89
BAB 89 (MEMPROVOKASI 2)
90
BAB 90 (PERUBAHAN)
91
BAB 91 (CEMBURU)
92
BAB 92 (NENEK GAYUNG)
93
BAB 93 (TIDAK ADA YANG LEBIH PENTING)
94
BAB 94 (KOMA)
95
BAB 95 (AMARAH KALANDRA)
96
BAB 96 (MERINDUKAN)
97
BAB 97 (SADAR)
98
BAB 98 (ANAK BARU)
99
BAB 99 (BOLEH MINTA PELUK?)
100
BAB 100 (MEMPERCEPAT PERNIKAHAN)
101
BAB 101 (NIKAH SAMA LAPTOP)
102
BAB 102 (FITTING BAJU)
103
BAB 103 (HARI PERNIKAHAN)
104
BAB 104 (MALAM PERTAMA)
105
BAB 105 (SHALAT BERJAMAAH)
106
BAB 106 (SIAP BOS!)
107
BAB 107 (MAU BUAT ANAK LAGI?)
108
BAB 108 (ROBOCAR POLI)
109
BAB 109 (PINDAHAN)
110
BAB 110 (SURGA?)
111
BAB 111 (BALAS DENDAM)
112
BAB 112 (BOSAN)
113
BAB 113 (JADI POWER RANGER DAN DORAEMON?)
114
BAB 114 (KECEWA)
115
BAB 115 (IMPIAN)
116
BAB 116 (IJIN GIBRAN)
117
BAB 117 (TIDAK DI BERI IJIN)
118
BAB 118 (CANGGUNG)
119
BAB 119 (NASIHAT MAMI)
120
BAB 120 (AKU TAKUT)
121
BAB 121 (ES KRIM)
122
BAB 122 (KOLABORASI)
123
BAB 123 (MALANG)
124
BAB 124 (PANTAI)
125
BAB 125 (CUTI MELAHIRKAN)
126
BAB 126 (MERASA BOSAN)
127
BAB 127 (MUAL)
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
TENTARA TAMPAN ITU SUAMIKU!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!