BAB 18 (KESAL)

Sesampainya di rumah makan yang di tuju, Gibran dan Karren segera keluar dari mobil.

“Mas...” panggil Karren saat Gibran mau berjalan masuk ke dalam rumah makan.

“Kenapa?” tanya Gibran sambil menoleh ke arah Karren.

“Ga mau di gandeng nih?” tanya Karren sambil melirik ke arah tangannya sendiri yang terulur ke depan menunggu ada yang menggandengnya.

“Tidak!” tegas Gibran yang kembali melangkah.

“Mas...” panggil Karren untuk kedua kalinya.

“Apa lagi Karren?” tanya Gibran sambil menoleh dengan wajah kesalnya.

“Jaket kamu aku buka ya? Ini ngerusak fashion tau.” Ucap Karren.

Jaket Gibran memang awalnya hanya di gunakan untuk menutup paha Karren saja, namun saat ini jaketnya sudah menutupi tubuh Karren dari atas sampai ke lutut, karena jaket Gibran memiliki ukuran oversize hingga membuat tubuh Karren yang mungil tertutup seolah tenggelam.

“Jangan! Tetap pakai sampai kita kembali ke mobil.” tegas Gibran.

Karren cemberut mendengar jawaban Gibran, dia teringat sebelum keluar Gibran mengancam akan meninggalkannya jika tidak menuruti ucapannya.

Walaupun Karren yakin kalau Kevin akan menjemputnya, tapi tetap saja Karren hanya bisa menuruti ucapan Gibran dan tidak melepaskan jaket Gibran.

Acara makan siang mereka berdua berubah menjadi bencana bagi Karren saat meja mereka di datangi tamu yang tidak di undang, Sarah.

Entah dari mana datangnya, tiba-tiba saja perempuan itu menghampiri mereka dan ikut duduk di meja yang sama dengan mereka.

“Kalian kok bisa barengan?” tanya Sarah sambil menatap ke arah Karren dan Gibran dengan curiga.

“Saya dan Karren tetanggaan, jadi sekalian pulang bareng.” Jawab Gibran dengan santainya.

Mendengar jawaban dari Gibran membuat wajah Sarah seketika menjadi kecut setelah mengetahui kalau Gibran dan Karren bertetangga.

“Jadi kalian berdua tetanggaan?” Ucap Sarah yang di balas anggukan oleh Gibran.

Sedangkan Karren ingin sekali tertawa dengan keras melihat ekspresi wajah Sarah yang kesal dan terkejut saat mengetahui kalau dia dan Gibran bertetangga.

“Ehem,, aku tadi ke sini naik ojol, kamu ga keberatan kan kalo aku pulangnya nebeng kamu Gibran?” tanya Sarah dengan memelas.

Tanpa menoleh ke arah Sarah, Gibran menganggu setuju.

“Nanti saya antar.” Ucapnya.

Mendengar jawaban Gibran membuat Karren melongo tidak percaya, dia mengumpat dalam hatinya karena Gibran dengan santainya menerima permintaan Sarah.

“Kenapa Gibran membiarkan wanita lain ada di antara kita sih?” batin Karren dengan kesal.

Mereka pun akhirnya makan siang dengan tenang walaupun ada perasaan kesal di hati Karren, namun dia berusaha untuk tetap tenang karena bagaimanapun juga Sarah adalah dosennya dan dia juga tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Gibran.

“Aku udah selesai, aku tunggu di luar aja!” ucap Karren yang langsung pergi meninggalkan Gibran dan Sarah.

Karren terus mengomel saat menunggu di depan rumah makan, sedangkan beberapa saat kemudian Gibran dan Sarah keluar dari rumah makan bersama-sama.

Awalnya Karren kira kalau Sarah hanya akan ikut pulang saja, namun ternyata Sarah juga merebut posisi Karren dan duduk di sebelah Gibran di depan.

Karren yang tadinya duduk di depan hanya bisa pasrah mengalah pindah duduk di kursi belakang, padahal awalnya Karren terus berbicara di dalam mobil, namun saat ini dia hanya duduk diam di kursi belakang sambil menatap ke luar jendela.

Sampai akhirnya mereka tiba di rumah Sarah dan Sarah turun dari mobil Gibran.

“Terimakasih tumpangannya, hati-hati di jalan ya Gib.” Ucap Sarah dengan lembut.

Gibran hanya mengangguk dan tersenyum tipis menanggapi ucapan Sarah, lalu kedua matanya beralih menatap ke arah Karren yang sibuk dengan ponselnya.

“Kamu ga mau pindah ke depan?” tanya Gibran.

