Lampu flash terus menghujani Karren dan Kevin yang sedang berganti-ganti pose, mereka berdua memang seringkali mendapat job bersama karena kecantikan dan ketampanan Kevin membuat keduanya semakin terlihat serasi.
Mereka berdua sedang berpose layaknya pasangan kekasih dengan menggunakan pakaian bertema korean style.
Karren di temani oleh Dina sang sahabat sekaligus managernya, Dina sedang asik merekam pemotretan Karren dan Kevin, untuk meng-uploadnya ke insta story menggunakan ponsel dan akun Karren.
Karren dan Kevin mendapatkan endorse dari salah satu merk terkenal untuk memperkenalkan pakaian couple baru mereka.
Chemistry yang ada di antara Karren dan Kevin sudah tidak perlu di ragukan lagi, karena hal itulah mereka berdua seringkali mendapatkan kontak kerja bersama-sama.
Banyak yang menyanyangkan putusnya hubungan mereka, para penggemar mereka terus saja menjodohkan mereka agar bisa kembali bersama, bahkan sangking banyaknya orang yang mendukung hubungan mereka, keduanya memiliki fanbase sendiri untuk pendukung mereka yang bernama ‘Rein’. Akun fanbase itu selalu update dengan berita tentang Karren dan Kevin.
“Oke bagus! Pemotretan hari ini sudah cukup!” seru salah satu kru setelah Karren dan Kevin selesai melakukan pemotretan untuk baju terakhirnya.
Karren berjalan menghampiri sang fotografer untuk melihat hasil pemotretan tadi, Kevin yang penasaran pun ikut melihat setampan apa wajahnya di kamera.
“Kalian berdua tidak ga pernah mengecewakan." Ucap sang fotografer.
Karren Dan Kevin termasuk model yang mudah di atur, pose mereka juga selalu memuaskan dan terlihat natural.
Sang fotografer memuji mereka bukan hanya pujian semata, hal itu karena tidak semua model bisa dengan mudah di atur, ada banyak model yang gayanya kaku atau gugup saat melakukan pemotretan.
“Thank you bang!” ucap Karren sambil tersenyum tulus.
“Sumpah gue seneng banget kalo jadi fotografer lo berdua, kemarin gue jadi fotografernya model baru, gila ga kelar-kelar sampe lembur gue, gayanya kaku banget.”
Karren dan Kevin tertawa mendengar keluhan sang fotografer. Memang tidak mudah untuk menjadi fotografer, meskipun fotografernya handal tapi kalau modelnya kaku pasti hasil fotonya juga jelek.
“Kenapa lo berdua ga balikan aja sih?” tanya sang fotografer dengan gemas.
“Karren ga mau di ajak balikan bang.” Jawab Kevin sambil melirik ke arah Karren memberi kode, dan tangannya yang jail langsung melingkar di leher karren.
“Tunggu aja, kalo umur gue udah tiga puluh tahun tapi gue belum nemu jodoh, baru gue mau sama lo.” Balas Karren.
“Cih! Denger sendiri kan bang, Karren cuma jadiin gue cadangan doang.” Ucap Kevin sambil berdecak kesal.
Mendengar keduanya membuat sang fotografer terkekeh, Karren dan Kevin memang selalu bercanda seperti itu dan keduanya tidak pernah ada yang tersinggung dengan candaan mereka sendiri.
“Hahaha, canda Vin.” Ucap Karren sambil mencubit gemas pipi Kevin.
Kevin tersenyum sambil mengacak-acak rambut Karren dengan gemas, mereka berjalan menuju ruangan tempat mereka istirahat karena keduanya sudah sangat lelah setelah pemotretan.
Di dalam ruangan, Dina sudah duduk di dalam ruangan dengan kedua tangan yang masih memainkan ponsel Karren. Jarinya sedang mengetikkan sesuatu, membalas komentar dari para penggemar Karren, karena memang itulah pekerjaan Dina kalau sedang tidak ada
kerjaan.
Karren mengambil botol minumnya yang sisa separuh, lalu duduk di sebelah Dina sambil meneguk habis air minumnya. Setelah hausnya hilang, tangannya beralih mengambil tisu yang ada di meja untuk menghapus keringatnya.
“Ada komentar Gibran buat story lo nih.” Ucap Dina sambil menunjukkan layar ponsel Karren ke hadapannya.
