Suara langkah kaki dari sepatu heels tinggi berwarna hitam mulai menaiki tangga yang ada di dalam rumahnya, langkahnya sangat berhati-hati agar tidak menimbulkan suara dan tidak membangunkan orang yang ada di rumahnya.
Wanita yang sedang mengendap-endap layaknya maling itu adalah Karren Adibrata, keturunan keluarga Kalandra Adibrata yang terhormat dan terkenal di seluruh negeri.
Karren tidak akan mengendap-endap layaknya maling seperti ini jika tidak mengingat kalau sekarang bukan waktu yang tepat untuk seorang perempuan baik-baik pulang ke rumah.
Karren melihat ke arah jarum jam yang ada di tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul 4 pagi, yang artinya sebentar lagi kedua orang tuanya akan segera bangun untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim.
Jika kalian bertanya, apa yang di lakukan Karren yang notabene seorang perempuan dari keluarga terpandang pulang saat subuh? Jawabannya, karena Karren habis bersenang-senang di sebuah club malam.
Karren memiliki seorang sepupu laki-laki yang bernama Darren Adibrata, mereka berdua hanya berbeda beberapa bulan lebih tua Darren.
Darren sudah terkenal di mana-mana, terkenal karena dia adalah seorang Casanova yang di gilai banyak perempuan.
Wajahnya yang tampan mampu memikat hati semua wanita dari kalangan muda sampai tante-tante.
Darren lah yang mengenalkan Karren dengan dunia malam, di sana lah Karren mengenal banyak sekali laki-laki tampan, menari di tengah-tengah lampu remang-remang, dan meminum minuman yang seharusnya tidak dia minum.
Darren melakukan hal itu karena sang papi sangat menyayanginya dan memanjakannya, Ken tidak pernah melarang putranya bergaul dengan bebas selama masih mengingat batasan dan tidak memalukan nama keluarganya.
Sejak awal, Key sudah melarang Karren bergaul dengan anak dari saudara kembarnya itu, namun mau bagaimana lagi, mereka adalah saudara sepupu dan rumah mereka pun berdekatan yang membuat keduanya mau tidak mau akan sering bertemu dan bermain bersama.
Karren membuka pintu kamarnya dengan perlahan agar tidak membangunkan kedua orang tuanya yang berada di dalam kamar sebelah.
Di sana benar-benar gelap sampai Karren tidak bisa melihat lubang kunci pintu kamarnya, membuat Karren terpaksa mengeluarkan ponselnya dan menyalakan senter untuk melihat lubang kunci.
Setelah akhirnya berhasil memasukkan lubang kunci kamarnya, Karren langsung membuka pintu kamarnya dan segera masuk ke dalam kamar karena dia mendengar pintu kamar orang tuanya seperti akan di buka.
Dengan segera Karren melepas sepatunya dan juga tasnya, lalu dia memasukkan tas dan sepatunya ke dalam kolong kamarnya, melepas pakaiannya juga hingga yang tersisa hanyalah pakaian dalamnya saja, lalu dia segera masuk ke dalam selimut dan memejamkan kedua matanya.
Dan benar saja dugaan Karren, tidak lama setelah dia masuk ke dalam selimut tebalnya, maminya membuka pintu kamarnya dan memeriksa keadaan Karren.
Setelah memastikan kalau Karren masih tertidur, Key kembali menutup pintu kamar sang putri agar tidak membangunkannya.
Karren kembali membuka selimutnya saat merasa kalau maminya sudah benar-benar pergi, tidak lupa Karren segera beranjak dari tempat tidurnya dan membersihkan make up-nya agar bisa tidur dengan wajah yang enteng tanpa riasan.
Karren juga memutuskan untuk tidur setelah menjalankan sholat subuh, karena Karren tidak bisa tidur hanya satu jam saja.
“Haah, kalo tidur jam segini gue pasti kesiangan nih, bodo amat lah pokoknya gue tidur dulu aja.” Gumam Karren yang akhirnya memutuskan untuk tidur dan memasuki alam mimpinya.
...****************...
Pagi pun tiba, sinar matahari sudah masuk ke dalam kamar Karren melalui tirai transparan yang menutupi jendela besar di kamarnya, namun sang pemilik kamar belum juga terbangun dari mimpinya.
Sampai akhirnya Karren merasakan ada cipratan air yang membuat mimpi indahnya terganggu dan akhirnya dengan terpaksa Karren membuka kedua matanya yang masih 5 watt.
“Arrgghh, siapa sih bangunin gue!” teriak Karren yang langsung bangun dari tidurnya.
Karren yang masih setengah sadar itu mencoba untuk melihat siapa orang yang ada di hadapannya, dan betapa terkejutnya dia saat melihat maminya sedang menyilangkan kedua tangannya tepat di hadapannya dan menatap ke arah Karren dengan tajam.
“Mamiiii….” Rengek kepada sang mami.
“Apa yang mami semprotkan di wajahku?” tanya Karren sambil mengelap wajahnya yang sudah basah.
“Air comberan!” jawab Key membuat Karren terkejut.
“What!!! Air comberan? Seriously mam? Nooo!!” teriak Karren yang langsung beranjak dari tempat tidurnya dan langsung berlari ke kamar mandi.
Key hanya diam melihat putrinya yang sudah panik dan berlarian ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya, padahal yang di semprotkan oleh Key hanyalah air biasa, tentu saja Key tidak mungkin menyemprotkan air comberan ke wajah putri satu-satunya yang cantik itu.
“Apa? Kamu mau marahin mami?” tanya Key saat melihat Karren keluar dari kamar mandi dengan wajah kesalnya.
Namun Karren tidak menjawab pertanyaan maminya, dia hanya diam dan kembali duduk di pinggir tempat tidurnya.
“Dari mana kamu semalam?” tanya Key kepada sang putri.
“Dari mana? Ya tidur lah mam, tidur dan menikmati alam mimpi yang sangat indah karena di mimpiku aku bertemu dengan pangeran tampan berkuda putih.” Ucap Karren dengan gayanya yang lebay.
“Ga usah lebay deh! Mami tanya, kamu ke mana semalam? Jangan bohong atau mami akan memberitahu papi kamu.” Tegas Key.
“Aku ga kemana-mana mam.” Ucap Karren kembali.
“Ga ke mana-mana? Benarkah? Terus kenapa saat mami mau tidur mami tidak bisa membuka kamarmu, dan saat mami bangun mami melihat kunci kamarmu berada di luar? Apa ada hantu yang membuka kamarmu dengan kuncimu?” tanya Key.
Mendengar ucapan maminya membuat Karren tidak bisa mengatakan apapun lagi, Karren langsung menghela nafas panjang sebelum menjawab ucapan sang mami.
“Aku ke ulang tahun mantannya Darren mam.” Jawab Karren yang masih saja berbohong.
“Ulang tahun lagi? Dua minggu yang lalu gebetannya Darren ulang tahun, sekarang mantannya? Terus besok siapa? Neneknya?” tanya Key.
“Hah? Besok ulang tahun grandma mam?” tanya Karren.
“What? Maksudnya?” tanya Key.
“Kan neneknya Darren, neneknya Karren juga mam.” Balas Karren.
Mendengar jawaban sang putri membuat Key darah tinggi seketika, lalu dia mencoba untuk menahan emosinya sampai wajahnya memerah.
“Mam, jangan marah loh, papi bilang aku harus mengingatkan mami kalau mami mau marah.” Ucap Karren.
“Udah sana bangun, mandi!” ucap Key yang memutuskan untuk pergi dari kamar putrinya agar emosinya bisa teratasi.
Entah sudah berapa kali dia mengingatkan Karren agar tidak bergaul dengan Darren, namun mereka berdua sudah bagaikan perangko dan surat yang sulit sekali di pisahkan.
Bahkan saat kecil Karren sempat sakit sampai harus di rawat di rumah sakit karena terpisah dari Darren beberapa minggu saja karena saat itu Darren sedang pulang kampung ke rumah nenek dari maminya, benar-benar seperti anak kembar.
Setelah maminya keluar dari kamarnya, Karren segera masuk ke dalam kamar mandi untuk menggosok giginya saja karena tadi dia sudah mencuci wajahnya, dan Karren sama sekali tidak berniat untuk mandi pagi itu.
Karren yang sudah selesai langsung keluar dari kamar mandi dan duduk di meja riasnya untuk merapihkan rambutnya yang berantakan karena bangun tidur.
Karren melihat ke arah meja kecil yang ada di samping tempat tidurnya, seperti biasanya maminya sudah menyiapkan air jahe hangat yang selalu di minum Karren saat pagi hari.
Karren memutuskan untuk duduk di balkon kamarnya sambil melihat pemandangan depan rumah yang biasanya ramai dengan anak kecil yang bermain.
Aroma jahe yang meruak membuat hidung Karren terasa hangat, dengan segera Karren menyesap minumannya dan tubuhnya menjadi hangat, benar-benar membuat Karren sangat nyaman.
Karren tersenyum melihat anak-anak bermain dengan leluasa, mereka semua tertawa dengan lepas membuat Karren sesekali ikut tertawa melihat tingkah mereka.
Tiba-tiba saja perhatian Karren beralih, dahinya mengerut saat melihat rumah kosong yang berada tepat di depan rumahnya.
Sejak pertama kali Karren berada di sana, rumah itu tidak pernah terlihat berpenghuni, tapi hari ini pintu rumah itu terbuka lebar, bahkan ada mobil terparkir di halaman rumahnya.
Namun perhatian Karren kembali teralih kepada orang yang sedang mengelap mobil tersebut, sosok laki-laki yang sedang bertelanjang dada hingga menampilkan dada bidangnya dan perut sixpack nya.
Menurut Karren, laki-laki itu adalah laki-laki paling tampan dan paling sexy di komplek perumahannya.
“Siapa dia? Apakah dia adalah pangeran tampan berkuda putihku? Apa dia datang untuk menjemput ku?” gumam Karren yang terus menatap ke arah laki-laki itu.
...****************...
Gimana nih kakak-kakak? Key masih sama bawelnya kayak waktu masih muda kan? Ga nyangka ya sekarang dia udah punya anak gadis yang cantikkkkkk....
Yuk author kasih visual Karren versi author ya, kalo kakak-kakak punya visual sendiri Monggo di bayangkan..
KARREN ADIBRATA.
Semoga suka ya kakak-kakak ~~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Khodijah Dijah
lanjut thorrr💪
2023-04-16
0
Dwi Winarni Wina
karren terpesona pada pandangan pertama pria tampan,,, lanjut thor....
2023-03-13
2