Karren mendongak lalu menggelengkan kepalanya dan kembali fokus kepada ponselnya lagi.

“Karren, saya bukan sopir kamu! Cepat pindah ke depan!” seru Gibran sambil menatap tajam ke arah Karren.

Melihat tatapan tajam dari Gibran membuat Karren mau tidak mau langsung pindah ke depan karena takut dengan amukan Gibran.

Sepanjang perjalanan menuju rumah, Karren sama sekali tidak berbicara sepatah katapun, dia hanya diam menatap ke luar jendela.

Gibran sampai merasa takjub karena seorang Karren yang sangat cerewet itu bisa tahan diam sampai mereka tiba di rumah.

Sesampainya di depan rumah, Karren segera keluar dari mobil , namun sebelum Karren menutup pintu mobilnya, dia lebih dulu mengungkapkan isi hatinya yang dari tadi sudah dia tahan sepanjang jalan.

“Lain kali ga usah tebengin aku lagi kalo kamu mau tebengin cewek lain! Aku ga suka di duain kayak gini!” ketus Karren yang langsung menutup pintu mobil Gibran dengan kencang hingga membuat sang pemilik mobil terkejut.

Gibran melongo dengan mata yang melotot, dia tidak percaya dengan ucapan Karren tadi karena ucapannya seola-olah Gibran adalah pacar yang ketahuan selingkuh.

Entahlah, tingkah Karren membuat Gibran pusing sendiri memikirkannya.

Gibran akhirnya memarkirkan mobilnya di depan rumahnya dan segera masuk ke dalam rumah walaupun kepalanya masih memikirkan kata-kata yang Karren ucapkan tadi.

Sedangkan di sisi lain, Karren masuk ke dalam rumahnya dengan perasaan yang masih kesal sampai menutup pintu dengan kencang, membuat Key yang sedang menonton tv terkejut.

“Yaampun Karren, masuk rumah bukannya salam malah nutup pintu kenceng banget! Kamu mau buat rumah kita roboh ya!?” ketus Key.

“Kalo rumahnya roboh cuma gara-gara aku banting pintu berarti pembangunannya bermasalah mi, tuntut aja!” ketus Karren yang berjalan begitu saja menaiki tangga setelah mencium tangan maminya.

Key merasa ada yang salah dengan putrinya karena putrinya itu tidak pernah kesal sampai harus membanting pintu.

Akhirnya Key memutuskan untuk menyusul putrinya ke atas dan masuk ke dalam kamar Karren untuk mencari informasi kenapa Karren kesal.

Key langsung masuk begitu saja di saat Karren baru saja menutup pintunya dan hal itu membuat Karren terkejut.

“Yaampun mami ga bisa ketok pintu dulu ya?” ketus Karren.

“Sejak kapan mami harus ketuk pintu dulu sebelum masuk? Selama ini mami juga langsung masuk tanpa mengetuk kok, kenapa? Ada yang kamu rahasiakan dari mami ya?” tanya Key.

“Duh mam come on, aku lagi ga mood buat bercanda loh.” Ucap Karren.

“Mami juga ga bercanda Karren! Kamu kenapa banting pintu kayak tadi? Bukannya mami pernah bilang kalo ada masalah kamu harus cerita sama mami.” Ucap Key.

“Aku lagi kesal aja mam.”

“Kesal sama siapa? Oh iya, ke mana mobil kamu? Kok mami ga denger suaranya pas kamu masuk rumah.” Tanya Key.

“Nah itu dia.”

“Mobil kamu mogok lagi? Kan mami udah pernah bilang, pake mobil mami aja lebih keren tau!” ucap Key.

“Mam, mobil mami emang lebih keren modelnya, tapi tahunnya mudaan mobil aku tau! Lagian bukan karena mobilku mogok kok, mobil aku baik-baik aja.” Jelas Karren.

Key memang memiliki mobil kesukaannya sendiri, namun semenjak memiliki Karren, papinya menyuruh Key untuk tetap di rumah mengurus suami dan Karren, akhirnya Karren memutuskan untuk menaruh mobil sportnya itu di mansion keluarganya.

Karren juga senang sekali dengan mobil, hanya saja Karren lebih menyukai mobil bermodel antik di bandingkan dengan mobil sport.

“Terus kenapa kamu kesal kayak gini?” tanya Key.

“Itu karena Gibran!” jawab Karren.

“Mas, Karren! Ga sopan panggil nama begitu!” tegas Key.

“Masih sempetnya benerin cara pengucapan aku sih mam! Iya, iya mas Gibran!”

“Kenapa emang sama Gibran?” tanya Key.

“Ya tadi kan aku di anter sama mas Gibran, tapi dia malah nebengin cewek lain!” ketus Karren.

“What?! Kamu pulang sama Gibran? Seriusan?” tanya Key dengan antusias.

Entah kenapa Key lebih tertarik dengan Karren yang pulang bersama dengan Gibran di bandingkan dengan Gibran yang menebengi wanita lain.

Episodes
1 BAB 1 (PENGENALAN NOVEL & AUTHOR)
2 BAB 2 (PROLOG)
3 BAB 3 (TATAPAN MEMATIKAN)
4 BAB 4 (CURI-CURI PANDANG)
5 BAB 5 (KALO USTAD GUE MAU)
6 BAB 6 (MABUK)
7 BAB 7 (KAMU JAHAT!)
8 BAB 8 (IBLIS BERKEDOK MALAIKAT)
9 BAB 9 (BAPAK MAHAR)
10 BAB 10 (TIGA NYAWA)
11 BAB 11 (GAK COCOK JADI ROLE MODEL)
12 BAB 12 (JAHAT BANGET SIH)
13 BAB 13 (SARAH)
14 BAB 14 (MALU-MALU KUCING)
15 BAB 15 (MOGOK)
16 BAB 16 (MALAH KETIDURAN)
17 BAB 17 (PEMOTRETAN)
18 BAB 18 (KESAL)
19 BAB 19 (JADI BAHAN BULLY)
20 BAB 20 (CALON MANTU PAPI DAN MAMI)
21 BAB 21 (NASEHAT MAMI KHANSA)
22 BAB 22 (KECEWA)
23 BAB 23 (HARI YANG SIAL)
24 BAB 24 (GIBRAN FRUSTASI)
25 BAB 25 (BISA-BISA GUE JADI BABU)
26 BAB 26 (MATI AKU!)
27 BAB 27 (KECEPLOSAN)
28 BAB 28 (MAKAN MALAM)
29 BAB 29 (DIA COWOK GUE)
30 BAN 30 (MARAH LAGI?)
31 BAB 31 (BESAN DAN MERTUA IDAMAN)
32 BAB 32 (DIJATUHKAN)
33 BAB 33 (GARA-GARA DARREN)
34 BAB 34 (AKTING)
35 BAB 35 (AKTING 2)
36 BAB 36 (PESAWAT KERTAS)
37 BAB 37 (PERTUNANGAN)
38 BAB 38 (BERKEPING-KEPING)
39 BAB 39 (GANDENG DONG!)
40 BAB 40 (JADIIN AKU PACAR)
41 BAB 41 (JALUR DALAM)
42 BAB 42 (GOSIP)
43 BAB 43 (BEKAL)
44 BAB 44 (KECEWA)
45 BAB 45 (KECEWA 2)
46 BAB 46 (MENGGODA DOSKILL)
47 BAB 47 (TIDAK PERDULI)
48 BAB 48 (BERANI KELUAR GUE HANCURIN MOBIL LO)
49 BAB 49 (OSPEK)
50 BAB 50 (OSPEK 2)
51 BAB 51 (HUJAN)
52 BAB 52 (SAKIT)
53 BAB 53 (MAU, TAPI GA SEKARANG)
54 BAB 54 (OLEH-OLEH)
55 BAB 55 (LABIL)
56 BAB 56 (LARIS)
57 BAB 57 (UANDANGAN)
58 BAB 58 (RIBET)
59 BAB 59 (PESTA ULANG TAHUN)
60 BAB 60 (RAGU)
61 BAB 61 (WARNA SAMA)
62 BAB 62 (MENCARI UCAPAN ULANG TAHUN)
63 BAB 63 (MEMBUKA JALAN)
64 BAB 64 (HANYA TEMAN)
65 BAB 65 (KESETANAN)
66 BAB 66 (TIDAK TAHAN)
67 BAB 67 (CALON KEKASIH SAYA)
68 BAB 68 (CALON MANTU COMMING SOON)
69 BAB 69 (MALAM MINGGU KELABU)
70 BAB 70 (APA KURANG KERAS?)
71 BAB 71 (NYONYA MAHARDIKA)
72 BAB 72 (SETELAH NONGKRONG TUGAS SELESAI?)
73 BAB 73 (TIDAK PAKAI CELANA?)
74 BAB 74 (KOPI RACIKAN KARREN)
75 BAB 75 (BAJU HARAM)
76 BAB 76 (EMOSI)
77 BAB 77 (DAPAT MANTU)
78 BAB 78 (NIKAH MUDA)
79 BAB 79 (INTROGASI)
80 BAB 80 (KELUARGA BESAR)
81 BAB 81 (PERTUNANGAN)
82 BAB 82 (DIAM!!)
83 BAB 83 (GOSIP MENYEBAR)
84 BAB 84 (BOSAN)
85 BAB 85 (KOLOT)
86 BAB 86 (INGIN TUKAR TAMBAH)
87 BAB 87 (BALAS DENDAM)
88 BAB 88 (MEMPROVOKASI)
89 BAB 89 (MEMPROVOKASI 2)
90 BAB 90 (PERUBAHAN)
91 BAB 91 (CEMBURU)
92 BAB 92 (NENEK GAYUNG)
93 BAB 93 (TIDAK ADA YANG LEBIH PENTING)
94 BAB 94 (KOMA)
95 BAB 95 (AMARAH KALANDRA)
96 BAB 96 (MERINDUKAN)
97 BAB 97 (SADAR)
98 BAB 98 (ANAK BARU)
99 BAB 99 (BOLEH MINTA PELUK?)
100 BAB 100 (MEMPERCEPAT PERNIKAHAN)
101 BAB 101 (NIKAH SAMA LAPTOP)
102 BAB 102 (FITTING BAJU)
103 BAB 103 (HARI PERNIKAHAN)
104 BAB 104 (MALAM PERTAMA)
105 BAB 105 (SHALAT BERJAMAAH)
106 BAB 106 (SIAP BOS!)
107 BAB 107 (MAU BUAT ANAK LAGI?)
108 BAB 108 (ROBOCAR POLI)
109 BAB 109 (PINDAHAN)
110 BAB 110 (SURGA?)
111 BAB 111 (BALAS DENDAM)
112 BAB 112 (BOSAN)
113 BAB 113 (JADI POWER RANGER DAN DORAEMON?)
114 BAB 114 (KECEWA)
115 BAB 115 (IMPIAN)
116 BAB 116 (IJIN GIBRAN)
117 BAB 117 (TIDAK DI BERI IJIN)
118 BAB 118 (CANGGUNG)
119 BAB 119 (NASIHAT MAMI)
120 BAB 120 (AKU TAKUT)
121 BAB 121 (ES KRIM)
122 BAB 122 (KOLABORASI)
123 BAB 123 (MALANG)
124 BAB 124 (PANTAI)
125 BAB 125 (CUTI MELAHIRKAN)
126 BAB 126 (MERASA BOSAN)
127 BAB 127 (MUAL)
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 TENTARA TAMPAN ITU SUAMIKU!
Episodes

Updated 133 Episodes

1
BAB 1 (PENGENALAN NOVEL & AUTHOR)
2
BAB 2 (PROLOG)
3
BAB 3 (TATAPAN MEMATIKAN)
4
BAB 4 (CURI-CURI PANDANG)
5
BAB 5 (KALO USTAD GUE MAU)
6
BAB 6 (MABUK)
7
BAB 7 (KAMU JAHAT!)
8
BAB 8 (IBLIS BERKEDOK MALAIKAT)
9
BAB 9 (BAPAK MAHAR)
10
BAB 10 (TIGA NYAWA)
11
BAB 11 (GAK COCOK JADI ROLE MODEL)
12
BAB 12 (JAHAT BANGET SIH)
13
BAB 13 (SARAH)
14
BAB 14 (MALU-MALU KUCING)
15
BAB 15 (MOGOK)
16
BAB 16 (MALAH KETIDURAN)
17
BAB 17 (PEMOTRETAN)
18
BAB 18 (KESAL)
19
BAB 19 (JADI BAHAN BULLY)
20
BAB 20 (CALON MANTU PAPI DAN MAMI)
21
BAB 21 (NASEHAT MAMI KHANSA)
22
BAB 22 (KECEWA)
23
BAB 23 (HARI YANG SIAL)
24
BAB 24 (GIBRAN FRUSTASI)
25
BAB 25 (BISA-BISA GUE JADI BABU)
26
BAB 26 (MATI AKU!)
27
BAB 27 (KECEPLOSAN)
28
BAB 28 (MAKAN MALAM)
29
BAB 29 (DIA COWOK GUE)
30
BAN 30 (MARAH LAGI?)
31
BAB 31 (BESAN DAN MERTUA IDAMAN)
32
BAB 32 (DIJATUHKAN)
33
BAB 33 (GARA-GARA DARREN)
34
BAB 34 (AKTING)
35
BAB 35 (AKTING 2)
36
BAB 36 (PESAWAT KERTAS)
37
BAB 37 (PERTUNANGAN)
38
BAB 38 (BERKEPING-KEPING)
39
BAB 39 (GANDENG DONG!)
40
BAB 40 (JADIIN AKU PACAR)
41
BAB 41 (JALUR DALAM)
42
BAB 42 (GOSIP)
43
BAB 43 (BEKAL)
44
BAB 44 (KECEWA)
45
BAB 45 (KECEWA 2)
46
BAB 46 (MENGGODA DOSKILL)
47
BAB 47 (TIDAK PERDULI)
48
BAB 48 (BERANI KELUAR GUE HANCURIN MOBIL LO)
49
BAB 49 (OSPEK)
50
BAB 50 (OSPEK 2)
51
BAB 51 (HUJAN)
52
BAB 52 (SAKIT)
53
BAB 53 (MAU, TAPI GA SEKARANG)
54
BAB 54 (OLEH-OLEH)
55
BAB 55 (LABIL)
56
BAB 56 (LARIS)
57
BAB 57 (UANDANGAN)
58
BAB 58 (RIBET)
59
BAB 59 (PESTA ULANG TAHUN)
60
BAB 60 (RAGU)
61
BAB 61 (WARNA SAMA)
62
BAB 62 (MENCARI UCAPAN ULANG TAHUN)
63
BAB 63 (MEMBUKA JALAN)
64
BAB 64 (HANYA TEMAN)
65
BAB 65 (KESETANAN)
66
BAB 66 (TIDAK TAHAN)
67
BAB 67 (CALON KEKASIH SAYA)
68
BAB 68 (CALON MANTU COMMING SOON)
69
BAB 69 (MALAM MINGGU KELABU)
70
BAB 70 (APA KURANG KERAS?)
71
BAB 71 (NYONYA MAHARDIKA)
72
BAB 72 (SETELAH NONGKRONG TUGAS SELESAI?)
73
BAB 73 (TIDAK PAKAI CELANA?)
74
BAB 74 (KOPI RACIKAN KARREN)
75
BAB 75 (BAJU HARAM)
76
BAB 76 (EMOSI)
77
BAB 77 (DAPAT MANTU)
78
BAB 78 (NIKAH MUDA)
79
BAB 79 (INTROGASI)
80
BAB 80 (KELUARGA BESAR)
81
BAB 81 (PERTUNANGAN)
82
BAB 82 (DIAM!!)
83
BAB 83 (GOSIP MENYEBAR)
84
BAB 84 (BOSAN)
85
BAB 85 (KOLOT)
86
BAB 86 (INGIN TUKAR TAMBAH)
87
BAB 87 (BALAS DENDAM)
88
BAB 88 (MEMPROVOKASI)
89
BAB 89 (MEMPROVOKASI 2)
90
BAB 90 (PERUBAHAN)
91
BAB 91 (CEMBURU)
92
BAB 92 (NENEK GAYUNG)
93
BAB 93 (TIDAK ADA YANG LEBIH PENTING)
94
BAB 94 (KOMA)
95
BAB 95 (AMARAH KALANDRA)
96
BAB 96 (MERINDUKAN)
97
BAB 97 (SADAR)
98
BAB 98 (ANAK BARU)
99
BAB 99 (BOLEH MINTA PELUK?)
100
BAB 100 (MEMPERCEPAT PERNIKAHAN)
101
BAB 101 (NIKAH SAMA LAPTOP)
102
BAB 102 (FITTING BAJU)
103
BAB 103 (HARI PERNIKAHAN)
104
BAB 104 (MALAM PERTAMA)
105
BAB 105 (SHALAT BERJAMAAH)
106
BAB 106 (SIAP BOS!)
107
BAB 107 (MAU BUAT ANAK LAGI?)
108
BAB 108 (ROBOCAR POLI)
109
BAB 109 (PINDAHAN)
110
BAB 110 (SURGA?)
111
BAB 111 (BALAS DENDAM)
112
BAB 112 (BOSAN)
113
BAB 113 (JADI POWER RANGER DAN DORAEMON?)
114
BAB 114 (KECEWA)
115
BAB 115 (IMPIAN)
116
BAB 116 (IJIN GIBRAN)
117
BAB 117 (TIDAK DI BERI IJIN)
118
BAB 118 (CANGGUNG)
119
BAB 119 (NASIHAT MAMI)
120
BAB 120 (AKU TAKUT)
121
BAB 121 (ES KRIM)
122
BAB 122 (KOLABORASI)
123
BAB 123 (MALANG)
124
BAB 124 (PANTAI)
125
BAB 125 (CUTI MELAHIRKAN)
126
BAB 126 (MERASA BOSAN)
127
BAB 127 (MUAL)
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
TENTARA TAMPAN ITU SUAMIKU!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!