Dina memang bukan mahasiswa Gibran, jadi Dina tidak merasa wajib menghormati Gibran dan hanya memanggil namanya saja.
Dina memang sudah tidak kuliah, hidupnya yang mandiri membuatnya bekerja apa saja untuk mencukupi kebutuhannya termasuk menjadi manajer Karren.
Karren mengambil ponselnya yang di pegang Dina, tanpa sadar Karren tersenyum tipis saat melihat layar ponselnya.
Gibran Mahardika :
“Belum selesai?”
Begitulah komentar yang di kirimkan Gibran untuk insta story Karren yang memperlihatkan pemotretan Karren dan Kevin tadi. Hanya dau kata tapi mampu membuat Karren salah tingkah.
Karren Adibrata :
“Udah.”
Tidak lama kemudian, ada DM masuk dari Gibran.
Gibran Mahardika :
“Mau pulang bareng? Saya habis ini lewat situ.”
Karren dengan cepat membalas pesan dari Gibran.
Karren Adibrata :
“Boleh.”
Senyum Karren semakin lebar saat mendapat tawaran dari Gibran, dia jadi bertanya-tanya ada apa dengan Gibran? Kenapa laki-laki itu jadi baik?
“Lo kenapa senyum-senyum begitu Ren?” tanya Dina.
“Gibran ngajak gue pulang bareng.” Jawab Karren dengan wajah sumringahnya.
“Lah terus mobil lo gimana?” tanya Dina karena mereka berdua memang tadi berangkat menggunakan mobil Karren yang sudah di service.
“Ya lo bawa lah Din.” Balas Karren.
Karren segera membereskan barang-barangnya sebelum Gibran menjemputnya. Dina hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan Karren.
Bisa-bisanya Karren sebahagia itu hanya karena di ajak pulag bareng sama Gibran, Dina yang sudah sering di ajak liburan bareng aja biasa saja. Dina memang tidak tau seistimewa apa Gibran bagi Karren.
Gibran Mahardika :
“Saya sudah di depan.”
Pesan dari Gibran membuat Karren langsung beranjak dari tempat duduknya, sebelum pergi dia menyempatkan untuk bercermin lebih dulu untuk memastikan tidak ada yang salah dari make-up dan pakaiannya.
“Lo udah mau pulang beb?” tanya Kevin yang baru saja masuk ke dalam ruang istirahat Karren.
“Iya, gue di jemput sama Gibran.” Balas Karren dengan senyum yang mengembang lebar.
“Yah padahal gue mau ngajak lo nonton habis ini.” Ucap Kevin dengan kecewa.
“Lain kali aja ya Vin.” Balas Karren sambil menepuk bahu Kevin pelan lalu berjalan ke luar ke tempat di mana Gibran sudah menunggunya.
Mobil Gibran berhenti tepat di depan pintu keluar, Karren segera masuk ke dalam mobil Gibran saat Gibran membunyikan klakson mobilnya.
Bukannya langsung menjalankan mobilnya, Gibran malah keluar dari mobilnya dan membuka bagasi mobilnya.
Gibran mengambil jaket miliknya dan memberikannya kepada Karren yang sedang kebingungan karena Gibran memberinya jaket.
“Buat apa?” tanya Karren.
“Buat kamu, pakailah untuk menutupi rok kamu.” Ucap Gibran.
Karren yang baru sadar langsung mengambil jaket yang di berikan oleh Gibran sambil tersenyum, Karren memang sadar kalau roknya memang terlalu pendek karena ini adalah mini skirt Korean fashion.
Gibran segera menjalankan mobilnya setelah Karren menutupi roknya dengan jaketnya. Sekarang Gibran sudah merasa aman karena tidak ada lagi yang akan memecah konsentrasinya.
“Kamu udah makan?” tanya Gibran sambil melirik ke arah Karren sekilas.
Karren menggelengkan kepalanya, “Belum sempat makan tadi.”
“Ck, kalo gitu kita makan dulu sebelum pulang.” Balas Gibran yang terdengar kesal.
Karren hanya berdehem sambil mengangguk setuju dengan ajakan Gibran.
Gibran melajukan mobilnya menuju rumah makan langganannya, selama perjalanan, Karren terus berbicara menceritakan kegiatannya hari ini, sedangkan Gibran hanya menanggapi cerita Karren seperlunya saja.
Karren senang karena bisa bercerita banyak hal kepada Gibran, hal yang jarang sekali terjadi di antara mereka berdua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments